💌Muhasabah CINTA (Cerita dan Inspirasi Tahajjud) bersama Ust. Uti Konsen
📜JUDUL : HAMBA PILIHAN ALLAH
<><><><><><><><><><><><><><><><><>
📩Bismillaahirrohmaanirrohiim...
Shalat Tahajjud adalah satu bukti seseorang mendapatkan “ rekomendasi “ secara langsung dari Allah. Simak antara lain As-Sajadah ( 32 ) : 15-17 ). Bila ditelusuri kehidupan orang-orang saleh, maka kita temukan sebuah kerinduan aneh akan datangnya waktu malam, bukan untuk tidur, tapi untuk melakukan aktivitas perbaikan diri untuk menjadi manusia hakiki yang mengerti akan tujuan hidup mereka.
Seandainya dalam sehari seseorang tidur 8 jam, sementara usianya 60 tahun, berarti tidurnya adalah 20 tahun. Oleh karenanya, Fudhail bin Iyadh berkata, “ Aku dapati suatu kaum yang merasa malu kepada Allah dalam kegelapan malam jika banyak tidur. Tidur mereka hanyalah sekedar di sisi tubuhnya saja. Maka bila tubuhnya bergerak, ia akan berkata ’ Yang satu ini bukan bagianmu, bangunlah dan ambillah bagianmu untuk akhirat.’ Dasarnya firman Allah “ Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka “ ( Furqan (25 ): 64 ).
Putra imam Ahmad bin Hanbal bertanya “ Wahai ayah, kapan kita akan istirahat ?”. Ayahnya menjawab “ Anakku, kita akan istirahat sampai nanti kita pijakan langkah pertama kita di surga.”
Imam Al Ghazali berkata “ Ketahuilah wahai manusia, bangun malam itu sulit bagi sebagian orang tetapi mudah bagi yang melalui rahmat Allah diberi rahasia dan kesiapan bangun malam.” Imam Ghazali sendiri, merasa sedih sekali sampai menangis, kalau suatu malam tidak dapat Tahajjud. Sebab tidak ada satupun mengetahui rumah – rumah mereka dari suara-suara mereka ketika membaca Al Quran di malam hari, walaupun aku belum melihat rumah mereka ketika siang ( HR.Bukhari – Muslim ).
Orang bertanya kepada Imam Al Hassan Al Bashri “ Mengapa wajah orang ahli tahajjud bercahaya daripada orang lain ? “. Ia menjawab “ Karena mereka tinggal di malam hari dengan rahmat dalam keheningan dan mendapatkan cahaya dari cahaya-cahaya-Nya.” Beliau melanjutkan “ Pada zaman sahabat tidak ada perbuatan baik yang dipandang lebih utama daripada tahajjud. Orang yang melaksanakan tahajjud menjadi perhatian Allah, karena ia menunjukkan dengan perbuatannya telah melupakan nyamannya tidur demi mencari keridhaan Allah. Permohonan yang ia sampaikan pada bagian akhir malam ini tidak pernah diabaikan Allah.Setiap doa diterima, meskipun kadar dan keperluan seseorang kepada Allah tidaklah sama.”
Al Hasan Al Bashri berujar “Saya tidak menemukan sesuatu apapun dari ibadah yang lebih nikmat dibandingkan shalat ditengah keheningan malam.” Kemudian beliau membaca “ Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah“ (Adz-Dzariyat (51) : 17)
Seorang salaf berkata, “ Sesunggunya di setiap waktu sahur, Allah melihat kehati orang yang terjaga waktu itu. Maka Allah menuangkan cahaya-cahaya-Nya kehati mereka. Dari hati merekalah terpancar segala kebaikan yang dapat memancar ke hati mereka yang lupa.”
Diriwayatkan dari Imam Al Baqir “ Sesungguhnya Allah sangat menyukai orang yang bergadang untuk mendirikan shalat malam.”
Wallahu’alam.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas commentnya