🍄 WBM 🍄
〰〰〰〰
Wacana Bermutu bagi Muslim
🌷BELAJAR MENJADI PENDENGAR YANG BAIK🌷
Banyak orang yang lebih suka jika dialah sang pembicara, sementara yang lain mendengarkan perkataannya…
Banyak diantara kita tatkala mendengarkan saudaranya berbicara maka segera dia potong, padahal saudaranya belum selesai berbicara…
Bahkan ia membantah pembicaraan saudaranya sebelum saudaranya selesai menyampaikan argumentasinya…
Diantara adab yang tinggi yang diajarkan oleh salaf adalah mendengarkan pembicaraan saudara dengan baik…
ﻋﻦ ﻋﻄﺎﺀ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻟَﻴُﺤَﺪِّﺛُﻨِﻲ ﺑِﺎﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ، ﻓَﺄُﻧْﺼِﺖُ ﻟَﻪُ ﻛَﺄَﻧِّﻲ ﻟَﻢْ
ﺃَﺳْﻤَﻌْﻪُ، ﻭَﻗَﺪْ ﺳَﻤِﻌْﺘُﻪُ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳُﻮْﻟَﺪ
َ
'Atoo rahimahullah berkata, "Sesungguhnya
seseorang menyampaikan kepadaku tentang suatu pembicaraan, maka akupun seksama
mendengarkannya seakan-akan aku tidak pernah mendengarnya, padahal aku telah mengetahuinya sebelum ia dilahirkan" (Siyar A'laam An-Nubalaa 5/86)
Tidak semua orang bisa sabar mendengar
pembicaraan orang lain, terutama pembicaraan yang muter-muter (mbuleti), terlebih lagi pembicaraan yang sudah ia ketahui dan telah ia dengarkan
sebelumnya…
Belajar mendengarkan pembicaraan saudara dengan baik merupakan akhlak yang sangat mulia, karena
- Sikap ini menunjukkan tawadhu' seseorang…
- Menunjukkan penghargaannya terhadap
saudaranya…
- Menjaga perasaan saudaranya…
- Menyenangkan hati saudaranya yang tentunya senang jika pembicaraannya didengarkan dengan
seksama.
-ustadz firanda andirja
# Pandai Urusan Dunia Namun Bodoh Urusan Akhirat #
Ada sebuah hadits yang perlu kita renungi bersama, karena hal ini menyangkut nama baik kita di mata Allah Ta’ala.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala membenci setiap orang yang menguasai ilmu dunia namun bodoh tentang ilmu akhirat.” (Dishahihkan Syeikh Albani dalam Shahih Jami’ Shagir)
Saudaraku, apalah artinya pendidikan tinggi atau prestasi akademis yang kita raih serta gelar yang melekat di belakang nama kita jika kita hanya menjadi makhluk yang dibenci oleh Allah Ta’ala.
Coba kita renungkan: berapa tahun waktu yang kita habiskan untuk mempelajari ilmu dunia? Lalu kita bandingkan berapa hari dalam satu tahun kita langkahkan kaki kita ke sebuah majelis ilmu?!
Marilah kita luangkan waktu untuk mengkaji firman Allah Ta’ala dan hadits-hadits Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, kita berusaha menguasai ilmu agama sebagaimana selama ini selama belasan tahun kita pelajari ilmu dunia.
Ingatlah, pintar dalam ilmu dunia dan kosong dari ilmu akhirat adalah sifat dasar orang-orang kafir yang telah dicela oleh Allah dalam QS. Ar Rum ayat 7: “Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang kehidupan akhirat adalah lalai.”
Oleh Ustadz Muhammad Nuzul, Lc حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Reposted by
AHQ🌴
📚Membangun Pribadi Qurani📚
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas commentnya