Selasa, 24 Februari 2015

Kajian Keluarga : Membangun Konstruksi Ketahanan Keluarga

[Kajian Ahad Pagi, Kajian Ketahanan Keluarga]

"Membangun Konstruksi Ketahanan Keluarga (episode 3)"
Ustadz Drs. M. Syamsu Rosid, MT

📅 Ahad, 22 Februari 2015
⏰ 07.00-08.45 WIB
🏡 Aula Utama Masjid UI Depok

Setiap Muslim yang ingin berkeluarga, pasti mempunyai keinginan dan cita2 agar keluarganya :
1. Bahagia
Walaupun bahagia disini akan relatif
2. Harmonis
Kebahagiaan akan menghasilkan keharmonisan
3. Produktif beramal Islami
Keluarga yang harmonis adalah sekumpulan orang2 yang mampu menghasilkan produk yang mengamalkan nilai2 Islam dalam kehidupannya
4. Keluarga yang utuh dan stabil
Keluarga yang telah menerapkan nilai2 Islam dalam kehidupan sehari2nya secara utuh, mereka perlu menjaga keutuhan ini agar stabil di berbagai keadaan

Ke empat ini adalah wajar menjadi cita2 kita✊

Namun ada beberapa ancaman yang senantiasa mengintai kita:

1. "Mandul"nya seorang ayah untuk memerankan diri sebagai ayah. Bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktornya adalah sibuknya ayah mencari dan memenuhi nafkah. Banyak hal yang menyebabkan ini, bisa karna ayah yang kurang establish yang kurang bisa memanfaatkan waktu yang dimiliki sehingga kurang produkif dalam mencari nafkah, atau sebaliknya, ia terlalu sibuk dan establish dalam mencari nafkah. Sehingga sebagian besar dari waktunya terpakai untuk mencari nafkah.
Dua hal ini sama2 punya potensi mengancam

2. "Mandul"nya seorang ibu sebagai universitas utama keluarga karna minimnya pengetahuan (keluarga) Islam, atau karna minimnya pengetahuan ibu tentang bagaimana cara membangun keluarga yang Islami

3. Well educated of parents but lake of them for the children. Biasanya makin tinggi pendidikan, makin banyak urusan karna makin banyak yang dipikirkan.

Apakah pendidikan tinggi dilarang dalam Islam?
Jawabannya >>Tentu tidak, semakin banyak amal semakin baik dan semakin banyak pahala, in syaa Allah☺

Dalam hal ini Yusuf Qardhawi menjelaskan di dalam fiqh awaliyah (prioritas utama).
Kita perlu memberikan prioritas2 amal, mana yang perlu diprioritaskan, dan mana yang bisa ditunda dulu untuk beberapa waktu, dan tentunya kembali pada tujuan kita berumah tangga

4. Virus2 kejahiliyaahan dan paham2 westernisasi (ghazwul fikri).
Jahil disini didefinisikan adalah jahil (bodoh) terhadap nilai2 Islam.
Bisa jadi keduanya (ayah dan ibu) well educated, namun mereka jahil akan ilmu2 islam. Ditambah lagi dengan westernisasi, yaitu bagaimana suami dan istri membagi peran di dalam rumah.

Inilah yang harus diwaspadai,

Mari kita jujur pada diri kita, apakah cita2 kita kepada anak perempuan kita yang telah diwisuda sarjana. Apakah cita2 kita kepada anak kita?
Apakah kita inginkan mereka bekerja, atau kah kita ingin mereka membina rumah tangga islami, coba jujur tanyakan ini pada diri kita

Data perceraian di Indonesia :
Pada tahun 2013 terdapat 324. 527 kasus perceraian yang tercatat di kementrian agama, sedangakan pada tahun sebelumnya mencapai angka 372. 577 kasus

Fakta perceraian di Indonesia :
1. Angka perceraian terbesar di Asia pesifik
2. Gugatan cerai oleh istri yaitu sebanyak 70%
3. Faktor penyebab:
> Pilkada dan politik
> Persilingkuhan istri
> Menikah di bawah umur
> KDRT
> Cacat kerena kecelakaan sepeda motor
> Masalah ekonomi

Apakah hal ini pantas terjadi?
>> yang pasti, perceraian adalah hal mubah yang paling dibenci Allah❌

Yang jelas kita harus meningkatkan ketahanan keluarga kita agar tidak termasuk menambah angka yang sudah ada✅

Allah sudah menjelaskan di dalam Alquran Surat At tahrim ayat 6 : "Hai orang2 yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu"

Untuk menjaga diri dan keluarga, Allah tujukan kepada orang mukmin, kenapa? Karna hanya orang2 mukmin yang mampu melakukan amal secara jama'i atau bersama. Dengan kata lain, untuk menjaga diri kita, tidak bisa sendiri, ini dibuktikan dengan kata "kum" dalam ayat diatas

Urusan menjaga diri kita dan urusan menjaga keluarga kita bukan urusan masing2, tapi harus dilakukan secara jama'i (bersama2)

Karna ini bukan urusan kecil, ini urusan besar 👊

Karna diri kita punya keterbatasan. Kita mungkin punya ilmu A dan B, tapi kita tidak punya ilmu C. Kita mungkin mampu mengajarkan ilmu matematika pada anak kita, namun kita tidak mampu mengajarkan anak kita terampil, dll

Disinilah perlunya amal jamai👫

Maka dalam konteks ini lah,
Ke 4 tantangan ini bisa ditunaikan dengan amal jama'i dalam At Tahrim ayat 6, bisa jadi ibu bisa mengajarkan anak memasak, namun tidak mampu mengajarkan agama, dll nya. Sedangkan ibu lain punya kemampuan merawat anak, namun tidak mampu di yang lain. Sedangkan ada ibu2 yan sibuk, tidak mampu mendidik dan mengasuh anaknya, maka dibutuhkan lah amal jama'i (kerja sama)

👪KETAHANAN KELUARGA👪
adalah suatu konsep menjaga kehidupan rumah tangga Islami dari virus jahiliyah dan westernisasi dan yang dapat mengancam eksistensi dalam menjalankan amal2 Islami.

Kehidupan global berdampak :
1. Positif : global village : instan information
"Berjalanlah kamu di muka bumi, lalu lihatlah (lihat dengan akal, pikirkan) bagaimana kesudahan orang2 terdahulu (yg jahil kepada Allah)

Ketika kita melihat tampilan2 di media elektronik maupun cetak, kita diajak untuk dzikrullah, memikirkan ayat2 Allah

2. Negatif
> Budaya permisif
> Life style hedonis, pragmatis, dan serba orientasi dunia
Misal tontonan dalam keluarga? Apa saja tanyangan2 yang ditonton dalam keluarga.

👑 Dasar2 Ketahanan Keluarga👑

1⃣ Visi dan Misi hidup yang benar
Sudahkah setiap anggota keluarga kita memiliki visi misi yang benar?

Apa visi misi hidup manusia❓
1. Ibadah (given) 👉Ad dzariyat ayat 56

Pekerjaan seberat apapun, seletih apapun, in syaa Allah bisa dijalani dengan santai dan enjoy, bisa dinikmati :)

Inilah yg menjadi dasar dalam subuah keluarga,
Jika di dalam keluarga tidak ada ini, maka akan muncul hitung2an, hitung2 tenaga, hitung2 waktu, hitung2 uang.

Menjadi lebih mudah dalam mengatasi masalah dan konflik yang muncul dalam Rumah Tangga >> jika tidak dilandasi hawa nafsu

2⃣ Komitmen ke Islaman yang kokoh
Komitmen?
>> Dapat menjaga soliditas kehidupan rumah tangga.
Bagaimana cara kita menyelesaikan seluruh persoalan rumah tangga bahkan persoalan hidup, selesaikan dari sudut pandang Islam

Bagaimana Islam menyelesaikan masalah?

1. Cara rasul menyelesaikan kasus haditsul ifki dg merujuk pada wahyu Allah

2. Saat awal2 membina rumah tangga : Q.s. An nisa ayat 19

"Jangan seorang laki2 mukmin membenci istrinya yanh beriman, bila ada perangai yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya yang lain (HR Muslim)

Jika ada 1 peranginya yang tidak disuka, pasti ada perangainya yang lain banyak yang disukainya

Ketahanan Keluarga banyak membahas mengenai pasangan, karna 2 orang ini adalah tokoh utamanya,
Jika 2 org ini sudah kokoh, maka in syaa Allah semuanya akan berjalan baik 😊
Ini masalah komitmen keislaman.

💦 Kisah daging sisa versi Aisyah vs Rasulullah.
Rasul meminta Aisyah utk membagikan  daging pada tetangga2nya, lalu rasul pergi keluar rumah dan kembali pada siang/sore hari nya. Sesampai di rumah, rasul bertanya kepada Aisyah "wahai Aisyah, sudahkah engkau bagikan daging2 tadi kepada tetangga kita?" Aisyah menjawab " sudah wahai rasulullah, dan ini adalah sisanya". Lantas rasulullah berkata "yang tersisa adalah yg engkau bagikan pada tetangga2" >> ini mengenai sudut pandang.

💦 Kriteria sukses versi Al Quran
Q.S. Ali imran ayat 185

Definisi sukses menurut Al Quran : "barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga"

Q.S. Al fath ayat 5
Islam tidak melarang kita untuk kaya, bahkan Islam menyuruh untuk kaya.
Islam tidak melarang mukmin memiliki jabatan setinggi mungkin, bahkan Islam menganjurkan untuk itu agar nilai2 Islam bisa diterapkan dengan mudah dalam mengambil suatu keputusan.
Islam juga tidak melarang mukmin untuk memiliki anak2 yang cantik, pinter, berprestasi. Namun jangan salah arah, bukan kaya, gelar, kecantikan atau ketampanan itulah yang menjadi tujuan kita. tetapu alat untuk mencapai jannahNya.

Dan ketika kita salah arah, maka indikatornya sudah kelihatan : yaitu BANGGA ❌
Kita sudah mulai bangga dengan harta
Kita sudah mulai bangga dengan jabatan
Kita sudah mulai bangga dengan harta anak2 yang berprestasi. hati2 dengan ghurur->kibr->sombong. Hati2 dengan sombong krn karakter iblis. karena batasnya tipis. kenapa harus kaya,harus berprestasi. semua bukan tujuan tapi alat mencapai JannahNya.                
* Paradigma Penjara Bagi Seorang Mu'min.
  anggap penjara adalah sekolah,sebagai beasiswa untuk cari studi dll. misal jd hafal qur'an dll. kasus orng saleh yg dipenjara bisa jd tmpt untuk "sekolah" lg

3. Persepsi Yang Utuh Tentang Rumah Tangga.
  a. Rumah tangga bukan hanya kumpulan ayah,ibu dan anak semata
  b. Keluarga memiliki tugas kolektif untuk merealisasikan nilai2 islam di rumah tangga      menyebarkannya

4. Terpadu dan Mitra Dalam Rumah Tangga
   QS. 2: 187
   "Wanita adalah belahan /separuh yang sama dengan pria" (HR. Abu Daud. Ahmad)
    suami istri adalah pakain. fungsi pakaian:supaya membuat kita lebih indah dan       melindungi. begitu jg fungsu kita thdp pasangan kita membuat lebih indah pasangan kita dan melindungi. jangan membuka aib pasangan hidup kita.

Faktor2 yang melemahkan Ketahanan Keluarga:
1. komitmen keislaman yang rendah. bukan cuma mengetahui tentang keislaman tapi      komitmen dengan nilai2 keislaman.
2. arus kehidupan jahiliah
3. life style yang hedonis dan permisif( semua serba boleh). traveling dan kuliner boleh tapi orientasinya untuk tadabbur ayat2 Allah. untuk lihat ada ga fitnah dakwah disana misal makanan ada ga unsur babinya. cara penyajiannya menerapkan nilai2 islami ga dll
4. arus infasi pemikiran yang tak terantisipasi
5. komunikasi keluarga yang minim
6. lemahnya tarbiyah 'ailiyah/tarbiyah keluarga. ketika sang ayah tdk mampu menyampaikan nilai2 islam kepada keluarga. maka harus dicari cara solusinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas commentnya