Senin, 10 Juli 2017

17 Teknik Closing

17 Teknik Closing, Cara Mudah Closing Tanpa Harus Pusing

1. YA! YA! YA!

Buat calon customer berkata ‘YA’ sebanyak-banyaknya. Sebuah penelitian menunjukkan diperlukan 3-8 jawbaan ‘YA’ agar pola ini terbentuk. Jangan terlalu banyak juga karena malah akan BT. Jangan biarkan calon customer berkata ‘TIDAK/ENGGA’.

2. Yang Nanya Yang Menang

Jangan menghentikan percakapan berakhir di kamu. Tanya balik!

Setiap kali calon customer mengungkapkan keberatannya ketika kamu jawab, selalu kamu akhiri dengan pertanyaan.

Misal:

“Wah harganya mahal”.

Respons dengan:

“Memang mahal bu.. tapi, bukannya ibu ingin produk yang sangat berkualitas? Atau

“Oh iya memang mahal, tapi mohon maaf, ibu membandingkannya dengan apa ya?

3. Teknik 1 2 3

Berikan 3 keuntungan secara ringkas dalam satu penawaran.

Orang biasanya suka dengan produk yang manfaatnya banyak, terlepas apakah produknya barang atau jasa.

4. Now Or Never!

Mereka harus memutuskan saat itu juga, kalau tidak, dia akan menyesal.

Ingat, calon customer itu suka menunda! Teknik Now or Never ini akan memaksa calon customer untuk tidak menunda. Kenapa? Karena jika menunda akan ada kerugian besar. Entah masa promo yang habis, produknya tidak akan ada lagi atau harganya naik

5. Surprise!

Beri kejutan yang menyenangkan mereka.

Orang itu suka dengan kejutan. Lebih baik tidak menjanjikan lebih tapi pada akhirnya akan memberikan sesuatu yang lebih, daripada menjanjikan lebih tapi pada kenyataannya tidak menepatinya. Teknik ini juga memancing pembelian berikutnya. Orang kalau sudah puas dan bahagia, biasanya akan terus beli ke kita bahkan bisa jadi virus Word Of Mouth ke teman-temannya karena kebahagiannya tersebut.

6. Perbandingan

Beri 3 penawaran yang ingin dijual simpan di urutan ke-2.

Berdasarkan survei, orang cenderung memilih produk yang pertengahan apalahi kalau sudah di setting lebih mahal dan lebih murah. Misal, kamu ingin menjual produk X harganya Rp 190.000. Produk ini awalnya tidak laku.

7. Harga Coret

Tunjukkan harga asli dan harga penawaran terbaru. Biarkan mereka menghitung sendiri.

Teknik ini mirip dengan teknik perbandingan. Perbedaannya ini lebih simple. Tinggal cantumkan harga terdahulu/asli terus dicoret dan tampilkan harga penawaran saat ini. Orang cenderung ingin berhemat, sadar atau tidak kalau pakai teknik ini orang akan menghitung sendiri berapa uang yang akan mereka hemat ketika mereka memutuskan untuk membeli.

8. BERI PUJIAN!

Katakan bahwa dia hebat! Kamu kagum dan terkesan dengannya.

Orang suka dengan pujian. Semakin jago dalam memuji, semakin besar potensi closing!.

9. Banding Pesaing

Terutama berlaku untuk produk mahal. Edukasi dengan cost total.

Dengan teknik ini, calon costumer akan memikirkan sendiri kelemahan produk pesaing. Ini berlaku terutama kalau kamu memiliki produk yang menyasar menengah ke atas. Harganya mahal, kualitas bagus.

10. Tampak Murah

Pecah biaya yang dikeluarkan customer agar terlihat lebih kecil. Bisa kamu pecah menjadi bulanan, mingguan, harian atau sesuai paket yang ditawarkan. Sebenarnya harga tetap sama saja, tapi kamu memecah lebih kecil sehingga terlihat tampak lebih murah.

Bandingkan, “hanya dengan Rp 150.000 kamu bisa merawat wajah agar terlihat cantik dan sehat” dengan “hanya dengan Rp 5.000/hari kamu bisa merawat wajah agat terlihat cantik dan sehat”. Mana yang lebih menarik?

11. Todong!

Hadirkan rasa malu jika tidak membeli.

Todong calon costumer secara tidak langsung supaya rasa malu atau ‘ngga enakan’ muncul. Pokoknya, semakin banyak yang kamu berikan bahkan itu spesial semakin tinggi rasa ‘ngga enakan’ itu muncul. Ini cocok untuk produk yang bernilai besar. “Si Ibu itu saja beli, lho, Bu, masa’ Ibu enggak”

12. Empati

Tunjukan kamu bisa merasakan apa yang mereka rasakan.

Teknik ini adalah teknik paling ampuh dalam membangun kedekatan. Semakin dekat semakin besar potensi closing. Saat bisa merasa bagaimana rasanya jadi mereka, closing akan terjadi dengan sendirinya.

Misal, “Sebelumnya aku juga memiliki masalah yang sama, tetapi setelah memakai produk ini semua masalah yang ganggu aku hilang dalam sekejap!”

13. Eksklusif

Tidak semua orang bisa mendapatkan produk ini, terbatas!.

Yang perlu dicatat, tidak boleh berbohong. Gunakan porsinya. Kalau sudah sampai puluhan bahkan ribuan itu sudah tidak terbatas lagi.

Misal “Produk ini jumlahnya terbatas. Hanya ada 3”.

14. Bridging

Arahkan customer secara tidak langsung. Biarkan mereka memilih sendiri.

Teknik ini cocok untuk bisnis yang basic jualannya di toko, butik, fashion, dan retail.

Teknik ini mirip dengan perbandingan namun cenderung untuk beli ke produk yang ke-2 kalau yang ini tidak ada. Tunjukkan ke calon customer produk apa saja. Pastikan mereka memilih apa yang ingin mereka pilih. Kamu hanya sebagai jembatan yang mungkin mereka pilih.

15. Joke

Buat orang tertawa atau tersenyum dengan penawaran/kata-kata kamu.

Orang lebih suka membeli dari orang yang disukainya. Kalau sudah berpikir senang jarang berpikir negatif. Ketika kamu berhasil membuat orang lain tertawa, mereka akan lebih menyukai kamu dan tidak berpikir kamu sedang jualan secara langsung.

16. Jika..Maka..

Apa kerugian mereka jika tidak memiliki produk ini?.

Teknik ini mirip dengan teknik Now Or Never, bedanya ini bukan seperti teknik. Padahal sengaja kita ungkapkan agar si calon costumer bisa berpikir tentang kerugianya kalau tidak membeli.

Misal, “Kalau kami tidak membelinya sekarang, maka besok kamu harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk membelinya”.

17. Cerita Orang

Kasih testimoni atau pengalaman orang lain.

Orang cenderung lebih yakin kalau kamu menceritakan pengalaman orang lain kepadanya. Terlebih, jika pengalaman tersebut ada kemiripan dengan calon costumer.

Nah, sekarang kamu sudah tau 17 teknik closing. Apakah kamu sudah memahaminya? Tunggu apalagi, saatnya ACTION! 😉

*Sumber Kingpromosi (dot) Com*

Rabu, 28 Juni 2017

Marketing Langit

*TEKNIK MARKETING LANGIT YANG BISA MENGAKIBATKAN SESEORANG BISA KEBANJIRAN ORDER DALAM WAKTU SINGKAT!!!*

Saya beberapa kali bertemu dan belajar dengan para pengusaha-pengusaha yang omsetnya sudah milyaran per bulan bahkan perhari dan perusahaanya selalu mengalami kebanjiran order.

Ketika saya belajar dengan mereka, saya sangat terkejut sekali ketika sudah membahas soal Markeing Langit...

Ternyata para pengusaha tersebut yang omsetnya bisa milyaran per bulan, mereka bisa mendapatkan omset segitu karna mereka mempraktekan ilmu marketing langit terlebih dahulu sebelum mempraktekan ilmu marketing bumi

Apakah Anda sudah tau Marketing Langit itu apa?

Marketing Langit itu adalah usaha-usaha yang kita lakukan selain dengan ilmu-ilmu dunia (Ilmu Marketing, Ilmu Closing, Dll )

Lalu Contoh dari Marketing Langit itu apa saja?

1. *Ketaatan para istri kepada suaminya*
2. *Melaksanakan Ibadah Solat wajib tepat waktu*
3. *Melaksanakan ibadah solat sunnah* (Dhuha & Tahajud)
4. *Sedekah Setiap Hari*
5. *Berbakti kepada orang tua*
6. *Bersilaturahim*

Nahh, kebanyakan dari anda mungkin ada yang lebih memikirkan urusan marketing dunia daripada marketing langit saat ini.

Sekarang coba anda renungkan "Sebenernya anda berbisnis saat ini hanya untuk mengejar urusan dunia saja atau anda berbisnis untuk mengejar urusan akhirat?"

Jika anda dalam berbisnis hanya mengejar urusan dunia pantaslah anda mengalami hal-hal seperti ini :

1. Closing sedikit anda marah-marah
2. Ketika anda berbisnis yang penting untung banyak, masalah produk bermanfaat atau tidak saya tidak mau tau
3. Marah-marah di sosial media ketika di phpin customer
4. Maksa-maksa customer untuk cepat-cepat transfer dan beli produk yang kita jual
5. Jengkel pada upline yang ga bisa bimbing
6. Jengkel pada member jika mereka ga aktif
7. Anda terobsesi pengen cepat kaya dalam waktu singkat sehingga dalam berbisnis anda tidak ingin tau ini bisnis halal atau haram

Jika anda dalam berbisnis seperti itu naudzubilah, Sesungguhnya urusan dunia itu hanyalah tipuan belaka, dan sesungguhnya kehidupan akhirat itulah yang akan kekal.

Percayalah jika anda berbisnis hanya terobsesi dalam urusan uang/dunia saja maka :

1. Sebanyak apapun anda mempunyai harta maka anda tidak akan pernah merasa cukup.
2. Walaupun Anda mempunyai harta ratusan juta maka hatimu akan mengalami kegelisahan yang terus menerus seolah-olah hidup ini tidak ada artinya
3. Anda akan semakin jauh dari pertolongan Allah Ta'ala
4. Anda akan semakin jauh dari apa yang yang diperintah Allah Ta'ala dan Rasulnya.

Apalagi jika anda dalam berbisnis sudah mengabaikan urusan halal dan haram.

Janganlah kamu berpikir bahwa "Cari uang yang haram aja susah apalagi yang halal"

Sungguh cara berpikir orang demikian adalah cara berpikir orang-orang bodoh.

Rejeki Allah Itu Luas dan Rejeki yang halal pun masih banyak di dunia ini tapi kenapa anda masih mencari nafkah/harta dari jalur yang haram.

Apakah Anda tidak kasihan dengan anak dan pasangan anda, mereka di kasih makan dari jalur yang haram.
Jika anak anda di beri makan dari jalur yang haram, maka mau jadi apa nantinya anak anda?

Jika anda dalam mencari rejeki dari jalur yang haram maka anda akan mengalami hal-hal seperti ini :

1. Keluarga berantakan
2. Anak kurang ajar dan tidak mau nurut sama orang tuanya
3. Suasana rumah terasa seperti neraka dan merasa sudah tidak ada lagi ketenangan di rumah
4. Anda mencari kesenangan kesenangan dunia agar hati anda tenang tetapi justru yang di dapat malah hati anda akan semakin gelisah

Jika anda berbisnis sudah mengalami hal hal seperti ini maka "Segeralah bertaubat" dan luruskan niat anda dalam berbisnis.

Bukankah anda sudah sering mendengar perkataan seperti ini *"BISNIS ITU BUKAN MASALAH UNTUNG RUGI TETAPI MASALAH SURGA DAN NERAKA"*

Memanglah demikian, Berbisnis itu bisa mengakibatkan seseorang masuk surga dan bisa mengakibatkan seseorang masuk neraka.

Bisnis itu bisa mengakibatkan seseorang yang tadinya susah menjadi sangat kaya raya...

Bisnis itu bisa mengakibatkan seseorang yang tadinya kaya raya menjadi miskin sekali...

Bisnis itu bisa mengakibatk
an seseorang yang tadinya rajin beribadah menjadi lalai dalam beribadah...

Bisnis itu bisa mengakibatkan seseorang yang tadinya lalai dalam beribadah setelah berbisnis justru malah semakin dekat dan rajin dalam beribadah...

Kembali Lagi ke teknik marketing langit.
Sebelum anda belajar marketing dunia sebaiknya anda perbaiki dulu marketing langitnya, agar apa?

Agar percepatan bisnis anda meningkatkan jauh lebih cepat.

Mulai sekarang coba :

1. *Perbaiki Hubungan antara anda dan suami anda. Rejeki suami itu tergantung pada istrinya. Jika istrinya semakin solehah maka rejeki suami dan keluarganya akan d i permudah* :)

Berikut 9 Ciri-Ciri Wanita Yang Akan Membawa Rezeki Buat Suaminya :
# 1. Wanita yang taat pada Allah dan rasulNya.
# 2. Wanita yang taat pada suaminya.
# 3. Wanita yang melayani suaminya dengan baik.
# 4. Wanita yang berhias hanya untuk suaminya.
# 5. Jika ditinggal menjaga kehormatan dan harta suami
# 6. Wanita yang senantiasa meminta ridha suami atasnya
# 7. Wanita yang menerima pemberian suami dengan ikhlas
# 8. Wanita yang bisa menjadi partner meraih ridha Allah.
# 9. Wanita yang tak pernah putus doa untuk suaminya.

2. *Solat wajib dijalankan tepat waktu*

Untuk perempuan lebih baik solat di rumah, jika ingin di masjid boleh asalkan dapat ijin dari suaminya
Untuk Laki-laki di wajibkan untuk di masjid secara berjamaah

3. *Melaksanakan ibadah solat sunnah*
( Dhuha Dan Tahajud)

Kerjakan solat sunnah dhuha 6 rakaat dan solat tahajud 11 rokaat jika rejeki anda ingin di lancarkan.

Jika anda ingin kaya dalam 40 hari lakukan solat sunnah ini dalam waktu 40 hari tanpa putus 1 hari pun. (Ilmu dari Mas Ippho)

4. *Sedekah Setiap Hari*

Sedekah itu lebih baik sedikit tapi tiap hari daripada banyak tapi cuman sekali.

Jauh lebih baik jika sedekahnya banyak dan tiap hari :) heee

Alhamdulilah saya pernah praktek ilmu sedekah ini hasilnya luar biasa.

Dulu saya praktek sedekah 20% dari penghasilan setiap hari saya :) kehidupan saya jauh lebih baik.

Tapi jika anda masih pemula saya sarankan rutinkans sedekah 1000 setiap hari, dan jangan sampai putus dalam waktu 40 hari :)

5. *Berbakti kepada orang tua*

Jika anda sampai detik ini masih punya kedua orang tua muliakan mereka. Terutama ibu.

Ibumu itu keramat. Semakin kamu memuliakan ibumu, hidup anda akan jauh lebih baik daripada sekarang :)

Minta doa ke mereka agar urusan kehidupan anda selalu di permudah.

6. *Silaturahim*

Mulai sekarang anda seringkan silaturahim ke orang-orang entah itu di dunia online atau offline tujuannya adalah menjalin rasa kekeluargaan.

Jangan sampai anda silaturahim cuman pas ada butuhnya doang.

Ingat,

*"SEBELUM ANDA MENJALANKAN STRATEGI MARKETING BUMI, ANDA JALANKAN DULU STRATEGI MARKETING LANGIT"*

Karna sebaik apapun rencana anda tidak akan bakal terwujud jika Allah Ta'ala tidak meridhoi.

*"DALAM HAL APAPUN BIASAKAN MENGGUNAKAN PRINSIP : ALLAH DULU, ALLAH LAGI, DAN ALLAH TERUS"*

Karna semua yang ada di dunia ini sudah di atur sama Allah Ta'ala. Anda minta mobil mintanya ke Allah, Anda pengen umroh di bulan maret mintanya ke Allah, Anda pengen banjir order mintanya ke Allah Juga :)

*"BERSUYUKURLAH APA YANG SUDAH ANDA MILIKI"*

Sebelum anda menerima rejeki yang lebih banyak lagi lebih baik anda bersyukur terlebih dahulu. Perbesar wadahnya, Dan Pantaskan diri terlebih dahulu jika anda ingin minta rejeki yang lebih banyak.

Jangan sampai anda Lalai dari urusan akhirat karna urusan-urusan dunia.

Sungguh *URUSAN DUNIA ITU MENIPU.*

ada banyak ayat yang bercerita bahwa urusan akhirat jauh lebih baik daripada urusan dunia :

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al-An'aam ayat 32)

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS Al-Ankabut 64)

Semoga jadi jalan kebaikan. Aamiin...

Semoga Bermanfaat  *&* Jangan Lupa Bahagia 😉

Sabtu, 27 Mei 2017

Tentang Nabeez

Info wa sebelah.

Sebentar lagi Trend Kurma, ini ada tipsnya

Infuse water:
Ternyata Rasul minum infuse water..

Minumlah Air Rendaman Kurma, Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh Anda

Air nabeez adalah air rendaman (infused water) kurma / kismis (raisins). Kurma atau kismis di rendam dalam air masak semalaman (dalam wadah yang bertutup) dan diminum keesokkan paginya.

Air nabeez ini merupakan kegemaran Rosululloh. Nabi merendam beberapa butir kurma atau kismis (salah satunya) di dalam air matang dalam wadah bertutup selama 12 jam. Airnya diminum & buah kurma yang sudah lembut ditelan sekali telan.

Ada beberapa hadis yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya riwayat dari Imam Muslim sebagai berikut :

Dari Aisyah dia berkata, “Kami biasa membuat perasan untuk Rosululloh di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di pagi hari.” (H.R. Muslim)

Berbicara mengenai infused water. Orang barat baru sekarang faham dan baru mempopulerkan khasiat infuse water ini. Tetapi Nabi Muhammad SAW. telah lama melakukan hal ini.

Dari segi kesehatan tubuh, buah kurma telah terbukti sebagai :
1. Pemberi & pemulih tenaga (inilah sebab mengapa kita disunahkan untuk memakan buah kurma pada saat berbuka puasa).

2. Tinggi kandungan fiber ~ menghilangkan kolestrol jahat yang terkumpul di dalam tubuh. Sangat bagus dalam menghilangkan sembelit (atau meredakan & memulihkan diri dari sembelit).

3. Pemberi zat besi yang sangat bagus.

4. Kaya akan pottassium ~ penting dalam menjaga jantung & menstabilkan tekanan darah.

Khasiat air nabeez
Air nabeez adalah minuman beralkali, yang mampu menolong membuang kelebihan asam pada perut dan memulihkan sistem pencernaan tubuh. Juga membantu badan untuk menyingkirkan toksin yang berbahaya didalam tubuh, dalam kata lain berguna sebagai detox.

Disebabkan air nabeez tinggi akan kadar fiber, ia mampu membantu proses pencernaan yang baik & meningkatkan / menajamkan fikiran agar kita tidak mudah lupa.

Cara membuat air nabeez :

Rendamlah beberapa butir kurma (sebagusnya dalam bilangan ganjil) ke dalam air masak didalam segelas air. Alangkah baiknya dibuat pada waktu sore menjelang malam, dan pastikan gelas rendaman kurma tersebut tertutup rapat. Keesokkan paginya (+ 8-12 jam setelah perendaman), air rendaman baru boleh diminum & buah kurma hasil rendaman yang telah lembut ikut dimakan.

Kurma yang baik digunakan untuk membuat air nabeez adalah kurma ajwa. Tapi kalo tidak ada kurma ajwa bisa menggunakan buah kurma yang lainnya.

Kalau ingin membuat air nabeez dengan menggunakan buah kismis pun bisa.

Caranya ambil segenggam kismis, kemudian direndam dalam segelas air. Dan dibiarkan semalaman seperti membuat air rendaman kurma.

Kalau ingin meminum air nabeez di waktu pagi hari, siapkan rendaman kurma / kismis pada sore menjelang malam. Dan kalo ingin meminum air nabeez di waktu malam, buatlah rendaman kurma / kismis di waktu pagi hari (+ 8 sampe 12 jam perendaman).

Sebaiknya,
Hanya menggunakan satu macam buah saja Kurma atau Kismis - Jangan dicampur.

Air nabeez bila tersimpan di dalam lemari es bisa bertahan 1 hingga 2 hari.Tetapi dilarang meminum air rendaman kurma / kismis yang sudah memasuki lebih dari 3 hari, karena akan terjadi proses fermentasi, yang menjadikan, air rendaman kismis / kurma tersebut menjadi arak, dan dan hukumnya haram untuk diminum.

Silahkan bagikan tips sehat ala nabi ini agar dibaca oleh saudara kita yg lain......😊

Mudah-mudahan bermanfaat. Aamiin.

Jumat, 19 Mei 2017

Fitrah Seksualitas

*FITRAH SEKSUALITAS*

_Maaf, bukannya menggurui. Namun ini perlu disimak dalam mendidik anak_ :

Masih terngiang2 kata bapak baik hati yg mengantar kami ke stasiun tawang tempo hari...

"Mumpung anak masih kecil, jangan sampai salah seperti saya ya. Anak pertama usia 22 thn hafal 18 juz. Anak kedua dan ketiga semua hafidz dan hafidzah.
Tuntas 30 juz.

Tapi ...
saya sedih karena untuk sholat saja mereka masih diingatkan dan disuruh. Saya menangis saat saya baru sadar bahwa ada yg terlewat kala itu.

Fitrah keimanan ( _dibahas saat workshop_) yg harusnya ditanam di 7 tahun pertama hidupnya ternyata lupa saya kawal lebih ketat dan belum tuntas. Dan sekarang kami harus "restart" dari awal untuk mengulang proses yg terlewat".

_Hmm,,,Jazakumullah khairan katsira nasehat berharganya pak,,,_

Satu hal lagi yg saya dapat saat mengikuti worshop home education based fitrah and tallent di semarang bbrp waktu lalu bersama ust harry.

*Didiklah anak sesuai fitrah.*
Fitrah apa? Ada bbrp fitrah.
Diantaranya fitrah iman, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah seksualitas.

Fitrah seksualitas?
Wow, , , gimana itu?
***

Mendidik anak sesuai fitrah seksualitas artinya mengenalkan anak bagaimana bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya.
Jika ia anak perempuan, maka kita bangkitkan fitrah seksulitasnya sbg perempuan.
Jika ia laki2, maka kita bangunkan fitrah seksualitasnya sebagai laki2.

Pertanyaan berikutnya yg muncul, bagaimana teknis membangkitkan fitrah seksualitas ini ?
Ada beberapa tahap yg perlu kita kawal di tiap fasenya.
***

*Usia 0 - 2 tahun*
Pada usia ini anak harus dekat dengan bundanya.

Pendidikan tauhid pertama adalah menyusui anak sampai 2 tahun.
Menyusui, bukan memberi asi. Langsung disusui tanpa pumping dan tanpa disambi pegang hp.
***

*Usia 3 - 6 tahun*
Pada usia ini anak harus dekat dengan kedua orang tuanya.

Dekat dengan bundanya, juga dekat dengan ayahnya. Perbanyak aktivitas bersama.
***

*Usia 7 - 10 tahun*
Pada usia ini dekatkan anak sesuai gendernya.

Jika anak laki2, maka dekatkan dengan ayahnya.
Ajak anak beraktifitas yg menonjolkan sisi ke-maskulin-annya. Nyuci motor, akrab dg alat2 pertukangan, dsb.

Jika anak perempuan, maka dekatkan dengan bundanya.
Libatkan anak dalam aktifitas yg menonjolkan ke-feminin-annya. Stop katering dan banyak utak atik di dapur bersama anak, melibatkan saat bersih2 rumah, menjahit dsb.

***
*Usia 11 - 14 tahun*
Usia ini sudah masuk tahap pre aqil baligh akhir dan pada usia ini mulailah switch/menukar kedekatan.
Lintas gender.

Jika anak laki2, maka dekatkan pada bundanya.
Jika anak perempuan, maka dekatkan pada ayahnya.

*
Ada sebuah riset yg menunjukkan jika seorang anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada fase ini maka data menunjukkan anak tsb 6x lebih rentan akan ditiduri oleh laki2 lain.
*

Di sebuah artikel parenting dulu, saya juga menemukan hal senada.

_Jika tdk dekat dg ayahnya, maka anak perempuan akan mudah terpikat dengan laki2 yg menawarkan perhatian dan cinta meski hanya untuk kepuasan dan mengambil keuntungan semata._

Logis juga sih.
Saat ada laki2 yg memuji kecantikannya, mungkin ananda gak gampang silau krn ada ayahnya yg lebih sering memujinya.
Kalau ada laki2 yg memberikan hadiah, ananda tak akan gampang klepek2 krn ada ayahnya yg lbh dulu mencurahkan perhatian dan memberi hadiah.

Pada fase ini jika anak perempuan harus dekat dg ayahnya, maka sebaliknya, anak laki2 harus dekat dengan bundanya.

Efek yg sangat mungkin muncul jika tahap ini terlewat, maka anak laki2 punya potensi lebih besar untuk jadi suami yg kasar, playboy, dan tidak memahami perempuan.

_Ada yang tanya, lho kalau ortunya bercerai atau LDR bagaimana?_
Hadirkan sosok lain sesuai gender yg dibutuhkan.
Misal saat ia tak punya ayah, maka cari laki2 lain yg bs menjadi sosok ayah pengganti. Bisa kakek, atau paman.

Sama dengan Rasulullah.
Meskipun tak punya ayah dan ibu, tapi Rasulullah tak pernah kehilangan sosok ayah dan ibu. Ada kakek dan pamannya. Ada nenek, bibi dan ibu susunya.
***

*Fase berikutnya setelah 14 thn bagaimana?*
Sudah tuntas. Krn jumhur ulama sepakat usia 15 thn adalah usia aqil baligh.

Artinya anak kita sudah "bukan" anak kita lagi.
Ia telah menjelma menjadi orang lain yg sepadan dengan kita. Maka fokus dan bersabarlah mendampingi anak2, karna kita hanya punya waktu 14thn saja. Saling mengingatkan, saling menguatkan, saling mendoakan ya teman2.
Moga Allah mampukan dan bisa mempertanggung jawabkan amanah ini kelak di hari penghitungan..

Selamat berkumpul dan merajut cinta bersama keluarga. Apapun keadaannya, jangan lupa bersyukur dan bahagia ya..

By: Buah hati

Selasa, 09 Mei 2017

Pendidikan pada Anak

By Kiki Barkiah

konsep agama yang ditekankan di usia 0-7 :
membangkitkan kesadaran Allah sebagai Rabb (kholiqon, Raziqwon, malikan)

Apa yang kita harus lakukan?

* Menciptakan atmosfir keshalihan dalam lingkungan sekitar, role model menjadi kunci kesuksesan
* Diawali dengan membangun gambaran positif tentang Allah, tentang Rasulullah, tentang ibadah, tentang Al-quran
* Jangan mengawali dengan pemaksaan pelaksaan syariatnya, tumbuhkan kecintaan terhadap agamanya
* tumbuhkan kecintaan kepada Allah sebelum memintanya beribadah
* tumbuhkan kecintaan kepada Al-Quran sebelum memintanya belajar iqro dan menghafal Al-quran

===================
Masa ini hanya masa pengenalan, belum masa pembiasaan atau pelatihan yang serius
Pengenalan yang paling sederhana adalah melihat lingkungan sekitar
1. Membiasakan anak berada dalam suasana kegiatan beribadah
2. Membangun imajinasi positif tentang ibadah
3. Mengajak anak terlibat dalam kegiatan beribadah tanpa paksaan
4. Mengajarkan mereka untuk menghargai orang yang sedang beribadah dengan penuh kebijaksanaan
5. Memperdengarkan Al-quran secara berulang
6. Membacakan kisah dalam membangun imajinasi positif tentang Allah, Rasulullah, Al-quran dan ibadah
7. Mengajarkan sikap kasih sayang terhadap makhluk Allah (hewan, tumbuhan manusia)
8. Memperkenalkan berbagai kebaikan, perilaku baik dan kebiasaan baik secara langsung dalam kehidupan sehari-hari
9. Memperkenalkan berbagai kebaikan, perilaku baik dan kebiasaan baik melalui buku, permainan pura-pura atau cerita
10.  Memberikan pengertian tentang perilaku buruk, salah, atau tidak sopan saat mengalami peristiwa yang berkaitan dengan hal tersebut atau dengan menggunakan kisah dari buku
11. Memperkenalkan kisah nabi melalui buku cerita singkat atau menceritakan kembali dengan bahasa sederhana dengan bantuan ilustrasi buku
12. Memperkenalkan kisah nabi melalui film kartun
13. Memperkenalkan cuplikan kisah keteladanan dari sirah Rasulullah SAW dan sahabat melalui buku cerita singkat atau menceritakan kembali dengan bahasa sederhana dengan bantuan ilustrasi buku
14. Memberikan konsep agama melalui penggalian hikmah dan membaca buku dengan bahasa yang sedehana
15  Menumbuhkan kecintaan anak terhadap mesjid dengan sering mengajaknya shalat berjamaah, tanpa paksaan
16 Mencontohkan doa-doa singkat langsung dalam keseharian

=<<<<<=<==============<<

harapan: Usia 7 "Pucuk dicinta ulam tiba"
diharakan mereka menyambut masa pelatihan/tadrib dengan penuh kesiapan dan kebahagiaan
===========================
bagaimana metode yang digunakan?
1. Penuhi kasih sayang, penuhi rasa aman, agar mereka percaya pada dunia (khusunya di setahun pertama)
2. Pendidikan melalui keteladan
3. Pendidikan melalui kisah teladan
4. Pendidikan melalui penggalian hikmah
5. Pendidikan melalui nasihat

Belum ada pendidikan melalui hukuman dalam hal ibadah
=======================

Masa tadrib 7-10 tahun
konsep agama yang ditekankan di usia 7-10 :
membangkitkan kesadaran Allah sebagai Malik (waliyan dan hakiman)

Apa yang perlu kita lakukan?
1. Mulai menngajarkan shalat dan menjalankan shalat 5 waktu
2. Mulai mengajarkan dan melatih anak melakukan ibadah lainnya seperti puasa dll
3. Terus menyiram dan memupuk benih keimanan sehingga anak-anak dapat:
- Menundukkan hati  untuk mengagungkan Allah
- Menundukkan hati untuk mengagungkan perintah dan larangan Allah
Sehingga ketika iman telah merasuk jiwa maka hati siap untuk menerima dan melaksanakan Al-quran.

1. mulai mengenalkan nilai
2. mulai mengenalkan perintah dan larangan
3. anak laki laki didekatkan ke ayah, anak perempyan didekatkan ke ibu

harapan dari proses ini: 10 tahun anak-anak berkomitmen melakukan ibadah sebagai buah dari keimanan
==========<<<<<<<==========<<
bagaimana metode yang digunakan?

1. Pendidikan melalui kurikulum sistematis
2. Pendidikan melalui nasihat
3. Pendidikan melalui keteladanan
4. Pendidikan melalui kisah teladan
5. Pendidikan melalui penggalian hikmah
6. Pendidikan melalui penjagaan kesucian fitrah
7. Pendidikan melalui pelatihan dan pembiasaan
===<<<===<<======<<<
Masa pre akil baligh akhir 10-14 tahun

konsep agama yang ditekankan di usia 10-14:
Membangkitkan kesadaran Allah sebagai Ilah (totally worship)

Apa yang kita lakukan?
Menjadi pendamping akhlak (chaperon)
Mulai memisahkan kamar laki-laki dan perempuan
mulai memberlakukan hukuman
Anak perempuan didekatkan kepada ayah, anak laki-laki didekatkan kepada ibuagar memperoleh sosok lawan jenis  yang ideal

harapan dari proses ini: ketika anak akil baligh, anak telah:
1. Mengetahui tujuan hidupnya
2. Rampung mengetahui garis besar hukum-hukum Allah
3. Siap melaksanakan perintah dan larangan Allah

sehingga di usia >15 anak menjadi personal yang berakhlak mulia sera tunduk dan taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya

Jumat, 21 April 2017

Single Parent

MENGASUH DENGAN SAYAP PATAH : Problematika Pengasuhan ’Single Parent’ (FOR US #3)
Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru | Ahad, 18 Desember 2016
Fasilitator: Ust Bendri Jaisyurrahman
Notulis: Aldiles Delta Asmara

RINGKASAN MATERI

Ibarat burung yang punya dua sayap, anak membutuhkan keduanya untuk terbang tinggi ke angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan IBUnya. Mengasuh dengan sayap patah bukan sebuah vonis kelak anak dari ‘single parent’ akan gagal. Ambil hikmah dari kisah Hanna (ibunda dari Maryam) yang mengasuh dengan sayap patah karena ditinggal wafat Imron sejak Maryam dalam kandungan. Hanna tetap mengasuh Maryam hingga namanya tercatat dalam Al Qur'an sebagai wanita suci.

3 Jenis ‘single parent’

a. Terpisah karena kematian.
Inspirasi : Hanna, ibunda dari Maryam. Meski menjadi keluarga dengan ‘single parent’ sebab ditinggal wafat sang ayah, Allah jadikan keluarga Imron sebagai salah satu keluarga terbaik yang tercatat dalam Al-Qur'an. Simak Q.S Ali-Imron: 33 "Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)". Allah takdirkan Imron tidak sempat mengasuh anaknya, namun sang anak menjadi wanita terbaik dan juga disebut Allah dalam Al-Qur'an sebagai wanita suci.
Aminah, ibunda dari Rosulullah pun merupakan contoh ibu yang mengasuh anak seorang diri namun anaknya menjadi lelaki terbaik sepanjang zaman. Maka ‘single parent’ bukan penghalang mencetak generasi yang baik, dan ‘single parent’ bukan status pemakluman 'nakal'nya anak.

b. Terpisah karena hubungan nikah, perceraian.
Hukum dasar perceraian adalah haram kecuali dengan sebab-sebab yang dibolehkan Allah. Maka berhati-hatilah sebelum memutuskan bercerai. Dalam kisah orang-orang shaleh terdahulu, belum ditemukan kisah pengasuhan dari orangtua yang bercerai.

c. Terpisah karena waktu yang lama
Inspirasi: kisah nabi Ibrahim alaihissalam yang sangat sedikit berinteraksi dengan anaknya Ismail. Namun ia menjadi anak yang taat kepada Allah dan juga seorang Nabi. Begitu pun dengan Farukh, suami dari ummu Robi’ah, ayah dari Robi’ah Ar Ra’yi, yang pulang hanya 30 tahun sekali namun mampu mengasuh Robi’ah menjadi salah satu guru Imam Malik.
Bagaimana pola asuh yang diterapkan Ibrahim dan Farukh hingga mampu mencetak anak terbaik pada zamannya meskipun mereka terpisah jarak jauh dari anaknya?

Catat. Ada kebutuhan anak yang harus kita penuhi:

a. Cinta dan perhatian
Cinta dari ibu menentramkan sedang cinta ayah menguatkan. Anak yang tak tercukupi cintanya akan mencari cinta lain di luar keluarga, atau menagihnya lewat perilaku yang tidak menyenangkan. Dan cinta orangtualah yang akan membuat anak kembali meskipun ia pernah 'melangkah jauh' menjadi anak yang kurang baik.
Inspirasi : Kisah Ustadz Jefri al Bukhari (rahimahullah) yang kita tahu bagaimana sosok berandalnya sebelum menjadi da'i. Namun cinta sang ibu mampu membuat seorang Jefri kembali ke jalan kebenaran. Hilangnya cinta orangtua menyebabkan anak-anak mencari perhatian. Maka berbahaya jika ternyata anak justru mendapatkan cinta dari orang-orang yang salah atau buruk perilakunya.

b. Materi
Diakui atau tidak, materi menjadi sangat penting dalam kebutuhan mengasuh anak. Maka jangan pelit dan perhitungan terhadap kebutuhan anak.

c. Stimulan fisik dan akal.
Anak laki-laki harus diberi stimulan oleh laki-laki, dampak dari anak laki-laki yang tidak mendapatkan stimulan langsung oleh laki-laki dewasa adalah kelak ia akan menjadi lelaki yang gemulai. Selain stimulan fisik, orangtua juga wajib memberi stimulan akal pada anak.

Bagaimana menjalani peran dengan baik sebagai orangtua?

1.  Sadari bahwa tidak ada “Super Parent”
Sebagai orangtua terutama ibu, kita wajib mengakui kelemahan diri bukan malah melemah-lemahkan diri di hadapan anak dan orang lain. Banyak orangtua terbebani mengasuh anak sebab ingin menjadi orangtua sempurna, padahal memaksa diri menjadi sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun dapat membuat orangtua stres dan menganggap dirinya gagal mengasuh.

Kesadaran diri bahwa tidak ada orangtua yang sempurna memberikan banyak hikmah bagi diri orangtua dan anak:
- Anak akan belajar bahwa ia hidup bukan untuk menjadi yang sempurna tapi ia harus terus memperbaiki diri setiap saat. Inilah fitrah manusia. Dan pelajaran hidup yang teramat penting tersebut anak dapatkan dari orangtua yang sadar bahwa ia bukan “Super Parent”.

- Kesadaran atas ketidaksempurnaan selaku orangtua mendorong kita mengukur kelemahan yang ada pada diri untuk kemudian ditutup dengan kekuatan yang kita miliki.

2. Merawat diri
a. Senantiasa menjaga emosi dan berpikir positif.
Anak mendapat limpahan energi yang dicurahkan dari ayah dan ibu. Saat membersamai anak, orangtua harus menjaga pikiran dan emosi tetap positif. Emosi ibarat bau badan. Jika ia wangi atau positif maka anak akan nyaman berada di dekat orangtua. Namun jika orangtua memiliki emosi negatif, anak akan menjauh dan menarik diri dari orangtua.

b. Memiliki “Me Time” yang cukup
Meskipun berstatus ‘single parent’, orangtua terutama ibu harus memiliki 'me time' yang digunakan sebagai waktu mengevaluasi dan ‘treatment’ untuk emosinya.

c. Manajemen marah dan sedih
Anak-anak yang kita asuh tidak boleh merasakan sedih yang ditularkan dari kesedihan kita selaku orangtua. Sebab mereka telah menanggung bebannya sendiri; beban tak lengkapnya orangtua, juga beban ketiadaan ayah untuk mengadu dan berlindung saat ia sedih dari ibu (begitupun sebaliknya). Orangtua ‘‘single parent’’ boleh menceritakan kesedihan dan kesulitan yang dirasa sebagai orangtua tunggal kepada anak tetapi jangan terlalu sering. Tuangkan saja kesedihan itu kepada Allah (saat sholat malam), dan jangan berlarut-larut menunjukkan kesedihan tersebut di depan anak.

3. Memberikan kebutuhan cinta
Berpisah dengan pasangan tidak boleh memisahkan cinta anak dengan mantan pasangan kita. Hindari menceritakan keburukan mantan pasangan pada anak. Anak hanya boleh mendengar yang baik-baik tentang orangtuanya agar tidak tumbuh kebencian terhadap orangtuanya. Hal ini juga wajib dipegang teguh oleh pasangan LDR (long distance relationship), seperti dicontohkan oleh Hajar istri Nabi Ibrahim alaihissalam. Ia tak pernah bercerita buruk tentang Ibrahim yang meninggalkan dirinya dan bayi Ismail di padang gurun nan gersang. Sebab anak tidak boleh mendapatkan cerita keburukan tentang ayah/ibunya.
Orangtua yang telah berpisah jangan memanas-manasi anak untuk benci kepada salah satu orangtuanya. Jika dilakukan artinya kita sedang menyiapkan anak melakukan dosa besar, yaitu durhaka kepada orangtua.
Ajarkanlah anak agar hormat kepada mantan pasangan kita, meskipun mantan bersikap buruk terhadap kita. Katakan bahwa seburuk apapun kelakuannya ia tetap orangtua dari anak kita yang wajib dihormati dan didoakan. Jangan bebani anak saat konflik terhadap pasangan agar ia mejadi anak sholih yang berbakti kepada orangtuanya.

4. Berikan waktu yang cukup.
Hal termewah yang dibutuhkan anak adalah waktu berkualitas bersama orangtuanya. Bukan sekadar banyaknya pertemuan, tapi orangtua harus memberi kesan baik saat bertemu. Tak hanya mendampingi atau menemani anak bermain namun orangtua wajib terlibat dalam segala aktivitas yang dilakukan anak agar ia merasa orangtua hadir secara utuh untuk dirinya. Jangan terburu-buru saat bermain dengan anak. Jauhkan segala gangguan yang dapat menghilangkan/memecah perhatian kepada anak. Jauhkan ‘gadget’, atau apapun ketika sedang bersama anak. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah yang selalu total menghadirkan dirinya saat sedang bersama anak-anak.

5. Berikan stimulan yang tepat
Ibu ‘single parent’ harus menyadari bahwa ia butuh pihak lain dalam mengasuh. Putra kita butuh figur laki-laki dewasa agar tumbuh sikap maskulinnya. Sedangkan putri kita butuh sosok laki-laki dewasa agar sebagai perempuan ia mampu bersikap tegas, tidak mudah dibohongi laki-laki yang tidak dikenalnya. Mari belajar dari pengasuhan yang dilakukan Hanna, istri Imran dan ibu dari Maryam. Meski sang suami telah meninggal sejak Maryam dalam kandungan, tetapi Maryam tidak kehilangan sosok laki-laki baik dalam kehidupannya. Sebelum wafat, Imran mengamanahkan putrinya itu pada Zakaria. Maka Zakaria menjadi figur lelaki bagi Maryam, hingga Maryam menjadi wanita suci yang namanya tercatat dalam Al-Qur'an. Hal ini juga dilakukan oleh Aminah, ibunda dari Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Meski ditinggal mati sang ayah, sosok Muhammad kecil tetap mendapatkan figur laki-laki dari kakek kemudian pamannya. Pengasuhan ini membentuk karakter Muhammad kecil hingga dewasa.

Maka ibu ‘single parent’ perlu mencarikan sosok laki-laki bagi anak. Sebab anak yang hidup tanpa sosok ayah/laki-laki yang baik akan menjadi anak peragu yang tidak mampu/lemah membuat keputusan dalam hidupnya. Ambillah figur tersebut dari laki-laki terdekat sang ibu untuk menguatkan jiwa anak, misalnya adik/kakak laki-laki dan paman/kakeknya. Jika tidak ada dari kerabat terdekat ibu, maka ambil dari guru laki-laki yang dipercaya ibu dan keluarga, namun tetap dalam pengawasan.

6. Buka jaringan
Ibu yang ‘single parent’ sama seperti ibu lainnya. Ia membutuhkan lingkungan dan komunitas yang dapat membantunya bangkit kala jatuh dan memberikan ilmu tentang pengasuhan bagi anaknya.

7. Doa yang sungguh-sungguh
Jangan pernah meremehkan kekuatan doa. Sebab doalah yang menjaga Ismail alaihissalam dan menjadikan ia anak sholeh meskipun Ibrahim alaihissalam berjauhan dengannya dan hanya sesekali bertemu dengannya. Doa yang kita panjatkan dapat mengetuk pintu langit jika dilakukan berkali-kali, maka jangan pernah lelah dalam berdoa. Sebab doa yang orangtua ucapkan boleh jadi tidak berdampak langsung ke anak namun berdampak pada cucu ataupun cicit. Seperti doa yang dipanjatkan oleh Hanna, ibunda dari Maryam, diabadikan dalam Q.S Ali-Imron 3: 35, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Doa ini Hanna ucapkan untuk bayi yang ada dalam kandungannya, Maryam. Dan ternyata doa ini Allah kabulkan untuk putra Maryam, Isa Alaihissalam, cucu Hanna.

Doa pula yang mengantar keturunan Ibrahim alaihissalam menjadi apa yang ia harapkan, simak Q.S Al Baqoroh 2:129, "Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana."
Doa Nabi Ibrahim alaihissalam baru menembus langit empat ribu tahun kemudian, yaitu dengan lahirnya Rosulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka jangan pernah lelah dan bosan dalam berdoa, duhai orangtua.

KESIMPULAN
Kita perlu mengakui dan menyadari bahwa tak ada orangtua sempurna. Yang ada hanyalah orangtua yang selalu belajar dan memperbaiki diri. Ada dua hal yang harus dilakukan oleh orangtua tunggal.

1. Persepsi
Orangtua tunggal yang memegang hak asuh anak jangan merusak persepsi anak tentang orangtuanya. Jika anak sudah telanjur berpersepsi rusak pada orangtua berdasarkan pengalaman sendiri, maka segera perbaiki persepsi anak meskipun hati kita berat melakukannya. Maka jangan enggan mendoakan mantan di depan anak agar anak terketuk untuk melakukannya bagi orangtua.
Jangan sungkan untuk selalu bertanya pada anak tentang kita (evaluasi) "Menurut kamu ibu gimana? Apa ibu sudah jadi ibu yang baik?" agar kita mengetahui apakah apa yang kita lakukan sesuai dengan harapan anak kepada kita. Jangan sampai kita mati-matian menganggap kita sudah melakukan semua demi anak namun ternyata anak menganggap kita sebagai ibu yang buruk. Na’udzubillah.

2. Stimulan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa anak laki-laki kita butuh stimulan laki-laki. Anak perempuan kita butuh stimulan perempuan. Begitupun sebaliknya. Perlakukan anak sesuai fitrahnya.

SESI DISKUSI
Penanya 1:
Bagaimana memanajemen semua kebutuhan anak terkait materi dan cinta?

Tanggapan peserta:
- Ibu harus berpikir dan berencana mencari pekerjaan dengan waktu kerja relatif sedikit agar bisa membagi waktu untuk anak. Misalnya tahun-tahun pertama menjadi karyawan sambil berencana membuka bisnis di rumah agar bisa mendampingi anak.
- Buat perjanjian dengan mantan agar ia tetap menafkahi anak yang kita asuh. Meski bekerja, kita tetap memantau anak agar ia merasa kita selalu ada untuknya. Dan saat hari libur berilah ‘quality time’ untuk anak.
- Berbagi pengalaman sebagai sesama ‘single parent’ karena suami meninggal: menjadi pegawai itu tak bisa keluar kerja seenaknya. Solusinya, buat komitmen bersama anak-anak agar tak ada dusta dalam keluarga. Di tempat kerja, profesional sebagai pekerja, saat di rumah profesional menjadi ibu. Jika masih kesulitan juga, baiknya cari asisten yang terpercaya untuk membantu mengasuh anak.

Tanggapan ustadz Bendri:
Poin utama dari cinta bukan seberapa banyak, tapi seberapa berkesan. Sebab cinta adalah persepsi. Seringlah bertanya kepada anak "Menurut kamu mama gimana?". Ambil inspirasi dari kisah putra nabi Ya’qub alaihissalam. Konflik yang dialami anak-anak nabi Yaqub dengan Yusuf adalah soal persepsi. Ya’qub mencintai semua anak, namun anak-anaknya memiliki persepsi bahwa Ya’qub hanya sayang pada Yusuf seorang.

Buat momen pertemuan senantiasa berkesan bagi jiwa anak, meski tak banyak. Jika anak lebih dari satu, ambil saat bersama hanya berdua bergiliran tiap anak, buat jadwal pertemuan. Jangan bosan menunjukkan ekspresi cinta kepada anak.
Konsekuensi jarangnya pertemuan adalah dengan melebihkan pemberian materi untuk anak, fasilitasi anak untuk belajar dan banyak kegiatan. Seperti yang dilakukan Abdul Aziz, ayah dari Umar bin Abdul Aziz. Ia memberi anaknya uang untuk belajar seribu dinar atau senilai 2 milyar rupiah dalam sebulan. Juga Farukh (ayah Robi’ah ar Ra’yi) yang meninggalkan anak dan istri 30 tahun untuk berjihad dengan meninggalkan tiga puluh ribu dinar yang dipakai istrinya untuk pendidikan sang anak.

Penanya 2:
Bagaimana agar anak mendapat sosok laki-laki yang telah ditinggal wafat ayahnya??

Tanggapan peserta:
Jika memang tidak ada sosok yang dapat memberikan figur laki-laki kepada anak, maka cukup kita yang menguatkannya.

Tanggapan Ustadz Bendri:
-Jika berniat menikah lagi, cari laki-laki yang dapat memenuhi kebutuhan anak atas figur laki-laki. Jika tidak ingin menikah lagi, biasakan dan kondisikan agar anak laki-laki berteman dengan laki-laki baik yang sebaya dengan dirinya agar ia bisa mengambil contoh dari teman-temannya. Atau kita bisa menunjuk satu guru laki-laki untuk memberikan penguatan bagi anak laki-laki kita.

Penanya 3:
Memanggil guru laki-laki ke rumah untuk anak apakah sudah tepat? Lalu saat masuk waktu shalat, saya (ibu) yang menemani anak laki-laki sholat di masjid karena tidak ada sosok laki-laki di rumah. Bagaimana hukumnya?

Tanggapan Ustadz Bendri:
Fitrah Al Qowwam (kepemimpinan) adalah fitrah yang tidak boleh hilang dari anak laki-laki. Jangan merumahkan anak laki-laki, justru ia harus lebih sering di luar rumah. Jangan sampai niat kita melindungi anak justru menghilangkan fitrahnya. Ajarkan anak untuk mendatangi guru bukan didatangi guru. Sebab ilmu itu didatangi, bukan didatangkan.
Mendampingi anak laki-laki ke masjid boleh dilakukan, hal ini dicontohkan oleh ibundanya Imam Ahmad.

Penanya 4:
Saya berusaha agar anak melupakan ayahnya, salahkah saya?? Ayahnya tidak pernah kembali, bolehkah jika suatu hari anak menikah, saya tidak beri haknya menjadi wali nikah anak perempuan saya?

Tanggapan Ustadz Bendri:
Ayah kandung tidak tergantikan sebagai wali. Jika tidak dinikahkan oleh ayah kandungnya, berarti pernikahan anak perempuan ibu tidak sah dan ibu berkontribusi membuat anak ibu berzina. Jika terasa berat bertemu mantan di pernikahan anak perempuan ibu, sampaikan ke mantan suami agar ia melakukan Tawkil/memberikan hak walinya kepada wali hakim.
Ingat prinsip dasar, bahwa anak berbakti kepada orangtua bukan sebagai balas jasa, tetapi karena Allah yang memerintahkan. "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya..." Q.S Al-Isra’ 17: 23.
Jangan berkontribusi membuat anak bermaksiat pada ayah tersebab seringnya kita bercerita buruk tentang ayahnya. Paksakan diri berkata pada anak "Bagaimanapun kelakuannya, dia tetap ayahmu dan kamu wajib menghormatinya".

Hadiri For Us (Forum Usroh) #4 Ahad 15 Januari 2017 “Agar Anak Kita Tak Menjadi Gay & Lesbian” bersama Sinyo Egie, pegiat Peduli Sahabat. Gabung di grup FB www.facebook.com/groups/forumusroh

Rabu, 12 April 2017

Empat Wanita Dijamin Masuk Syurga

(Sebuah resume dari kajian bersama Ustz. Farhat Naik, 01 April 2017 @Sentral 5 Daarut Tauhiid)

Disclaimer: Resume ini saya buat berdasarkan apa yang saya catat selama mendampingi Ustz. Farhat sebagai interpreter. Kurang dan lebihnya, mohon dimaafkan.

 

Tentang Ustz. Farhat Naik:

Farhat Naik adalah istri dari Dr. Zakir Naik, yang juga adalah seorang da’iyah khusus untuk kaum wanita. Ia telah banyak menyampaikan kajian dalam bahasa Inggris dan bahasa Urdu di berbagai belahan dunia selama mendampingi Dr.Zakir Naik berdakwah. Setiap kajiannya biasanya diikuti dengan sesi tanya-jawab. Ustz. Farhat  memperoleh gelar master di bidang perdagangan dari Universitas Poona, India. Sebelum menikah dengan Dr. Zakir Naik, ia pun mengajar di universitas tersebut.

Istri dari Dr. Zakir Naik ini adalah seorang da’iyah yang tawadhu, terjaga tutur kata dan sikapnya, sederhana, serta tidak mau mempersulit orang lain. Itulah kesan yang saya dapat selama mendampingi beliau. Saat menyampaikan tausiyahnya pun begitu runut, sistematis, dan mendalam. Hal ini menunjukkan kapasitas keilmuan beliau yang luar biasa. Dan yang begitu menakjubkan adalah konsistensi beliau untuk menjaga hijab beliau. Beliau sangat menghindari (baca: anti) difoto, atau dipublikasikan di internet. Silahkan dicek, tidak ada satu publikasi pun yang menampilkan profil seorang Ustz. Farhat Naik. Ketika saya tanya bagaimana bisa begitu konsisten menjaga tidak ada publikasi di internet. Beliau menjawab, “Saya tidak suka dengan gagasan seperti yang diusung oleh Facebook. Sosial Media seperti FB membuat hijab seorang muslimah berantakan. Muslimah menjadi dengan sebebasnya dilihat/dibaca oleh banyak pihak, termasuk yang bukan mahramnya. Maka meskipun adakalanya saya diwawancara oleh media, maka saya minta mereka tidak menampilkan siapa saya, tapi cukup tampilkan pikiran/pendapat saya saja. Saya ada di what’s app, tapi tidak di FB, IG, dll”.  (Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa dalam resume ini saya tidak melampirkan foto-foto ketika acara berlangsung)

Masya Allah…betapa jauh diri ini. Beliau tidak ingin dilihat oleh makhluk, hanya ingin dilihat oleh RabbNya. Padahal dengan kapasitas beliau, popularitas akan sangat mudah diraihnya. Tapi tidak, beliau begitu konsisten menjaga dirinya, dan dengan begitu, ternyata Allah angkat derajatnya. #tertundukmalusaya

 

Ustz. Farhat membuka kajian dengan mengisahkan 4 wanita yang dijanjikan Surga oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan sebuah kisah dimana Rasulullah menggambar empat buah garis di atas tanah, lalu bertanya kepada para sahabatnya, “Tahukah kalian apa maksud dari garis-garis ini?”. Sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya lebih tahu”. Kemudian beliau berkata: “Ini adalah empat wanita paling mulia yang akan menjadi penghuni surga kelak, yaitu Khadijah binti Khuwailid (Istriku), Fathimah binti Muhammad (putriku), Maryam binti Imron (Istri nabi Isa), dan Asiah binti Muzahim (istri Fir’aun)”.

Kemudian mulailah beliau mengisahkan keempat wanita mulia tersebut:

Fathimah binti Muhammad

Fathimah adalah putri Rasulullah, yang dicatat dalam hadits akan menjadi pemimpin kaum wanita di Surga kelak.

Suatu hari, seperti halnya wanita pada umumnya, Fathimah merasa kelelahan dengan semua pekerjaan rumah tangganya. Kemudian ia mengeluh kepada suaminya, Ali bin Abi Thalib RA. Lalu Ali RA berkata, “Mengapa kau tidak meminta seorang pembantu saja pada ayahmu?”. Maka Fathimah pun berangkat ke rumah ayahnya, namun tidak didapatinya Rasulullah di rumahnya, hanya ada Aisyah, maka ia titipkan pesan pada Aisyah dan kembali ke rumahnya.

Ketika Fathimah dan Ali hendak tidur, datanglah Rasulullah seraya bertanya, “Apakah benar kau telah datang ke rumahku hari ini?.” “ Benar ya Rasulullah.” “Apakah keperluanmu?” “Sesungguhnya aku mendengar ada beberapa orang pembantu yang datang kepadamu, maka aku ingin engkau memberiku seorang pembantu untuk membantuku mengerjakan tugas-tugasku.”

Kemudian Rasulullah berkata, “Belumkah saya beri tahu engkau wahai putriku, tentang sesuatu yang jauh lebih baik dari itu? Saya akan beri kamu, sesuatu yang lebih baik dari sekedar seorang pembantu. Ucapkanlah 33x Subhanallah, 33x Alhamdulillah, dan 34x Allahu Akbar setiap malam sebelum kamu tidur.”

Dan, inilah dzikir yang memiliki kekuatan luar biasa: the super power dzikir, the energizing dzikir yang akan memberi energi luar biasa pada diri kita. Inilah dzikir yang akan memompa kembali semangat kita.

Rasulullah bisa saja memberi ratusan pembantu kepada Fathimah putrinya, namun bukan itu yang diberikannya. Ia berikan sesuatu yang jauh lebih baik dari itu.

Maka, saat kita (para istri) merasa kelelahan, merasa capek, merasa pekerjaan rumah ini tidak ada hentinya, solusi terbaik untuk kita adalah memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT.

Karena bila hubungan kita dengan Allah kuat, maka insya Allah kita akan selalu bersemangat dan selalu penuh energi. Sebaliknya, bila hubungan kita dengan Allah lemah, maka kitapun akan lemah, dan mudah merasa kelelahan.

 

Khadijah binti Khuwailid

Khadijah binti Khuwailid adalah contoh sempurna dari seorang istri yang luar biasa.

Mari kita lihat kisah ketika Rasulullah pertama kali menerima wahyu di Gua Hira’, saat itu Rasulullah tengah mengasingkan dirinya karena kesedihannya melihat akhlak kaumnya. Wahyu yang pertama kali diterima oleh Rasulullah SAW adalah “IQRA”.  Rasulullah tidak bisa membaca, sehingga ketika wahyu tersebut turun, Rasulullah menjadi sangat ketakutan. Jibril memeluknya dua kali, dan menyuruhnya kembali membaca ayat yang kemudian menjadi potongan dari surat Al Alaq. Setelah Jibril pergi, Rasulullah merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Disinilah, kita akan melihat bagaimana peranan Khadijah sebagai seorang Istri.

Disaat kebingungan seperti itu, seorang laki-laki tentu memiliki beberapa pilihan kemana ia akan mengadu. Ia bisa saja pergi ke keluarganya (kaumnya) yakni Bani Quraisy. Ia pun bisa saja menemui sahabat-sahabatnya. Dan pilihan berikutnya mungkin ia akan menemui istrinya. Dan ternyata, Rasulullah memilih untuk menemui istrinya yakni Khadijah RA. Hal ini menunjukkan kuatnya ikatan hati antara mereka berdua. Yang tentu saja tidak mungkin terbentuk tanpa ada sebabnya.

Lalu mari kita bayangkan, bila hal seperti itu terjadi pada suami kita. Setelah menghilang berhari-hari tanpa kabar, kemudian pulang ke rumah, apa yang biasanya kita ucapkan? Kemungkinan besar, kebanyakan istri jaman sekarang akan berkata: “Kenapa sih? Dari mana saja? Kok gak ngasih kabar? Dll, dsb.” (Jleb…haha…saya bangeet). Tapi tidak demikian dengan Khadijah.  Ia memiliki kedewasaan dan akhlak yang begitu luar biasa untuk kita jadikan teladan. Saat suaminya datang, ia tidak mencecarnya dengan beragam pertanyaan. Yang dilakukannya adalah: ia tenangkan suaminya, ia selimuti, dan melimpahinya dengan kasih sayang hingga suaminya merasa nyaman.  Setelah suaminya merasa nyaman barulah kemudian ia bertanya, dan suaminya bercerita tentang Jibril yang mendatanginya di Gua Hira’. Dan, mari kita lihat, betapa bijaknya respon Khadijah ketika mendengar hal itu. Khadijah berkata: “Wahai suamiku, Demi Allah, Dia tidak akan menghinakan atau membuatmu susah. Karena bukankah engkau adalah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan, berkata benar, selalu menghormati dan suka menolong orang lain?”

Kata-kata ini, tentunya membuat Rasulullah tenang dan lebih percaya diri. Inilah sebaik-baik kata-kata yang keluar dari lisan seorang istri. Inilah contoh dari kedewasaan dan kematangan akhlak seorang istri, dan Inilah yang patut menjadi teladan bagi kita.

Bila kita sering mendengar ungkapan relationship goal , maka inilah contoh terbaik dari keluarga Rasulullah. Inilah contoh relationship goal terbaik. Kuatnya bonding/ikatan hati antara suami istri, bersumber dari matangnya kedewasaan dan akhlak seorang istri. Ini jugalah yang menjadi fondasi bagi ketahanan sebuah keluarga. Karena bila ikatan antara suami istri kuat, maka anak-anak/keluarga pun akan menjadi kuat ikatannya.

 

Maryam binti Imron

Sesungguhnya Allah telah menyampaikan dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 42: Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia”.

Disini Allah menunjukkan bahwa Maryam adalah wanita yang paling sukses, bila kita merujuk pada Al Qur’an. Ialah satu-satunya wanita yang namanya diabadikan menjadi nama sebuah surat dalam Al Qur’an.

Maryam memiliki karakter yang luar biasa. Bila kita lihat saat ini di berbagai belahan dunia seringkali disibukkan dengan bergam kontes miss world, miss universe, dll; maka bila kita merujuk pada Al Qur’an akan kita temukan miss universe versi Al Qur’an adalah Maryam binti Imron. Ialah wanita yang selalu menjaga kesucian dirinya, kehormatan dirinya dengan takwanya pada Allah SWT. Maryam menunjukkan bahwa ketakwaan adalah kunci kecantikan muslimah yang sesungguhnya.

Dan, hijab adalah salah satu pembuktian takwa kita sebagai seorang muslimah kepada Allah SWT. Bersyukurlah karena di Indonesia ini mayoritas muslimah sudah berhijab. Hijab menunjukkan pembeda antara seorang muslimah dengan non muslimah. Hijab juga adalah sebuah ciri yang menunjukkan kehormatan, harga diri, kemuliaan, dan kesucian seorang muslimah.

 

Asiyah binti Muzahim

Asiyah adalah istri dari Fir’aun -seorang raja yang menganggap dirinya adalah tuhan, seorang raja yang karena ketakutannya akan munculnya musuh yang akan meruntuhkan kekuasaannya. Karena kecintaannya, Asiyah mendapat tempat khusus di hati Fir’aun. Ia adalah istri kesayangan Fir’aun yang dzalim.

Sebagai istri seorang raja, Asiyah dimanjakan dengan kemewahan. Apapun dapat dimilikinya. Namun, segala kemewahan dan harta yang berlimpah itu tidak menjadi penghalang untuknya beriman kepada Allah SWT. Ia rela mengorbankan semua kemewahan itu untuk mempertahankan ketauhidannya. Ia meyakini bahwa Allah sajalah tuhan yang maha esa. Maka ketika suaminya yang dzalim mengetahui hal ini, murkalah ia. Dibawah ancaman dan siksaan suaminya, Asiyah tetap tidak mau melepas ketauhidannya. Karena kemurkaannya akan keimanan istrinya, Fir’aun memerintahkan para prajuritnya untuk mengikat Asiyah pada sebuah kayu di bawah terik matahari. Tidak hanya itu, kedua tangan dan kaki Asiyah pun dipaku, serta ditimpakan sebuah batu besar diatas punggungnya. Namun siksaan yang sedemikian berat tidak menggoyahkan iman Asiyah. Ia tetap teguh dengan keimanannya. Maka Allah pun tidak menyia-nyiakannya. Malaikat menaunginya dari panas terik matahari, dan Allah mengabulkan doanya yang diabadikan dalam QS At Tahrim:11 (Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim). Saat itulah, Allah singkapkan hijab dan Asiyah dikabarkan melihat rumahnya yang dibangun di dalam Surga, dan Asiyah pun tersenyum gembira. Hal ini membuat Fir’aun semakin geram, dan semakin menyiksanya. Namun Asiyah tidak peduli akan siksaan tersebut, karena kerinduannya pada surga sudah sangat besar.

Asiah memberi kita pelajaran, bahwa meski wanita seringkali dianggap lemah, namun sebenarnya seorang wanita itu kuat ketika ia memiliki keteguhan iman – ketauhidan pada Allah SWT. Jadikanlah Asiyah sebagai teladan kita, yang mana ia rela meninggalkan semua kemewahan dan harta yang dimilikinya demi mempertahankan keimanannya-aqidahnya, demi menggapai keridhoan Allah. Asiyah memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Allah SWT, maka Allah kuatkan ia menghadapi berbagai ujian dalam kehidupannya.

 

Sebagai tambahan, Ustz. Farhat pun mengisahkan tentang seorang shahabiyah bernama Ummu Umarah (Nusaibah binti Ka’ab), seorang shahabiyah pemberani yang seringkali ikut berperang bersama Rasulullah. Ia adalah seorang ahli pedang, ahli berkuda, juga ahli bedah medis, yang tidak pernah gentar membela agama Allah. Ummu Umarah selalu berada di garda terdepan dalam perang bersama Rasulullah, bersama-sama dengan suami dan kedua anaknya.

Pada perang Uhud, ketika pasukan muslim dilanda kekacauan akibat para pemanah turun dari atas bukit dan melanggar perintah Rasulullah, Ummu Umarah berlari dan segera membentuk pertahanan untuk melindungi Rasulullah. Kelincahannya dalam melindungi Rasulullah ini disampaikan Rasul kepada sahabat-sahabatnya: “Tidaklah aku menoleh ke kanan-kiri-depan-belakang, kecuali aku melihat ummu Umarah sedang membelaku”. Ummu Umarah terluka parah dalam perang itu, begitu juga anaknya. Namun ketika ia melihat anaknya terluka dalam perang, ia justru berkata pada anaknya tersebut: “Bangkitlah, lawan tentara musuh!”. Rasulullah terharu melihatnya, dan berdoa “Ya Allah, jadikanlah mereka temanku di surga kelak”.

Kisah Ummu Umarah ini menunjukkan pada kita betapa pentingnya kecerdasan dan keberanian yang dimiliki seorang muslimah untuk membela agama Allah. Dan sesungguhnya, seorang muslimah haruslah pandai mulai dari pandai di dapur hingga di medan perang. Muslimah harus senantiasa mengeksplorasi kemampuan dirinya, karena wanita diciptakan sangat powerful. Muslimah bukanlah orang biasa. Dan sebagaimana Allah sampaikan dalam QS Ali Imran ayat 110 (Kamu adalah umat terbaik…), maka kita harus meyakini bahwa dengan kerja keras dan cerdas, seorang muslimah akan mampu melakukan banyak hal.

 

Ada 3 kesamaan yang utama dari kelima teladan muslimah yang sudah kita bahas tadi, yang sepatutnya dapat kita jadikan panduan untuk menjadi seorang muslimah yang ideal:

Memiliki tujuan hidup yang jelas dan fokus

Tujuan hidup mereka jelas, yakni memperoleh keridhoan Allah. Maka, setiap aktivitas dan langkah kita, harus senantiasa kita niatkan untuk mendapat keridhoan Allah. Pastikan semua yang kita lakukan bernilai ibadah, karena Allah menyampaikan bahwa “Tidaklah kami ciptakan Jin dan Manusia selain untuk menyembahku (QS 51:56)”.

Bila kita lakukan semua hanya untuk beribadah, mencari keridhoan Allah dan hanya karena Allah, niscaya kita tidak akan merasa lelah, juga tidak akan pernah menunda-nunda.

 

Memiliki hubungan yang dekat dan kuat dengan Allah SWT

Tanya diri anda, bagaimanakah hubungan kita dengan Allah, bila dibandingkan dengan para wanita yang dijamin masuk surga dalam kisah-kisah tadi?

Allah memberi garansi, menjamin bahwa Ia akan selalu mengingat hamba yang mengingatNya. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah berkata bahwa “Allah berfirman: Aku itu sesuai persangkaan hambaKu. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”. Maka pastikan untuk selalu terhubung dengan Allah SWT. Pastikan kita memiliki hubungan yang spesial dengan Allah, karena itulah salah satu kunci dari kesuksesan para wanita penghuni surga.

Bila kita mendekat pada Allah, maka insya Allah kita akan merasakan nikmatnya iman sebagaimana yang dirasakan oleh ummu Umarah, Asiyah, dll.

Diantara cara untuk membangun kedekatan pada Allah:

Shalat lima waktu, shalat sunnah rawatib, tahajud, dhuhaMembaca dan memahami Al Qur’an secara konsisten

Meski hanya 10-15 menit per hari; pelajari Al Qur’an, baca tafsirnya, dan pahami.

Berdo’a

Karena doa adalah senjata terbesar yang Allah karuniakan pada kita. Allah tidak akan mengabaikan do’a-do’a kita, karena begitulah janji Allah pada kita.

Dzikir pagi dan petang.

Dzikir pagi dan petang akan melindungi kita dari kejahatan makhluk sepanjang hari, dan dalam salah satu hadits disebutkan bahwa “Barangsiapa mengucapkan dzikir di pagi hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga”. Maka jangan pernah meninggalkan dzikir pagi dan petang ini.

 

Menggunakan waktu dan energi sebaik mungkin

Waktu adalah hal yang sangat berharga, karena waktu tidak dapat diulang. Gunakan waktu dengan tepat, dan berhati-hatilah dalam menggunakan waktu. Optimalkan penggunaan waktu untuk mencapai tujuan hidup kita.

Orang bilang waktu adalah uang, padahal sesungguhnya, waktu jauh lebih berharga dari uang; karena uang dapat kita tabung, tapi waktu tidak!

Maka di era teknologi ini,  berhati-hatilah dengan sosial media, tv, dan gadget karena ia ibarat pedang bermata dua. Gunakan dengan bijak dan pastikan hanya menggunakannya untuk mencapai tujuan hidup kita.

Dan jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan mengingat bahwa “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, tuhan semesta alam (QS.6:162)”, agar senantiasa fokus pada tujuan hidup kita.

 

SESI  TANYA JAWAB

Pertanyaan 1:

Ustadzah, ibu saya seringkali membentak ayah saya. Saya tahu itu tidak baik dan bisa menyebabkan ibu saya masuk neraka, maka saya sering mengingatkan ibu saya untuk tidak melakukan itu. Tapi Ibu saya malah berbalik marah pada saya dan menganggap saya cuma anak kecil yang belum menikah, jadi belum ngerti gimana perasaan ibu. Sebagai seorang anak, apa yang harus saya lakukan untuk membantu ibu saya?

Jawaban 1:

Pertama-tama, yang terpenting adalah lakukan tugas kita sebagai anak. Jadilah anak yang sholeh baik terhadap ibu maupun ayah kita. Ajak untuk bersama-sama mengadakan majelis qur’an di rumah. Baca Al Qur’an bersama-sama min selama 10-15 menit setiap hari. Dengan begitu, insya Allah rumah anda akan diberkahi Allah SWT.

Kedua, bila ingin mengingatkan ibu, lakukan dengan cara yang baik, cara yang positif. Ingatkan ibu saat sedang berdua saja dengan ibu, jangan di depan orang lain.

Ketiga, berdoa selalu untuk Ibu dan Ayah. Allah yang akan membolak-balik hati mereka, karena hanya Allah yang menggenggam setiap hati.

 

Pertanyaan 2:

Ustadzah, bila kita sudah berusaha menjaga pandangan kita dari hal-hal yang diharamkan, berusaha untuk selalu beribadah, lalu apalagi yang harus kita lakukan untuk menjadi seorang muslimah yang baik?

Jawaban 2:

Dalam tubuh ini ada segumpal darah, dan ini adalah rajanya tubuh kita. Bila segumpal darah itu baik, maka baiklah ia. Dan bila segumpal darah itu buruk, maka buruk jugalah ia. Maka tugas kita adalah menjaga, agar hati ini tidak menjadi hati yang mati. Jaga agar ia menjadi hati yang bersih.

Jaga mata-telinga-mulut kita, karena itu adalah pintu masuk menuju hati. Zina itu bukan hanya zina perbuatan, tapi juga ada zina mata-zina telinga-zina mulut. Karenanya, pastikan kita selalu beristighfar minimal 100x setiap pagi, karena kita tidak tahu dosa apa yang sudah kita lakukan. Bisa saja kita tanpa sadar melakukan sebuah dosa, beristighfarlah, agar terbasuh dosa-dosa itu.

 

Pertanyaan 3:

Saya kuliah di bidang sains, bukan di bidang agama sementara saya sebetulnya ingin sekali memahami agama dengan benar. Apa yang sebaiknya harus saya lakukan?

Jawaban 3:

Sesungguhnya, semakin anda belajar sains, maka anda seharusnya juga semakin mengenal Allah dan memahami Al Qur’an. Karena di dalam Al Qur’an banyak sekali dijelaskan mengenai sains, maka bacalah seluruh Al Qur’an dengan artinya, lalu berjuanglah untuk mengamalkannya.

 

 

Kemudian Ustz. Farhat Naik menutup kajian ini dengan mengatakan:

“Muslimah, temukanlah apa potensi terbaikmu, dan jadilah yang terbaik di bidangnya. Jadikan semua aktivitas kita sebagai sarana untuk terus mendekat pada Allah SWT, sebagai sarana untuk meraih ridhoNya. Dan saat anda meninggalkan majelis ini, buatlah satu resolusi untuk memperbaiki satu saja hal buruk yang pernah anda lakukan-yang hanya diketahui oleh anda dan Allah SWT. Dengan begitu, insya Allah setiap hari anda akan menjadi muslimah yang lebih baik.”

 

Wallahu a’lam bisshawab

Selasa, 28 Maret 2017

Kamu Kok Selingkuh?

Rangkuman FOR US (Forum Usroh) #6
*KAMU KOK SELINGKUH? (Ketika Cinta Dikhianati)*

Fasilitator: Ustadz Bendri Jaisyurrahman
Ig/Twitter: @ajobendri
Notulis: @diles_delta

Simak videonya,klik bit.ly/videoforus_6

Bagaimana menyiasati perangkap iblis untuk menghancurkan rumah tangga kita? Sebab salah satu hadits mengingatkan bahwa prestasi terbesar iblis adalah merusak hubungan antar pasangan. Dalam sebuah riwayat disebutkan :

إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ – قَالَ – فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ

Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian dia mengirimkan pasukannya. Maka yang paling dekat kepadanya ialah yang paling besar fitnahnya. Lalu datanglah salah seorang pasukannya melapor, “Aku telah melakukan ini dan itu.” Iblis menjawab, “Kamu belum berbuat apa-apa.” Lalu datanglah pasukan lain melapor, “Aku tidak membiarkannya hingga aku menceraikan dia dan istrinya”. Iblis pun mendekat kepada pasukan itu dan memujinya, “Hebat sekali kamu!”. (HR. Muslim)

Di sinilah kita bisa ketahui bahwa prestasi terbesar iblis adalah merusak hubungan rumah tangga. Dari rumah tangga yang rusak akan terjadi kerusakan di mana-mana. Ibnu Taimiyah berpendapat mengenai hukum cerai bahwa hukum dasar perceraian adalah haram. Kalaupun dibolehkan harus berdasarkan hajat kebutuhan, yaitu kebutuhan akhirat. Tetapi hari ini kita akan lebih membahas salah satu penyebab perceraian yaitu perselingkuhan. Faktornya saat berumah tangga, banyak dari kita yang tak menyadari bahwa pernikahan itu bukan sembarang janji. Pernikahan disebut dengan istilah yang sangat sakral yaitu ‘Mitsaqon Gholidzo’(ikatan yang kokoh). Allah SWT menyebut mitsaqon gholidzo dalam situasi yang khusus. Selain nikah ada dua kisah lagi yang Allah sebut dengan mitsaqon gholidzo.

1.       Perjanjian Allah dengan nabi (Q.S Al-Ahzab:7)
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau sendiri, Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.”

2.       Allah menyebut perjanjian dengan bani Israil (Q.S An-Nisa:154)
“Dan Kami angkat gunung sinai di atas mereka untuk menguatkan perjanjian mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka, “ Masukilah pintu gerbang (Baitul Maqdis) itu sambil bersujud,” dan Kami perintahkan pula, kepada mereka, “ Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabat. Dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.”

Perjanjian antara Allah dengan para nabi adalah perjanjian yang wajib kita tiru, yaitu perjanjian yang ditepati, perjanjian yang dikomitmenkan, perjanjian di mana  Nabi tak mungkin berkhianat dari janjinya. Sebaliknya perjanjian Allah dengan Bani Israil adalah contoh perjanjian yang dikhianati. Larangan Allah dilanggar bahkan nabinya saja mereka bunuh akibat berkhianat terhadap janji. Dampak dari seseorang yang mengkhianati mitsaqon gholidzo yaitu ia akan berwatak seperti bani Israil yang mudah berkhianat.

Siapa yang menikah dengan meyakini bahwa inilah janji yang harus ia tepati, ia laksana nabi dalam kehidupannya. Namun, siapa yang menikah dengan berniat akan berkhianat, ia laksana Yahudi yang terlaknat. Ketika lelaki menikah, pada dasarnya ia sedang berada di jalan yang lurus, sedang berupaya menjadikan dirinya laksana nabi yakni komitmen dengan janji. Jika sejak awal kita melihat lelaki yang enggan diajak menikah, lebih menyukai pacaran, hal ini menunjukkan bahwa memang ia bukan lelaki yang berani menepati janji.

Selingkuh adalah pengkhianatan terhadap janji, yang membuat mereka begitu mudah terpesona dengan seseorang di luar pasangan sahnya. Mengapa ada orang setelah menikah dengan mudah mengabaikan pasangannya? Salah satu kesalahan terletak sejak ta’aruf atau pranikah, kita tidak melihat karakter dasar calon kita sebagai orang yang amanah. Itulah mengapa Rosulullah mengingatkan 4 kriteria dalam memilih pasangan. “Wanita dinikahi karena 4 hal, harta, kecantikan, keturunan, dan agama. Pilihlah karena agamanya niscaya kamu beruntung”. Atau dalam redaksi lain dijelaskan maknanya, "Pilihlah karena agamanya, jika tidak kau akan menyesal (taribat yadaka)". Menurut ulama, dalam hadits ini Rosulullah ingin memberitahu bahwa jika seseorang tidak memilih pasangan berdasarkan agama, kelak tanganmu akan berdebu (taribat yadaka). Istilah ini dipakai orang Arab sebagai bentuk penyesalan yang teramat dalam, penyesalan yang membuat seseorang hingga mengais-ngais tanah atau debu.

Salah satu faktor munculnya perselingkuhan adalah kesalahan dalam memilih pasangan, bukan karena yang kuat agamanya. Diceritakan oleh Ibnul Mubarok tentang sahabatnya yang ingin menikah, kemudian bertemu dengan seorang syaikh dan berkata,“Nikahkan saya dengan anak anda”. Syaikh tersebut bertanya,“Kamu sudah lihat anak saya?”. “Belum, tapi saya percaya anda orang baik pasti anak anda juga wanita sholeha”, jawab si pemuda. Dan akad pun terjadi. Ternyata istrinya adalah seorang yang buruk rupa. Tetapi pemuda tersebut tetap melanjutkan pernikahan hingga ajal menjemput istrinya di usia pernikahan yang ke 25 tahun. Saat sakit dan mendekati ajal sang istri bertanya apa yang membuat suaminya tetap bertahan, tidak menjelek-jelekkan dia dihadapan temannya serta tidak pernah terpikir untuk menikah lagi. Suaminya menjawab “Ketika aku menikah denganmu, aku bukan sekadar berjanji kepada bapakmu tetapi aku telah berjanji setia kepada Tuhanku. Maka mohon bantu aku untuk setia kepada Tuhanku agar akupun setia terhadapmu dan menjaga perasaanmu”.

Hikmah kisah ini, lelaki yang setia kepada Tuhannya, maka dia setia menjaga pasangannya. Berusaha untuk tak menyakitinya. Inilah kaidah dalam memilih pasangan.

Bagaimana dengan poligami? Poligami bukan pengkhianatan selama caranya tidak dengan perselingkuhan dan tidak mendekati wanita lain dengan cara yang melanggar syariat. Terlebih jika si suami sudah punya perjanjian sebelum menikah untuk tidak poligami, maka ia harus tepati janji itu. Sebab ciri orang beriman adalah menepati janji.

Ketika sudah membuat perjanjian namun suami tetap berpoligami, maka suami telah mengkhianati janjinya. Dan itu bukan ciri orang mukmin. Maka saya tekankan (ust Bendri) yang salah bukan poligaminya, tapi cara poligaminya yang tidak sesuai syariat. Karena banyak yang melecehkan syariat Islam dengan mengatakan “Yang berpoligami sudah pasti selingkuh”. Ini sama saja menuduh Nabi selingkuh, dan itu tak boleh diucapkan seorang muslim.

*Mengapa ada perselingkuhan?*

1.       Karena LEMAH IMAN. Ini adalah salah satu hal yang harus dikuatkan. Lelaki yang setia pada Allah akan menjaga perasaan istrinya, “Istriku gak suka nih kalau aku whatsappan sama akhwat ini”. Itulah sebabnya suami dan istri harus saling mengingatkan untuk beribadah, membangunkan untuk shalat malam, dan ibadah lainnya. Itulah salah satu cara agar masing-masing kita tetap berada dalam cinta Allah.

2.       Karena ada hak dasar yang tak terpenuhi. Masing-masing suami dan istri ada haknya.

Dua hak suami:

a.       Terkait urusan seksual. Jangan biarkan suami mengeluarkan syahwatnya dengan cara yang salah. Jika tak ingin suami berselingkuh, pastikan penuhi kebutuhan seksual suami minimal 3 hari sekali.

b.      Ego dan harga diri. Walau gaji istri lebih tinggi, istri tetap harus meminta izin untuk membelanjakan hartanya. Meski pendidikan istri lebih tinggi dari suami, suami tetap harus dimuliakan. Ketika suami direndahkan harga dirinya, maka dia berpeluang untuk mencari yang lain.

Hak istri

a.       Aman secara fisik, ketika suami mudah menyakiti fisik istri maka istri akan mudah berpeluang untuk mencari yang lain.

b.      Nyaman secara psikologis. Jika istri direndahkan, dilecehkan, selalu dibuat sedih, maka istri berpeluang mencari sosok yang lain.

3.       Hubungan pasutri yang aneh. Aneh jika antara suami dan istri seperti orang lain, tidak saling mengetahui hal privasi satu sama lain. Hape diproteksi, padahal perselingkuhan bermula dari hape yang diproteksi atau pesan yang dihapus. Apa yang harus ditakutkan dari pasangan kita? Allah sudah menegaskan bahwa suami dan istri adalah pakaian, saling mengetahui aib dan saling menutupi aib. Jika privasi terjadi antara suami dan istri, ini adalah peluang untuk masuknya orang lain dalam rumah tangga.

4.       Pergaulan yang salah. Dalam hubungan suami dan istri penting mengetahui siapa teman suami, dan siapa teman istri. Sebab teman dari pasangan mempengaruhi juga sikap pasangan terhadap kita.

5.       Menyepelekan adab kepada lawan jenis. Jangan menyepelekan meskipun dia seorang ustadz atau yang tampak sholeh sekalipun. Allah sudah peringatkan bahwa godaan syahwat sangat berat, hingga Allah tegaskan dalam Al-Qur’an surat Yusuf ayat 24 “ Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepada Yusuf. Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda dari Tuhannya. Demikianlah Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, Yusuf termasuk hamba yang terpilih.”

Ayat ini memberi petunjuk, bahkan seorang Yusuf saja sempat tergoda oleh perempuan cantik saat perempuan itu menggodanya. Dan itu normal sebagai manusia. Untunglah Nabi dijaga Allah dari dosa. Dengan kata lain, nabi saja bisa tergoda apalagi kita. Sama sekali bukan jaminan meskipun kita seorang ustadz, penghapal AlQur’an, atau ketua organisasi keislaman. Maka jangan menyepelekan urusan syahwat.

*Bagaimana jika selingkuh telah terjadi?*

A.        Bagi pelaku

1.       Wajib taubat nasuha, jika tidak ia akan terlaknat laksana Yahudi, hidupnya tak akan berkah, tak akan pernah bahagia. Sering terjadi kesalahan, pelaku selingkuh hanya terfokus bagaimana agar istri tidak menceraikan, tetapi tak fokus bagaimana agar Allah mengampuni, agar Allah tidak melaknat. Sebab yang kau khianati adalah Allah, engkau zina. Jika Allah sudah mengampuni, perlahan istripun juga memaafkan jika Allah ridho.

2.       Terima konsekuensi, baik itu perceraian ataupun konsekuensi lainnya.

3.       Melakukan perbaikan yang konsisten. Jangan kembali dalam pergaulan yang masa lalu. Cari pergaulan dengan lingkungan yang baik, bersama orang-orang sholeh.

4.       Sabar. Jika istri ternyata masih ingin bersama kita, jangan berharap istri langsung memaafkan. Sebab wanita bisa memaafkan tapi tidak bisa melupakan.

5.       Buat aturan ketat terhadap diri sendiri. Keluar dari kantor tempat diri dan selingkuhan bekerja. Tidak melayani obrolan pribadi via apapun, dll.

B.      Bagi korban (yang diselingkuhi)

1.       Sabar, jika bersabar menerima hal tersebut, insyaa Allah akan menjadi pintu surga.

2.       Evaluasi diri, jangan selalu menuding dia yang salah. Fokuslah kepada peningkatan kualitas diri

3.       Memandu taubatnya pasangan (jika ia ingin bertaubat) jangan biarkan ia taubat sendiri, harus dibimbing. Jika pasangan tidak ingin bertaubat, pilihannya ada pada kita, apakah ingin terus bersama atau tidak.

4.       Mencegah lisan dari membongkar aib kepada yang tak berhak. Jangan berbicara kepada sembarang orang. Salah satu sebab pasangan kembali kepada selingkuhannya karena merasa sudah telanjur selalu diceritakan dan dibahas.

5.       Pikirkan rencana masa depan, bagaimana jika perceraian terjadi atau bagaimana jika tetap bersama. Harus move on, jangan sampai berlarut-larut dalam kesedihan, sebab anak akan menjadi korban dengan sampah emosi dari kita.

*KESIMPULAN*
Dalam pernikahan, suami dan istri harus sama-sama meningkatkan kualitas diri dalam hal iman. Bukan hanya suami yang dituntut untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan tetapi istripun juga harus demikian. Kesalahan mendasar pada kita, yang disuruh sholeh hanya suaminya saja. Padahal kita tidak pernah tahu kehendak Allah dalam pernikahan kita. Bisa jadi Allah uji kita dengan suami yang menduakan kita, entah dengan cara yang salah yaitu berselingkuh atau dengan cara yang halal yaitu poligami. Jika kita tidak perbarui iman (standar iman kita masih sama seperti sebelum menikah) lalu Allah berikan ujian, kemudian kita melakukan keburukan sampai meminta cerai, yang rugi adalah kita sendiri. Maka pastikan untuk para akhwat, yang disuruh sholeh jangan hanya suaminya, tetapi kita juga. Agar jika Allah uji dengan perselingkuhan atau poligami, kita wajib menyelamatkan diri kita. Karena PERNIKAHAN ITU HUBUNGAN KITA DENGAN ALLAH. Jika itu terjadi, wanita sholehah akan berpikir dan bersikap berdasarkan bimbingan Allah, bukan karena emosi sesaat.

Suami yang memperbarui imannya, akan terus menjaga perasaan istrinya, dan istripun meningkatkan pula keimanannya. Sebab kita tidak pernah tahu kondisi di masa depan. Apakah suami yang kita harapkan akan khilaf dan ketika khilaf apakah kita akan membunuh diri kita dengan membalasnya ataukah karena kesholehahan kita, kita akan memaafkannya dan mencari cara untuk memperbaiki pernikahan bersama-sama. Wanita yang sholeha harus siap menerima semua takdir yang Allah berikan, bukan hanya ketika suami berselingkuh atau poligami, tetapi juga ketika suami meninggal. Hal ini terjadi karena kesholehahannya bermanfaat untuk dirinya.

Wallahu ‘alam

*Sesi diskusi*

PERTANYAAN 1:

a.       Jika menghapus pesan dari teman karena berbicara tentang mantan tapi isinya bukan tentang perselingkuhan, menghapus pesan hanya agar suami tidak salah paham, bolehkah?

b.      Bagaimana memperingatkan kepada teman tentang seseorang yang ingin berdekatan dengannya bahwa ia bukan seorang yang baik tanpa harus membuka aibnya?

TANGGAPAN USTADZ BENDRI
a.       Boleh, jika niatnya menjaga perasaan suami agar suami tidak cemburu. Selama temannya memastikan bahwa ia bicara hal yang wajar saja. Tetapi yang paling penting, hakikat dari perselingkuhan adalah ketika ia meyakini bahwa dalam hatinya ini adalah dosa. Sebab menurut Rosulullah dosa adalah sesuatu yang ketika orang lain mengetahui kita malu. Jadi jika yang kita bicarakan kepada teman dan kita biasa saja dan tidak malu, maka ini bukan dosa. Kita hanya menjaga perasaan pasangan. Tetapi jika kita berbicara kepada orang lain kemudian kita malu atas apa yang kita ucapkan maka ia adalah dosa.
b.      Para ulama membolehkan kita membuka aib untuk menyelamatkan orang. Sebab Rosulullah pernah melakukan hal tersebut ketika ada seorang sahabat yang meminta masukan terkait calon pasangan yang akan dinikahi bahwa orangnya begini dan begini. Justru jika kita tutupi kitalah yang akan berdosa. Asal kita mengetahui yang benar karena berinteraksi langsung bukan sekadar ‘katanya’. Itu bagian dari hak seorang saudara agar rumah tangganya nanti tidak rusak karena sejak awal salah dalam memilih pasangan. Kita wajib menutupi aib jika orang tersebut sudah bertaubat.

PERTANYAAN 2:
Bagaimana jika pasangan ketika kondisi emosi selalu membandingkan dengan kelebihan-kelebihan yang ada pada pasangan orang lain? Apakah itu bagian dari selingkuh?

TANGGAPAN DARI PESERTA
Jika kita melihat kelebihan yang ada pada pasangan lain, pikirkanlah bahwa kita tidak pernah tahu urusan dapur mereka, bisa jadi mereka lebih buruk dari kondisi kita. Maka caranya adalah kita harus bersyukur dengan pasangan kita agar tidak membandingkan dengan tetangga.

TANGGAPAN USTADZ BENDRI
Sebelumnya kita harus belajar manajemen konflik, saat ada konflik yang kita pikirkan adalah kemenangan bersama agar kita menjadi pasangan yang makin mesra dan makin kuat. Salah satu manajemen konflik adalah kita membuat resolusi konflik. Contoh, saya (ust Bendri) dan istri jika marah kita sepakat untuk _no texting_, harus bertemu agar tidak ada kesalahpahaman. Yang kedua, saat marah tidak boleh di depan anak. Yang ketiga, semarah-marahnya wajib memperhatikan hak. Resolusi ini membantu kita menginternalisasi masalah kita.

Jadi jika marah namun kita membandingkan dan menyebut kelebihan orang lain, kita justru akan menciptakan luka yang baru. Misal diibaratkan pada tubuh, pada awalnya luka hanya di kaki, namun karena lisan yang tidak terkontrol, luka menyebar ke mana-mana. Disitulah wujud prasangka, dan dari prasangka hadirlah was-was “jangan-jangan dia...” Maka buatlah resolusi konflik. Sebab marah itu tidak bisa dicegah. Rosulullah pun memiliki resolusi konflik. Rosulullah saat marah dengan istrinya ia diam, namun Rosulullah tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai suami untuk melindungi istri ketika Aisyah ditampar oleh ayahnya ketika berselisih dengan Rosulullah. Mesti diingat bahwa meskipun kita sedang marah, kita tetap dalam jalinan suami istri, yang masih memiliki tanggung jawab, jangan sampai hanya karena marah kita mengabaikan tanggung jawab.

Jika sedang konflik, yang harus di rumah adalah istri, suami yang keluar meskipun itu rumah suaminya. Ali dan Fatimah pernah ribut, sampai Rosulullah pernah mengatakan “Mana anak pamanku?” kemudian Fatimah bercerita bahwa antara ia dan Ali sedang ada masalah. Saat konflik terjadi Ali memilih untuk ke masjid.

PERTANYAAN 3:
1.       Ketika perselingkuhan telah terjadi, salah satu pasangan mengetahui bahwa pasangannya selingkuh, dan ia ingin membalas dengan perselingkuhan. Bagaimana hukumnya?
2.       Jika pelaku selingkuh telah taubat dan korbanpun memaafkan, tetapi korban masih terus terbayang-bayang, dan ketakutan bagaiman jika terjadi lagi. Apa kira-kira yang harus dilakukan?

TANGGAPAN PESERTA
1.       Pengalaman dari teman yang ingin membalas suaminya yang selingkuh dengan selingkuh pula. Kemudian ia berubah pikiran karena berpikir “jika saya membalas perselingkuhan suami dengan perselingkuhan juga, lalu kapan damainya rumah tangga saya? Saya tidak akan membalasnya meskipun saya masih ingat dengan mantan saya.” Ketika suami mengetahui bahwa istrinya punya niatan untuk selingkuh, suaminya pun marah tetapi istri dengan tenang mengakui dan meminta maaf karena sempat terpikir untuk berselingkuh juga. Karena hal tersebut, akhirnya kedamaian pun terjadi dalam rumah tangga mereka.

2.       Ada pula kisah seorang istri yang membalas perselingkuhan suaminya bukan dengan perselingkuhan pula, tetapi dengan tahajud tiada henti, mendoakan tiada henti dan terus mempercantik diri. Pada akhirnya suamipun kembali kepadanya dan semakin sayang dengan sang istri tersebut.

TANGGAPAN USTADZ BENDRI

1.       Jangan melihat dari aspek psikologis. Seorang yang membalas perselingkuhan dengan perselingkuhan faktornya karena tidak menyadari bahwa selingkuh adalah dosa besar, pengkhianatan terhadap Allah. Jadi jangan sampai kita menjatuhkan diri kita kepada dosa yang sama. Sudah suami berselingkuh, lalu kemudian kita balas juga dengan berselingkuh. Dosa itu tidak boleh dibalas dengan dosa. Dosa tidak boleh diperlombakan. Karena jika demikian, yang rugi adalah diri sendiri. Jika ada yang membalas perselingkuhan dengan perselingkuhan, sejati ia sedang membunuh dirinya sendiri. Yang mesti selalu kita ingat adalah, selingkuh itu bukan tentang hubungan kamu dengan pasanganmu, tetapi selingkuh adalah tentang hubunganmu dengan Allah. Jika membalas dengan perselingkuhan, mungkin akan puas di dunia, tetapi tidak diakhirat.

Pernikahan yang tidak ideal itu, seringkali menjadi pintu surga bagi kita selama kita tangguh. Coba lihat Nuh dan Luth yang memiliki istri seorang kafir tidak pernah ada riwayat yang mengisahkan bahwa mereka menceraikan istrinya. Bahkan Asiyah istri Fir’aun, memiliki suami terjahat di dunia, tetapi tidak meminta diceraikan. Karena Nuh, Luth dan Asiyah melihat pernikahan adalah hubungan dengan Allah, bukan hubungan dengan pasangan. Karena itu ketika dalam permasalahan rumah tangga jangan sampai kita menjadi pribadi yang rugi di akhirat. Lihat Zakaria, meskipun istrinya mandul, ia tidak berniat untuk menceraikannya. Zakaria mempertahankan pernikahannya sampai istrinya hamil sebagai buah dari kesabarannya. Yang membuat kita mulia dalam pernikahan karena kita menganggap pernikahan itu adalah ibadah, dan ingat bahwa ibadah itu bukan sekadar perkara senang-senang dan nikmat-nikmat, tetapi ibadah adalah ketika kita diberi kesusahan namun kita bersabar, maka itu adalah ibadah bagi kita. Makanya kenapa menikah itu adalah ibadah, bukan hanya ketika mensyukuri nikmat bahagianya, tetapi bersabar terhadap kekurangan dalam pernikahan. Adakalanya kita ibadah dengan bersyukur, adakalanya kita beribadah dengan bersabar. Maka ketika pernikahan tidak sesuai dengan harapan kita, jangan sedikit-sedikit minta cerai, artinya kita tidak memahami hakikat ibadah dalam pernikahan.

PERTANYAAN 4
Bagaimana jika pasangan yang berselingkuh sudah menghamili wanita lain? Apa yang harus kita lakukan?
TANGGAPAN USTADZ BENDRI
Pastikan bahwa pasangan menyesali atas yang dilakukan. Jika dia tak bertaubat, pilihan ada di kita. Sebab jika menjalani pernikahan dengan seseorang yang menyukai dosa, itu akan ikut mencemplungkan kita dalam dosa jika kita tidak kuat, kecuali jika kita kuat menghadapinya, tidak masalah untuk bertahan, selama kita tidak ikut-ikutan.
Jika dia bertaubat, meskipun bagi kita berat, dia menikahi wanita yang hamil tersebut. Bolehkah menikahi wanita yang hamil? Ada pendapat dari beberapa ulama yang membolehkan (meskipun ada yang mengharamkan) tetapi harus dinikahi oleh yang menghamilinya. Jika dinikahi dengan yang bukan menghamilinya itu tidak boleh, harus menunggu bayi tersebut lahir dulu. Tapi ada pula ulama yang berpendapat,  menikahinya ketika bayi tersebut telah lahir. Intinya pertanggungjawabannya boleh, jika ternyata menikah itu membuat ia selamat agamanya. Misal, jika wanita yang dihamilinya adalah wanita baik (wanita muslimah yang sama-sama khilaf), yang menikahinya akan membawa kebaikan, maka boleh dinikahi. Namun jika yang dihamili bukan wanita baik-baik (pelacur, atau wanita jahat lainnya), boleh untuk tidak dinikahi, karena dikhawatirkan akan membawa dampak buruk dengan agama kita, maka bolehlah kita untuk taubat tanpa menikahi. Jadi patokan untuk menikahi atau tidak menikahi wanita yang dihamilinya, patokannya hanya atas dasar urusan agamanya, jadi bukan sekadar bertanggung jawab. Setelah itu wajib membuat perencanaan untuk totalitas hijrah yang dibuktikan dengan seberapa kuat ia untuk meniti jalan taubat. Sebab kunci taubat ada dua, meninggalkan sumber kemaksiatan, dan berjalanlah menuju rahmat Allah dengan mendatangi guru agama atau ustadz yang akan membimbingnya. Sebab bertaubat tanpa bimbingan itu akan sia-sia. Dan bagi istri yang mengalami hal ini, pahalanya amat besar jika membantu suami bertaubat. Paksa suami untuk rajin mengaji dan ikut kajian.

✅ Hadiri ForUs #7 dengan tema *"AYAH ADA AYAH TIADA (Solusi Pengasuhan bagi Ayah Bekerja)"*
🗓 Ahad, 9 April 2017
⏰ 12.30-15.00
✅ Fasilitator : Ayah Irwan Rinaldi (Penggiat Keayahan) & Ustadz Bendri Jaisyurrahman
🕌 Masjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jaksel

*Forum Usroh*
_KARENA KELUARGA BEGITU BERHARGA_

Selasa, 21 Maret 2017

Mendidik Fitrah Keimanan

🌷 Mendidik Fitrah Keimanan 🌷
*Oleh: Ust. Harry Santosa*

#fitrahkeimanan

Fitrah adalah Islamic Concept of Human Nature (konsep Islam ttg Asal Mula Kejadian Manusia). Sejak lahir manusia telah membawa pokok kebaikan (innate goodness) yang sangat cukup untuk menjalani peran peradaban spesifiknya dalam rangka mencapai maksud penciptaan untuk Beribadah (Hamba Allah) dan untuk menjadi Khalifah Allah di muka bumi.

Diantara aspek fitrah adalah kecenderungan manusia untuk beriman atau bertuhan, yang disebut fitrah keimanan. Fitrah keimanan bahkan telah diinstal sejak di alam rahiem (QS 7:172) dalam bentuk persaksian Allah sebagai Robb (kholiqon-pencipta, roziqon-pemberi rezqi, malikan-pemilik/pemelihara dstnya).

Instalasi persaksian ini kemudian muncul dalam kenyataan bahwa tiap bayi lahir menangis. Para ulama mengatakan bahwa bayi menangis karena "seeking Allah" atau mencari Allah, dalam hal ini adalah Robb. Itulah mengapa menyusui diwajibkan karena sebagai bentuk penguatan dan perawatan syahadah Rubbubiyatullah. Dalam pemberian ASI, sang bayi merasakan adanya Zat yang memberi rizqi, melindungi, merawat, menyayangi dstnya.

Perihal syahadah Rubbubiyatullah ini juga nampak pada perihidup bangsa bangsa, bahwa tiada satu sukupun di muka bumi yang tidak ada tempat untuk sujud kepada Tuhan.

Atheisme sendiri baru dikenal manusia pada Abad 18an sebagai bentuk penolakan terhadap penindasan Raja Diktator dan Gereja. AlQuran bahkan menyebut bahwa Kafir Quraisy sekalipun mengakui Tauhid Rubbubiyatullah. "Jika ditanyakan kpd mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi, maka mereka menjawab Allah".

Karenanya dalam hadits ttg Fitrah, dikatakan bahwa "setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang merubahnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi" , namun dalam hadits ini tidak dikatakan merubahnya menjadi Muslim. Mengapa? Karena setiap bayi sudah lahir dalam keadaan Islam.

Lalu bagaimana Mendidik Fitrah Keimanan?

Mendidik fitrah keimanan, tentu bertahap sesuai tahapan usia.

Usia 0-2 tahun. Ini tahap penguatan fitrah keimanan dengan memberikan ASI secara eksklusif, menghadirkan hati, perhatian, sentuhan, pandangan dsbnya ketika menyusui. Inilah tahap penguatan awal Tauhid Rubbubiyatullah.

Usia 3-6 tahun.

Ini tahap merawat fitrah keimanan dengan membangun imaji imaji keindahan ttg Allah, ttg Rasulullah SAW, ttg Islam dan kebaikan lainnya sehingga melahirkan kesan dan cinta yang mendalam. Cinta sebelum Islam, Iman sebelum Amal.

Dilarang merusak imaji imaji anak di usia ini ttg indahnya alHaq. Para ulama meminta untuk menunda menceritakan ttg neraka, perang akhir zaman, Dajjal, qiyamat dstnya. Dilarang memaksa, menyakitkan hatinya, dstnya, tahap ini sepenuhnya full cinta namun tidak memperturutkan yang tidak baik.

Ceritakanlah hal hal indah yang membuat ananda sangat tergugah, berkesan mendalam dan antusias pada kebenaran. Suasanakanlah keshalihan dalam setiap momen dan kesempatan tanpa terasa dan formal.

Ini tahap emas untuk mengenalkan Allah, Rasulullah SAW dan kebaikan kebaikan Islam. Anak sedang pada puncak imaji dan abstraksinya, alam bawah sadarnya masih terbuka lebar, maka mengenalkan apapun ttg kebaikan apalagi dgn cara berkesan akan masuk ke dalam bawah sadarnya dna menguatkan fitrahnya. Penting mengkontekskan semua peristiwa baik dengan Allah dalam setiap kesempatan.

Teladankan kebaikan tanpa pasang target untuk segera diikuti. Hindari semua bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuatnya jadi membenci kebaikan itu sendiri. Ingat bahwa sholat baru diperintah saat usia 7 tahun, jadi di bawah 7 tahun sholat diimajikan indah bukan dipaksa tertib gerakan, tertib bacaan, tertib waktu. Misalnya penting setiap azan berkumandang,  wajah bunda menjadi sumringah dan tersenyum seindah mungkin, bahkan memeluk dan mengucapkan kata kata indah di telinga ananda.

Dahulukan amar ma'ruf daripada nahi munkar. Misalnya jika anada naik ke atas meja, katakan saja "nak meja untuk makan, kaki untuk ke masjid atau ke taman" daripada panik dan menyebut keburukan.

Diharapkan pada fase ini anak sudah antusias mengenal dan menyebut nama Allah di usia 3 tahun. Nanti di usia 7 tahun, diharapkan ketika kita mengatakan, "nak, sholat itu diperintah oleh Allah lho..." maka ananda menerima perintah Sholat dengan suka cita".

Usia 0-6 tahun adalah masa emas bagi mendidik fitrah keimanan, dengan menguatkan konsep Allah sbg Robb, melalui imaji imaji indah yang melahirkan kecintaan kpd Allah, Rasulullah SAW, Islam. Metodenya adalah keteladanan dan suasana keshalihan yang berkesan mendalam.

Usia 7-10 tahun.

Ini adalah tahap menumbuhkan dan menyadarkan Tauhid Mulkiyatullah. Pada tahap ini ananda sedang sangat kritis (fitrah belajar dan bernalar pada puncaknya), mereka juga mulai bergeser dari ego sentris ke sosio sentris, mereka mulai memahami adanya keteraturan di alam dan di kehidupan.

Inilah tahap yang tetap menumbuhkan dan menyadarkan bhw Allahlah Sang Maha Pengatur, Sang Maha Pembuat Hukum, Zat Yang harus ditaaati. Fitrah keimanannya ditumbuhkan dengan membaca alam dan mentadaburi keteraturan ciptaan Allah di alam semesta.

Fitrah keimanan tumbuh baik dengan menginteraksikannya pada kenyataan keteraturan yang indah dan sempurna alam semesta. Keimanannnya mulai berbunga menjadi keinginan kuat memahami keteraturan itu dan mencintai Sang Maha Pengaturnya. Keimanan tidak bisa lagi lewat kisah kisah menjelang tidur, namun harus dialami langsung dengan interaksi di alam.

11-14 tahun.

Ini tahap mendidik fitrah keimanan untuk Tauhid Uluhiyatullah. Metodenya adalah  mengokohkan fitrah keimanan melalui ujian ujian kehidupan sehingga mennjadi kebutuhan. Iman itu perlu diuji bukan lagi dikisahkan atau diinteraksikan, tetapi melalui beban beban kehidupan dalam batas kesanggupannya. Ingat bahwa fitrah keimanan bukan bicara seberapa banyak ilmu agama yang direkam di benak, namun bicara seberapa banyak anak mengokohkan keimananannya melalui cinta yang mendalam pada alHaq.

Pada tahap ini, memberikan anak kesempatan untuk merantau yang tidak terlalu jauh, berbisnis kecil kecilan, memberi investasi, memagangkan pada maestro, melibatkan pada aktifitas dakwah dll. Maka kita akan lihat, bagaimana fitrah keimanannya diuji dalam kehidupan.

Rasulullah SAW memulai magang berdagang bersama pamannya dan merantau ke Syams sejak usia 11-12 tahun. Maka kita lihat Rasulullah SAW piawai di dakwah dan piawai di pasar.

Dalam ujian ujian kehidupan itu mereka akan menyadari butuhnya sholat malam, butuhnya panduan alQuran dan alHadits, butuhnya memperbaiki misi hidup sesuai yang Allah kehendaki dstnya.

Peran Peradaban atas Tumbuhnya Fitrah Keimanan

Fitrah Keimanan yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran peradaban berupa ghairah dan antusias Menyeru Kepada Tauhidullah. Inilah adab tertinggi kepada Allah sebagaimana yang ditugaskan kepada para Nabiyullah Alaihimusalaam sepanjang sejarah.

Salam Pendidikan Peradaban

#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak