Senin, 23 Mei 2016

Menjadi Istri Setenang Malam

Bismillahirrahmanirrahim
*Menjadi Istri Setenang Malam*
Oleh : Ustadz Herfi Ghulam Faizi, Lc
Kajian khusus Bunda Kuttab Al Fatih Ceger
Sabtu, 21 Mei 2016


Tanda orang masih menghendaki kesholihan kepada kita adalah dengan ilmu. Mulai dari ilmu mendidik generasi, membina keluarga.

▶Qs. Al Furqon : 74

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

_Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa_.

Di dalam ayat ini ada doa,dimana kita meminta untuk dikaruniai pasangan menyejukkan mata dan keturunan menyejukkan mata. Maksudnya Allah mendahulukan pasangan yang sejuk dulu, baru akan mendapat keturunan yang menyejukkan mata. Selain itu *Allah juga ingin bahwa antara sesama suami istri harus saling menyejukkan mata pasangannya. Kalo belum saling menyejukkan, akan sulit mempunyai keturunan yang menyejukkan mata*.

Maka, dalam ilmu pendidikan keluarga yang didahulukan adalah keharmonisan pasangan suami istri dulu barulah pendidikan anak dapat berjalan dengan baik.

*Dalam Al Quran lebih banyak disebut wanita perannya sebagai istri di banding ibu*. Karena peran wanita sebagai ibu itu sudah fitrahnya wanita. Setiap wanita bisa menjadi ibu. Namun peran sebagai istri perlu dipelajari karena harus benar-benar taat kepada orang lain (suaminya).

#Wanita Setenang Malam#
Pembahasan ini datang dari tadabbur Quran,dari kata sakinah :

*1⃣. Qs. Ar Rum (31) : 21*

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

_Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir_.

*2⃣. Qs. Yunus : 67*

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

_Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar_.


Maka dari 2 ayat ini, bisa disimpulkan wanita dengan malam itu sama, bisa memberikan ketenangan (sakinah). Hanya saja antara malam dengan wanita, *bedanya* :

*Malam : litaskunuu fiihi* (mendapatkan ketenangan padanya/pada waktu itu) ---> sakinah fisik, maksudnya ketenangan yang ada pada malam adalah ketenangan fisiknya saja. Misalnya orang pulang kerja, pulang saat malam, ia bisa beristirahat dengan tenang fisiknya, tapi mungkin pikiran urusan kantornya tetap ada. Itu karena bukan hanya fisik yang lelah, tapi karena hati yang lelah.

*Wanita : litaskunuu ilaiha* (mendapatkan ketenangan pada wanita itu) ---> maksudnya tujuan akhir sakinah di sini adalah pada istri/wanita itu. Jadi suami akan mendapatkan ketenangan hatinya ini karena istrinya.


Teladan istri Setenang Malam ini ada pada diri *Khadijah RA*. Misal saat Rasulullah menerima Wahyu yang kedua, saat bertemu Jibril, dimana Jibril dalam wujud nyatanya, duduk diantara langit dan bumi, dengan 600 sayapnya yang mengepak. Satu sayapnya saja menutupi bumi dari timur dan barat.
Saat ketakutan, Rasulullah berlari dan menemui Khadijah. Khadijah berkata "Kallaa". Artinya "sekali2 tidak", orang sepertimu tak pantas sedih. Maksudnya agar hilang segala kekhawatiran, sambil menyanjung dan mengingatkan nabi. Bahwa Allah tidak akan memberikan hal yang salah dan memberatkanmu, engkau adalah orang yang menyambung tali silaturahim, dan yang paling baik diantar lainnya.

Keesokannya pun nabi diolok-olok kaumnya dan dikatakan orang gila. Namun setiap nabi kembali ke Khadijah, Khadijah selalu mengatakan "orang sepertimu tak pantas sedih". Jadi Khadijah ini selalu mengusir kesedihan dan kegelisahan suaminya.

Maka tak heran, Allah pernah mengutus Jibril datang dari langit ke tujuh, bukan untuk memberi Wahyu kepada Rasul, tapi khusus hanya untuk memberi salam kepada Khadijah. Dan diberitahu Allah sudah menyiapkan istana untuknya di surga yang terbuat dari batu marmer yang paling bagus, paling tua (semakin tua marmer, semakin bagus, terlihat seperti kayu), yang tidak ada keletihan dan kesedihan di dalamnya.

Supaya suami mendapatkan sakinah pada istri, maka Allah ciptakan mawaddah dan rahmah di antara keduanya.

*Mawaddah* : dari kata "waduud" artinya cinta, cinta yang dimana kita tidak ingin ada hal yang tidak menyenangkan pada pasangan kita/orang yang kita cintai.

Kalau *mahabbah* : artinya cinta juga. Namun cinta ini menyebabkan kita memberikan segala fasilitas kepada orang yang kita cintai.

*Jadi, secara kualitas, lebih tinggi mawaddah dibanding mahabbah*.

_"Allah kadang memberimu kadang tidak memberimu, bahkan mengambilnya darimu. Jika kamu tahu bahwa saat Allah tidak memberimu, sebenarnya saat itulah kamu sedang diberi"_ ---> inilah cinta Allah, sangat mencintai setiap hambaNya.

Karena Allah lebih tahu apa yang dibutuhkan kita.

Begitu juga suami kita. Jika ada yang tidak diberikan/tidak diizinkan, sebenarnya itu salah satu bentuk mawaddah. Karena suami ingin yang terbaik untuk istrinya.

*Karakteristik ketenangan di waktu malam :*

*1. Qs. Al Mudatsir : 33*
وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ

_dan malam ketika telah berlalu_,

➡ malam yang berlalu, artinya waktu fajar. Fajar adalah waktu yang dinanti oleh orang yang sakit, karena biasanya orang sakit berkurang sakitnya.

➡Jadi gelapnya malam itu masalah, gelap ini diibaratkan masa jahiliyah. Dan solusi itu ada di saat cahaya datang (waktu fajar). Allah menurunkan surat aja juga berurut Al Lail baru Al Fajr, maksudnya Islam mengangkat dari yang gelap menjadi terang.

*Hubungannya dengan peran istri adalah jadilah istri yang seperti akan datang waktu fajar, selalu menjadi solusi untuk suaminya*.

*2. At Takwir : 17*
وَاللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ

_demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya_,

➡arti 'As'as : malam ketika tiba dan malam ketika pergi.
Maksudnya malam datang menenangkan riuhnya siang. Dan saat malam pergi melepas dengan ketenangan.
*Artinya* istri saat suami datang, misalnya sepulang kerja dengan seabrek masalah dapat ditenangkan oleh istri, dan saat melepas suami pergi bekerja dengan ketenangan.

*3. Al Insyiqoq : 17*

وَاللَّيْلِ وَمَا وَسَقَ

_dan dengan malam dan apa yang diselubunginya_,

➡yang disembunyikan oleh malam,
Maksudnya menyembunyikan amal-amal Sholih yang dikerjakan di waktu malam.
Sebagaimana malam yang lebih istimewa daripada siang, yang menutupi amal-amal saat malam, begitu juga dengan seorang istri yang akan dapat memberikan sakinah, jika hati kita sudah sakinah.


*Pentingnya sakinah dalam kehidupan rumah tangga*

*1⃣. Qs. Al Fath (48) : 4*

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

_Dialah Allah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana_,

--> manfaat sakinah : menambah keimanan

*2⃣. Qs. Al Fath (48) : 18*

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

_Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)_.

▶terjadi saat Baiat Ridwan (baiat di bawah pohon Ridwan). Terjadi baiat ini karena saat orang-orang Mekkah memberikan isu bahwa Utsman bin Affan dibunuh. Saat isu ini sampai di telinga Rasulullah dan sahabat yang mengikutinya (ada 1300 orang), mereka langsung berbaiat untuk siap sedia membela Islam dan siap mengganti darah Utsman yang tertumpah.

▶Sahabat ring 1 : 10 sahabat yg dijamin masuk surga
Sahabat ring 2 : sahabat yang ikut perang Badar
Sahabat ring 3 : sahabat yang berbaiat di bawah pohon Ridwan

▶setelah baiat ini lalu turunlah ayat ini. Bahwa dinyatakan Allah ridha kepada mereka sehingga memberikan ketenangan dan Allah memberikan kemenangan untuk mereka.

*Jadi, urutannya : cari Ridha Allah dulu, maka Allah akan memberi ketenangan, jika sudah tenang, maka Allah akan memberikan kemenangan*.

Selama Allah beri sakinah ditengah-tengah keluarga kita, maka kita akan sulit melahirkan generasi yang dapat memberikan kemenangan untuk umat ini.

Untuk mendapat sakinah itu, maka yang perlu dicari adalah Ridha Allah.

Bagaimana agar Allah Ridha?
*NIAT IKHLAS* berperan sebagai istri, berperan sebagai suami.
Ikhlas dalam menjalankan tugas-tugas masing-masing.
Suami sebagai Qowwam
Istri patuh kepada suami, menjaga harta suami saat tidak ada.

Patuh ini benar-benar patuh, tidak menggerutu, tidak mengeluh.

Jadi :
*IKHLAS --> DAPAT RIDHO ALLAH --> MENJADI SAKINAH --> KEMENANGAN*

❤❤❤❤❤❤❤

*Sesi tanya jawab*

1. Pertanyaan : bagaimana agar sakinah benar-benar di dapat tanpa masalah?

* Jawaban :
Rumah tangga yang sakinah bukan berarti rumah tangga yang tidak punya masalah. Bahkan rumah tangga sekelas Rasulullah pun ada masalahnya.
Ada masalah itu penting. Namun yang dilihat adalah bagaimana mampu meredamkan masalah dengan baik. Kita harus menjaga agar riak-riak masalah itu tidak menjadi badai gelombang yang besar.

Qs. At Tahrim : 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

2. Pertanyaan : Bagaimana cara menasehati suami agar tidak terkesan menggurui ?
* Jawaban : justru boleh istri mengajari suami, namun mungkin caranya dengan baik tanpa marah/sewot.

3. Pertanyaan : bagaimana saat di lapangan istri lebih dominan dibanding suami?
* Jawaban : Qawwamah itu lebih kepada nafkah dan masalah keputusan rumah tangga. Jika keduanya ternyata masih banyak dilakukan oleh para istri, maka bisa jadi Qawwamah suami bisa hilang.  Jika suami agak lama dalam melakukan keputusan, berilah sedikit ruang dan waktu agar dapat melakukan tugasnya dan bersabar.

4. Pertanyaan : Bagaimana agar kita ikhlas sehingga Allah Ridha kepada kita?
* Jawaban :
Qs. Shaad : 45-46

وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ

Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi (45).

إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ

Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat (46).

--> *jadi untuk menjadi orang yang ikhlas kita perlu selalu mengingat kampung akhirat*. Kalau orang yang selalu orientasinya akhirat, maka tidak akan menjadi orang-orang yg pragmatis, yang selalu meng.harapkan imbalan orang lain.

SELESAI
resume oleh bunda ika ummu fathi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas commentnya