Kamis, 22 Oktober 2015

Sikap yang Harus Dijauhi oleh Seorang Istri

🌿🌹NASEHAT PASUTRI🌹🌿
NP/06/AHQ-IHQ/DK-ODOJ
▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪▪

📚 Edisi: Kamis
📆 09 Muharram 1437 H
📆 22 Oktober 2015

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

✴🍃✴🍃✴🍃✴🍃
Sikap yang Harus Dijauhi
oleh Seorang  Istri
✴️🍃✴️🍃✴️🍃✴️🍃

🔘 1. Berlebihan dalam menuntut 
Kesempurnaan Suami.

☝🏻Sebaiknya seorang istri berpikir dan bersikap dewasa dalam menghadapi ketidak sempurnaan suaminya. Siap menerima realita bahwa Allah telah mentakdirkan dirinya sebagai pasangan hidupnya dengan tetap husnudzon bahwa dibalik kekurangan suaminya pasti ada kelebihan yang harus disyukurinya.
Karena tidak ada manusia yang sempurna, dan pernikahan itu merupakan proses saling melengkapi satu sama lain.

🔘 2. Kurang memperhatikan keadaan orang tua suami.

☝🏻Perlu diperhatikan oleh para istri bahwa kedudukan orang tua suami adalah sama dengan orang tua kita sendiri. Dan bakti suami kepada orang tuanya itu seumur hidup. Berbeda dengan istri, setelah menikah, baktinya yang utama setelah Allah dan Rasul-Nya adalah kepada suaminya.

🔘 3. Terlalu apa adanya, enggan mempercantik dirinya dihadapan suami.

وعَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِى وَقَّاصٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :  أَرْبَعٌ مِنَ اَلسعَادَةِ : الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ، وَالْمَسْكَنُ ألوَاسِعُ ، وَاَلجَارََُُّ الصَّالِحُ ، وَالْمَرْكَبُ اَلهَنِيءُ ، وَأَرْبَع مِنَ اَلشًقَاوَةِ : اَلْجَارُ السُّوءُ ، والمرأة اَلسُّوءُ ، وَالْمَسْكَنُ اَلضيقُ ، وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ

✒ Dari Sa'ad bin Abi Waqos, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ada empat hal yang membahagiakan:
Istri yang sholihah, rumah yang luas, tetangga yang sholih (baik) dan kendaraan yang nyaman. Dan empat hal yang membuat susah: Tetangga yang tidak baik, istri yang tidak baik, rumah yang sempit dan kendaraan yang buruk. (HR. Ibnu Hibban)

🔘 4. Banyak berkeluh kesah dan kurang berterima kasih.

  َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ،  قَالُوا :  بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ :  بِكُفْرِهِنَّ ،  قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ :  يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ (رواه البخاري، رقم 1052)

✒ “Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada yang berkata, 'Apakah kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit) kejelekan. Maka dia akan mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari anda.” (HR. Bukhari)

🔘 5. Suka mengungkit-ungkit kebaikan dirinya kepada Suami.

قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

✒ "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun." (QS. Al Baqarah: 263)

🔘 6. Menyebarkan Problematika rumah tangganya kepada orang lain.

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ

✒ “Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (An-Nisa: 34)

🔘 7. Hendaknya saling mengingatkan antara suami dan istri.

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

✒ "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Al Maidah: 2)

🔘 8. Seorang istri hendaknya tidak memaksakan sesuatu hal diluar kemampuan suaminya. Hendaknya ia memiliki sifat qona'ah.

☝🏻 Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

✒ “Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah menganugrahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezki yang Allah berikan kepadanya”

🔘 9. Bersikap Nusyuz (merasa lebih tinggi kedudukannya/ membangkang) dari suami.

وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

✒ “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar". (QS. An Nisa’: 34)

🔘 10. Mentaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah.

🔘 11. Lalai dalam mendidik anak-anaknya.

🔘 12. Kurang perhatian terhadap kondisi dan perasaan suami.

🔘 13. Menyebarkan rahasia tempat tidur suami.

🔘 14. Menggugat kepemimpinan suami.

🔘 15. Mudah meminta cerai kepada suami.

☝🏻 Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلاَقًا فِى غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ
✒ “Wanita mana saja yang meminta talak (cerai) tanpa ada alasan yang jelas, maka haram baginya mencium bau surga.” (HR. Abu Daud no. 2226, Tirmidzi )

☝🏻 Hadits di atas menjadi dalil bahwa terlarangnya seorang wanita meminta cerai atau melakukan gugat cerai kecuali jika ada alasan yang dibenarkan.

🔘 16. Malas mendoakan suami.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
________________

            AHQ & IHQ
       Keluarga Qur'ani
🔴🌿One Day One Juz🌿🔴
~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bahagia Bersama AlQur'an

Bahagia Bersama AlQur'an
BBQ/06/AHQ-IHQ/DK-ODOJ

📒Kamis
📆09 Muharram 1436 H
📆22 Oktober 2015

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

✴◾✴◾✴◾✴◾✴◾✴

MENGHAFAL QUR'AN

◽◽◽◽◽◽◽◽◽◽◽

⭐CARA MUDAH MENGHAFAL AL QUR’AN⭐

Ditulis oleh Syeikh Abdul Muhsin Al-Qasim 
Beliau adalah Imam dan Khatib di Masjid Nabawi

Semoga Artikel kali ini bermanfaat dan dapat menambah semangat kaum muslimin untuk dapat menyelesaikan hafalan Al Qur’an yang mulia.

الحمد لله والصلاة والسلام على نبينا محمد ، وعلى آله وصحبه أجمعين

🌀 Berikut adalah metode untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan berupa kuatnya hafalan dan cepatnya proses penghafalan. Kami akan jelaskan metode ini dengan membawa contoh satu halaman dari surat Al-Jumu’ah:

✏1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali :

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

✏2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

✏3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali:

وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

✏4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali:

ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

✏5. Bacalah keempat ayat ini dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut.

✏6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali:

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

✏7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali:

قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

✏8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali:

وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ

✏9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

✏10. Bacalah ayat kelima sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut.

✏11. Bacalah ayat pertama sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-itqankan hafalan untuk halaman ini.

Demikianlah ikuti cara ini dalam menghafal setiap halaman Al-Qur’an. Dan janganlah menghafal lebih dari seperdelapan juz dalam setiap hari agar tidak berat bagi anda untuk menjaganya.

🌀Bagaimana cara menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah?

🔸 Janganlah anda menghafal Al-Quran tanpa proses muraja’ah/pengulangan. Hal ini dikarenakan jika anda terus menerus menambah hafalan Al-Quran lembar demi lembar hingga selesai kemudian anda ingin untuk mengulang kembali hafalan anda dari awal maka hal itu akan berat dan anda dapati diri anda telah melupakan hafalan yang lalu. Oleh karena itu, jalan terbaik (untuk menghafal) adalah dengan menggabungkan antara menambah hafalan dan muraja’ah.

🔸 Bagilah Al-Quran menjadi 3 bagian dimana setiap bagian terdiri dari 10 juz. Jika anda menghafal satu halaman setiap hari, maka ulangilah 4 halaman sebelumnya sampai anda menghafal 10 juz. Jika anda telah mencapai 10 juz, maka berhentilah selama sebulan penuh untuk muraja’ah dengan cara mengulang-ulang 8 halaman dalam setiap harinya.

🔸 Setelah sebulan penuh muraja’ah, maka mulailah kembali untuk menambah hafalan yang baru baik satu atau dua halaman setiap harinya tergantung kemampuan disertai dengan muraja’ah sebanyak 8 halaman dalam sehari. Lakukan ini sampai anda menghafal 20 juz. Jika anda telah mencapainya, maka berhentilah dari menambah hafalan baru selama 2 bulan untuk mengulang 20 juz. Pengulangan ini dilakukan dengan mengulang 8 halaman setiap hari.

🔸 Setelah 2 bulan, mulailah kembali menambah hafalan setiap hari sebanyak satu sampai dua halaman dengan dibarengi muraja’ah/pengulangan 8 halaman sampai anda menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.

🔸 Jika anda telah selesai menghafal seluruh Al-Qur’an, ulangilah 10 juz pertama saja selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz. Kemudian ulangilah 10 juz kedua selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama. Kemudian ulangilah 10 juz terakhir selama satu bulan dimana setiap hari setengah juz bersamaan dengan itu ulangilah pula 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

🌀 Bagaimana cara memuraja’ah/mengulang Al-Quran seluruhnya jika saya telah menyelesaikan system muraja’ah di atas?

💠 Mulailah dengan memuraja’ah Al-Qur’an setiap hari sebanyak 2 juz. Ulangilah sebanyak 3 kali setiap hari hingga anda menyelesaikan Al-Qur’an setiap 2 minggu sekali. Dengan melakukan metode seperti ini selama satu tahun penuh, maka –insya Allah- anda akan dapat memiliki hafalan yang mutqin/kokoh.

🌀 Apa yang harus dilakukan setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dalam satu tahun?

🔺Setelah setahun mengokohkan hafalan Al-Qur’an dan muraja’ahnya, jadikanlah Al-Qur’an sebagai wirid harian anda sampai akhir hayat sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjadikannya sebagai wirid harian. Adalah wirid Rasulullah dengan membagi Al-Qur’an menjadi 7 bagian sehingga setiap 7 hari Al-Qur’an dapat dikhatamkan. Berkata Aus bin Hudzaifah رحمه الله: Aku bertanya pada sahabat-sahabat Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – tentang bagaimana mereka membagi Al-Qur’an (untuk wirid harian). Mereka berkata: 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan dari surat Qaf sampai selesai. (HR. Ahmad). Yaitu maksudnya mereka membagi wirid Al-Quran sebagai berikut:

🔹Hari pertama: membaca surat “Al Fatihah” hingga akhir surat “An-Nisa”,
🔹Hari kedua: dari surat “Al Maidah” hingga akhir surat “At-Taubah”,
🔹Hari ketiga: dari surat “Yunus” hingga akhir surat “An-Nahl”,
🔹Hari keempat: dari surat “Al Isra” hingga akhir surat “Al Furqan”,
🔹Hari kelima: dari surat “Asy Syu’ara” hingga akhir surat “Yaasin”,
🔹Hari keenam: dari surat “Ash-Shafat” hingga akhir surat “Al Hujurat”,
🔹Hari ketujuh: dari surat “Qaaf” hingga akhir surat “An-Naas”.

Wirid Rasulullah – صلى الله عليه وسلم – di singkat oleh para ulama dengan perkataan: فمي بشوق (famii bisyauqi/bibirku selalu merindukan (Al Qur'an)). Dimana setiap huruf dari kata ini merupakan surat awal dari kelompok surat yang dibaca setiap hari.

🌀 Kaidah-kaidah dan batasan-batasan dalam menghafal Al-Qur’an

✔ Wajib bagi anda menghafal dengan bantuan seorang ustadz/syeikh untuk membenarkan bacaan anda
✔Hafalkan 2 halaman setiap hari (anjuran, bukan kewajiban). Caranya; Satu halaman setelah Subuh, dan satu halaman lagi sesudah Ashar atau sesudah Maghrib. Dengan cara ini, maka anda akan mampu menghafal Al-Qur’an seluruhnya dengan mutqin/kokoh dalam waktu satu tahun. Adapun jika anda menambah hafalan diatas 2 halaman setiap hari maka hafalan anda akan lemah disebabkan semakin banyaknya ayat yang harus dijaga..
✔ Hendaklah menghafal dengan menggunakan satu cetakan mushaf karena hal ini dapat menolong anda dalam memantapkan hafalan dan meningkatkan kecepatan dalam mengingat posisi-posisi ayat serta awal dan akhir setiap halaman Al-Qur’an.
✔ Setiap orang yang menghafal dalam 2 tahun pertama biasanya masih mudah kehilangan hafalannya. Masa ini dinamakan dengan Marhalah Tajmi’ (fase pengumpulan). Janganlah bersedih atas mudahnya hafalan anda hilang atau banyaknya kekeliruan anda. Karena memang fase ini merupakan fase cobaan yang sulit. Dan waspadalah, karena syaithan akan mengambil kesempatan ini untuk menggoda anda agar berhenti dari menghafal Al-Qur’an. Maka janganlah perdulikan rasa was-was syaithan tersebut dan teruskan menghafal karena sesungguhnya itu adalah harta yang sangat berharga yang tidak diberikan pada setiap orang.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
____________________

  🔲◽AHQ&IHQ◽🔲

Menjadi Ahlul Qur'an
Bersama ◾O.D.O.J◾
🔵🍃🔵🍃🔵🍃🔵🍃🔵

Rabu, 21 Oktober 2015

Dialogue Islamic Parenting

Dialogue Islamic Parenting
DIP/06/AHQ-IHQ/DK-ODOJ
=======================

📘 Edisi : Rabu
📆 08 Muharram 1437 H
📆 21 Oktober 2015

🔲💟🔲💟🔲💟🔲💟🔲

🔲 Tanya :

Bunda Endria, bagaimana cara mengajarkan aqidah yang lurus kepada anak-anak kita?

💟 Jawab :

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🏀 Fitrah semua manusia itu adalah memiliki Aqidah Tauhid - yakni Mengesakan Allah dan mengakuinya bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah oleh seluruh jin dan manusia.

🏀 Adapun jika seorang telah dewasa kemudian menganut agama diluar Islam berarti dia telah melakukan penyelewengan aqidah aslinya.

🏀 Begitu juga seorang anak kecil. Ketika dia belum sempurna akalnya justru mereka masih memiliki potensi tauhid yang bersih. Proses pembentukan dan penyempurnaan aqidah inilah yang merupakan peran utama bagi setiap orangtua sebagaimana dikatakan bahwa diantara tugas dan kewajiban orangtua terhadap anaknya adalah menjaga fitrah kemanusiaannya. Yakni fitrah untuk bertauhid, fitrah sebagai makhluk sosial dan juga fitrah untuk menjaga kehormatannya sesuai jenis kelaminnya.

🏀 Oleh karena itu beruntunglah seorang anak yang terlahir dari orang tua yang Islam sehingga otomatis menjadikan dirinya sebagai seorang Muslim.

🏀 Namun seorang anak yang terlahir dari keluarga Muslim pun juga harus diperlihara aqidah aslinya oleh orang tuanya, dengan memberi pendidikan dan pemahaman tentang Aqidah Islam, sebagai proses reminding (mengingatkan kembali akan aqidah dasar yang telah dia miliki sejak didalam kandungan ibundanya).

🏀 Disini peran orang tua sangat vital. Terutama bagi seorang ibu. Karena itu disebut bahwa seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ibulah seorang yang pertama kali berpeluang mengenalkan siapa Tuhannya, siapa Nabinya dan lain sebagainya.

❓ Untuk memberi pemahaman aqidah yang lurus kepada seorang anak bisa dimulai sejak kapan?
➡ Jawab : "Sejak dalam kandungan!"

❓ Dengan cara bagaimana?
➡ Jawab : "Dengan cara ibundanya membangun aqidah yang lurus pada dirinya. Menempa perjalanan spiritual yang kokoh sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara dirinya dengan Allah selama dia mengandung dan tetap istiqomah setelah melahirkan, ketika menyusui dan berlanjut pada masa pendampingan usia anak sudah mulai bersekolah dan tumbuh dewasa.
Ini adalah bentuk tarbiyah/pendidikan Aqidah yang harus ibunda berikan kepada anaknya. Menjaga fitrahnya sebagai hamba yang bertauhid.

❓ Kemudian bagaimana menanamkan aqidah tersebut ketika si anak yang masih balita ?
➡ Jawab :
🌾 Mulai dari setiap menyusuinya, perkenalkan Allah dan Rasul-Nya. Dengan sebut nama-nama Allah dari Asmaul Husna. Kemudian bersholawat. Setidaknya secara fisik kita hanya sebatas mengenalkan nama saja tetapi secara ruhiyah penyebutan nama ini akan berbekas dalam lubuk sanubari anak yang insya Allah akan dibawanya hingga dewasa.

🌾 Biasakan menyebut lafadz basmallah dalam setiap hendak melakukan aktivitas.

🌾 Sebaiknya ibundanya sering-sering perdengarkan suaranya melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an.

🌾 Jika anak sudah memasuki usia balita, sering bacakan kisah-kisah kehidupan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam dan para Sahabat beliau. Memang awalnya bisa jadi anak itu karena usianya masih dini, dia hanya bisa mendengar saja. Belum bisa mencerna dengan sempurna. Akan tetapi berjalannya waktu dengan proses kematangan akalnya mereka sudah menyimpan memori tentang akhlak yang mulia yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabat. Upaya-upaya seperti ini sebaiknya jangan disepelekan.

Atau mungkin setiap ibunda punya cara sendiri-sendiri untuk menanamkan aqidah kepada anak-anaknya.

🌾 Pengenalan Shiroh Nabawiyah dan juga keteladan kita sebagai orang tua dalam menegakkan ketakwaan kepada Allah, baik melalui lisan atau perbuatan merupakan cara yang efektif untuk mendidik dan memberi pemahaman aqidah yang lurus kepada anak.

🌾 Dan kemudian ajak anak-anak terlibat dalam setiap kegiatan ibadah yang lain, insya Allah darinya dari pembiasaan ini akan menjadi tabiat bagi anak. Dan orang tua juga harus paham benar bahwa keshalihan dirinya bisa menjadi faktor penyebab utama turunnya taufiq dan hidayah Allah kepada anak-anaknya.

والله أعلم بالصواب

Nara Sumber : Bunda Endria

_________________
    ~~~ AHQ-IHQ ~~~
🔴🔷🔶ODOJ🔶🔷🔴
_________________

🔵⚪🔵⚪🔵⚪🔵⚪🔵⚪🔵⚪🔵

Kamis, 15 Oktober 2015

Memperbaiki Komunikasi Pasutri Harus DiSegerakan

🌿🌹NASEHAT PASUTRI🌹🌿
NP/05/AHQ-IHQ/DK-ODOJ
▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪▪

📝 Edisi : Kamis
💌 02 Muharram 1437 H
📮 15 Oktober 2015

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🌸🍥🌸🍥🌸🍥🌸🍥
Memperbaiki Komunikasi Pasutri
Harus Disegerakan
🌸🍥🌸🍥🌸🍥🌸🍥


💟 Hubungan pasutri tentu kadang mengalami suatu kendala atau bahkan kebuntuan sehingga menimbulkan suasana yang jauh dari ketentraman. Kondisi seperti ini sangat tidak baik apabila dibiarkan berlarut-larut, karena bisa menyebabkan perceraian.

💔 Hal ini bisa terjadi karena sifat keras yang ada pada salah satu pihak dari pasutri tersebut.

💥 Oleh karena itu jika terjadi kondisi seperti ini maka keduanya harus berpikir positif dan segera mencari upaya jalan keluarnya. Karena jika tidak disegerakan maka syetan akan melibatkan diri dan masuk sebagai profokator untuk menggiring pada pintu perceraian. Na'udzubillahi mindzalik.

🍥🌸🍥🌸🍥🌸🍥🌸

🔆 Mu'min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya dan orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya terhadap istrinya.
(HR. At Thirmidzi dan Ibnu Majah).

💎 Hadist tersebut secara khusus memang ditujukan kepada para suami untuk istrinya. Akan tetapi sebagai seorang istri yang shalihah hendaknya juga bisa mengimbangi akhlaq yang mulia pula agar terjadi keseimbangan dalam hubungan pasutri.

☝🏻Hal pertama terjadi situasi yang kurang baik diantara pasutri maka sistem komunikasi diantara mereka berdua harus segera diperbaiki. 

👉🏻 Setelah itu buka pintu dialog antar mereka berdua, face to face dalam suasana yang kondusif.

👍🏻 Itikad (niat) baik, harus menjadi tonggak utama dalam membangun komunikasi yang kembali harmonis sehingga keluar sikap positif untuk bersedia melakukan introspeksi diri dan saling terbuka dalam mengurai akar permasalahan yang muncul diantara mereka berdua.

👥 Komunikasi benar-benar akan menjadi salah satu sarana yang efektif untuk memperbaiki situasi dan kondisi pasutri yang sedang mengalami kelesuan hubungan.

⚠ Namun selain komunikasi diperbaiki, ada beberapa hal yang juga harus diusahakan, yakni :

1⃣ Harus ada hati yang lapang

💜 Hati yang lapang akan menjadi salah satu kunci terbukanya sistem komunikasi yang mengalami kebuntuan.
Tanpa ada kesiapan masing-masing untuk berlapang hati mendengar keluhan pasangannya dan menahan untuk tidak menyanggah dan memperkeruhnya. Bukan berarti tidak boleh membela diri, akan tetapi memilih situasi yang baik dan membangun kondisi yang nyaman adalah lebih utama.

2⃣ Menguatkan sifat sabar

💜 Sabar adalah senjata ampuh untuk meredam bertambah buruknya situasi hubungan pasutri yang sedang tersulut masalah. Sabar adalah merupakan ibadah hati. Sabar hanya Allah yang akan membalas pahalanya. Sulit bagi seseorang untuk bersikap sabar tanpa dia memiliki rasa cinta yang besar kepada Allah sehingga lebih memilih ridha-Nya daripada murka-Nya.

3⃣ Mengingat bahwa perpecahan keluarganya adalah sebuah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh iblis. Karena target iblis dan anak buahnya adalah terjadinya perceraian.

💜 Dan ketika perceraian itu terjadi maka tentu akan banyak sekali pihak yang terluka bahkan tak jarang terjadi permusuhan, yakni dua belah pihak keluarga besar pasutri tersebut dan juga yang lebih menyedihkan lagi adalah anak-anak akan menjadi korban dari perceraian itu. Psikologis mereka biasanya terguncang dan pertumbuhan kepribadian dan prestasinya akan terpengaruh. Kekacauan seperti inilah yang diharapkan oleh syetan.

4⃣ Kembali melakukan tekad untuk menegakkan upaya-upaya demi perbaikan keadaan yakni :

🔋Meningkatkan kedekatan dengan Allah

🔋Menggiatkan diri melaksanakan amal sholih. Sehingga tertutup pintu-pintu syetan yang selalu memprofokasi perceraian itu.

🔋Mengingat-ingat kembali kebaikan pasangannya, dan tidak mengungkit-ungkit kesalahan pasangan karena tentu harus diingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

🔃Dengan demikian perhatian pasutri akan teralihkan pada urusan ibadahnya kepada Allah, dan dari sana akan timbul rasa takut akan murka-Nya.

🔃Dan apabila hubungan ini kuat kembali maka keluarga akan tampil kokoh sehingga siap membangun pilar-pilar bangunan yang mampu mencetak generasi yang sukses dan hebat.

🚫 Inilah yang sangat tidak diinginkan oleh syetan. Oleh sebab itu dengan segala daya upaya mereka akan berusaha bagaimana bisa berhasil memporak-porandakan hubungan pasutri agar berakhir pada perceraian dan pada gilirannya banyak tumbuh generasi anak-anak frustrasi dari produk keluarga yang bercerai. 

Na'udzu billaahi mindzalik.

Semoga kita selalu mendapat pertolongan dan penjagaan Allah subhanahu wa ta'alaa. 

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

💍 Oleh : Bunda Endria 💍

_______________________

            AHQ & IHQ
       Keluarga Qur'ani
🔴🌿One Day One Juz🌿🔴
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rabu, 14 Oktober 2015

Tanya Jawab Syari'ah

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂

TANYA JAWAB SYARI'AH ~ TJS

📩 023/TJS-IHQ🌴/REG~B
📅 02  Muharram 1437 H
📅 Rabu, 14 Oktober 2015

🍯🍳🍯🍳🍯🍳🍯🍳🍯🍳

🍊 Assalamu'alaikum bunda, mau tanya:
Kalau anak sudah remaja dan sudah menunjukkan ketertarikannya dengan lawan jenis, bagaimana bahasanya untuk menyampaikan bahwa pacaran tidak boleh dalam Islam?

🍕Jawab 🍕

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
                
وَ عَلَيْكُمْ لسَّلاَم وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

🍇 Pertama :
Perlu kita sadari bahwa hal tersebut adalah sesuatu proses alamiyah. Namun tidak juga harus dibiarkan lepas mengikuti hawa nafsunya dan terbawa lingkungan temannya yang berpacaran.

🍇 Kedua :
Setelah kita memahami bahwa hal tersebut adalah sebuah bagian tahapan dari pertumbuhan seorang yang menginjak remaja, maka kita harus siap-siap "senjata" ilmu untuk mengarahkannya agar masa-masa itu bisa dilaluinya dengan selamat. Yakni dengan memberikannya bimbingan dan pemantauan secara melekat.
Bimbingan dan pemahaman tentunya yang terkait dengan bagaimana pandangan Islam tentang pacaran, bahwa di dalam Islam hal tersebut adalah dilarang.

👉🏼 Tunjukkan ayat Al-Qur'annya.
Ketika Allah larang kita mendekati zina artinya kita dilarang berpacaran.

👉🏼 Kemudian, jelaskan bagaimana syetan-syetan selalu mengintai dan membujuk manusia untuk berbuat maksiat.

👉🏼 Arahkan pada teman-teman pergaulan yang baik dan sehat dan bersih dari pola pikir yang berkutat pada urusan pacaran dan lain-lain.

🔑 Tentu banyak juga remaja seusianya yang memilih kesibukan yang lebih berharga.

🔑 Jangan lupa dekatkan anak-anak kita dengan Al-Qur'an. Karena kedekatan seseorang dengan Al-Qur'an akan menjadi benteng bagi dirinya untuk terjaga dari hal-hal yang dibenci Allah.

والله أعلم بالصواب

🌴Bunda Endria

Tim Asatidz IHQ🌴

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂

💧Assalamu'alaikum. Afwan doa awal tahun yang banyak beredar di whatsaap itu apakah ada tuntunannya? Kalau ada mohon dicantumkan riwayatnya.
Jazakillah atas perhatiannya bun😘

👇🏼👇🏼👇🏼

📝Doa yg dimaksud:
Doa akhir tahun dibaca ba'da Ashar. :

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ، اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيَّتِكَ ، فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ . وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ ، فَأَسْئَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ .

" Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau. Yaa Allah ya Tuhanku, apa yang aku perbuat sepanjang tahun ini berupa perbuatan-perbuatan yang Engkau larang aku melakukannya, sedang aku belum bertaubat dari padanya, dan Engkau pun telah menyayangiku setelah Engkau pun kuasa untuk menyiksaku, kemudian Engkau menyeruku untuk bertobat dari padanya setelah aku bermaksiat kepada-Mu, maka ampunilah aku kerjaan di tahun ini, adalah berupa perbuatan yang Engkau ridlohi dan Engkau janjikan pahala atasnya. Dan aku memohon kepada-Mu wahai Tuhanku, wahai dzat Yang Maha Mulia, Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, agar Engkau terima amalku ini, waha Dzat Yang Maha Mulia. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau”

📝Doa awal tahun dibaca ba'da magrib  :

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْئَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَآئِهِ وَجُنُوْدِهِ، وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّـارَةُ بِالسُّوْءِ وَاْلإِسْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصَحْابِهِ وسلّم

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad beserta keluarga dan shabat beliau. Yaa Allah ya Tuhanku, Engkau adalah Dzat Yang Maha Kekal, dahulu dan awal, Hanya dengan anugerah dan kemurahan-Mu yang Agung telah datang tahun baru. Di tahun ini kami memohon pemeliharaan-Mu dari syetan, kekasihnya dan bala tentaranya, dan kami mohon pertolongan-Mu atas nafsu yang mengajak kepada kejelekan, dan kami mohon kesibukan dengan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada-Mu wahai Dzat Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau".

💬Jawab💬

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

وَ عَلَيْكُمْ لسَّلاَم وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

👆🏼 Kedua doa di atas bukan berasal dari Rasulullah saw, bukan dari atsar para sahabat juga, itu berasal dari gubahan (karangan) para ulama saja. Karena kalau berasal dari Rasulullah saw pasti sudah dapat ditemukan di kitab-kitab muktabar seperti ash-shahihain,  kutubussittah atau kutubuttis'ah.

🔘 Dan sebuah kesalahan jika doa-doa di atas dikatakan sunnah, apalagi seringkali teks itu diembel-embeli dengan berbagai khasiat. Seolah-olah menjanjikan ini dan itu.

🔸 Misalnya untuk teks doa akhir tahun itu, iming-imingnya bila dibaca 3 kali pada akhir waktu Ashar atau sebelum masuk waktu Maghrib pada akhir bulan Dzulhijjah, dikatakan bahwa syaitan akan putus asa dan mengatakan, "Kesusahan bagiku dan sia-sialah pekerjaanku menggoda anak Adam pada setahun ini dan Allah binasakan aku satu saat jua. Dengan sebab membaca doa ini, Allah ampunkan dosanya setahun."

🔳 Ini jelas sebuah kesalahan, karena siapa yang menjamin hal itu. Yang jelas bukan Rasulullah SAW yang mengatakannya. Kalau bukan Rasulullah SAW, adakah orang yang bisa kita terima jaminannya bahwa setan putus asa?

🔹 Begitu juga iming-iming kepada yang membaca doa awal tahun, disebutkan bahwa bila teks doa itu dibaca 3 kali selepas maghrib pada malam satu Muharram, maka syetan pun akan putus asa juga seraya berkata, "Telah amanlah anak Adam ini daripada godaan pada tahun ini kerana Allah telah mewakilkan dua Malaikat memeliharanya daripada fitnah Syaitan."

🔳 Tentunya kita sudah mengetahui bahwa lafadz doa doa di atas bukan dari Rasulullah saw, dan kita tidak membenarkan iming-imingnya itu.

❓Lantas apakah terlarang berdoa dengan lafadz doa-doa di atas?

📜 Kalau pertanyaannya seperti ini, tentu saja pada hakikatnya tidak ada larangan. Karena yang namanya doa itu ada dua macam:

1⃣ Pertama, doa yang lafadznya berasal dari Al-Qur'an dan Sunnah. Ini adalah doa yang paling afdhal dan berpahala lebih besar.

2⃣ Kedua, doa yang teksnya boleh kita karang sendiri. Doa seperti ini pada hakikatnya secara hukum tidak terlarang, sebab mungkin saja seseorang punya permintaan yang lebih spesifik kepada Allah SWT. Tidak ada satu pun nash yang melarang seseorang meminta sesuatu yang spesifik kepada Allah SWT. Maka untuk itu, kita boleh saja berdoa dan meminta sesuatu kepada Allah SWT dengan lafadz yang kita buat sendiri.

✔ Dan kalau ada ulama yang membuat gubahan lafadz doa, tentu saja kita juga boleh menggunakan lafadz itu untuk berdoa. Asalkan kita tidak mengklaimnya sebagai doa dari Rasulullah SAW, atau tidak mengatakan sebagai doa yang bersifat baku di dalam agama.

🔃 Jadi, betul betul kita harus bijak memandang permasalahan ini. Berdoalah sekehendak yang kita inginkan dengan bahasa siapapun dan apapun. Tetapi utamakan berdoa dengan doa-doa yang Rasulullah saw ajarkan.
Al-Faqiirah ilallah

والله أعلم بالصواب

🌷Ustadzah Ade

Tim Asatidz IHQ🌴

            AHQ & IHQ

📕📒📗 ODOJ 📙📕📘

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂

Selasa, 13 Oktober 2015

Khitan Bayi Perempuan

🌹🌿Khitan Bayi Perempuan🌿🌹

✏ Farid Nu'man Hasan

📘Mukadimah

            Khitan merupakan salah satu millah (ajaran) Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam, yang Allah Ta’ala perintahkan agar kita mengikutinya. Allah Ta’ala berfirman:


ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS. An Nahl (16): 123)

            Maka, khitan baik laki-laki dan wanita adalah perbuatan yang memiliki tempat dalam syariat Islam. Dia bukan barang asing, bukan pula bid’ah yang menyusup ke dalam ajaran Islam, sebagaimana yang dituduhkan sebagian orang.

📙Apanya Yang Dikhitan?

            Pada wanita, yang dipotong adalah kulit yang menyembul dibagian atas saluran kencing, yang mirip dengan jengger ayam (‘Urf ad Dik). (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 19/28) Biasa kita menyebutnya klitoris.

            Bagian ini adalah bagian luar yang paling sensitif pada genital wanita, oleh karena itu khitan wanita bertujuan untuk menstabilkan libido mereka. Tetapi, tidak dibenarkan memotong semua, atau sebagian besarnya sebagaimana dilakukan di negeri-negeri Afrika. Bahkan ada yang memotong bagian labia minora (bibir kecil). Ini tentu cara yang bertentangan dengan khitan wanita  menurut Islam.

            Sedangkan, pada laki-laki yang dipotong adalah kulit yang menutupi  hasyafah (glans), kulit itu dinamakan Qulfah (Kulup), sehingga seluruh hasyafah terlihat. (Ibid)

            Bagian ini adalah kumpulan bakteri dan najis, oleh karena itu tujuan khitan pada laki-laki adalah  agar najis yang ada padanya menjadi hilang, tak lagi terhalang oleh qulfah tersebut.

📗Dalil-Dalil Pensyariatannya

            Ada beberapa dalil yang biasa dijadikan alasan kewajiban dan kesunnahan khitan bagi wanita. Tetapi, hadits hadits tersebut tak satu pun yang selamat dari cacat.  Di antaranya sebagai berikut:

1⃣      Dari Ummu ‘Athiyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa ada seorang wanita yang dikhitan di Madinah, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepadanya:


لَا تُنْهِكِي فَإِنَّ ذَلِكَ أَحْظَى لِلْمَرْأَةِ وَأَحَبُّ إِلَى الْبَعْلِ
            “Jangan potong berlebihan, karena itu menyenangkan bagi wanita dan disukai oleh suami.” (HR. Abu Daud No. 5271. Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra, 8/324. Juga Syu’abul Iman, No. 8393. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No. 8062, juga dalam Al Awsath, No. 2343, dan dalam Ash Shaghir No. 122,  Abu Nu’aim, Ma’rifatush Shahabah, No. 3450)

            Hadits ini menurut lafaz Imam Abu Daud. Sedangkan dari Imam yang lainnya, ada tambahan diawalnya dengan ucapan: Asyimmi dan Ikhfidhi yang berarti rendahkan/pendekkan. Sedangkan Laa Tanhiki artinya jangan berlebihan dalam memotong.

            Hadits ini –menurut Imam Abu Daud- sanadnya tidak kuat, dan hadits ini mursal, sedangkan Muhammad bin Hassan  adalah majhul (tidak dikenal). Dan, hadits ini dhaif (lemah). (Sunan Abi Daud No. 5271)
          
            Imam Abu Thayyib Syamsul Haq Al Azhim Abadi mengatakan bahwa hadits ini idhthirab (guncang). (‘Aunul Ma’bud, 14/126)

2⃣      Dari Abdullah bin ‘Umar secara marfu’:

يَا نِسَاءَ الْأَنْصَارِ اِخْتَضِبْنَ غَمْسًا وَاخْفِضْنَ وَلَا تُنْهِكْنَ فَإِنَّهُ أَحْظَى عِنْد أَزْوَاجِكُنَّ
         
  “Wahai wanita Anshar, celupkanlah dan potonglah, jangan banyak-banyak, karena itu membuat senang suami kalian.” (HR. Al Bazzar dan Ibnu ‘Adi)

            Dalam sanad hadits  Al Bazzar terdapat Mandal bin Ali dan dia dhaif. Sedangkan, riwayat Ibnu ‘Adi terdapat Khalid bin ‘Amru Al Kursyi, dia lebih dhaif dari Mandal. (Ibid)

3⃣       Hadits lain:

الْخِتَان سُنَّة لِلرِّجَالِ مَكْرُمَة لِلنِّسَاءِ

                “Khitan adalah sunah bagi laki-laki dan kemuliaan bagi wanita.” (HR. Ahmad)

            Hadits ini juga dhaif, karena dalam sanadnya terdapat Hajaj bin Artha’ah. Imam Adz Dzahabi mengatakan: Hajaj bin Artha’ah adalah dhaif dan tidak boleh berhujjah dengannya.

            Imam Ath Thabarani juga meriwayatkan yang seperti ini dari Syaddad bin’Aus, dari Ibnu Abbas. Imam As Suyuthi mengatakan sanadnya hasan. Sedangkan Imam Al Baihaqi mengatakan dhaif dan sanadnya munqathi’ (terputus), dan ditegaskan pula kedhaifannya oleh Imam Adz Dzahabi.

            Al Hafizh Al ‘Iraqi mengatakan: sanadnya dhaif. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: Hajaj bin Artha’ah adalah seorang mudallis (suka menggelapkan sanad), dan dalam hal ini terjadi idhthirab (keguncangan).  Imam Abu Hatim mengatakan: ini adalah kesalahan Hajaj atau perawi yang meriwayatkan darinya.

Imam Al Munawi mengatakan dalam At Taisir : sanad hadits ini dhaif, berbeda dengan yang dikatakan As Suyuthi yang mengatakan hasan.  (Ibid,  14/125. Lihat juga At Talkhish Al Habirnya Imam Ibnu Hajar)

📕Seluruh Hadits Khitan Wanita Adalah Cacat dan Dhaif ?

                Hal ini ditegaskan para Imam muhaqqiq (peneliti). Berkata Imam Abu Thayyib Abadi:

وحديث ختان المرأة روي من أوجه كثيرة وكلها ضعيفة معلولة مخدوشة لا يصح الاحتجاج بها كما عرفت.
وقال ابن المنذر: ليس في الختان خبر يرجع إليه ولا سنة يتبع.
وقال ابن عبد البر في التمهيد: والذي أجمع عليه المسلمون أن الختان للرجال انتهى

                “Dan hadits tentang khitannya wanita diriwayatkan oleh banyak jalur, semuanya dhaif, memiliki ‘ilat (cacat), dan tidak sah berdalil dengannya sebagaimana yang telah anda ketahui. Berkata Ibnul Mundzir: “Tentang khitan (wanita) tidak ada riwayat yang bisa dijadikan rujukan dan tidak ada sunah yang bisa diikuti.” Berkata Ibnu Abdil Barr dalam At Tamhid: “Dan yang di-ijma’kan kaum muslimin adalah bahwa khitan itu bagi laki-laki.” (‘Aunul Ma’bud, 14/126)

            Tetapi, Syaikh Al Albani menshahihkan hadits riwayat Abu Daud di atas (hadits pertama). Beliau mengakui sanad hadits ini sebenarnya dhaif, tetapi banyak riwayat lain yang menguatkannya sehingga menjadi shahih. (Selengkapnya lihat di kitab As Silsilah Ash Shahihah 2/353, No. 722, dan Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 5271, lihat juga Shahih Al Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, 2/1244-1245)

            Oleh karena itu, Syaikh Al Albani termasuk ulama yang mewajibkan khitan bagi wanita, karena keshahihan riwayat ini.

            Tetapi, benarkah semua hadits tentang khitannya wanita adalah dhaif ?  Jika kita lihat secara seksama, tidaklah demikian.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إذا التقى الختانان فقد وجب الغسل

            “Jika bertemu dua khitan maka wajiblah untuk mandi.” (HR. At Tirmidzi, Asy Syafi’i, Ibnu Majah dan Ahmad, dari ‘Asiyah. Sanadnya shahih. Irwa’ul Ghalil No. 80)

            Hadits lainnya:

إذا جلس بين شعبها الأربع ومس الختان الختان فقد وجب الغسل
            “Jika seserang duduk diantara empat cabang anggata badan, dan khitan bersentuhan dengan khitan, maka wajiblah dia mandi.” (HR. Muslim, No. 349, Abu Daud No. 216, dan At Tirmidzi, katanya: hasan shahih. Ibnu Khuzaimah No. 227,  Abu Ya’ala No. 4926)

            Riwayat seperti ini cukup banyak, dan secara makna, hadits-hadits ini menunjukkan bahwa yang dikhitan bukan hanya laki-laki tetapi wanita. Sebab, maksud ‘bertemunya dua khitan’ adalah bertemunya dua kemaluan laki-laki dan wanita yang sudah dikhitan. Maksud ‘bertemu’ di sini bukan sekedar bersentuhan, tetapi terbenamnya kemaluan laki-laki pada kemalaun wanita, sebagaimana telah disepakati oleh madzhab yang empat. (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 16/50).

             Dan, Imam Ahmad mengatakan: “Dari hadits ini, bahwa bagi wanita juga dikhitan.”  Tetapi menurutnya khitan wanita adalah sunah.  (Imam Ibnul Qayyim, Tuhfatul Maudud, Hal. 134. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

            Dalam hadits lain, dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الفطرة خمسٌ، أو خمسٌ من الفطرة: الختان، والاستحداد، ونتف الإِبط، وتقليم الأظفار، وقصُّ الشارب

            “Fitrah itu ada lima, atau lima hal yang termasuk fitrah: (diantaranya) “Khitan ….” (HR. Bukhari No. 5550, Muslim No. 257)

            Hadits ini umum, bukan hanya bagi laki-laki tetapi juga wanita, kecuali memendekkan kumis yang memang khusus untuk laki-laki. Nah, riwayat-riwayat ini menunjukkan bahwa khitan bagi wanita memang ada dalam Islam. Tetapi, memang tidak ada hadits shahih yang khusus menceritakan khitan wanita.

📚Lalu, Apa Hukumnya Khitan Wanita?

            Keterangan di atas telah jelas, bahwa khitan wanita adalah masyru’ dalam Islam. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukum kemasyru’annya. Ada yang mewajibkan, menyunnahkan, membolehkan, bahkan ada yang melarangnya.

Pihak yang mewajibkan seperti Imam Asy Syafi’i dan mayoritas pengikutnya. Juga Imam Ibnul Qayyim dan Syaikh Al Albani.

Sedangkan,  Imam Malik dan Imam Abu Hanifah menyatakan sunah secara mutlak (laki-laki dan wanita), dan Imam Ahmad mengatakan wajib buat laki-laki namun sunah buat wanita. (‘Aunul Ma’bud, 14/125),

Imam Ibnu Qudamah mengatakan wajib bagi laki-laki, dan kemuliaan bagi wanita,  serta tidak wajib bagi mereka. (Al Masu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 19/28).

Pihak yang mewajibkan berdalil dengan ayat An Nahl 123 (agar mengikuti millah Ibrahim), dan hadits sunah fitrah ada lima.

Alasan ini ditolak, sebab ayat tersebut memerintahkan kita mengikuti agama Ibrahim secara Global dan pokoknya yaitu Tauhid. Sedangkan, hadits tersebut juga tidak bisa dijadikan dalil,  dan tidak menunjukkan wajibnya khitan, sebab jika khitan wajib, maka empat hal lainnya dalam hadits itu juga wajib seperti bersiwak, memendekkan kumis, mencukur bulu kemaluan, dan ketiak. Sedangkan kita tahu, tak ada yang mengatakan bersiwak , mencukur ketiak, bulu kemaluan adalah wajib, semua adalah sunah!

Selain itu, hadits tentang bertemunya dua khitan, juga bukan menunjukkan wajibnya khitan wanita, melainkan hanyalah informasi tentang khitan wanita. Ditambah lagi, lemahnya riwayat yang memerintahkan khitan khusus wanita. Maka, pendapat yang paling rajih (kuat) adalah khitan wanita adalah sunah. Inilah yang dikuatkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin, Syaikh Al Qaradhawi, dan lain-lain.

👉Tapi, hukum ini bisa berubah jika:

1.       Bagi wanita tertentu jika membahayakan maka sebaiknya dilarang. Syaikh Ali Jum’ah –mufti Mesir saat ini- memfatwakan haramnya khitan wanita lantaran kasus tewasnya seorang gadis setelah dikhitan.

2.       Tekstur genital wanita tidaklah sama satu sama lain. Jika klitorisnya pendek dan kecil, yang justru akan mendatangkan frigid jika dikhitan, maka tidak wajib dan tidak sunah, sebab akan membawa mudharat pada kehidupan seksualnya. Tetapi, jika ada wanita yang klitorisnya panjang, maka sangat dianjurkan untuk dikhitan, agar tidak terjadi mudharat berupa tidak stabilnya libido.

  Sekian. Wallahu A’lam

Minggu, 11 Oktober 2015

Qana'ah

💦 💦 QANA'AH 💦💦

Contoh kesederhanaan Hidup Rasulullah SAW

💥 KEHIDUPAN Nabi Muhammad s.a.w. sangat sederhana. Pada suatu hari Rasulullah saw sedang beristirahat di rumahnya sambil berbaring di atas tikar yang diperbuat daripada daun-daun tamar (kurma). Tiba-tiba, seorang sahabatnya yang bernama Ibn Mas`ud datang menziarahi Rasulullah saw. Oleh kerana pada masa itu Rasulullah tidak memakai baju, maka Ibn Mas`ud melihat bekas anyaman tikar itu melekat di tubuh Rasulullah saw. Melihat keadaan yang demikian, Ibn Mas`ud bersedih dan menitiskan air mata. Beliau berkata di dalam hatinya: Tidak patut seorang kekasih Allah, seorang pemimpin negara dan seorang panglima tentera hidup dengan cara demikian.

Ibn Mas`ud pun berkata: "Ya Rasulullah, bolehkah saya membawakan tilam ke sini untuk Tuan?''
Rasulullah menjawab, "Wahai Ibn Mas`ud, apalah arti kesenangan hidup di dunia ini bagiku. "Hidup di dunia ini bagiku bagaikan seorang musafir dalam perjalanan jauh, lalu dia singgah sebentar berteduh di bawah pohon kayu yang rindang untuk berehat. Kemudian dia harus berangkat meninggalkan tempat itu untuk meneruskan perjalanan yang sangat jauh dan tidak berpenghujung.''

💥 Dalam suatu peristiwa lain pula, ialah ketika Rasulullah menikahkan puterinya, Fatimah dengan Ali bin Abi Talib. Pada masa itu Rasulullah menjemput Abu Bakar, Umar dan Usamah untuk membawakan 'persiapan' Fatimah. Mereka tertanya-tanya apakah yang disiapkan oleh Rasulullah untuk puteri tercinta dan menantunya yang tersayang itu? Ternyata, Rasulullah hanya menyiapkan gandum yang telah digiling, kulit binatang yang disamak, cerek dan sebiji pinggan. Ketika mengetahui hal itu, Abu Bakar menangis.

"Ya, Rasulullah, hanya inikah persiapan untuk Fatimah?'' tanya Abu Bakar tersedu-sedan."Ini sudah cukup bagi orang yang berada di dunia,'' jawab Rasulullah menenangkannya. Kemudian Fatimah keluar dari rumah dengan memakai pakaian pengantin yang cukup bagus, tetapi mempunyai 12 tambalan! Tiada perhiasan yang berharga mahal.

Setelah bernikah, Fatimah sentiasa menggiling gandum, membaca al-Quran, menafsirkan kitab suci dengan hatinya, dan menangis. Itulah sebahagian daripada kemuliaan diri Fatimah. Walimah pernikahan puteri Rasulullah itu memang sederhana karena kesederhanaan adalah sebagian kehidupan Rasulullah sendiri. Sebenarnya, Rasulullah mampu membuat walimah besar-besaran untuk pernikahan puterinya itu dengan meminta bantuan para sahabat yang kaya. Namun, sebagai manusia agung, `kemegahan' tidaklah bermakna kebendaan. Rasulullah ingin menunjukkan kesederhanaan dan sifat qanaah (puas hati), yang merupakan kekayaan yang hakiki. Dan bersikap iffah dari segala kekurangan untuk tidak meminta minta.

Rasulullah pernah bersabda: "Kekayaan yang hakiki adalah kekayaan iman dan dicerminkan dalam sifat qanaah.''
Bersifat qanaah berarti menerima ketentuan Allah dengan sabar, dan menarik diri daripada kecintaan kepada dunia. Iman, kesederhanaan dan qanaah adalah sesuatu yang tidak boleh dipisahkan. Seorang mukmin akan bersikap sederhana dalam hidupnya, dan kesederhanaan itu ditunjukkan daripada sifat qanaahnya.

🌹 Makna dan hakikat Qana'ah

Qana’ah berasal dari kata قنع, artinya adalah merasa cukup, merasa puas, rela terhadap apa-apa yang diberikan & tidak meminta-minta.

Secara istilah qana’ah : merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah Swt kepada diri seorang hamba.

Lawan qana'ah adalah tamak atau rakus atau serakah.

Dengan sifat qan'ah ini mampu menjauhkan seorang muslim dari sifat tamak, sifat tersebut berdasarkan pemahaman bahwa rezeki yang didapatkan sudah menjadi ketentuan Allah Swt. Apapun yang diterima dari Allah Swt merupakan karunia yang tiada terhingga.
Oleh karena itu, kita sebagai mukmin wajib bersyukur kepada-Nya.

Firman Allah Swt :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٦)
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya.”(QS Hud : 6 )

Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap rezeki yang kita peroleh adalah dari Allah Swt, Akan tetapi, tidak berarti kita harus pasrah tanpa ada ikhtiar atau usaha, justru kita dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Sifat qanaah tidak membuat orang mudah putus asa atas ujian dan cobaan yang diberikan Allah Swt, baik berupa ketakutan, kelaparan, bencana, maupun kekurangan harta benda. Akan tetapi, mereka akan tetap bersabar menerima ujian tersebut dan tidak patah semangat untuk menjalani kehidupannya kembali. Hal ini sebagaimana Firman Allah Swt dalam Al qur`an surah Al Baqarah:155)

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)

Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah:155)

Orang yang memiliki sifat qanaah merasa cukup dengan apa yang dia dapatkan meskipun sedikit. Dengan demikian, hati kita bisa menjadi tenang dan jauh dari sifat ketamakan. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad saw, yang menjelaskan bahwa seseorang yang dapat melaksanakan hidup dengan sifat qanaah, maka ia termasuk orang-orang yang beruntung.

Sabda Nabi Muhammad SAW.
عن عبدالله ابن عمر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : قد افلح من اسلم ورزق كفافا وقنعه الله بما اتاه (رواه مسلم)

Artinya : “dari Abdillah bin Umar r.a berkata Rosululloh SAW, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya.”(HR. Muslim)

Allah SWT berfirman,”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan ia beriman, niscaya kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik”.(QS.An-Nahl 98)

Kebanyakan ahli tafsir mengatakan, “kehidupan yang baik di dunia adalah qana’ah”.

Dari Jabir bin Abdullah. Dia mengatakan bahwa RasuluLlah SAW bersabda, “Qana’ah adalah harta simpanan yang tidak akan pernah habis”.

Abu Hurairah ra. Menyampaikan sabda RasuluLlah SAW yang Menyatakan :" Jadilah orang yang wara’ maka engkau akan menjadi orang paling ahli ibadah. Jadilah orang qana’ah maka engkau akan menjadi orang yang paling ahli bersyukur. Cintailah orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, maka engkau akan menjadi orang mukmin yang paling baik. Berbuatlah baik kepada tetanggamu, maka engkau akan menjadi orang Islam yang baik. Sedikitkan tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati."

Qana’ah salah satu tanda bersyukur.
Sungguh sangat banyak cara atau jalan untuk bersyukur. Salah satunya adalah dengan melazimkan dan memelihara sikap qana’ah. Rasulullah bersabda: “Wakum qani’an takun asykarannasi-Dan jadilah kalian orang yang qana’ah niscaya engkau menjadi manusia yang bersyukur. " (H.R Ibnu Majah, dari Abu Hurairah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Imam Ibnu Sunni berkata :Qana’ah adalah sikap ridha terhadap pemberian.
Imam Raghib al Ashfani berkata : Qana’ah adalah merasa cukup dengan yang sedikit dari sesuatu yang dibutuhkan.

Imam Ali al Jurjani berkata : Qana’ah secara bahasa maknanya adalah ridha terhadap pemberian. Dan ada pula yang mengatakan makna qana’ah adalah mencukupkan diri dan tidak meminta-minta.

Hakikat qana’ah adalah engkau ridha dan menerima berapapun yang diberikan Allah dalam kehidupan dunia ini, baik sedikit ataupun banyak. Engkau menyerahkan urusanmu kepada Allah. Engkau mengetahui dan yakin bahwa Allah lebih tahu dan lebih sayang terhadap dirimu daripada dirimu sendiri. (AbduIlah bin Ibrahim Dawud, Kitab al Qana’ah).

Sikap qana’ah didefinisikan imam al-Ashma’i sebagai sikap merasa cukup & ridha atas karunia serta rezeki yg diberikan Allah Ta'ala.

Menurut Bisyir Al-Hafi, qana’ah ibarat raja yang tidak mau bertempat tinggal kecuali di hati orang mukmin.
Menurut Abu Sulaiman Ad-Daraani qana’ah karena ridha kedudukannya sama dengan wara’karena zuhud. Qana’ah adalah permulaan ridha sedangkan permulaan wara’ adalah zuhud. Menurut pendapat yang lain, qana’ah adalah sikap tenang karena tidak ada sesuatu yang dibiasakan.

Abu Bakar Al-Maraghi mengatakan, “Orang yang berakal sehat adalah orang yang mengatur dunia dengan sikap qana’ah. Dan memperlambat diri, mengatur urusan akhirat dengan sikap loba (tamak) dan mempercepat, mengatur urusan agama dengan ilmu dan ijtihad”. 

Menurut Abdillah ibn Khafif qana’ah adalah meninggalkan angan-angan terhadap sesuatu  yang tidak ada dan menganggap cukup dengan sesuatu yang ada.

Menurut Muhammad bin Ali At-Tirmidzi, yang dimaksud qana’ah adalah jiwa yang rela terhadap pembagian rizqi yang telah ditentukan. Menurut satu pendapat, qana’ah adalah menganggap cukup dengan sesuatu yang ada dan itdak berkeinginan terhadap sesuatu yang tidak ada hasilnya.

Wahab mengatakan, “kekayaan dan kemuliaan akan berkeliling mencari teman. Apabila mereka telah menemukan qana’ah, maka mereka akan menetap”.

Sebagian ulama pernah ditanya, “Siapa orang yang paling qana’ah” ? kemudian dijawab, “orang yang selalu memberikan pertolongan, meskipun kekayaannya  sedikit”.

Ibrahim Al-Maratsani mengatakan, “Balaslah lobamu (tamak) dengan qana’ah sebagaimana engkau membalas musuhmu dengan qishash”.
Dzunun Al-Mishri mengatakan, “”Barang siapa menerima ketenangan dari ahsil pekerjaan maka ia telah memberikan kenikmatan kepada semua orang”.
Muhammad AL-Kattani njuga mengatakan, “Barang siapa yang menjual loba dengan  qana’ah maka ia akan memperoleh kemuliaan dan harga diri”. Sebagian ulama mengatakan, “Barang siapa yang kedua matanya memandang kekayaan orang lain, maka ia akan selalu berduka cita”. 

Rela menerima pemberian Allah Ta'ala seadanya, merupakan sesuatu yg sangat berat untuk dilakukan, kecuali orang yg dikaruniai taufik & petunjuk serta dijaga oleh Allah Ta'ala dari keburukan jiwa, kebakhilan & ketamakannya. Karena manusia diciptakan dalam keadaan memiliki rasa cinta yang besar terhadap kepemilikan harta.

Namun meskipun demikian kita dituntut untuk memerangi hawa nafsu supaya dapat menekan sifat tamak & membimbing menuju sikap zuhud & qana’ah.

Demikianlah sifat Qanaah ini mengakar pada diri para sahabat Rasulullah melalui pembinaan dan pendidikan kenabian, sehingga Allah Ta'ala memuji mereka dalam firmanNya yang artinya:.

"(Berinfaqlah) kpd orang-orang fakir yg terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tdk dpt (berusaha) di bumi; orang yg tidak tahu menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dgn melihat sifat-sifatnya, mereka tdk meminta kpd orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui." (QS al-Baqarah/2:273).

🌹 Dapat disimpulkan bahwa makna qana'ah adalah:

1. Merasa cukup dan puas dengan yang Allah berikan.
2. Selalu yakin bahwa Allah akan mencukupinya.
3. Menjaga diri dari meminta-minta.
4. Selalu bersyukur dalam setiap keadaan.
5. Tidak khawatir dengan urusan dunia
6. Tetapi tidak menanggalkan seluruh dunianya
7. Mengambil dunia secukupnya.
8. Fastabiqul khairat untuk urusan akhirat

Doa minta diberikan sifat qona'ah

اَللَّهُمَّ قَنِّعْــنِيْ بِـمَا رَزَقْــــتَــنِيْ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَاخْلُفْ عَلَى كُـلِّ غَائِـبَةٍ لِيْ بِـخَيْرٍ

“Ya Allah, jadikanlah aku merasa qana’ah (merasa cukup, puas, rela) terhadap apa yang telah Engkau rizkikan kepadaku, dan berikanlah berkah kepadaku di dalamnya dan gantikanlah bagiku semua yang hilang dariku dengan yang lebih baik.”