Sabtu, 17 Januari 2015

Mendidik Anak dengan Baik, Benar dan Menyenangkan

Share dr grup
Sharing seminar bu elly risman
Sabtu,10 Januari 2015 @SACikeas

"Mendidik anak dengan baik, benar dan menyenangkan "

🌀Saat ini kebanyakan kita ternyata tidak siap jadi orangtua.

🌀Jika kita salah mengasuh anak kita sekarang, maka kita akan salah mengasuh cucu kita.

📢Mengapa kita tidak siap menjadi ortu?

👉 Karena kita tidak menguasai tahapan perkembangan anak dan menguasai cara otak bekerja.
→ kapan anak boleh dikasih hp?
→umur berapa anak boleh didudukan menonton tv?
Anak dibawah usia 3 tahun tidak boleh terpapar TV. Karena anak usia tersebut memerlukan waktu 4-6 detik untuk memamah perubahan warna, gambar dan suara. Sedangkan TV perubahan itu terjadi 2-3 detik.  Hal ini bisa menyebabkan kerusakan otak.
Itu baru urusan menonton TV. Belum yang lainnya.

👉Kita perlu mengetahui tahapan perkembangan anak juga cara otak bekerja karena ini akan berpengaruh pada kepribadian dan masa depan anak.

👉Cara kita berkomunikasi dan bahasa tubuh kita sangat berpengaruh pada perkembangan anak kita.

📢Akibat bicara tidak sengaja pada anak.

1. Melemahkan konsep diri
2. Membuat anak diam, melawan, menentang, tidak peduli, sulit diajak kerjasama.
3. Menjatuhkan harga dan kepercayaan diri anak.
4. Kemampuan berfikir menjadi rendah.
5. Tidak terbiasa memilih dan mengambil keputusan bagi diri sendiri.
6. Iri terus
     Rasa iri memang ada dikasih oleh Allah swt.  Tapi semestinya bisa dikendalikan. Tapi rasa iri ini akan semakin bertambah parah  akibat emotional and verbal abused.
Orang yang iri terus, selalu salah melihat orang lain, maka orang ini tidak hanya perlu dipeluk badannya tapi juga jiwanya. Dan parahnya hal ini akan terjadi nanti ketika dia berusia 40 tahun (krisis usia separuh baya).

📢Kekeliruan dalam komunikasi.

Dua hal yang perlu diingat terlebih dahulu sebelum memulai komunikasi yang baik dan benar.
◆ Bila hati senang, otak akan menyerap lebih banyak. Jadi kalau mau apa apa, buatlah hati anak senang dulu.
◆Banyak senyum. Ketika senyum, otot pipi bergerak.  Ini membuat otak jadi dingin dan mengeluarkan kelenjar seretonin (anti agresivitas). Jadi, ngga mungkin bapak ibu kesel sama anak sambil senyum. 

Sekarang kita lihat bagaimana sehari-hari bicara pada anak, tapi 'pesan' yang disampaikan ortu tidak delivered kepada anak.

📢Komunikasi pada anak tidak sampai karena:

1. Bicara tergesa-gesa.
    Waktu terbatas, ngomongnya panjang, sambil marah-marah dan muka ngancem plus tidak senyum.

2. Ngga kenal diri sendiri.
   Kalau sama diri sendiri ngga kenal, bagaimana bisa mengenal anak kita. Ngga sempet look in yang ada hanya look out. Menyalahkan orang lain. Hidup hanya mekanistik.

3. Lupa kalau setiap individu itu unik.
Anak unik (QS. 3:6). Karena setiap anak kita adalah unik dan pemenang.

4. Tidak mengerti perbedaan kebutuhan dan kemauan.
Kebutuhan dan kemauan beda karena individunya berbeda.

Rasulullah mengatakan didiklah anakmu sesuai dengan zamannya.

5. Tidak membaca bahasa tubuh.
6. Tidak mendengar perasaan
7. Kurang mendengar aktif
8. Melakukan parentogenik (penyakitnya ortu) yaitu 12 gaya populer.
1. Memerintah
2. Menyalahkan
3. Meremehkan
4. Membandingkan
5. Mencap/melabel
6. Mengancam
7. Menasehati
8. Membohongi
9. Menghibur
10.Mengeritik
11. Menyindir
12. Menganalisa

12 gaya populer ini adalah gaya yang menghambat komunikasi.ketika kita pakai gaya ini maka anak langsung bloked.

9. Selalu menyampaikan "pesan kamu"
Contoh: "kamu sih...sudah mama bilang...."
Anak yang terlalu sering menerima bentakan, kemarahan dan nasehat panjang yang mengabaikan perasaannya. Maka anak akan merasa terpojokkan. Dampak kedepannya ketika anak sudah besar kalo tidak melawan atau diam. Susah diajak kerjasama.

10. Tidak memisahkan "masalah siapa"

Makna dari komunikasi yang berlangsung selama ini, nampak dari bagaimana reaksi anak kita yang kita terima sekarang.

🌀Akibat masalah yang tak terpecahkan :
1. Tawuran
2. Pornografi
3. Pacaran
4. Seks bebas/aborsi
5. Putus sekolah
6. Nikah muda
7.Bercerai
8. Narkoba
9. HIV/Aids
→ akan menyebabkan depresi dan bunuh diri.
Kenapa bisa terjadi???
Akibat orangtua tidak punya waktu dialog sama anak. Ngga pernah dibaca bahasa tubuhnya. Ngga pernah didengarkan perasaannya.
Dianggap anaknya baik baik saja.

📢Kiat meningkatkan komunikasi:

1.Mau berubah
2. Bekerjasama (Ayah&Ibu). Karena ayah dan ibu adalah babysitternya Allah swt.

📢Langkah-langkahnya:

1. Baca bahasa tubuh
    >Tindakan itu berbicara lebih nyaring daripada kata kata
     >Bahasa tubuh tidak pernah berbohong.

2. Dengarkan perasaan.
    Eksplore perasaannya, tebak perasaan anak sebut saja jangan takut salah, karena nanti anak sendiri yang akan membenarkannya. Dan setelah itu terima perasaannya.
Bukan nanya : "ada apa?" → itu bukan nanya perasaan!!!

3. Mendengarkan aktif.
Ketika berbicara selalu melibatkan kata perasaan.

Mengapa kita harus mengeksplore perasaannya sampai tuntas?
→ karena kita mau kasih 'got' emosi. Ketika emosi sudah mengalir, maka otak bagian korteks bisa bekerja. Artinya dia akan mendengarkan apa yang akan kita beritahu.

Komunikasi itu :
55% bahasa tubuh
38% nada suara. Bicara sama anak jangan nada datar.
7% kata kata

♣Mengasuh dengan baik sesuai dengan kaidah otak.

♣Mengasuh dengan benar sesuai dengan ajaran AQ. Bicara dengan baik baik, bicara dengan kasih sayang, bicara dengan lemah lembut.

♣Mengasuhlah dengan fun, menyenangkan.

4. Hindari 12 gaya populer
Karena anak akan tidak percaya pada perasaannya sendiri, lalu menjadi tidak percaya diri.

🌀Jiwa anak seperti kantong. Agar anak kantong jiwanya kenceng selalu dapet penghargaan dari ortu dan orang sekitar. Anak yang selalu mendapat perlakuan 12 gaya populer, kantong jiwanya bisa kempot.

🌀Tangkap "basah" dan puji anakmu ketika berperilaku baik.

5. Jangan bicara tergesa-gesa→ gaya "siapa kamu"
Otak anak tidak akan nangkep jika bicara tergesa - gesa.

6. Belajar kenali diri sendiri dan lawan bicara.

Jika kita buat tabel kelebihan dan kekurangan anak kita. Coba kita coret kekurangan anak kita. Panggil anak-anak dari kelebihannya.
Kekurangannya bukan diabaikan tapi duduk bersama dengan anak dan dialogkan.

🌀Para ayah seringlah puji anak perempuan sebelum dia menerima pujian dari laki laki lain.

🌀Berbuat dengan hati akan sampai ke hati. Jika berbuat hanya sebatas mulut, hanya akan sampai ke telinga.

7. Ingat setiap anak unik
    Bedakan cara berbicara anak laki-laki dengan anak perempuan. Karena cara kerja otak perempuan dengan cara kerja otak laki-laki beda. Bicara sama anak laki-laki harus pendek-pendek.

8. Pahami bahwa kebutuhan dan kemauan itu berbeda.
Contoh: meminta anak mandi saat anak lagi bermain.
Jangan langsung distop. Masuk dulu kedunianya baru arahin dari dalem.
Jangan putuskan imajinasi anak tiba-tiba.
Kalau anak sudah agak besar, baca bahasa tubuhnya, dengarkan perasaan,  dan mendengar aktif.

9. Sampaikan pesan saya. Nyatakan dalam kalimat:
Mama/papa........(isi perasaan ortu) kalau kamu.....(isi perilaku anak) karena....(isi konsekuensi thd diri sendiri /ortu/lingkungan).

Hindari bicara dengan menyebutkan "kamu" terlebih dahulu.

10. Tentukan masalah siapa
>masalah anak/masalah ortu?
>dibantu/dibiarkan?
>hidup adalah tentang pilihan dan pilihan
> anak anak perlu Berpikir-Memilih-Mengambil keputusan (BMM). Hal ini akan melatih kemandirian dan bertanggung jawab.
> tak mungkin kita menjadi "super problem solver"
> tak mungkin tdk mengajar anak untuk mandiri. Karena kita tidak akan berada disampingnya selalu.
> siapa yang mengalami kesulitan dan dengan siapa?
> tujuan dan kehendak siapa yang tak tercapai?
Yang punya masalah bertanggungjawab menyelesaikannya.

🌀Anak yang tidak pernah menderita tidak tau apa artinya kenikmatan.
Anak yang tidak pernah gagal tidak akan tau apa artinya berhasil.

🌀Anak itu tabungan hari tua ortunya. Bukan masalah uang tapi kata kata. Jika kita tidak semai kata-kata baik pada anak sekarang,  mau memanen apa disaat tua?

🌀Jangan hanya tanya akademis saja, tapi sapa anak dengan jiwanya.

11. Bekerjasama memecahkan masalah dengan cara membaca bahasa tubuh, dengarkan perasaan dan mendengarkan aktif. Dari situ baru carilah solusinya.

📢Note saat sesi tanya jawab:
♥ Aspek yang harus dikembangkan pada anak:
1. Fisik/kesehatan
2. Mental
3.Spiritual : iman,ibadah,akhlak
4. Emosi
5. Sosial
6. Seks

♥Anak usia 0-7 tahun lebih memiliki kesan mendalam dari apa yang pernah dia dengar. Maka perdengarkanlah kata-kata yang baik.

-Alhamdulillah. Semoga bermanfaat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas commentnya