Assalamu’alaykum….
Insya Allah kita kan ketemu lagi dalam Kajian Dhuha Keluarga Muslim “ Indonesia Sakinah “ dibulan Juni ini. . Tema kajian kita bulan ini, seperti biasa di pekan ke-4 adalah tentang Menuju Familioner Langkah & Strategi Menuju Keluarga Kaya dan Berkah. Jadi bagi saudara-saudaraku yg ingin mempunyai aset melimpah tapi hidup berkah, sukses &kaya dlm kehidupan rumah tangga kalian?Atau sibuk kerja tp bisa selalu bersama keluarga?? Datang aja yuk ke acara ini, kan sambil mengisi weekend :) Ini bagi yg blm py agenda kegiatan loh ya....
Ahad, 26 Juni 2011
Jam 09.30 – 11.30 WIB
Bersama :
Ustadz. Hudaya Aslam
(Pakar Keuangan Syari'ahi)
&
Ustadz. Nurul Huda HAEM MA
(Da’I & Motivator Super Family Consulting)
Tempat:
Masjid Baabussalam
Jl. Cipinang Baru Timur No.8, Rawamangun
Jak-Tim 13240 Telp 021-4715254
Acaranya free & terbuka buat umum.
Datang ya….
Yuk kita wujudkan Indonesia menuju Sakinah. Semoga saja itu berasal dari keluarga saya, keluarga anda dan keluarga kaum muslimin di tanah air.
Hasbunallah wa ni’mal wakiil….
Jadikan Sholat dan Shabar sebagai penolongmu. Sungguh itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Qs Al Baqarah : 45)
" Hidup adalah rangkaian proses belajar yang tak pernah henti. Kita belajar bersyukur walau tidak cukup, belajar ikhlas walau tak rela, belajar taat walau berat, belajar memahami walau tak sehati, belajar memaafkan walau tlah terlanjur luka....."
Kamis, 23 Juni 2011
Kamis, 16 Juni 2011
Gerhana Bulan Total
Semalam, tepatnya kamis dinih hari tadi tgl 16 Juni 2011, alhamdulillah saya diijinkan Allah untuk menyaksikan sebuah fenomena alam yaitu Gerhana Bulan..Bisa dibilang malam tadi adalah gerhana terlama selama kurun waktu, dari sumber yang saya baca via internet sekitar 100 menit. Dan ternyata memang seperti itu adanya. Malam itu tepat pukul 2.22 dini hari....So excited coz jarang2 nih ngelihat gerhana bulan total malam2, soalnya selama ini paling y dianggap angin lalu aja. Tapi entah kenapa, malam itu tiba-tiba aja ada perasaan ingin lihat coz abis baca SMS jarkoman kalo ternyata di masjid As syuhada didaerah Lodan ada Sholat Gerhana Bulan....
Nah pas baca SMS itu, spontan aja kepikiran tuk kesana coz sepanjang hidup blm pernah tahu gimana yg namanya sholat gerhana bulan. Selama ini paling hy baca-baca aja waktu jaman sekolah dulu, itupun hy ingat jum;ah ra'aatnya aja yg hy dua rakaat, sedangkan teknisnya seperti apa wuahh belum pernah bangets. Akhirnya spontan sms-in temen tuk ngajak dia mau tdk mabit di As Syuhada. Walaupun ngga yakin juga dia bisa apa ngga, tp subhanallah ternyata dia bisa. Alhamdulillah finally jadi dikaish kesempatan tuk tahu gimana tata cara sholat gerhana bulan. ^-^
Pas sampai disana sempat down juga, krn ternyata yg ikutan mabit hy segelintir akhwatnya. Tapi ya sudahlah berhubung dah sampai disana tetap dilanjutkan, walaupun hy ada kurang dr 10 akhwat disana. Rencana awalnya katanya ada kajian yg menjelaskan tentang gerhana bulan, tp ternyata tdk jd dikarenakan ustdznya berhalangan. Tp nda papa, ada kabar baiknya sholat jama'ah gerhana bulannya tetap dilaksanakan.
Akhirnya tepat jam 1an dini hari kami dibagunkan, sambil menunggu waktu terjadinya gerhana. Ternyata byk aktivitas yg menurutku baru q tahu harus spt ini. Ya sebelumnya kami istighfar 1000 kali (wow subhanallah, seumur2 sptnya blm pernah sebyk ini aq beristighfar, kejadian yg q anggap luar biasa) lalu membaca tasbih, tahmid dan tahlil sebanyak 100 kali, dan terakhir adalah takbir (yupz takbir spt yg senantiasa dikumandangkan ketika kita merayakan dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, pas saat ini terharu sekali). Ada rasa syukur dlm diri alhamdulillah diberikan kesempatan tuk bisa melaksanakan sholat gerhana berjama'ah. Lalu kami pun keluar tepat jam 2.22 kami melihat proses terjadinya gerhana, Innnnndahhh sekali, subhanallah...jelas bangets. memang menurut info yg didpt pada saat itu wilayah Indonesia mengalami gerhana bulan total, dan daerah sumatera dan jawa yg dapat melihat secara jelas proses terjadinya gerhana tersebut. Beruntung bangets ya..Alhamdulillah ^-^
Dan mulailah sekitar jam setengah tiga lewat didini hari tersebut kamipun melangsungkan sholat gerhana berjama'ah. Dan memang sholatnya tdk seperti biasa sholat yg kita lakukan, yupz dari jumlah raka'at sama dg sholat sunnah yg lainnya yaitu 2 raka'at. Namun gerakannya ada perbedaan, disholat gerhana ini ternyata ada 2 kali takbiratul ihram, 2 kali alfatihah dan 2 kali baca ayat dan dua kali ruku' dalam setiap rakaatnya. Beda bukan dgn sholat lainnya... xixixi baru tahu kalau spt ini. coz selama ini yg sholat sunnah yg agak beda paling baru sholat sunah jenazah..ternyata ada lagi :) Setelah selesai sholat gerhana disunahkan untuk khutbah gerhana. Pada saat khutbah, khatib menjelaskan ttg QS Ali Imran ayat 190-191.
[3:191] (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Dalam khutbahnya, pak khatib mengatakan bahwa sesungguhnya Allah menjadikan begitu bayak fenomena-fenomena di alam dan kejadian dalam hidup kita sebenarnya adalah supaya kita, dlm hal ini manusia, agar dapat lebih ta'at dan lebih tunduk kepda Allah SWT. dimana semua dilakuan sebagai bukti kesyukuran kita terhadap begitu banyak nikmat yg luar biasa dan berlimpah yg telah Allah anugerahkan kpd kita.
Yupz itulah sediit pengalaman di malam gerhana bulan di bulan Juni 2011. Dan paginya ketika pulang, langit pagi sangattt indahh sekali dan selama beberapa hari matahari di Jakarta terik..pokoknya Indah deh :)
Rabu, 15 Juni 2011
Ternyata Bike is Fun juga yaa...
Hmm...sekarang py aktivitas baru, atau tepatnya hobby olah raga baru kali ya. Yaitu Sepedaan..Yupz, ternyata bike is fun. Asyik juga tiap pagi jalan-jalan keliling jakarta (ups bukan denk lebih tepatnya keliling rawamangun, pemuda dan sekitarnya) dipagi hari.
Yupz..saat ini py kebiasaan baru tiap akhir pekan, sepedaan keliling rawamangun kalo ngga sabtu pagi atau ahad pagi, hmm...nice activity ;)) lumayanlah bisa membakar lemak..coz lumayan waktu kurang lebih setengah jam sampai sejam keliling dg sepeda. fun juga ternyata, kenapa juga ngga dari dulu-dulu yak hehe (maklum baru dpt hidayah buat sepedaan baru saat ini sptnya hehehe)
Trus terinspirasi dari cerita siswa privat, dia sama ayahnya suka sekali tuk melakukan downhill dg sepeda, bahkan anak ini ngga kan pernah jera tuk sepedaan down hill, nerobos hutan2 dan gunung dengan sepeda. walaupun dah celaka sampai patah tulang. Mendengar ceritanya tampak menyenangkan sepertinya, ada adventurenya juga sptnya. Wah semoga aja kapan2 bisa kesampaian tuk bisa downhill ya,tp kapan ya?? Hmm maybe someday, liburan lalu siswaku cerita dia habis downhill dibandung tepatnya dr tangkuban perahu sampai cikole...wuah tampaknya seru juga. Asyik kali ya kalo bisa kesampaian...Insya Allah Someday..Amiin Ya Rabb... ^-^
Yupz..saat ini py kebiasaan baru tiap akhir pekan, sepedaan keliling rawamangun kalo ngga sabtu pagi atau ahad pagi, hmm...nice activity ;)) lumayanlah bisa membakar lemak..coz lumayan waktu kurang lebih setengah jam sampai sejam keliling dg sepeda. fun juga ternyata, kenapa juga ngga dari dulu-dulu yak hehe (maklum baru dpt hidayah buat sepedaan baru saat ini sptnya hehehe)
Trus terinspirasi dari cerita siswa privat, dia sama ayahnya suka sekali tuk melakukan downhill dg sepeda, bahkan anak ini ngga kan pernah jera tuk sepedaan down hill, nerobos hutan2 dan gunung dengan sepeda. walaupun dah celaka sampai patah tulang. Mendengar ceritanya tampak menyenangkan sepertinya, ada adventurenya juga sptnya. Wah semoga aja kapan2 bisa kesampaian tuk bisa downhill ya,tp kapan ya?? Hmm maybe someday, liburan lalu siswaku cerita dia habis downhill dibandung tepatnya dr tangkuban perahu sampai cikole...wuah tampaknya seru juga. Asyik kali ya kalo bisa kesampaian...Insya Allah Someday..Amiin Ya Rabb... ^-^
Jumat, 10 Juni 2011
Mozaik Indah Bersama Sang Murabbiyah (part 2)
Islamedia - Rasanya tak akan habis tinta ini untuk menuliskan segala keutamaan beliau, Asyahidah Ustadzah Yoyoh. Meski aku hanya berjumpa beberapa kali saja. Meski mungkin beliau juga tak hafal betul namaku siapa. Tetapi, setiap pertemuan dengan beliau selalu penuh makna, berkesan sangat dalam.
Satu saat, waktu berkunjung ke rumah beliau di kompeks DPR Kalibata, tahun 2006-an kalau tak salah, aku memandang takjub karena di dekat ruang tamu ada freezer besar berisi aneka sea food dan ikan beku. Di depan rumah juga terpampang spanduk iklan: SEDIA NUGGET, FILLET IKAN, bla bla bla.
Meski pun hal seperti ini biasa aku jumpai di rumah tangga lainnya, tapi bagiku kali ini menjadi tidak biasa, karena beliau adalah anggota DPR RI, yang secara fasilitas tercukupi. Tapi kehidupan beliau tetap bersahaja. Mungkin, usaha itu dimaksudkan bukan semata untuk menambah penghasilan, tapi juga untuk melatih jiwa enterpreneur putra-putranya. Belajar bagaimana menjemput rizki dari Allah melaui upaya-upaya riil, tidak sekedar minta pada orang tua. Aku sendiri tak yakin, apakah anggota-anggota DPR lain, apalagi yang tidak paham tentang missinya sebagai aleg, mau menyediakan dagangan semacam itu di bagian depan rumahnya, ataukah gengsi mereka jauh lebih besar dari pada semangat untuk berwirausaha.
Ummu Umar memang orang yang ‘aneh’, ghuroba. Dilihat dari jumlah anaknya saja di jaman kiwari seperti ini, sudah membuat banyak orang terheran-heran. Dengan jumlah putra 13 orang, Ummu Umar termasuk sedikit di antara ummahat yang jumlah anaknya lebih dari 10, berasal dari satu rahim! Artinya, kekuatan fisik beliau juga luar biasa. Karena kalau cuma kemauan beranak banyak saja tapi tanpa diiringi dengan ketangguhan fisik yang mumpuni, pasti dokter sudah melarang jauh-jauh hari untuk terus-menerus hamil dan melahirkan, dalam usia yang tak muda lagi dan dalam jarak yang cukup rapat.
Aku pernah mendengarkan kisah, saat ditanyakan pada beliau, “Hal apa yang Ummi anggap paling menyenangkan dalam hidup ini?”
Beliau menjawab, “Salah satunya adalah saat melahirkan. Karena pada saat itu, ada rasa luar biasa sebagai seorang ibu. Juga ada perhatian suami yang begitu besar pada saat seperti itu. Beliau sedapat mungkin mendampingi saya, dan kadang memberikan saya bunga sebagai tanda cinta”
Duhai, pasangan yang sangat harmonis.
Pernah juga kudengar, sewaktu putrinya (kalau tak salah dik Asma) melanjutkan ke pesantren. Meskipun sang anak dibekali hape, tapi ummu Umar tetap menginginkan komunikasi lewat surat pada orang tua, “Ummi maunya surat, bukan sms atau telpon”.
Tentu ini dikecualikan untuk hal-hal yang sifatnya darurat.
Subhanallah, beliau sejak awal melatih anaknya untuk piawai menggunakan bahasa tulis. Karena, bagaimanapun, menyampaikan suatu maksud secara tertulis itu lebih rumit dari pada secara lisan atau bahasa sms.
Padahal, melalui tulisan, sesuatu akan lebih dikenang, meski itu terjadi puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Mengabadikan segala hal yang dilihat dan dialami ke dalam tulisan, menjadikannya bernilai sejarah, dan menjadi pembelajaran bagi generasi berikutnya.
Saat aku berkunjung ke rumah Kalibata itu, beliau juga bercerita tentang pertemuannya dengan akhwat di berbagai belahan dunia, “Akhowatii, setiap saya bertemu dengan akhwat dan ummahat di berbagai negara, saya merasa kami semua tiba-tiba begitu dkat, tiba- tiba saja akrab satu sama lain, layaknya saudara. Padahal secara fisik, justru baru pertama kali bertemu. Saya berpikir, kok bisa ya? Padahal kan ini baru pertama ketemu, dan selama ini juga benar-benar belum saling kenal lewat media lain…”
“Akhirnya saya menemukan jawabnya, akhowatii. Meskipun sebelumnya kami tak saling kenal, tapi sebenarnya hati kami sudah lama dikenalkan dan disatukan oleh Allah. Ya! Lewat doa robithoh yang sama- sama kita lantunkan tiap pagi dan petang. Sehingga saat bertemu dengan akhwat yang juga rutin melantunkan doa tersebut, langsung terasa dekat dan akrab, seperti sudah kenal bertahun-tahun lamanya”
Subhanallah, haru sekali aku mendengar penjelasan beliau. Doa robithoh, doa pengikat hati itu, benar-benar telah mengikat hati sesama muslim dan muslimah, meskipun fisik dan pikiran belum mampu mendeteksi dan mengenalinya, tetapi hati yang bersih, telah bekerja lebih dulu, mengenali saudaranya dengan sangat baik.
Duuh, sungguh aku malu. Kadang, Al-Ma’tsurat, yang di dalamnya terkandung doa robithoh, masih bolong-bolong kubaca. Kadang cuma pagi, kadang petangnya saja, kadang ada kalanya lalai tak kubaca. Itu pun masih lebih sering membaca yang ma’tsurat sughra (bukan qubra), yang dalam pengantarnya dikatakan bahwa: jika antum dalam keadaan futur, bacalah ma’tsurat sughra.
Hiks-hiks, jelas tertuliskan di sana, jika sedang futur ‘jatah’nya hari itu adalah Al-Ma’tsurat sughra, bukan dimaklumi untuk tidak baca Al-Ma’tsurat. Terus, macam aku yang kadang lalai baca Al-Ma’tsurat setiap harinya, apa namanya? Futur sekali? Futur kuadrat? Hiks....
Dalam kesempatan lain, Ramadhan tahun 2008, saat kami mengadakan Musabaqah Hidfzil Quran (MHQ) khusus akhowat Juz 29-30, beliau sengaja diundang untuk memberikan tausiyah. Ummi bercerita bahwa di Mesir dia menjumpai seorang nenek yang sengaja tinggal di ma’had (pondokan) dan nenek itu dengan mata tuanya sering sekali komat-kamit sambil memegang Qur’an. Lalu nenek itu ditanya oleh Ummu Umar, mengapa berada di sana.
“Saya sengaja berada di sini, untuk ‘uzlah’ selama 2 tahun dengan target bisa hafal Qur’an 30 juz setelahnya. Saya sudah berpamitan pada keluarga dan mereka menyetujui rencana saya ini”, jawab si nenek, mantap.
Hiks, nenek-nenek saja punya azzam yang begitu kuat untuk menghafal Qur’an. Lha ini, emak2 yang masih segar bugar kok MHQ pun baru berani juz 29-30? Jauh benar rasanya :(
Ummu Umar lalu memberikan nasehat, “Jadi akhowati, jangan pernah merasa cukup dengan hafalan yang ada saat ini. Harus punya cita-cita bahwa suatu saat nanti, dalam hidup kita, kita akan menjadi seorang HAFIDZAH, penghafal Qur’an. Entah itu akan tercapai pada usia ke berapa, 40 tahun, 50 tahun, atau lebih 60 tahun seperti nenek-nenek tadi. Yang penting, canangkan dari sekarang bahwa umur sekian saya harus sudah selesai menghafalkan Qur’an”
Begitu bersemangatnya ummi menjelaskan, dan kabarnya beliau sendiri memang sudah hafal Qur’an, sekarang. Yang itu juga dicapainya setelah memiiki banyak anak. Ya! Di sela-sela kesibukannya yang padat, beliau mampu mengejar ketertinggalan hafalan yang semula (baru) 20 juz. Semangat yang terlecut setelah bertemu dengan ummahat Palestina yang rata2 mereka adalah hafidzah, yang anak2nya masih kecil tapi sudah hafidz-hafidzah, meski dalam kondisi perang dan ketidakpastian. Sangat berbeda dengan kondisi Indonesia yang aman damai sejahtera. Malu hati, Ummu Umar mampu melecut dirinya sendiri untuk mengejar ketertinggalan hafalannya.
Tak hanya itu. Beliau juga sudah menghafalkan 500-an hadits, dan di sela-sela jadwal kesibukanya yang padat tetap komitmen tilawah 3 juz tiap harinya. Tilawah dimana pun dan kapan pun, sebagai salah satu wasilah untuk berdoa pada Allah, meminta penjagaan anak-anak yang karena tugas dakwah, tak setiap waktu bisa dibersamai. Kadang tilawah senndiri, kadang saling simak bersama Ust Budi.
Subhanallah, kondisi beliau yang sibuk luar biasa sebagai seorang daiyah dan politisi, memiliki 13 putra (yang bagi orang kebanyakan tak terbayangkan repotnya), tapi tetap mampu memacu diri untuk menghafal Qur’an, 500 hadits, dan rutin tilawah 3 juz tiap hari.
Lalu, bagaimana dengan kamu, Ning? Apa saja kesibukanmu sehari-hari? Sibuk urusan dakwah atau urusan pribadi? Sudah berapa juz Qur’an dan hadits yang sudah kamu hafal? Berapa halaman tilawahmu tiap hari?
Astagfirullah, jauuuuuuh, sungguh masih sangat jauh dari beliau :(
Ummu Umar.... sunggguh kami masih sangat memerlukan bimbinganmu....
(bersambung bagian ke 3)
#Pamulang (masih) kelabu di 3 hari berpulangmu, 24 Mei 2011
Mukti Amini, S.Pd, M.Pd.
sumber : http://www.islamedia.web.id/2011/05/mozaik-indah-bersama-sang-murabbiyah.html
Mozaik Indah Bersama Sang Murabbiyah (part 1)
Hmm...baca-baca kisah ttg bunda Yoyoh memang nda akan pernah bosan2...krn itu kepikiran tuk simpan kisah tentang beliau di blog....she is so inspiring woman
Islamedia - Masih kuingat rumah sederhana yang tepat berada di depan Ma’had Al-Hikmah Jln Bangka IV Jakarta Selatan itu. Rumah tempatku bercengkerama saat jam istirahat kuliah dirosah sepekan 3 kali, atau sekedar numpang wudhu karena antrian wudhu di Ma’had cukup panjang. Sering kulihat Umar dan adik-adiknya keluar rumah lalu pergi diajak naik Toyoya Kijang kotak coklat bersama abi mereka, Ust Budi Dharma. Kadang, di hadapanku melintas Umar, atau Asma yang waktu itu masih kecil-kecil. Umar pernah kuledek, “Eh ada Umar bin Khattab”
Dia menjawab spontan, “Bukan, aku Umar bin Budi”
Jawaban spontan yang sangat cerdas dari seorang anak balita J
Ustadzah sering mengisi kajian di Masjid Al-Hikmah, kurun waktu 1991-1997 itu. Salah satu yang kuingat betul adalah saat beliau memberikan trik praktis saat ada peserta kajian yang bertanya, “Ummi, gimana kalau punya bayi ya? Kok saya sholat lail-nya jadi banyak bolongnya? Baru aja ditinggal sebentar, bayi saya sudah nangis”
Waktu itu, tahun 1994-an mungkin, aku belum menikah, jadi belum terlalu paham juga dengan kerepotan si ibu muda tadi.
Ummu Umar menjawab, “Insya Allah masih bisa ukhti…Yang namanya bayi, ya tugasnya memang nangis. Malah kuatir kita kan, kalau dia gak bisa nangis tapi anteng terus? Nah, anti bisa siapkan bayi dulu dengan memmbersihkan dari najis, terus dipasang pampers, lalu menyempatkan diri wudhu sebentar. Saatnya sholat, gelarlah kasur kecil di samping sajadah kita dan taruh bayi di situ. Kalau dia menangis, jangan panik dulu, tetap teruskan sholat. Tapi kalau terlihat tanda-tanda nangisnya tak mau berhenti, gendonglah dia sambil sholat. Insya Allah dalam dekapan si ibu, dia akan tenang kembali. Sekaligus ini memberikan tarbiyah ruhaniyah padanya, sejak kecil sudah merasakan dan menyaksikan ibunya selalu bangun untuk sholat lail di sepertiga malam”
Mendengar penjelasan beliau, haru sekali rasanya. Benar-benar aplikatif. Oh, ini rahasianya mungkin ya? Hinga meski putra beliau buanyak, tetap tampak kompak, teduh wajahnya dengan seringnya berwudhu.
Saat lain, Oktober 2002, aku dan teman-teman berkunjung ke rumah beliau (sudah pindah) di Depok, menjelang Ramadhan. Ummu Umar sempat bertanya tentang penyerapan dan pemahaman kami terhadap muwashofat tarbawiyah yang sudah ada. Tentu rata-rata kami menjawab dengan malu, banyakan belum tercapainya dari pada sudah tercapai. Dengan senyum bijak, Ummu Umar bercanda, “Akhowatiii….padahal muwassofat itu sudah menghabiskan berkilo-kilo jeruk dan begadang hampir tiap malam lho untuk bisa jadi seperti itu”
Duuh jadi makin malu.
Kalau jenjang pendidikan formal bisa sampai gelar S2, ini tarbiyah sudah berbilang tahun tapi kok kompetensinya (baca: pencapaian muwashofatnya) setara anak SD juga belum. Hiks hiks….
Waktu itu, beliau juga menyitir ucapan Bunda Zainab Al-Ghazali, mujahidah tangguh dengan pengorbanannya yang luar biasa, yang buku kisahnya di penjara waktu itu , kubaca saat aku SMA dan membuatku merinding berhari-hari. Bunda Zainab membandingkan kiprah beliau dengan kiprah Asy syahid Ust Sayyid Qutb,“Ibarat membangun rumah, rumahku ini baru pondasi dan kerangka. Tapi rumah Sayyid Qutb sudah berlantai enam”
Huhuhu, kalau bunda Zainab saja merasa baru pondasi, terus macam aku ini apa? Tanah rawa-rawa yang masih penuh akar bakau dan belum diurug kali ya? Atau comberan di pinggir tanah yang akan dibangun rumah? Hiks hiks
Ustadzah juga memberikan kiat-kiat untuk berinteraksi dengan Al-Quran dengan lebih baik, saat beliau membahas tentang hadist bahwa posisi seseorang di akherat sesuai dengan ayat terakhir yang dia baca.
“Jadi, seolah-olah, setiap kali kita membaca Al-Qur’an, kita sedang membuat tangga ke surga. Kalau bacanya cuma sedikit-sedikit ya gak bakal nyampek ke surga. Umar bin Khattab itu meninggal saat mengimami sholat subuh dan membaca surat Al-Anfaal. Utsman dan Ali juga dibunuh saat membaca Al-Quran. Kematian seseorang itu, tergantung pada kebiasaannya saat dia hidup”
“ Jadi akhowatii, upayakan untuk terus berinteraksi dengan Al-Qur’an. Jika fisik lelah, akal masih bisa beraktifitas. Tidak kuat lagi bersuara untuk tilawah, bisa beralih dengan membaca tafsir. Jika akal kita lelah juga, ruh masih bisa beraktifitas. Membaca tafsir pun mata dan otak sudah berat, bisa beralih dengan mendengarkan tasmi’ Al-Qur’an. Intinya, jangan keterusan tidur hanya sekedar memenuhi rasa kantuk”
Huwaa, jadi malu sangat. Sering kebablasan tidur padahal belum memenuhi target tilawah 1 juz per hari L
(Tausiyah beliau tentang interaksi dengan Al-Qur’an inilah yang menjadi ilham bagiku untuk menulis note ‘Bukan Belum Mampu, Tapi Belum Mau’, beberapa waktu yang lalu).
Beliau saat itu juga mengajarkan sebuah doa yang sangat indah bagi kami, para ibu muda. Begini doanya:
Allahumma baarik fii awlaadinaa wa laa tadzurrohum wa waffiqhum litho ‘atika war zuqnaa birrohum
Ya Allah, berkahilah anak-anak kami. Jangan susahkan mereka. Berikanlah mereka taufiq untuk taat kepada-Mu dan berikanlah rizki pada kami berupa kebaikan2 mereka.
Pertemuan sore itu di tutup dengan secangkir teh jahe hangat dan semangkok bakso panas yang rupanya sudah dipersiapkan Ummu Umar mengingat suasana hari itu yang mendung dan hujan. Kehangatan yang tidak hanya memenuhi kerongkongan dan perut kami yang telah berada di majlis ilmu itu sejak siang berada di rumah beliau, tapi juga menembus jauh ke dalam lubuk hati kami.
Ummu Umar, sungguh belum puas aku mendapat bimbinganmu yang penuh kasih…
#Catatan mozaik selanjutnya, semoga ada waktu menulisnya, lain waktu. Mesti membongkar-bongkar buku 2 catatan lama J
(bersambung)
Mukti A. Farid
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2011/05/mozaik-indah-bersama-sang-murabbiyah_21.html
Selasa, 07 Juni 2011
Nasihat untuk Sang Putera
Berikut adalah korespondensi saya yang terkahir melalui email dengan almarhumah ibu saya, ummi Yoyoh Yusroh, 3 hari sebelum beliau dipanggil oleh Allah SWT tanggal 21 Mei 2011 kemarin.
Nasihat terakhir dari ummi ini akan selalu kuingat.
Semoga amal ibadah ummi diterima di sisi Allah, dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosa-dosanya, dan dimasukkan ke dalam surganya. Dan agar kami anak-anaknya, suaminya, dan keluarga serta kerabat terdekat dikuatkan dan diberikan ketabahan dalam melanjutkan hidup kami tanpa ummi yang sangat kami cintai. InsyaAllah cita-cita, keinginan, pengabdian, kerja keras, dan dawah ummi akan terus kami lanjutkan
Semoga amal ibadah ummi diterima di sisi Allah, dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosa-dosanya, dan dimasukkan ke dalam surganya. Dan agar kami anak-anaknya, suaminya, dan keluarga serta kerabat terdekat dikuatkan dan diberikan ketabahan dalam melanjutkan hidup kami tanpa ummi yang sangat kami cintai. InsyaAllah cita-cita, keinginan, pengabdian, kerja keras, dan dawah ummi akan terus kami lanjutkan
Selamat jalan ummi, kami ikhlaskan kepergianmu. Semoga Allah menempatkan ummi di surganya yang mulia.
From: Yoyoh Yusroh
Date: 2011/5/18
Subject: Nasihat untuk sang putera
To: Aizza Jundana
Nasihat Seorang Arab Kepada Putranya
(Ukht/ Nayifah Uwaimir)
Wahai puteraku …
Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..
Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..
Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..
Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..
Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..
Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih
Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.
Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,
· anjing yang mati tidak akan ditendang,
· dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah
Wahai puteraku ..
Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!
Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!
Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..
Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!
Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!
Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!
Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.
Wahai puteraku ..
Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!
Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur
Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!
Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!
Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!
Wahai puteraku …
Persiapkan alternatif untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!
Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!
Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..
Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!
Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..
Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa
Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!
Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!
Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!
Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.
Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!
Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!
Wahai puteraku ..
Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!
Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!
Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..
Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!
Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya
Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!
Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!
Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!
Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?
Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..
“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!
Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!
Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!
Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!
Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..
Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!
Yoyoh Yusroh
Komisi I DPR RI
Sent from my iPad
From: Yoyoh Yusroh
Date: 2011/5/18
Subject: Nasihat untuk sang putera
To: Aizza Jundana
Nasihat Seorang Arab Kepada Putranya
(Ukht/ Nayifah Uwaimir)
Wahai puteraku …
Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..
Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..
Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..
Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..
Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..
Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih
Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.
Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,
· anjing yang mati tidak akan ditendang,
· dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah
Wahai puteraku ..
Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!
Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!
Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..
Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!
Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!
Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!
Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.
Wahai puteraku ..
Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!
Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur
Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!
Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!
Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!
Wahai puteraku …
Persiapkan alternatif untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!
Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!
Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..
Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!
Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..
Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa
Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!
Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!
Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!
Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.
Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!
Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!
Wahai puteraku ..
Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!
Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!
Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..
Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!
Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya
Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!
Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!
Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!
Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?
Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..
“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!
Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!
Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!
Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!
Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..
Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!
Yoyoh Yusroh
Komisi I DPR RI
Sent from my iPad
sumber : http://spagiari.blogspot.com/2011/05/nasihat-untuk-sang-putera.html
Pertanyaan Yang Tersisa
Menghela nafas panjang. Diam. Nikmatilah saat kita melewati detik-detik penantian. Hanyutkan rasa dan pikiran kita untuk menerima kedatangan tamu agung. Ingatlah bagaimana langkah demi langkah perjalan usia kita. Renungi tahap demi tahap waktu hidup yang telah kita lewati.
Sekarang kita akan memasuki kembali sebuah bulan yang tidak ternilai kemuliaannya. Sebuah bulan yang tak terbayarnya mahalnya oleh usia kita sendiri. Hmm sampai batas mana usia kita ada disini? Enam puluh tahun, tujuh puluh tahun, delapan puluh tahun? Sementara satu malam dibulan mulia itu bernilai lebih dari kebaikan sepanjang 82 tahun.
Khairun min alfi syahr… lebih baik dari seribu bulan. Benar-benar bulan yang nilainya tak pernah tertandingi oleh materi apapun yang kita punya. Itulah tamu agung yang akan kita terima tak lama lagi. Insya Allah …
Dia adalah bulan Allah yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Hari-harinya, malam-malamnya, jam demi jamnya. Inilah bulan ketika kita diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakanNya.
Di bulan inilah nafas-nafas kita menjadi tasbih, tidur menjadi ibadah, amal-amal baik dilipatgandakan pahalanya, dan untaian doa-doa akan diijabah. Tergiurkah kita mendengar sabda Rasulullah saw, “ Barangsiapa melakukan puasa dibulan Ramadhan disertai iman, dan karena ingin memperoleh keridhaan Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari)
Itulah alasannya Rasulullah saw bersabda, “ Sekiranya umatku mengetahui kemuliaan dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan kedatangan Ramadhan itu disepanjang tahun. “
Saudaraku..
Coba hitung. Ramadhan keberapakah dalam hidup kita, yang akan kita temui beberapa saat lagi itu? Bagaimana keadaan kita pada Ramadhan ditahun lalu? Apakah kita termasuk orang yang pernah memperoleh kemuliaan Ramadhan kah ??
Rasulullah saw bersabda, “ Dalam bulan Ramadhan, terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak diberikan kebajikan dimalam itu, berarti telah diharamkan baginya segala rupa kebajikan.” (HR Nasai dan Baihaqi). Kitakah orang yg diharamkan segala rupa kebajikan itu??
Diamlah disini dan lemparkanlah ingatan kita, disaat Ramadhan yang lalu, ketika nyaris kita tak melakukan persiapan istimewa apapun ketika menyongsong kehadirannya. Lalu apa persiapan yang telah kita tempuh untuk Ramadhan kali ini?
Pernahkah kita melalui Ramadhan yang betul-betul bermakna? Ingatkah kita, berapa banyak Ramdhan yang hanya kita isi dengan memperbanyak tidur disinag dan malam harinya. Berapa banyak Ramadhan yang kita sibukkan dengan hanya merencanakan menu makanan untuk sahur dan berbuka. Berapa banyak detik-detik akhir Ramadhan yang justru lebih sering kita korbankan untuk memikirkan hbaju baru dan haru biru hari raya? Berapa banyak hari-hari Ramadhan yang kita lalui dengan berkata dusta, menghujat, menggunjing orang lain dan riya? Padahal Rasulullah saw bersabda, “ Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak membutuhkan puasanya dari makan dan minum. “ (HR Bukhari)
Ingatkah kita, disaat kita justru sibuk mengantar kepergian dan berpisah dengan Ramadhan, lalu kita merelakan segala sumber daya yang telah terkumpul dengan susah payah selama setahun untuk melepas kepergiannya?
Ingat saat kita pernha merasakan lebih menyesal, jika tidak bisa berlebaran dengan meriah ketimbang tidak mampu menjalankan puasa, tarawih, tadarus, dan amaliah Ramadhan lain dengan sempurna. Padahal berlalunya bulan Ramadhan bagi orang-orang shalih seharusnya mencetuskan kesedihan.
Mereka sedih dan menangis karen apeluang untuk mendapat pahala beribadah yang berlipat ganda sudah tiada lagi. Diriwayatkan, kesedihan ini bukan dialaami oleh manusia saja malah dirasakan oleh para malaikat dan makhluk-makhluk lain.
Ya Allah…. Maafkan kami jika ternyata belum mampu merasakan nikmatnya Ramadhan yang mulia. Mungkinkah kita termasuk golongan yang terbelengu ketika Ramadhan?
Saudaraku..
Apa yang meningkat dalam diri setelah melewati Ramadhan-Ramadhan itu? Adakah dibulan-bulan setelah Ramadhan kita masih setia meluangkan waktu untuk melangkah kerumah Allah melakukan shalat berjama’ah seperti dibln Ramadhan? Adakah ditengah kesibukan kita masih terbersit niat untuk membaca ayat-ayat Allah sejak kepergian Ramadhan dahulu? Adakah ditengah malam, kita masih bersedia bangkit dari tidur, tidak lagi untuk makan sahur tetapi untuk menyembah Allah? Adakah kita terus berupaya untuk menjauhi segala sesuatu yang sia-sia, menahan gejolah nafsu, berpaling dari maksiat dan menjauhi larangan-larangan Allah setelah Ramdhan?
Dengarkalah seruan malaikat dibulan Ramadhan yang selalu menyeru, “ Wahai orang yang selalu mencari dan beramal kebaikan bergembiralah. Wahai orang yang mencari dan berbuat keburukan berhentilah dari perbuatan jahat. Seruan ini terus didengungkan sampai akhir bulan ramadhan. “ (HR Ahmad dan Nasai)
Ini adalah masa-masa kita melakukan pemanasan untuk berlomba memperoleh berkah dan rahmat Ramadhan. Bersiaplah untuk meyedikitkan waktu tidur, bersiap untuk mengeluarkan infaq dan shadaqah. Bersiap untuk berdiri berlama-lama menunaikan shalat fardhu dan sunnah. Bersiap untuk mebaca ayat-ayat Qur’an. Bersiap untuk mampu bertahan dan tetap tidak melanggar aturan-aturan Allah SWT.
Seandainya Allah memanjangkan umur kita sampai dibulan Ramadhan yang tak lama lagi akan kita jelang. Tanamkanlah perasaan bahwa ini adalah Ramadhan terakhir yang akan kita lewati. Setelah itu, tak kan ada lagi kesempatan kita menghirup udara rahmat Allah dibulan ini. tak pernah lagi ada kesempatan kita berpuasa Ramadhan. Tak pernah ada lagi kemungkinan mengucapkan istighfar memohon ampun dari dosa dibln saat pintu taubat dan pintu syurga terbuka lebar. Tak ada lagi waktu untuk membaca Al Qur’an. Tak ada lagi peluang untuk bersedekah, berinfaq dengan lipatan pahala yang hanya Allah saja yang Mengetahuinya.
Marhaban Yaa Ramadhan…
Disalin ulang dari Nasihat Ruhani Tarbawi edisi 71 Th 5/ Oktober 2003
Sejalan dengan interaksi dalam lembar kehidupan ini tentu ada pikiran negatif terbersit, kata tak pantas yang terucap, perilaku buruk tergerak baik yang sengaja ataupun tidak,….
Dalam menyambut jamuan Ramadhan ditahun ini ijinkan saya untuk memohon keikhlasan dan kelapangan untuk dapat memafkan semua…..
Allahumma Baariklanaa fi Rajaba wa Sya’bana wa balighna Ramadhan….
Hasbunallah wa ni'mal wakiil .....
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu' (Qs. Al Baqarah : 45)
Sekarang kita akan memasuki kembali sebuah bulan yang tidak ternilai kemuliaannya. Sebuah bulan yang tak terbayarnya mahalnya oleh usia kita sendiri. Hmm sampai batas mana usia kita ada disini? Enam puluh tahun, tujuh puluh tahun, delapan puluh tahun? Sementara satu malam dibulan mulia itu bernilai lebih dari kebaikan sepanjang 82 tahun.
Khairun min alfi syahr… lebih baik dari seribu bulan. Benar-benar bulan yang nilainya tak pernah tertandingi oleh materi apapun yang kita punya. Itulah tamu agung yang akan kita terima tak lama lagi. Insya Allah …
Dia adalah bulan Allah yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Hari-harinya, malam-malamnya, jam demi jamnya. Inilah bulan ketika kita diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakanNya.
Di bulan inilah nafas-nafas kita menjadi tasbih, tidur menjadi ibadah, amal-amal baik dilipatgandakan pahalanya, dan untaian doa-doa akan diijabah. Tergiurkah kita mendengar sabda Rasulullah saw, “ Barangsiapa melakukan puasa dibulan Ramadhan disertai iman, dan karena ingin memperoleh keridhaan Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari)
Itulah alasannya Rasulullah saw bersabda, “ Sekiranya umatku mengetahui kemuliaan dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan kedatangan Ramadhan itu disepanjang tahun. “
Saudaraku..
Coba hitung. Ramadhan keberapakah dalam hidup kita, yang akan kita temui beberapa saat lagi itu? Bagaimana keadaan kita pada Ramadhan ditahun lalu? Apakah kita termasuk orang yang pernah memperoleh kemuliaan Ramadhan kah ??
Rasulullah saw bersabda, “ Dalam bulan Ramadhan, terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak diberikan kebajikan dimalam itu, berarti telah diharamkan baginya segala rupa kebajikan.” (HR Nasai dan Baihaqi). Kitakah orang yg diharamkan segala rupa kebajikan itu??
Diamlah disini dan lemparkanlah ingatan kita, disaat Ramadhan yang lalu, ketika nyaris kita tak melakukan persiapan istimewa apapun ketika menyongsong kehadirannya. Lalu apa persiapan yang telah kita tempuh untuk Ramadhan kali ini?
Pernahkah kita melalui Ramadhan yang betul-betul bermakna? Ingatkah kita, berapa banyak Ramdhan yang hanya kita isi dengan memperbanyak tidur disinag dan malam harinya. Berapa banyak Ramadhan yang kita sibukkan dengan hanya merencanakan menu makanan untuk sahur dan berbuka. Berapa banyak detik-detik akhir Ramadhan yang justru lebih sering kita korbankan untuk memikirkan hbaju baru dan haru biru hari raya? Berapa banyak hari-hari Ramadhan yang kita lalui dengan berkata dusta, menghujat, menggunjing orang lain dan riya? Padahal Rasulullah saw bersabda, “ Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak membutuhkan puasanya dari makan dan minum. “ (HR Bukhari)
Ingatkah kita, disaat kita justru sibuk mengantar kepergian dan berpisah dengan Ramadhan, lalu kita merelakan segala sumber daya yang telah terkumpul dengan susah payah selama setahun untuk melepas kepergiannya?
Ingat saat kita pernha merasakan lebih menyesal, jika tidak bisa berlebaran dengan meriah ketimbang tidak mampu menjalankan puasa, tarawih, tadarus, dan amaliah Ramadhan lain dengan sempurna. Padahal berlalunya bulan Ramadhan bagi orang-orang shalih seharusnya mencetuskan kesedihan.
Mereka sedih dan menangis karen apeluang untuk mendapat pahala beribadah yang berlipat ganda sudah tiada lagi. Diriwayatkan, kesedihan ini bukan dialaami oleh manusia saja malah dirasakan oleh para malaikat dan makhluk-makhluk lain.
Ya Allah…. Maafkan kami jika ternyata belum mampu merasakan nikmatnya Ramadhan yang mulia. Mungkinkah kita termasuk golongan yang terbelengu ketika Ramadhan?
Saudaraku..
Apa yang meningkat dalam diri setelah melewati Ramadhan-Ramadhan itu? Adakah dibulan-bulan setelah Ramadhan kita masih setia meluangkan waktu untuk melangkah kerumah Allah melakukan shalat berjama’ah seperti dibln Ramadhan? Adakah ditengah kesibukan kita masih terbersit niat untuk membaca ayat-ayat Allah sejak kepergian Ramadhan dahulu? Adakah ditengah malam, kita masih bersedia bangkit dari tidur, tidak lagi untuk makan sahur tetapi untuk menyembah Allah? Adakah kita terus berupaya untuk menjauhi segala sesuatu yang sia-sia, menahan gejolah nafsu, berpaling dari maksiat dan menjauhi larangan-larangan Allah setelah Ramdhan?
Dengarkalah seruan malaikat dibulan Ramadhan yang selalu menyeru, “ Wahai orang yang selalu mencari dan beramal kebaikan bergembiralah. Wahai orang yang mencari dan berbuat keburukan berhentilah dari perbuatan jahat. Seruan ini terus didengungkan sampai akhir bulan ramadhan. “ (HR Ahmad dan Nasai)
Ini adalah masa-masa kita melakukan pemanasan untuk berlomba memperoleh berkah dan rahmat Ramadhan. Bersiaplah untuk meyedikitkan waktu tidur, bersiap untuk mengeluarkan infaq dan shadaqah. Bersiap untuk berdiri berlama-lama menunaikan shalat fardhu dan sunnah. Bersiap untuk mebaca ayat-ayat Qur’an. Bersiap untuk mampu bertahan dan tetap tidak melanggar aturan-aturan Allah SWT.
Seandainya Allah memanjangkan umur kita sampai dibulan Ramadhan yang tak lama lagi akan kita jelang. Tanamkanlah perasaan bahwa ini adalah Ramadhan terakhir yang akan kita lewati. Setelah itu, tak kan ada lagi kesempatan kita menghirup udara rahmat Allah dibulan ini. tak pernah lagi ada kesempatan kita berpuasa Ramadhan. Tak pernah ada lagi kemungkinan mengucapkan istighfar memohon ampun dari dosa dibln saat pintu taubat dan pintu syurga terbuka lebar. Tak ada lagi waktu untuk membaca Al Qur’an. Tak ada lagi peluang untuk bersedekah, berinfaq dengan lipatan pahala yang hanya Allah saja yang Mengetahuinya.
Marhaban Yaa Ramadhan…
Disalin ulang dari Nasihat Ruhani Tarbawi edisi 71 Th 5/ Oktober 2003
Sejalan dengan interaksi dalam lembar kehidupan ini tentu ada pikiran negatif terbersit, kata tak pantas yang terucap, perilaku buruk tergerak baik yang sengaja ataupun tidak,….
Dalam menyambut jamuan Ramadhan ditahun ini ijinkan saya untuk memohon keikhlasan dan kelapangan untuk dapat memafkan semua…..
Allahumma Baariklanaa fi Rajaba wa Sya’bana wa balighna Ramadhan….
Hasbunallah wa ni'mal wakiil .....
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu' (Qs. Al Baqarah : 45)
Minggu, 05 Juni 2011
Anak-anak Hasil Didikan Ustadzah Yoyoh Yusroh
Entah kenapa baca tentang ustazah Yoyoh, ngga pernah ada bosen2nya, ini juga ngga sengaja pas buka eramuslim, dg posisi di sudut kanan, pas link education corner :)..seneng aja begitu banyak ibroh ketika membaca kisah tentang sepak terjang beliau baik dalam kehidupan keluarga maupun perjalanan dakwahya....apakah diri bisa meneladani beliau..ditengah kehidupan yg seperti ini, kehidupan akhir zaman begitu banyak ujian2 didalamnya..Insya Allah semoga kita bisa ya, baik aku, kamu dan semua muslimah ditanah air bisa seperti dia, yg senantiasa bisa memelihara keistiqomahan, ketsiqohan, hamasah yg membara (just share hasil kajian tatsqif kemarin oleh Ustdz Agus ttg tribulasi dlm da'wah, like this materi..subhanalah bagus bangets)...Aamiin ya Mujiib, Mudahkan Ya Rabb
“Abi, ini perjalanan umi yang terakhir,“ demikian ungkapan Ustadzah Yoyoh pada suaminya yang tercinta Ustadz Budi Darmawan yang kemudian dijawab, ”istighfar mi.“ Lalu Ustadzah Yoyoh berisitighfar dan kemudian mengucapkan kalimah syahadat… sesaat sebelum ambulance dari RS Mitra Keluarga Plumbon Cirebon datang dan tak lama kemudian Ustadzah Yoyoh, ibu yang solihat dari 13 anaknya menghembuskan nafas yang terakhir, meninggalkan anak-anaknya dalam cinta pada Ilahi Robbi. Beliau yakin anaknya ada yang mengasuh dan beliau yakin bahwa anaknya akan ada dalam genggaman sang pencipta yang maha pengasih lagi maha penyayang (surah Al Fatihah : 3).
Semua berduka, dari tua sampai muda mengiringi jenazah beliau dengan berita yang mengagetkan secara manusiawi. Laporan yang masuk mengenai anak-anak Usatadzah Yoyoh yang merupakan murid kami di JISc begitu lengkap “anak-anaknya menangis Mam, mereka masih terpukul namun subhanallah hanya sebentar saja setelah itu mereka ikhlaskan kepergian umminya. Ada lagi yang terheran-heran, “kok anaknya terlihat tidak begitu sedih, kehilangan umminya yang begitu dicintai, yang begitu sabar dan perhatian, yang selalu perhatian pada pihak sekolah dan selalu menyempatkan diri untuk ambil raport ditengah kesibukannya sebagai seorang da’iyah dan anggota DPR dengan segudang tugas dakwah lainnya.” Semua kesibukan beliau tidak membuatnya melupakan kepentingan anaknya, semua waktu dan perhatian dibagi-bagi dengan begitu sempurna.
“Ummi pergi dakwah..!” jawab si kecil lugas pada kami yang menyambangi rumahnya untuk mengambil titipan almarhum Ustadzah Yoyoh. Yaa.. sang Ummi telah menyiapkan kepergiannya sejak setahun yang lalu, dengan kesibukan yang tinggi, sudah biasa anak-anak ditinggalkan dan bersikap mandiri dengan penuh pengertian dan motivasi bahwa anak-anak adalah amanah dan anak-anak adalah mujahid dan mujahidah. Semua anak memahami, umminya sosok da’iyah yang waktunya tidak hanya untuk keluarga namun juga untuk keluarga-keluarga yang lain dan semua kawan anaknya pun mengenal sang ummi, sungguh sosok ibu yang luar biasa..
“Subhanallah.. begitu tegarnya Salma dan adik-adiknya, hari ini mereka masuk sekolah, ketegaran mereka pastilah buah dari didikan sang ummi,” demikian seorang guru mengirimkan smsnya pada saya. “Abdullah juga masuk Mam, langsung duduk tenang dan dengarkan pelajaran, tidak ada tanda-tanda kesedihan di wajahnya, yang ada hanyalah semangat untuk teruskan pelajaran, dengan wajah bersungguh-sungguh, oh we love you, Abdullah,” demikian pesan singkat dari Ustadzah Ida walikelas Abdullah kepada kami. Dilanjutkan “Yaa, mam Fifi, kami dikelas juga sedang mendengarkan cerita Salma dengan seru tentang umminya, ada yang haru, ada yang lucu, ummi yang selalu tertawa dan mendengarkan dengan serius dan kita semua mencoba menghiburnya namun Salma dengan gembira serta semangat menceritakan kisah-kisahnya dengan umminya, kenangan-kenangannya dengan sang ummi, percakapan dengan sang ummi, tapi dia menceritakan dengan tegar, dan kawan-kawan dikelas membantu mengambilkan tisu segera sementara Salma terus bercerita dalam tangis, tapi dia hanya bilang, air matanya adalah air mata fitrah… salut deh Mam…” kembali guru-gurunya anak-anak Ustadzah Yoyoh menceritakan kondisi anak-anak Ustadzah Yoyoh pada dua hari setelah berpulangnya sang ibunda tercinta..
Subhanallah, dengan Ayyas yang ingin menjadi da’i, jawabnya lugas ketika ditanyakan setelah ujian nasional kalian semua mau menjadi apa? Ayyas putra bu Yoyoh yang saat ini masih terbaring lemah dan butuh bedrest empat minggu, mengungkapkan keinginannya dengan sangat semangat, “saya mau jadi da’i, cita-cita saya berdakwah dan meneruskan sekolah ke Makkah,” subhanallah…
Mau anak soleh..? jangan hanya berdoa, berusahalah agar kita para ibu juga menjadi ibu yang solihat, para ayah menjadi ayah yang solih, anak-anak solih dan solihat lahir dari ayah dan ibu yang solih dan solihat. Bukankah buah kelapa jatuhnya di bawah pohon kelapa juga…?
sumber : http://jisc.eramuslim.com/jendela_hati/display/480-anak-anak-ustadzah-yoyoh
Hasbunallah wa ni'mal wakiil...
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu (Qs. Al Baqarah : 45)
“Abi, ini perjalanan umi yang terakhir,“ demikian ungkapan Ustadzah Yoyoh pada suaminya yang tercinta Ustadz Budi Darmawan yang kemudian dijawab, ”istighfar mi.“ Lalu Ustadzah Yoyoh berisitighfar dan kemudian mengucapkan kalimah syahadat… sesaat sebelum ambulance dari RS Mitra Keluarga Plumbon Cirebon datang dan tak lama kemudian Ustadzah Yoyoh, ibu yang solihat dari 13 anaknya menghembuskan nafas yang terakhir, meninggalkan anak-anaknya dalam cinta pada Ilahi Robbi. Beliau yakin anaknya ada yang mengasuh dan beliau yakin bahwa anaknya akan ada dalam genggaman sang pencipta yang maha pengasih lagi maha penyayang (surah Al Fatihah : 3).
Semua berduka, dari tua sampai muda mengiringi jenazah beliau dengan berita yang mengagetkan secara manusiawi. Laporan yang masuk mengenai anak-anak Usatadzah Yoyoh yang merupakan murid kami di JISc begitu lengkap “anak-anaknya menangis Mam, mereka masih terpukul namun subhanallah hanya sebentar saja setelah itu mereka ikhlaskan kepergian umminya. Ada lagi yang terheran-heran, “kok anaknya terlihat tidak begitu sedih, kehilangan umminya yang begitu dicintai, yang begitu sabar dan perhatian, yang selalu perhatian pada pihak sekolah dan selalu menyempatkan diri untuk ambil raport ditengah kesibukannya sebagai seorang da’iyah dan anggota DPR dengan segudang tugas dakwah lainnya.” Semua kesibukan beliau tidak membuatnya melupakan kepentingan anaknya, semua waktu dan perhatian dibagi-bagi dengan begitu sempurna.
“Ummi pergi dakwah..!” jawab si kecil lugas pada kami yang menyambangi rumahnya untuk mengambil titipan almarhum Ustadzah Yoyoh. Yaa.. sang Ummi telah menyiapkan kepergiannya sejak setahun yang lalu, dengan kesibukan yang tinggi, sudah biasa anak-anak ditinggalkan dan bersikap mandiri dengan penuh pengertian dan motivasi bahwa anak-anak adalah amanah dan anak-anak adalah mujahid dan mujahidah. Semua anak memahami, umminya sosok da’iyah yang waktunya tidak hanya untuk keluarga namun juga untuk keluarga-keluarga yang lain dan semua kawan anaknya pun mengenal sang ummi, sungguh sosok ibu yang luar biasa..
“Subhanallah.. begitu tegarnya Salma dan adik-adiknya, hari ini mereka masuk sekolah, ketegaran mereka pastilah buah dari didikan sang ummi,” demikian seorang guru mengirimkan smsnya pada saya. “Abdullah juga masuk Mam, langsung duduk tenang dan dengarkan pelajaran, tidak ada tanda-tanda kesedihan di wajahnya, yang ada hanyalah semangat untuk teruskan pelajaran, dengan wajah bersungguh-sungguh, oh we love you, Abdullah,” demikian pesan singkat dari Ustadzah Ida walikelas Abdullah kepada kami. Dilanjutkan “Yaa, mam Fifi, kami dikelas juga sedang mendengarkan cerita Salma dengan seru tentang umminya, ada yang haru, ada yang lucu, ummi yang selalu tertawa dan mendengarkan dengan serius dan kita semua mencoba menghiburnya namun Salma dengan gembira serta semangat menceritakan kisah-kisahnya dengan umminya, kenangan-kenangannya dengan sang ummi, percakapan dengan sang ummi, tapi dia menceritakan dengan tegar, dan kawan-kawan dikelas membantu mengambilkan tisu segera sementara Salma terus bercerita dalam tangis, tapi dia hanya bilang, air matanya adalah air mata fitrah… salut deh Mam…” kembali guru-gurunya anak-anak Ustadzah Yoyoh menceritakan kondisi anak-anak Ustadzah Yoyoh pada dua hari setelah berpulangnya sang ibunda tercinta..
Subhanallah, dengan Ayyas yang ingin menjadi da’i, jawabnya lugas ketika ditanyakan setelah ujian nasional kalian semua mau menjadi apa? Ayyas putra bu Yoyoh yang saat ini masih terbaring lemah dan butuh bedrest empat minggu, mengungkapkan keinginannya dengan sangat semangat, “saya mau jadi da’i, cita-cita saya berdakwah dan meneruskan sekolah ke Makkah,” subhanallah…
Mau anak soleh..? jangan hanya berdoa, berusahalah agar kita para ibu juga menjadi ibu yang solihat, para ayah menjadi ayah yang solih, anak-anak solih dan solihat lahir dari ayah dan ibu yang solih dan solihat. Bukankah buah kelapa jatuhnya di bawah pohon kelapa juga…?
sumber : http://jisc.eramuslim.com/jendela_hati/display/480-anak-anak-ustadzah-yoyoh
Hasbunallah wa ni'mal wakiil...
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu (Qs. Al Baqarah : 45)
7 Keajaiban Rezeki
Judul : 7 Keajaiban Rezeki
Penulis : Ippho " Right" Santosa
Penerbit : Elex Media Komputindo
Hmm....tanggapan tentang buku ini weitsss subhanallah exiciting bangets deh..pokoknya two thumbs up for this book....kereeeen buangetsss, bagus bangets deh. Pokoknya rugi kalo blm baca....
Kebetulan tahu buku ini dari temen, let say she is Yumi Yulanda (jazakillah yum dah sempet kasih liat buku ini :d) trus tertarik juga buat bacanya, akhirnya nitip deh ke dia pas ke gramedia matraman..walaupun buat beli nih buku sempet ngutang juga...tp ngga lama-lama kok lgs dibayar juga hehehe
Kebetulan nih saya baruuu aja selesai dibaca, baru jum'at lalu, pas liburan cuti bersama..walaupun agak lama juga sih ngabisin buku ini...sempet 2 pekan bacanya dan sempet diulang-ulwng, dibolak balik dan sempet disambi dg bacaan yg lain...tapi terlepas dari semua itu alhamdulillah selesai juga.
Jadi gini, pas baca buku ini disitu lebih banyak dipaparkan tentang otak kanan, dimana kebayakan kita kan selalu otak kiri yg ditekankan..contohnya aja kalao kita sekolah dulu disitu tuh anak yg dibilang pinter biasanya anak yg nilai matematikanya bagus, fisikanya bagus, etc padahal mahhhh hal itu ngga ngejamin, dan itu masihhh aja berlangsung sampai sekarang..makanya di negeri ini yg katanya sebenarnya orang pinter buanyakk bnagets tp negeri ini blm maju2...kita doakan aja ya semoga suatu saat nanti negeri kita tercinta, INDONESIA, akan maju...aamiin
Di buku " 7 Keajaiban Rezeki ini" isinya membahas mengenai
- mengasah otak kanan, kreativitas, imajinasi, dan intuisi
- mengambil keputusan 1.000 kali lebih cepat, dengan otak kanan
- mengendalikan Law of Attraction dan nasib, dengan otak kanan
- melipatgandakan pengaruh dan go national 10 tahun lebih awal
- menjual lebih banyak, lebih cepat, dan lebih mahal
- memahami 19 amal yang melipatgandakan rezeki
- menguasai pintu-pintu rezeki, dengan otak kanan
Disitu terdapat istilah-istilah hal-hal yang bisa mewujudkan keajaiban dlm hidup kita, entah dalam masalah rezeki, jodoh, bisnis, etc seperti istilah sepasang bidadari, simpul perdagangan, pelangi ikhtiar, etc....pokoknya baca aja deh
Bukunya enak kok...rileks bangets bacanya tdk terkesan digurui oleh penulis..apalagi bahasa yg dipakai tdk formal, bahkan serasa kita sedang berdialog dengan penulisnya..saya aja sampai terkadang suka senyum-senyum sendiri pas baca ini..ada-ada aja nih cara peyampaiannya...point utamanya setelah baca buku ini kita semakin yakin akan kekuatan doa dan yakin akan kekuasaan Allah SWT..Hanya Allah tempat kita bergantung dan berharap...
Hasbunallah wa ni'mal wakiil.....
Penulis : Ippho " Right" Santosa
Penerbit : Elex Media Komputindo
Hmm....tanggapan tentang buku ini weitsss subhanallah exiciting bangets deh..pokoknya two thumbs up for this book....kereeeen buangetsss, bagus bangets deh. Pokoknya rugi kalo blm baca....
Kebetulan tahu buku ini dari temen, let say she is Yumi Yulanda (jazakillah yum dah sempet kasih liat buku ini :d) trus tertarik juga buat bacanya, akhirnya nitip deh ke dia pas ke gramedia matraman..walaupun buat beli nih buku sempet ngutang juga...tp ngga lama-lama kok lgs dibayar juga hehehe
Kebetulan nih saya baruuu aja selesai dibaca, baru jum'at lalu, pas liburan cuti bersama..walaupun agak lama juga sih ngabisin buku ini...sempet 2 pekan bacanya dan sempet diulang-ulwng, dibolak balik dan sempet disambi dg bacaan yg lain...tapi terlepas dari semua itu alhamdulillah selesai juga.
Jadi gini, pas baca buku ini disitu lebih banyak dipaparkan tentang otak kanan, dimana kebayakan kita kan selalu otak kiri yg ditekankan..contohnya aja kalao kita sekolah dulu disitu tuh anak yg dibilang pinter biasanya anak yg nilai matematikanya bagus, fisikanya bagus, etc padahal mahhhh hal itu ngga ngejamin, dan itu masihhh aja berlangsung sampai sekarang..makanya di negeri ini yg katanya sebenarnya orang pinter buanyakk bnagets tp negeri ini blm maju2...kita doakan aja ya semoga suatu saat nanti negeri kita tercinta, INDONESIA, akan maju...aamiin
Di buku " 7 Keajaiban Rezeki ini" isinya membahas mengenai
- mengasah otak kanan, kreativitas, imajinasi, dan intuisi
- mengambil keputusan 1.000 kali lebih cepat, dengan otak kanan
- mengendalikan Law of Attraction dan nasib, dengan otak kanan
- melipatgandakan pengaruh dan go national 10 tahun lebih awal
- menjual lebih banyak, lebih cepat, dan lebih mahal
- memahami 19 amal yang melipatgandakan rezeki
- menguasai pintu-pintu rezeki, dengan otak kanan
Disitu terdapat istilah-istilah hal-hal yang bisa mewujudkan keajaiban dlm hidup kita, entah dalam masalah rezeki, jodoh, bisnis, etc seperti istilah sepasang bidadari, simpul perdagangan, pelangi ikhtiar, etc....pokoknya baca aja deh
Bukunya enak kok...rileks bangets bacanya tdk terkesan digurui oleh penulis..apalagi bahasa yg dipakai tdk formal, bahkan serasa kita sedang berdialog dengan penulisnya..saya aja sampai terkadang suka senyum-senyum sendiri pas baca ini..ada-ada aja nih cara peyampaiannya...point utamanya setelah baca buku ini kita semakin yakin akan kekuatan doa dan yakin akan kekuasaan Allah SWT..Hanya Allah tempat kita bergantung dan berharap...
Hasbunallah wa ni'mal wakiil.....
Langganan:
Postingan (Atom)