Minggu, 28 Juni 2015

AKASYAH

AKASYAH‎

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum meninggal.

Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.‎

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil ‎semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kmdn, penuhlah Masjid dg para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt taushiyah dr Rasulullah SAW.
Beliau duduk dg lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yg tengah dilderitanya.‎

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dg suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."‎
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kpd  mereka."‎
Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yg menjadikan para sahabat sedih dan terharu. Rasulullah SAW bersabda:‎
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui  Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dg manusia. Maka aku ingin bertanya kpd ‎kalian semua. Adakah aku berhutang kpd kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tsb. Karena aku tidak mau bertemu dg Allah dlm keadaan berhutang dg  manusia."‎

Ketika itu semua sahabat diam, dan dlm  hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dg kita? Kamilah yg banyak berhutang kpd  Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.
Tiba2 bangun seorang lelaki yg bernama AKASYAH, seorang sahabat mantan preman sblm masuk Islam, dia berkata:‎

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".‎

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah  wahai Akasyah".

Maka Akasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tsb tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di
belakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Akasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yg sama."
Dengan suara yg agak tinggi, Akasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Akasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian. Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pd Akasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Akasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Akasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"‎

Bilal menjawab dg nada sedih: "Cambuk  ini akan digunakan Akasyah utk memukul Rasulullah"
Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Akasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sdg sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tsb ke Masjid lalu diberikan kpd Akasyah.

Setelah mengambil cambuk, Akasyah menuju ke hadapan Rasulullah. Tiba2 Abu bakar berdiri menghalangi Akasyah sambil
berkata: "Akasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yg pertama beriman dg apa yg Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabtnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".‎

Rasulullah SAW:  "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dg Akasyah".

Akasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Akasyah sambil berkata:
"Akasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!‎."

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dg Akasyah".

Akasyah menuju kehadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.‎

Dia menghalangi Akasyah sambil berkata: "Akasyah,  pukullah aku saja. Darah yg sama mengalir pada tubuhku ini wahai Akasyah".

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dg Akasyah" .

Akasyah semakin dekat dg Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen. Mereka berdua memegangi tangan Akasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dg memukul kami sesungguhnya itu sama dg menyakIiti kakek kami, wahai Paman."‎

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu2 kesayanganku ‎duduklah kalian. Ini urusan Kakek dg Paman Akasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dg lantang Akasyah berkata:
"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawa sini."

Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta bbrp sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Akasyah berkata lagi:
"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju,  Ya Rasulullah"

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Akasyah.

Tanpa berlama2 dlm keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang bbrp batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.

Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Akasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih2an. Nanti Allah akan murka padamu."

Akasyah langsung menghambur menuju  Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi2nya, Akasyah berkata:
"Ya Rasulullah, ampuni aku,  maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dg tubuhmu. Seumur hidupku aku bercita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."

Rasulullah SAW dg senyum berkata:‎
"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Akasyah..!"

Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat
bergantian memeluk Rasulullah SAW.

*****‎
Meski sudah sering membaca dan mendengar kisah ini berulang-ulang, tetap saja aku menangis.
Semoga tetesan air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada kekasih Allah SWT

Rabu, 24 Juni 2015

Tips Lancar Menjalankan Puasa

TIPS LANCAR MENJALANI PUASA

Dari dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer, FINASIM dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan tips lancar jalani puasa secara umum untuk semua kalangan.

Mudah2an bermanfaat.

● Saat sahur usahakan untuk membatasi asupan teh dan kopi. Pasalnya, dua asupan tsb membuat metabolisme berjalan cepat. Sehingga cepat mendatangkan rasa haus meski tak terdehidrasi.

● Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lambat dicerna dan memiliki serat yang tinggi. Contohnya gandum, padi-padian, kacang-kacangan, biji-bijian, nasi merah.

● Saat berbuka puasa dianjurkan untuk mengonsumsi kurma karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium dan magnesium. Dengan kurma, kebutuhan nutrisi tubuh yang hilang selama puasa perlahan dipenuhi.

● Mengonsumsi pisang saat berbuka sangat baik bagi tubuh Anda, sebab pisang merupakan sumber kalium, magnesium dan karbohidrat.

● Batasi makanan yang digoreng saat berbuka, karena dapat meningkatkan sel-sel lemak dalam tubuh. Hal ini karena seorang yang sudah di usia lanjut cenderung memiliki keluhan penyakit yang disebabkan lemak, seperti penyakit jantung, jantung koroner dan hipertensi.

● Batasi makanan yang lebih cepat dicerna, seperti gula. Hal ini bisa cepat mendatangkan rasa haus ditengah Anda menjalani puasa nantinya.

● Konsumsi air atau jus buah antara berbuka puasa dan sebelum tidur. Hal ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan cairan dalam tubuh untuk Anda lancar beraktivitas esok harinya.

● Hindari terlalu banyak minum es, karena memudahkan Anda kenyang. Dimana asupan makanan gizi yang lengkap akan menurun karena tak bisa masuk dalam tubuh.

Selamat menjalankan ibadah shaum dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan. Semoga diberi kelancaran, kesehatan dan khusyu' serta ikhlas menjalaninya...

Peranmu, Surgamu

💐💐 PERANMU, SURGAMU 💐💐

👩 Ustz. Poppy Yuditya
🏯 Kuliah Akademi Orangtua Parenting Nabawiyah
Sabtu 20 Juni 2015

⭐ Peran muslimah
Berapa jumlah perempuan disebut dlm Al Qur'an? Semua tercakup dr zaman Nabi Adam sampai akhir zaman. Ternyata hanya 20 yg disebut secara dzahir. Dari 20 tsb ternyata Allah hanya menyebut 1 nama saja, yakni Maryam. 19 lainnya tak disebutkan.

Mengapa?
Krn akhlaqnya paling sempurna dan bisa jd hanya Maryam yg terbebas dari aib.
Ini bukan berarti yg lain tidak mulia, namun Allah jaga aib mereka.

⭐ Perempuan dlm Al Qur'an :
1⃣ Belum menikah
Maryam, Ratu Balqis, 2 perempuan yg bertemu Nabi Musa, sdr perempuan nabi Musa,
2⃣ Sdh menikah
Hawa, istri Nuh, istri Luth, Sarah, Hajar, Zulaikha, Asiyah, Istri Imron, istri Zakaria, Hafsah, Aisyah, Zainab, istri abu Lahab, Khaulah binti Tsa'labah
3⃣ Ibu
Hawa, Sarah, ibunda musa, istri imron, istri Zakaria, Maryam

⭐ seringkali qt berpikir bahwa kita bs mendapatkan surga krn mendidik anak. Bgmn kalau kita blm punya anak?

Hipotesis ini tdk selalu tepat. Lihat perbandingannya : dalam Al Qur'an yang terbanyak dibahas adalah peran istri, yakni sebanyak 54%. Muslimah sbg pribadi 19% dan sbg ibu 27%.
Peran istri menempati porsi paling besar peran perempuan yang disebutkan Allah dalam Al Qur'an.

⭐ maka kita tersadar kembali akan makna hadits ini...
“Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad)

⭐ Kita berjuang keras utk menjadi ibu terbaik bagi anak2... Namun, simak hadits ini..

" … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita.
Para shahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?”
Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka bertanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)

⭐ meski kita sering gondok dan kesal pd suami..tapi ingat2 bahwa ini smua utk keridhoan Allah.

Wanita surga tdk berpikir siapa yang salah..ia hanya berkata seperti dlm hadits berikut,

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?”
Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!”
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”
(HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah)

⭐ sangat jarang malaikat melaknat manusia, kecuali untuk urusan "kasur". Beware...❗

⭐ seberat apapun..setiap peran yang ditetapkan Allah adalah untuk kebaikan kita. Tidak ringan, tetapi ada kebaikan jangka panjang yg Allah berikan.

⭐ jika anak2 melawan pd kita, tidak menurut dsb, jangan berpikir "anak ini harus diapakan".
1. Tanya dulu pd diri sendiri, apakah sdh melakukan atau belum. Misal kita bingung bgmn agar anak mau menghafal Qur'an. Sebelumnya, apakah kita sdh menghafal juga?
2. Cek, bagaimana ketaatan kita pada suami
3. Periksa, bagaimana sholatmu? Bagaimana doamu?

Kesuksesan mendidik anak bukan krn teori parenting, tips2 mendidik anak dsb. Tapi krn Allah ridho.
So yg harus menjadi concern kita adlh bgmn membuat Allah ridho. Krn jika Allah ridho, Ia memberi segala yang kita inginkan.

⭐ Standar perempuan shalihah itu seperti perempuan2 shalihah yg tersebut dalam Al Qur'an.

⭐ kerangka taat dan menunaikan kewajiban/kebaikan pd suami adalah untuk mendapatkan ridho Allah. Apakah setelahnya suami semakin sayang dan cinta, itu hanyalah bonusnya 🎁

💝Penuhi inventory kepala kita dengan profil dan kisah2 istri shalihah.

⭐ Kisah 2 perempuan yang bertemu nabi Musa adlh kisah ttg perempuan bekerja. Mrk bekerja krn menggantikan ayahnya yg sedang sakit. >> wanita harus punya alasan untuk bekerja. Dan jika bekerja, tidak ikhtilat (misal dinas luar dg rekan lawan jenis).

⭐Ratu Balqis : pemimpin Negeri Saba'
➡ meninggalkan kesombongan dan mudah menerima kebenaran

⭐ Ibunda Musa : rela berkorban untuk keselamatan anaknya (Nabi Musa)

⭐ kisah saudara perempuan nabi Musa : mengikuti peti Nabi Musa yang dihanyutkan di sungai Nil
➡ menggambarkan sosok perempuan yg pintar, mampu bernegosiasi dan amanah.

⭐Hawa berkhianat krn membujuk suaminya makan buah khuldi. Namun Hawa masuk surga krn ia bertaubat.
➡ hati2 dengan bisik2 kita pd suami, krn bisa sangat mempengaruhinya.

⭐ Istri Nuh : tidak percaya pd suaminya saat ia membuat perahu, menjelekkan suami di depan anak2nya. Beware❗

⭐ Istri  Luth : melanggar amanah suami. Beware❗

⭐ Sarah : wanita yg sangat berharap punya anak. Jika ada keinginan dlm diri kita untuk tidak memiliki anak (lagi), jangan2 ada yg bermasalah dg fitrah kita.

⭐ Hajar : ibu menyusui, tdk tahu mau kemana saat bersama Nabi Ibrahim, ditinggal sendirian entah dimana, dsb, namun tidak banyak bertanya.
➡ jangan jadi ibu2 rempong 💆
➡ nabi Ibrahim hanya menjawab singkat2 saat Hajar bertanya. Sbg manusia biasa, mungkin Ibrahim mau menjelaskan, tapi beliau sendiri tidak tahu apa jawabannya.
Para suami seringkali semakin bingung dengan pertanyaan2 kita. Yang dilakukan Khadijah saat Nabi bingung adalah menenangkannya, membawanya ke tempat tidur dan menyelimutinya. Bukan memborbardirnya dengan pertanyaan2 😐
▶ Hajar berlari bolak-balik antara Shafa-Marwah, pada posisi yang masih bisa mengawasi bayi Ismail.
Hikmahnya adalah jika ibu bekerja, pastikan pandangan mata tetap dapat terjaga pada anak2 kita. 10 tahun pertama adalah fase sangat penting dalam menumbuhkan tauhid anak.

⭐ Zulaikha : terpesona kerupawanan Nabi Yusuf dan menggodanya
➡ jangan merasa aman dari fitnah selingkuh. tetap jaga diri dan mohon perlindungan Allah.

⭐ Asiyah istri Fir'aun :
➡ kita tidak menanggung dosa suami, namun suami bertanggung jawab atas kita.
Maka permudahlah, permudahlah suami kita.
Jika suami kita zhalim, kita tetap bisa masuk surga. Tapi mungkin saja suami terganjal masuk surga karena kita.

⭐istri Zakaria : istri mandul yg dapat memiliki anak dgn seijin  Allah

⭐ Aisyah : difitnah, lalu minta ijin pada Nabi untuk keluar ke rumah ortunya.
➡ saat mendapat fitnah, kita jangan terburu2 mengklarifikasi karena bisa saja isunya menjadi bola panas. Tenangkan diri dulu.

⭐  istri Abu Lahab : mengompori suami dlm kejahatan
➡ dukunglah suami dlm kebaikan, bukan dlm kejahatan

⭐ Zainab : bercerai krn suami tdk mampu menaikkan dirinya, dan istri tdk menurunkan dirinya, pdhl keduanya adalah org yg sholeh.
➡ pernikahan yg tdk bisa dipaksakan krn sudah diusahakan untuk setara tetap sulit sekali
➡ tinggikan suami di hadapan anak2, jangan pernah menjelekkan

⭐ Istri imron : banyak berdoa selama mengandung agar dikaruniai anak yg sholeh dan menazarkannya untuk Allah

✨ Menarik, rupanya dari semua perempuan yang disebut dalam Qur'an, tdk ada tentang wanita yang sangat menginginkan punya suami. Tidak ada keyakinan bahwa letak kebahagiaan adlh dg memiliki suami. Simak kisah Maryam, Balqis dll. Mereka tetap bahagia meski tidak berpendamping.

✨ jangan habiskan waktu berlebihan untuk pekerjaan2 rumah tangga. Memasak sampai 5 jam, menyetrika terlalu perfect dsb.
Krn kita juga punya kewajiban belajar dan berkarya (tilawah, baca kitab, baca buku dll). Permudah pekerjaan, didik anak2 untuk mandiri.

✨ Gak usah iri sama suami. Berbuat saja yang Lillah, yg terbaik untuk Allah.
Buatlah suami merasa tenteram (QS. Ar rum 21). ▶ note : cek lagi profil istri "setenang malam" dari kajian tafsir bersama ust.Herfi

✨ Kita tdk akan ditanya ttg berapa uang kita untuk membantu suami, tp ditanya ttg rumah suami kita.
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga dan akan dimintai tanggungjawab atas kepemimpinannya, dan WANITA adalah penanggung jawab terhadap RUMAH SUAMINYA dan akan dimintai tanggungjawabnya serta pembantu adalah penanggungjawab atas harta benda majikannya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
>> bebas najis/tidak, rapi/tidak dll

⭐ perhatikan PRIORITAS dalam menjalankan peran kita :
1. Ilmu vs Amal
2. Wajib vs Sunnah
3. Quality vs Quantity

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”. (QS. An Nisa : 9)

-end-
✏ diresume oleh : Indra Fathiana

Rabu, 17 Juni 2015

8 Tips Agar Menghafal Al Qur'an Terasa Nikmat

[COPAS]

Maasya ALLAH...semoga bermanfaat..!
==================

8 HAL AGAR MENGHAFAL AL-QUR’AN TERASA NIKMAT

Berikut ini adalah 8 hal yg insya Allah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an.

Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan.

Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.
Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau. “Ustadz.. menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa hatam??” “SEUMUR HIDUP” jawab ust. Deden dengan santai. Meski bingung, Ibu itu tanya lagi “Targetnya ustadz???” “Targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN” jawab ust. Deden. “mm.. kalo pencapaiannya ustadz???” Ibu itu terus bertanya. “pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH” kata ust. Deden. menggelitik, tapi sarat makna.

Prinsip beliau “CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari SYETAN” … (Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu 1 jam perhari khusus untuk qur’an.

Kapanpun itu, yg penting durasi 1 jam)
Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari 8 prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.
1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL.

Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yg berbeda2 pada tiap orang. Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yg mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yg sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA.
Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar2 kita hafal. Nikmati saja saat2 ini.. saat2 dimana kita bercengkrama dengan Allah. 1 jam lho.. untuk urusan duniawi 8 jam betah, hehe...
Toh 1 huruf 10 pahala bukan?? So jangan buru2… Tapi ingat! Juga bukan untuk ditunda2.. habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN.
Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar”, ya kan?? Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja. Kesannya ayat2 itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat2 kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (khatam).

Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa khatam jika tidak pernah diulang?? Setialah bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYAT.
Ayat2 yg sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, tu ayat sebenarnya lagi kangen sama kita. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe..Coba dibaca arti dan tafsirnya… bisa jadi tu ayat adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru2 suntuk dan sumpek ketika gak hafal2, senanglah jadi orang yg dirindukan ayat..

5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP.
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang2. Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake sendok nasi (centong) bikin muntah karena terlalu banyak. Menghafalpun demikian. Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “amma” diulang2, jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “anin nabail adzim” kemudian diulang2. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN
“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman. Sudah hampir separuh surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASI.
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yg akan dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap. Serahkan 1 jam kita pada Allah.. syukur2 bisa lebih dari 1 jam. 1 jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari…!!! 5 persen untuk qur’an

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID.
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yg ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya). Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an… dalam hal apapun yg berkaitan dengan Al-Qur’an ; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

NB : setiap point dari 1 – 8 saling terkait … Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi.. mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal. Kami yakin ada yg tidak setuju dengan uraian di atas, pro-kontra hal yg wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan.
Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama2 berkutat dalam mencari2 metode menghafal yang cocok dan pas, dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yg marketable.
Percayalah.. 1 metode itu untuk 1 orang, si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y. dan yakini sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.

Satu lagi.. seringkali teman kita menakut2i “jangan ngafal.. awas lho, kalo lupa dosa besar”.. hey, yg dosa tu MELUPAKAN, bukan LUPA. Imam masjidil Haram pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar???
Oke ya… Semoga kita masuk syurga dengan jalan menghafal Qur’an. Amiin… selamat menghafal..

(Catatan dari Kajian Indahnya hidup dengan Menghafal dan Mentadabburi Al Quran bersama Ustadz Bachtiar Nashir dan Ustadz Deden Mukhyaruddin di Masjid Al Falah; 7/6/'15) - bersama Ustadzuna Alfan S

Sabtu, 13 Juni 2015

Tips Hemat Waktu di Dapur

Tips menghemat waktu di dapur
1. Membuat daftar menu makanan minimal selama 1 minggu
2. Membuat stock 'vegetable mix' (wortel, jagung,buncis) yang telah diblansir/blanching lalu bagi per porsi simpan di wadah tertutup di dalam freezer
3. Semua bahan mentah (daging sapi, ayam, ikan) dibersihkan, dicuci, bagi per porsi terlebih dahulu sebelum dimasukan ke dalam freezer
4. Membuat makanan beku (frozen food) seperti ayam bumbu kuning, nugget, chicken wing, bakso, Kaki Naga, perkedel kentang, dll
5. Mempersiapkan bumbu dasar

Cara Menyimpan Sayuran (Vegetable Mix) dengan metode blansir / blanching (penghentian aktifitas enzim)
1. Bersihkan sayuran
Wortel: dipotong dadu
Jagung: dipipil
Buncis: potong sepanjang 1cm
2.Masak air sampai mendidih lalu masukkan wortel dan jagung masak sampai berubah warna menjadi cerah. Masukkan buncis setelah berubah warna menjadi hijau cerah matikan api lalu buang airnya.
3. Masukkan vegetable mix ke dalam air es
4. Setelah 3 menit buang air es dan tiriskan
5. Masukkan vegetable mix    ke dalam wadah / plastik es sebanyak 1 porsi dan simpan di freezer

(Veg mix dapat digunakan untuk campuran berbagai makanan misal omelette,sop,soto,nasi goreng, nasi panggang,salad, dll)

Minggu, 07 Juni 2015

Merindukan Tahajjud

Muhasabah CINTA (Cerita dan Inspirasi Tahajjud) bersama Ust. Uti Konsen.U.M.

📃JUDUL : MERINDUKAN TAHAJJUD
<><><><><><><><><><><><><><><><><>

📩Bismillaahirrahmaanirrahiim....

“Orang – orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka, dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, jauhkan siksa Jahannam dari kami, sesungguhnya siksa-Nya adalah kebinasaan yang kekal.” (Al Furqan 64-65).

Rasulullah saw bila di siang hari disebut Tahajjud, atau qiyamul lail, kedua bola mata beliau  berkaca-kaca saking rindunya beliau dengan Tahajjud ,sambil mulutnya langsung menyebut “Tatajaa faa junuubuhum. . . “. Rasulullah saw bersabda kepada Abu Hurairah Ra “Maukah engkau mendapatkan karunia Allah yang abadi baik hidup atau mati, di dalam kubur atau ketika dibangkitkan di hari kiamat kelak ?. Bangunlah di waktu malam dan lakukan shalat. Apakah engkau mengharapkan perkenan Tuhan, wahai Abu Hurairah ?. Bershalat malamlah dipojok rumahmu, niscaya rumahmu akan bersinar bagaikan cahaya dan bintang seperti yang dilihat oleh orang-orang dibumi.”

Umar bin Khattab RA memberi nasehat “Jadikanlah malammu rindu kepada Tuhan, sepi dari pandangan, ambillah kesempatan pada malam itu, jadikanlah ia jalan dan persiapan untuk hari qiyamah, yang padanya sulit sekali mencari jalan.”

Banyak hadis yang meriwayatkan dari Rasulullah saw  dan ahlul bayt mengenai keutamaan bangun pada malam hari. Shalat tahajjud menunjukkan kemuliaan seorang mukmin, dan menjadikan badan menjadi sehat dan dapat meruntuhkan / menggugurkan dosa-dosa yang dilakukan pada siang hari serta menghilangkan rasa takut di liang kubur, menjadikan wajah bercahaya, menjadikan bau mulut harum serta menarik rezeki, dan sesungguhnya harta dan anak-anak merupakan perhiasan dan tahajjud adalah perhiasan akhirat.

Abu Sulaiman berkata “ Ahli shalat malam (Al Mutahajjid) pada malam mereka lebih merasakan nikmat daripada tukang hura-hura dalam  pesta mereka. Kalau bukan karena waktu malam, aku tidak suka tinggal di dunia ini.”
         
Abu Al-Ahwash bertutur “Ulama zaman dahulu, banyak beramal, sedikit bicara. Banyak belajar. Mereka hidupkan malam-malamnya dan sedikit tidur.” Kemudian beliau melanjutkan“ Ketika berkeliling rumah atau melewati masjid pada malam hari, aku selalu mendengar suara gemuruh bagaikan suara lebah. Ternyata, itu adalah suara zikir para ulama dan salaf saleh. Mereka tidak pernah tidur malam, kecuali sangat sedikit. Berbeda dengan para ulama zaman sekarang yang selalu terlelap di atas kasurnya yang empuk “.
Abu  Dzar Al Ghfifari RA memberi nasehat “ Wahai manusia, aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian. Rajinlah mengerjakan shalat dikegelapan malam demi kesepian di alam kubur. Rajinlah berpuasa di dunia demi untuk menghadapi panasnya padang mahsyar. Rajinlah bersedekah demi untuk menghadapi kesulitan di hari kiamat. Wahai manusia aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian “ (HR.Ahmad – Az-Zuhd).

Muh. Bin Talhah bin Mushrif berkata “ Bapakku memerintahkan kepada isteri, pembantu dan anak-anaknya untuk mengerjakan shalat malam dan berkata’ Shalatlah walaupun hanya 2 rakaat di tengah malam. Sesungguhnya shalat ditengah malam menghapus dosa-dosa dan ia termasuk amal yang paling mulia dari para sholihin” 

Wallahu’alam.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Menu Ramadhan

Menu Buka Puasa untuk 30 Hari

Hari ke 1: Es Kacang Merah, Rawon Daging, Perkedel Kentang, Tumis Kacang Panjang, Emping

Hari ke 2: Es Teler, Ayam Panggang Bumbu Kecap, Sayur Lodeh, Botok Tempe + teri, Rempeyek Kacang

Hari ke 3: Es Kelapa Muda, Balado Ikan, Gulai Nangka, Bihun Goreng Bakso, Bakwan

Hari ke 4: Bubur sumsum, Sayur Asem, Ayam Goreng Rempah, Balado Teri Kacang, Kerupuk

Hari ke 5: Es Mutiara, Tuna Asam Manis, Cap Cay Kuah, Mie Goreng, Acar Timun

Hari ke 6: Es Jagung Campur, Sup Baso Tahu, Ayam Goreng Crispy, Tempe Mendoan, Sambal Teri

Hari ke 7: Kolak Pisang + Ubi, Ayam Gulung Keju, Sup Makaroni, Perkedel Kentang, Kerupuk + Sambal

Hari ke 8: Es Shanghai, Sayur Lodeh, Empal Gepuk, Botok Teri, Kerupuk

Hari ke 9: Kolak tape + Kolang Kaling, Udang Goreng Tepung, Soto Sulung, Tempe Goreng Tepung, Sambal

Hari ke 10: Pisang Goreng, Gurame Asam Manis, Cap Cay Goreng, Tahu isi, Acar Kuning

Hari ke 11: Kolak Pisang + Nanas, Sup Kombinasi, Krengseng Daging + Paprika, Tempe Goreng Tepung, Kerupuk

Hari ke 12: Tape Goreng, Soto Ayam Ati/Ampela, Goreng Perkedel Jagung, Sambal

Hari ke 13: Es Dawet, Soto Ayam Balado, Telur Puyuh, Perkedel Kentang, Sambal Pencok

Hari ke 14: Es Kopyor, Rendang Daging, Sayur Daun Singkong + teri, Rempeyek Udang, Sambal Ijo

Hari ke 15: Bubur Kacang Ijo, Sayur Lodeh, Ayam Bumbu Rujak, Tempe Goreng Tepung, Sambal

Hari ke 16: Es Alpuket, Rolade Daging + Sayuran, Tumis Tahu Bihun Rebus, Kerupuk

Hari ke 17: Es Gayo, Timun Daging Bumbu Rujak, Kangkung cah Tauco, Bakwan, Kerupuk

Hari ke 18: Es Buah, Ayam Kuluyuk, Sup Makaroni, Tumis Labu Siam, Rempeyek Kacang

Hari ke 19: Kolak Biji Salak, Paru Goreng, Gulai Nangka Perkedel Tahu + Korned, Sambal Terasi

Hari ke 20: Serabi Bandung, Soto Bandung, Soto Banjar, Tahu Masak Tauco, Bandeng Goreng, Emping

Hari ke 21: Bubur Ketan Hitam, Kakap Goreng Panir, Sup Sayuran, Perkedel Jagung, Sambal Ebi

Hari ke 22: Kolak Ubi, Semur Ati Ampela, Tumis Kangkung, Bakwan, Sayur Sambal Makasar / Sambal Belacan

Hari ke 23: Bubur Sumsum, Rawon, Oseng Tahu + Telur Puyuh, Kakap Goreng Tepung, Sambal Tempe

Hari ke 24: Bubur Candil, Lidah Sapi Saus Putih, Sup Kimlo, Tahu Goreng, Kerupuk Udang

Hari ke 25: Kolak Pisang, Semur Daging, Perkedel Jagung, Tahu Masak Tauco, Sambal Pete

Hari ke 26: Es Cincau, Kalio Ayam, Tumis Bayam, Sambal Goreng Kentang + Udang, Kerupuk Kulit

Hari ke 27: Bubur Candil, Rica-rica Ikan, Tumis Buncis, Tahu Isi, Rempeyek

Hari ke 28: Es Campur, Sup Kombinasi, Daging Bumbu Bali, Perkedel Jagung + Cincang Ayam, Kerupuk Palembang

Hari ke 29: Pisang Goreng Keju, Sayur Asem Jakarta, Ayam Bakar, Sambal Mangga, Lalapan

Hari ke 30: Tautan Kue Lapis, Ayam Goreng, Sup Pangsit, Balado Kentang, Tumis Tempe

Jumat, 05 Juni 2015

#SehatItuMahal

Copas dari tetangga:

RENTAN TERHADAP PENYAKIT.

Di usia 50-an kita juga rentan terhadap penyakit...

Di bawah ini tip agar tetap sehat:

"IKHTIAR SEBELUM KE DOKTER"

Kiriman : Ustadzah KAMRIYAH (Makasar).

Ada seorang dokter membuka klinik di Tanah Suci.
Selama enam bulan praktek, tidak ada seorang pasienpun yang datang untuk berobat.
Hingga beliau merasa heran, apakah orang-orang disini tidak pernah sakit?

Akhirnya beliau temukan jawabannya, dari salah satu muslim di sana :

(1). Bila kami sakit, ikhtiar pertama yang kami lakukan ialah shalat dua rakaat, dan memohon kesehatan kepada Allah. Insya Allah sembuh dengan ijin dan kasih sayangNya.

(2). Kalau belum sembuh, kami lakukan cara kedua yaitu baca Al Fatihah/surat-surat lain, tiupkan pada air dan minum. Dan alhamdulillaah kami akan sehat. Inilah Ruqyah untuk diri sendiri.

(3). Tapi kalau belum sehat juga, kami lakukan ikhtiar yg ketiga. Yaitu bersedekah, dengan niat mendapatkan pahala kebaikan dan dijadikan jalan penyembuh sakit kami. Insya Allah akan sembuh.

(4). Kalau tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yg keempat. Yaitu banyak istighfar, untuk bertaubat. Sebab, Nabi memberitahu kami, bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa-dosa.

(5). Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan ikhtiar ... Yaitu minum madu dan habbatussauda'.

(6). Ikhtiyar yg keenam yaitu dengan mengonsumsi makanan herbal, seperti bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, etc, seperti yang disebut dalam Al Qur'an.

(7). Dan, Alhamdulillaah. Laa hawlaa wa laa quwwataa illaa billaah. Jika belum sembuh, baru kami ikhtiar ketujuh yaitu pergi ke dokter. Insya Allah akan diberi kesembuhan dari Allah Azza wa Jalla.. . Aamiin..

Wallaahu a'lam bissawwab

Silahkan di share semoga bermanfaat
#SehatItuMahal

Cara Buat Bumbu Dasar

Copas dr grup sebelah
@ BUMBU DASAR untuk kemudahan Ramadhan.                        ~~~~~~~~~~~                                       
Mau masuk ramadhan bu ibu mulai stok bumbu dasar biar masak sahur tidak keteter. bisa awet 3 bulan lho.
                                          ��Bumbu dasar merah
- 400 gram cabai merah (buang bijinya),
- 100 gram bawang merah,
- 50 gram bawang putih,
-100 gram tomat,
- 20 gram terasi,
- 100 gram gula pasir,
- 15 gram garam,
- 100 ml minyak goreng (saat memblender), dan -100 ml minyak goreng (saat menumis).
Bumbu ini cocok untuk memasak nasi goreng, sambal goreng (di tambah lengkuas, salam, dan santan), dll
                                          ��Bumbu dasar kuning :
- 100 gram kemiri,
- 150 gram bawah putih,
-500 gram bawah merah,
- 25 gram kunyit,
- 20 gram jahe,
- 20 gram lengkuas,
- 1 sendok makan lada bubuk,
- 2,5 sendok teh garam,
- 2 sendok teh gula pasir,
- 150 ml minyak goreng untuk memblender,
- 50 ml minyak untuk menumis.
Bumbu dasar kuning itu misalnya untuk macam-macam soto, pesmol, acar, terik daging, sampai bumbu ayam goreng dan mie goreng.
                                                ��Bumbu dasar orange :
- 300 gram cabai merah buang bijinya,
- 1 sendok teh jinten,
- 1 sendok teh adas manis bubuk, (saya skip)
- 2,5 sendok makan ketumbar bubuk,
- 100 gram kemiri,
- 150 gram bawang putih,
- 500 gram bawang merah,
- 25 gram kunyit,
- 20 gram jahe,
- 20 gram lengkuas,
- 2 sendok teh lada bubuk,
- 3,5 gram garam,
- 2 sendok teh gula,
-150 ml minyak goreng untuk memblender, dan
- 50 ml minyak untuk menumis.
Bumbu orange untuk kari, gulai, rendang, dan macam-macam masakan yang berwarna orange.
                                                            Cara membuat Bumbu Dasar :
1. haluskan semua bahan, kecuali gula dan minyak untuk menumis, hingga halus benar.
2. Panaskan minyak untuk menumis, serta tumis bumbu sampai harum dan matang. Masukan gula, tumis sebentar, angkat dan dinginkan.
3. Masukkan ke dalam toples, siap digunakan.
4,. Bumbu dasar bisa di simpan dalam kulkas selama tiga bulan. Jika ingin memasak, ambillah sedikit dan masukan bumbu tambahan lain, seperti rempah2 daun. daun salam. daun jeruk. sereh. daun kunyit. dll.
                                                 �� bumbu dasar putih :
- 250 gram bawang merah,
- 100 gram bawang putih,
- 50 gram kemiri,
- 3 sentimeter lengkuas di rajang halus,
- 2 sedok teh garam,
- 2 sendok teh gula pasir,
- 100ml minyak goreng (untuk memblender),
- 100 ml minyak goreng untuk menumis.
Bumbu ini cocok untuk makanan berwarna, misalnya rawon, semur, bisa juga untuk tumisan mi goreng, dan oseng-oseng.
〰〰〰
Semoga bermanfaat tuk menghemat waktu di dapur dan memaksimalkan program Ramadhan di rumah kita.                                                                                                                    🍀🍃🍂🌿🍀🍃🍂🌿🍀🍃🍂🌿🍀

Menjadi Orang Tua Yang DiCintai Anak

Ayat - ayat Cinta

Alif: Addib (didiklah adab)
Didiklah anak sopan santun

Ba': Bayyin (jelaskan)
Jelaskan pendapat dan nasehat Ayah dan Bunda.

Ta': Ta’assaf (minta maaflah)
Minta maaflah. Tak ada aib bagi orang tua untuk meminta maaf kepada anaknya.

Tsa': Tsaqqif  (didiklah)
Didiklah anak Anda dan bekali mereka dengan pengetahuan. Pengetahuan yang membantu anak membangun kepribadian yang bijak.

Jim: Jaahid (berjihadlah)
Berjihadlah bersama anak-anak Anda di jalan Allah. Jenis-jenis jihat sangat banyak, dan berperang di jalan Allah adalah tingkatan yang tertinggi.

Ha: Habbib (buat mereka mencintai)
Buatlah mereka mencintai kebaikan.

Kha: Khaalil (jadilah teman)
Jadilah teman bagi putra putri Anda. Jadilah teman bicara bagi mereka untuk memahami maksud mereka dan mengetahui rahasia-rahasia mereka. Jadilah kawan bagi mereka untuk selalu menasihati dan mengarahkan mereka.

Dal: Daafi’ (belalah)
Belalah putra Anda. Jangan biarkan mereka menjadi umpan empuk Iblis dan para tentaranya, baik dari golongan jin dan manusia.

Dzal:  Dzakkir (beri peringatan)
Karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana dalam firman Allah di surat Adz-Dzariyat ayat 55.

Ra: Raghghib (beri harapan)
Berilah harapan untuk meraih surga yang paling tinggi.

Za: Zayyin (hiasilah)
Hiasilah kata dan ucapan Anda. Kata-kata yang baik mempunyai pengaruh di dalam jiwa anak.

Sin: Sallim (ucapkan salam)
Ucapkan salam kepada putra dan putri Anda.

Syin: Syaarik (temanilah)
Temanilah putra dan putri Anda dalam tanggung jawab mereka ketika mereka meminta Anda secara langsung.

Shad: Shil (eratkan hubungan)
Eratkan hubungan Anda dengan anak. Ajarkan mereka bagaimana menjaga tali silaturahmi dengan kerabat. Ini adalah ajaran agama Islam dan merupakan salah satu prinsip interaksi dalam beragama.

Dhad: Dhaarib (ajari bertransaksi)
Ajari anak Anda bertransaksi yang halal seperti berdagang dan jual beli. Agama kita menganjurkan kita untuk tidak mengemis, menyerah atau menggantungkan diri pada orang lain.

Tha: Thabbib (obati)
Obati putra-putri Anda. Jangan telantarkan mereka karena kesibukan Anda atau prasangka buruk. Bersegeralah bertindak untuk menjaga mereka dari sakit dan efek negatif yang ditimbulkan.

Dzh0: Dzh0llil (lindunglah)
Naungi anak Anda dengan cinta, kasih sayang dan perlindungan.

‘Ain: ‘Allim (ajarkan)
Ajarkan putra-putri Anda dalam ilmu agama dan dunia agar mereka mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Ghoin: Ghayyir (ubahlah)
Ubahlah perilaku Anda yang dipandang tidak sedap oleh putra putri Anda baik dengan cara berhenti dari perilaku tidak terpuji atau menambah perilaku yang terpuji.

Fa: Farriq (bedakan)
Bedakan antara generasi Anda dan generasi putra putri  Anda. Bedakan antara cara pandang Anda dengan cara pandang mereka. Ini bukan berarti kita membiarkan mereka dengan keadaan mereka sehingga mereka menjadi generasi yang tidak sesuai dengan keluarga.

Qof: Qobbil (ciumlah)
Ciumlah anak Anda setiap hari. Demikian juga izikan mereka mencium Anda dan pasangan Anda setiap hari.

Kaf: Karrim (muliakan)
Muliakan putra putri Anda. Jauhkan mereka dari kehinaan, kerendahan dan tuduhan kebodohan, bersikap menyia-nyiakan dan buruk etika.

Lam: Laamis (sentuhlah)
Sentuhlah anak Anda. Jangan jauhkan dia dari sentuhan yang akan menanamkan cinta di dalam hatinya.

Mim: Maazih (bergurauhlah)
Berguraulah dengan anak-anak Anda. Ajaklah mereka bermain. Berikan kebahagiaan di dalam jiwa mereka.

Nun: Naaqisy (ajaklah berdialog)
Ajaklah anak Anda berdialog. Ajaklah dia diskusi. Tanda kepribadian seseorang adalah ucapakannya dan bagaimana dia menggunakannya.

Ha: Haddi (tenangkan)
Tenangkan diri Anda. Jangan panik dan bersabarlah. Apakah anda mengira hari, minggu atau bulan berlalu begitu saja tanpa terjadi permasalahan, percekcokan  atau perbedaan pendapat? Tentu saja tidak. Ketika terjadi permasalahan, pastikan anak-anak Anda melihat Anda dalam keadaan tenang hingga mereka dapat bersimpati kepada Anda.

Wau: Waddi (antarkan)
Antarkan dan jempulah. Anak memiliki hak untuk diperhatikan hingga mereka merasakan cinta kita kepada mereka.

Ya: Yassir (mudahkan)
“Mudahkanlah jangan kalian buat susah”, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara hak anak atas orang tuanya adalah mendapatkan kemudahan dalam berinteraksi. Jangan menuntut anak Anda sesuatu yang tidak mereka bisa. Jika Anda ingin ditaati, mintalah sesuatu yang bisa dikerjakan. Kadang anak tidak bisa melaksanakan tugas yang diberikan. Tolonglah mereka. Kadang mereka gagal dalam menjalankan tugas. Mintalah dan doronglah mereka untuk berusaha lagi di lain waktu.

Diringkas dari buku:
Menjadi Orangtua yang Dicintai Anak oleh Dr. Muhammad Fahd Ats-Tsuwaini, Abyan 1429 H/2008
Judul Asli: Kaifa Takuuna Abawaini Mahbubaini
smoga brmnfaat❤😘

Kamis, 04 Juni 2015

Sambut Ramadhan 1436 H

Saudaraku, bagaimana kabar imanmu hari ini? Sebentar lagi Ramadhan tiba.
Apa yang sudah kau siapkan untuk menyambut kedatangannya?

Mari kita sama-sama mulai menata beberapa hal untuk tamu mulia itu...

Kembalilah ke fitrah sebelum0 masuk ramadhan, agar begitu selesai ramadhan kita bersih dari dosa ... karena kita ingin istiqomah dari awal sampai akhir.

Bercita citalah. .. Ingin sukses meraih Lailatul Qadar dan 10 malam terakhir yang penuh kekhusyuan.. Ingin memperbanyak amal sholih dan beribadah kepada Allah SWT...Memperbesar target amal ramadhan untuk meraih ridhoNya.

Hal hal apa yang bisa menjadi target kita wahai saudaraku?
Mulailah dari shaum berkualitas yang diliputi sabar ikhlas, mau melayani dan menolong, mau memaafkan, tak meninggalkan sholat fardhu berjamaah...Khatam qur'an atau khatam lebih dari sekali....menghidupkan malam dengan tarawih atau qiyamullail...memperbanyak Sholat jamaah....Melayani anak dan suami.

Kiat kita untuk mencapai target itu...bisa dengan memperbesar rasa gemar beribadah baik wajib maupun sunnah....Menjaga akhlak yang mulia sampai akhir...Meningkatkan pemahaman tentang keistimwan Ramadhan dan ibadahnya dan memperdalam tentang hukum hukum ibadah di bulan Ramadhan ....Meningkatkan iman dan ketaatan . ..... Meninggalkan hal hal yang tak berguna apalagi yang menyimpang..

Persiapan ibadah ramadhan itu meliputi berbagai sisi, seperti :

1. Persiapan ruhani.

a. Banyak berdoa
b. Menjaga waktu sholat fadhu
c. Memperbanyak sholat sunnah
d. Membaca Al Qur'an
e. Merutinkan QiyamuLail
F. Banyak berdzikir
g. Banyak shaum dibulan sya'ban
6. Bertadabur dan bertafakur alam

2. Persiapan akhlak

A. Berlatih untuk pandai menjaga keikhlasan
B. Memantapkan sikap sabar: tak mengeluh, dan banyak bersyukur QS 32:24
C. Istiqomah
D. Memperdalam cinta kasih sayang dan rendah hati
E. Meningkatkan ketaatan dan pengorbanan

3. Persiapan ilmu

A. Memiliki pemahaman tentang Ramadhan
B. Fiqih shaum
4. Persiapan Kesehatan:
a. Pola hidup sehat yang seimbang, makan dan minum
b. Pola tidur yang sehat 
c. Menghindar dari sebab penyakit
d. Tidak banyak disibukan hal2 yang mubah.

5. Persiapan Harta

a. Dana untuk berinfak
b. Anggaran makanan yang bergizi
c. Memakmurkan masjid dengan sedekahnya.
d. Memberi buka puasa
e. Alokasi Zakat Mal dan zakat Fitrahnya.

6. Persiapan lingkungan

a. Menyiarkan pesan menyambut ramadhan.
b. Lingkungan diajak membuat hiasan atau ucapan ahlan wa sahlan Ramadhan.
C. Membersihkan lingkungan dan Masjid.

Saudaraku...lihatlah soal Adab shaum, ia diawali dari "Niat" boleh niat sebulan penuh, atau tiap malam sebelum subuh. Lalu pandai pandailah memanfaatkan waktu untuk beramal sholih.
Menyegerakan berbuka saat azan maghrib  boleh dengan air dan kurma..saat itu banyaklah berdoa agar ibadahnya berkualitas dan istiqomah sampai akhir...

Tinggalkanlah  hal2 yang membatalkan pahala shaum atau mengurangi pahalanya. Bersiwak atau sikat gigi itu tidak membatalkan.

Hindarilah sebab sebab futur seperti makan dan minum berlebihan... serta jangan sibuk dengan hal2 yang mubah.

Akhirnya. ..akhirkanlah sahur. Satu jam atau setengah jam sebelum azan subuh. Berhentilah sebelum azan berkumandang.

Saudaraku...Bersungguh-sungguhlah beribadah di 10 hari terakhir ramadhan...dengan beri'tikaf di 10 hari terakhir dan bangunkanlah keluarga kita untuk menghidupkan malam itu.

Saudaraku....sederhana lah untuk persiapan Lebaran. Bukankah kekhusyuan ibadah akan terganggu apabila kita disibukkan dengan persiapan lebaran yang berlebihan.

Share ttg menumbuhkan kecintaan anak pada qur'an

Resume diskusi whatsApp Motherhood
Senin, 1 Juni 2015

Bismillahirrahmanirrahim.
Ba'da tahmid wa shalawat.

Diskusi sore ini diisi oleh Juditha Elfaj,ibu rumah tangga dengan 2 putri yaitu Hania (hampir 4th) dan Wafa (2th).
Putri pertamanya, hania telah menyelsaikan tilawah quran sebanyak 30 juz dan menghafalkan surah di juz 30 di usia yang belum genap 4 tahun. Bagaimana kisahnya? Mari kita simak bersama.

Keluarga mereka tinggal kadang di Jakarta dan kadang di Singapura karena menemani sang kepala keluarga yang bekerja di negeri seberang. Kondisi yg menyebabkan mereka harus bolak-balik Jakarta-Singapura ini membuat anak-anak tidak bisa rutin mengikuti lembaga belajar di kedua negara tersebut.
Namun,Allah memang  menyiapkan skenario yg indah. Dengan kondisi demikian, Allah memberi ibu dua putri ini kesempatan yang sangat besar utk mengantarkan kalamNya pada jiwa anak-anaknya yang masih balita.

Ini petikan hasil wawancara dengan ummu hania:

Saya tidak pernah menargetkan anak saya untuk hafal sekian surat, baca sekian ayat, dsb. Target utama meemperkenalkan Al Qur'an pada anak usia dini adalah untuk menumbuhkan kecintaannya terhadap kalam Allah. Maka interaksi bersamanya haruslah menyenangkan, ditunggu-tunggu, dan menjadi keasyikan tersendiri. Dia akan menjadi pintu bagi ilmu-ilmu lainnya, pondasi bagi pemahamannya terhadap pengetahuan-pengetahuan lainnya, dsb. Sebagaimana kita pahami bagaimana saat Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam mentarbiyah para sahabatnya menjadi generasi Qur'ani, mereka mempelajari Al Qur'an sebelum yang lainnya.

Seperti ibu-ibu lain, saya juga memperdengarkan Al-Qur'an sjk dlm kandungan dan berusaha ttp konsisten sampai anak lahir dan tumbuh besar. Setidaknya sampai saat ini, menjelang bobo anak-anak masih sambil dibacain Al Qur'an dan lama2 hafal sendiri. Bahkan si Hania kalau sedang manja, dia suka request macam-macam surah yang dia suka.

Orang-orang di rumah juga terbiasa tampak tilawah dan menghafal, anak2 jd suka ikut-ikut. Ketika rasa suka sdh sangat jelas ketara dan bicaranya sudah lancar, br baru mulai dirutinkan menghafal.

Usia 2.5 thn : Hania mulai rutin menghafal, setiap maghrib menjelang isya dengan metode talaqqi. Sambil menghafal, kami bermain beragam games dan belajar membuat craft bertema hijaiyah.

Usia 3 thn :  ketika sudah bs diajak duduk manis dan menyimak buku, Hania mulai belajar iqra dengan rosm Utsmani. Ini penting agar dia terbiasa membaca Al Qur'an dg tulisan aslinya. Jadwal mengaji asalnya hanya pagi sehabis mandi. Tapi krn semangatnya yang tinggi dan suka nagih, akhirnya jadi setiap pagi dan sore selepas mandi (badannya masih sgt fresh). Satu halaman iqra per sesi.

Usia 3 thn 5 bln : lulus iqra dan mulai membaca mushaf Al Qur'an. Jadwal mengaji masih tetap pagi dan sore. Maghrib masih utk hafalan. Saya sempat keteter hafalan Hania krn jadwal tilawahnya. Akhirnya, pagi selepas subuh digunakan utk menambah hafalan, malam/maghrib utk mengulang saja. Jadwal ngaji masih spt biasa.

Usia 3 thn 9 bln : selesai menyetor juz 30.

Usia 4 thn (kurang seminggu) : khatam Al Qur'an 30 juz. Lbh awal dr perkiraan sy dan suami. Semakin lama, jumlah yg dibaca per sesi semakin bertambah. Awalnya hanya 3-5 ayat per sesi, jd 1 halaman per sesi, 1 lembar per sesi, dsb. Tergantung mood dia jg :D

Yang perlu kita pahami bersama, karena setiap anak adalah unik, maka sesungguhnya tidak ada metode yang paling baik. Yg ada yg paling cocok dengan anak kita. Pengalaman sy, sulung dan bungsuku beda sekali cara belajarnya. Yang pasti, sebaik-baik metode pendidikan anak itu adalah doa kita sebagai orangtua. Sdh pasti mustajab, sdh pasti cocok, dan langsung dibantunya sama Allah insya Allah. Krn tujuan kita mendidik anak agar dapat jadi hamba Allah yg Allah ridhoi bersama kalamNya, maka menjalaninnya pun kita sgt butuh bimbingan dr Allah juga.

Semoga ada manfaat yg bs diambil ya. Wallahu a'lam bishowab.

Al faqir,
Juditha Elfaj

🌺Sesi tanya jawab 1 🌺

🌼Nunik :
Bagaimana motivasi anak balita mau semngat interaksi dgn al Qur’an, dgn menyenangkan tanpa memaksa tentunya?

🌼 Mbak ega: tips dan trik buat anak yg moody

🌼 Miftah:
1. Metode apa yang Bunda gunakan untuk mengajarkan Hania membaca Al-Qur'an?
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Hania dari mengenal hijaiyah sampai bisa membaca Al-Qur'an?
3. Adakah hambatan2 yang dirasakan dalam proses Hania mengkhatamkan Qur'annya? Bagaimana mengatasinya?
4. Berapa jam dalam sehari waktu Hania berinteraksi dengan Al-Qur'an?
5. Apakah Hania menonton telivisi? Kartun anak-anak?

🌺 jawaban sesi 1🌺

Pertanyaan mba Nunik dan mba Ega jawabannya disatukan ya..

Membangun keimanan (terutama iman kpd Allah dan hari akhir) sebelum Al Qur'an adalah benar adanya. Terlebih dahalu si anak harus sudah mulai memahami apa itu Al Qur'an, dari mana asalnya, kenapa hrs dibaca, dsb. Biasanya saya menjelaskan bahwa Al Qur'an adlh kata-katanya Allah, kita baca berulang supaya Allah makin sayang. Rasulullah dan sahabatnya jg pny kebiasaan ini (Hania suka dibacakan cerita2 Rasulullah dan para sahabatnya yg hebat2). Setiap kali kita membaca, berarti kita menaiki tangga surga semakin tinggi. Ayo baca yg byk spy tambah tinggi.
Tapi hal ini tentu saja jd tdk akan memotovasi si anak kalau blm terbangun pemahaman ttg balasan surga bg hamba Allah yg sholih.
Sulung saya juga termasuk anak yg moody. Sy berusaha royal dlm memberikan reward atas usahanya belajar Al Qur'an. Memberinya apresiasi yg besar atas keberhasilannya bersama Al Qur'an dibanding keberhasilannya di bidang yg lain. Wajah yg berseri2,  pelukan, ciuman, pujian berupa doa, dll. Sy jg nyetok beragam hal kesukaannya mulai dr permen, yogurt, kue2, dsb sbg reward usai tilawah atau hafalan.

Mba Miftah,
Hania baru diperkenalkan intens huruf hijaiyah sekitar usia 3thn (ngomongnya sudah jelas dan lancar, jd bs lbh mudah belajar makhroj n sifat huruf).

Menggunakan iqro attaisir usia 3 thn pas. Bbrp metode belajar sblm pakai iqro :
♡ bikin2 DIY tema hijaiyah (nyontek berbagai sumber ini mah)
♡ one day one huruf ala ust.Sarmini
♡ flashcard (boong2an) buat bbrp huruf yg mirip2

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Hania dari mengenal hijaiyah sampai bisa membaca Al-Qur'an?
Menjelang usia 3 thn sampai usia 3 thn 5 bln (pra iqro + iqro)

3. Adakah hambatan2 yang dirasakan dalam proses Hania mengkhatamkan Qur'annya? Bagaimana mengatasinya?
Pastinya ada ya..
Kalau sy, kendala terbesarnya itu mood. Hehe.. Mood si anak, maupun sy sendiri.
Dukungan suami itu penting bgt utk mengembalikan mood anak maupun saya sendiri. Biasanya bapak2 itu lbh nyantai, menghibur, suka jajanin, jalan2, dsb.
Abinya anak2 ini kalau berhasil menyenangkan hati anak (atau sy jg), ujung2nya bilang "senang ga? Nanti di surga kita bs lbh senang lg sama hadiah yg Allah siapkan utk orang2 yg sholih.. jd kita hrs tambah semangat lg biar semakin sholih.."

4. Berapa jam dalam sehari waktu Hania berinteraksi dengan Al-Qur'an?
Durasi bertambah seiring semangat dan kemampuan si anak. Tp per sesi sih ga bs lama2. Krn bocilnya jg rentang konsennya jg pendek. 15 mnt aja per sesi biasanya. Tp kita hts konsisten dg jdwl ngaji yg kita sepakati bersama. Oh iya, jdwl ngaji ini jg hrs merupakan hsl kesepakatan antara kita dan anak.

5. Apakah Hania menonton telivisi? Kartun anak-anak?
Nonton dong 🙈. Pastinya kita hrs pilihin dan dampingin sesi nontonnya. Favoritnya upin ipin. Itu aja. Selain itu sy bolehin nonton apa saja di Bunayya tv doang 😁

🌺Pertanyaan sesi 2🌺
🌼 mb Judith, slm kenal. Anak sy Naufal 3,5 thn jg sdh latihan baca huruf tp model tilawati, mirip2 iqro, sy amati dia krna mmg mau n minat sy teruskan bljarnya. prinsipnya sy ga mau maksain. Jd untuk Hania mmg krna keinginan sendiri ya masyaa Allah😍 awal2 dia mau murojaah bgaimana?
🌼 nambahin, berarti waktu murojaah rutin itu hnya diperdengarkan aja ya, tanpa Hania tahu dia sbnrnya sdg dbacakan alQur’an? kan mulai 2.5 thn katanya. Waktu itu apakah sdh paham jg ttg Allah dan hari akhir?
🌼 Hania punya jam belajar menghafal ba'da shubuh.

Bagaimana membiasakannya bangun shubuh?
Dimulai pembiasaan bangun shubuh sejak kapan?
Tipsnya dong mba. 😊
🌼 🙋sy mw tny mb judith
Klo mengajari ank mnghafal sebaikny satu surat dihbskan dlu smp hafal (wlw agk lama😁)ato blh gnti2 surat krn trliht ankny mulai bosan?

🌺jawaban sesi 2🌺

🌼 Mb Nur Aini :
Mulai murojaah rutin usia 2.5 thn. Sebelumnya dia bebas mau ulang bacaan surat apa saja yg dihafal. Tp stlh rutin, dia br murojaah sesuai urutan. Utk juz 30, sy mulai dr An-Nas ke An-Naba.

Bagaimana memulainya?
Katanya anak itu tak pernah salah meniru ya? Alhamdulillah, orang2 di rumah punya kebiasaan menghafal dan murojaah. Sy, suami, kakek-neneknya hania pun demikian. Kalau sy dan suami, kadang sengaja murojaah di depan anak2.

🌼Mba Nur Aini : awal menghafal hanya krn meniru. Sedikit demi sedikit br diberikan pemahamannya. Apalagi kalau dia sdh mulai suka nanya "kenapa". Itu Aha moment bgt utk menjelaskan byk hal.

🌼Mba Yanti : bangunnya blm pas bgt subuh, mb, krn loading dr melek ke duduk itu lama, hehe.. Biasanya malamnya kita bikin/ingetin kesepakatan utk bangun pagi, abis itu ngapain aja.

Qodarullah, Hania itu suka banget sm jam weaker. Jd dia seneng bgt kalau jamnya bunyi. Bahkan kadang dia bangun duluan sblm jamnya bunyi, trus nanya ke saya "Mi, kok jamnya blm bunyi sih? Aku sudah bangun nih.." 😁

🌼Mb Mira : sy biasanya menyelesaikan 1 surat dulu br pindah. Paling metodenya yg diganti biar dia semangat. Misalnya sy yg murojaah dan dia yg simak. Atau kita battle masing2 satu ayat bergantian.

🌷Closing statement 🌷

Sebaik-baik aktivitas adalah mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya. Mengajarkan anak Al Qur'an adalah investasi tak terputus usia (jari'ah). Bahkan 1 ayat pun terdapat 10 kebikan. Bayangkan, berapa huruf yg kita ajarkan, kemudian berapa kali oleh anak kita lafazkan dalam tilawahnya di sepanjang hidupnya. Sungguh ini adalah kesempatan emas bagi kita yg Allah beri kesempatan memperoleh amanah berupa anak.

Semoga Allah memberkahi upaya kita semua dalam mendidik anak dg Al Qur'an. Semoga Allah mengganti segala.lelah dan kesabaran kita dalam menjalaninya dg kasih sayangnya yg banyak.

Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan sy yg dhoif ini. Terima kasih atas kesempatannya boleh share di sini. Wallahu a'lam..
------------------------------------------------

MasyaaAllah semoga kita mendapat ibroh dan manfaat dari diskusi kali ini..
Menjadi motivasi untuk bersemangat memupuk dan menyiramkan benih benih keshalihan dan pada waktunya nanti mampu menyemai generasi rabba ni yang akan mewujudkan tegaknya kalimat Allah di muka bumi..

Al haqqumirobbik... wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh...

Narasumber: Juditha elfaj
Notulen: Pramitha Sari

Senin, 01 Juni 2015

Jangan Bilang Anakku "Pintar"

Good Article...

Tolong jangan bilang anakku “pintar”…. (Fixed Mindset Vs Growth Mindset)

Emangnya kenapa? Kata pujian “anak pintar” itu bukannya sebuah tanda penghargaan ya buat si anak? Plus dobel fungsi jadi topik obrolan basa-basi di ruang tunggu dokter, bangku di toko mainan, dan sambil mengawasi anak-anak main di taman? Triple plus di acara arisan keluarga, saat semua ponakan/cucu/kakak-adik lagi berkumpul bersama.

Lalu, ada apa dengan label “pintar” itu?

Beberapa bulan yang lalu, saya diberikan kesempatan untuk bantu menterjemahkan artikel pendidikan untuk sebuah program sekolah. Di antara sekian banyak artikel, satu yang benar-benar membuat saya berhenti, membaca berulang-ulang, dan berpikir kembali adalah artikel mengenai fixed vs. growth mindset.  Kedua kubu tersebut merupakan bahasan penelitian berjangka yang dilakukan oleh Carol Dweck, yg dipublish dalam bukunya yang berjudul Mindset: The New Psychology of Success (2006).

Dweck meneliti efek jenis pujian yang diberikan ke anak-anak:

satu kelompok dipuji “kepintarannya” (“You must be smart at this.”)

dan kelompok yang lain dipuji atas usaha (effort) mereka (“You must have worked really hard.”) setelah setiap anak menyelesaikan serangkaian puzzle non-verbal secara individual.

Puzzle di ronde pertama memang dibuat sedemikian mudah sehingga setiap anak pasti bisa menyelesaikannya dengan baik. Setelah dipuji, anak-anak tersebut diberikan pilihan jenis puzzle buat ronde kedua: satu puzzle yang lebih sulit daripada puzzle di ronde pertama, namun mereka akan belajar banyak dari mencoba menyelesaikan puzzle tsb; dan pilihan puzzle lainnya adalah puzzle yang mudah, serupa dengan yang di ronde pertama. 

Dari kelompok anak-anak yang dipuji atas usaha mereka, 90% anak-anak memilih rangkaian puzzle yang lebih sulit. Mereka yang dipuji atas kepintarannya sebagian besar memilih rangkaian puzzle yang mudah.

Lho, kenapa anak-anak yang dipuji “pintar” malah memilih puzzle yang mudah??

Menurut Dweck, sewaktu kita memuji anak karena kepintarannya, kita menyiratkan bahwa mereka harus selalu mempertahankan label “anak pintar” tsb, sehingga nggak perlu ambil risiko yang menyebabkan mereka akan berbuat salah alias terlihat “tidak pintar” (“look smart, don’t risk making mistakes.”)

Dalam ronde tes berikutnya, anak-anak itu tidak mempunyai pilihan: mereka semua harus menyelesaikan rangkaian puzzle yang diberikan memang dibuat sulit, 2 tahun di atas usia anak-anak itu. Seperti yang sudah diperkirakan, semua anak gagal menyelesaikannya. Namun, kelompok anak-anak yang dari awal dipuji atas usaha mereka menganggap mereka kurang fokus dan kurang keras upayanya untuk menyelesaikannya. Mereka menjadi sangat terlibat dan berusaha mencoba semua solusi yang dapat mereka pikirkan. Tak banyak dari mereka yang berkomentar bahwa “tes ini adalah yang paling saya sukai”.. kok gitu? Sedangkan kelompok yang dipuji atas kepintarannya menganggap kegagalan mereka sebagai bukti bahwa mereka sebenarnya memang tidak pintar. Tim peneliti mengamati bahwa anak-anak ini berkeringat dan tampak sangat terbebani selama mengerjakan tes.

 

Nah, setelah semua mengalami kegagalan, pada ronde tes terakhir, mereka diberikan tes yang dibuat semudah tes pada ronde pertama. Kelompok yang dipuji atas usaha mereka mengalami peningkatan skor hingga 30%. Sedangkan anak-anak yang diberitahu bahwa mereka “anak pintar” malah menurun skornya hingga 20%.

 

sudah curiga bahwa jenis pujian akan memberikan dampak, namun dia tidak menyangka sejauh ini efeknya. Menurutnya, “penekanan pada usaha memberikan anak-anak variabel yang bisa mereka kendalikan, mereka akan menilai bahwa mereka sendirilah yang pegang kendali atas kesuksesan mereka. Sedangkan penekanan pada kecerdasan alami justru mengambil kendali dari tangan anak dan menyebabkan cara berespons yang jelek terhadap sebuah kegagalan.”

Pada wawancara yang dilakukan setelahnya, Dweck menemukan bahwa mereka yang menganggap bahwa kecerdasan alami adalah kunci dari kesuksesan mulai mengecilkan pentingnya upaya yang diberikan. Penalaran mereka adalah “aku kan anak pintar, aku tidak perlu susah-susah berusaha”. Ketika mereka diminta untuk berusaha lebih keras, mereka malah menganggap hal tersebut sebagai bukti bahwa mereka nggak sepintar anggapan mereka. Efek jenis pujian ini terlihat pada penelitian yang dilakukan pada anak-anak pada kelas sosioekonomi yang berbeda-beda, baik pada laki-laki maupun perempuan, bahkan pada anak prasekolah juga menunjukkan adanya pengaruh.

 

Okay. Nafas dulu. Setidaknya, saya setelah baca hasil penelitiannya harus ambil nafas dan bercermin. Anak sulungku sudah sering dipuji “pintar”, alhamdulillah. Tapi memang pada beberapa kesempatan, dia enggan mencoba hal-hal baru (yang menurutnya susah) dan sempat mudah menyerah ketika mengalami hambatan, misalnya dalam upayanya membuat kreasi Lego sendiri (tanpa instruksi) atau saat dia latihan lagu piano yang lebih susah buat lomba. Kalau menggambar bebas, masih suka frustrasi saat “salah” dan minta ganti kertas atau malah ganti kegiatan yang lain. Oh my little boy, I’m so sorry. I didn’t know. Apalagi dia termasuk anak yang introvert dan lebih mudah cemas. Nah, jelas kan kenapa penelitian ini sangat menohok buat saya.

 

Meskipun saya dulu pernah baca artikel yang menyebutkan kenapa lebih baik memuji upaya daripada hasil, namun saya baru kali ini membaca penelitian yang terkait. Dan jadi sadar betul betapa besar efeknya jenis pujian yang kita berikan. Namun demikian, old habits die hard. Especially with the older generation. Gimana caranya saya ngasih tau ke mertua kalau mau muji cucunya tersayang, jangan bilang kalau dia “pinter” melainkan harus memuji upaya kerasnya? Padahal budaya kita sangat sarat dengan “label” pada anak-anak, dengan label “anak pintar” menjadi primadona segala label. Belum lagi kebiasaan membandingkan anak satu dengan anak lainnya, cucu satu dengan cucu lainnya. Oh boy, pe-er nya banyak banget ini.

 

Okay , balik lagi ke konsep growth vs. fixed mindset , jadi intinya anak-anak yang dipuji atas upaya mereka akan memiliki growth mindset, bahwa otak itu adalah sebuah otot, yang makin “dilatih” maka akan semakin kuat dan terampil. Dilatihnya ya dengan tantangan, masalah, dan kesalahan yang harus diperbaiki dan diambil hikmahnya. Sedangkan anak-anak dengan fixed mindset menanggap pintar/tidak pintar itu sudah dari sananya dan nggak bisa diubah. Jadi mereka cenderung menghindari hal-hal yang membuat mereka tidak terlihat pintar dan tidak menyukai tantangan, mementingkan hasil akhirnya.

 

Dweck memberikan beberapa perbedaan fixed vs. growth mindset dalam bukunya:

a.      Fixed mindset (FM)mengkomunikasikan ke anak-anak kalau sifat dan kepribadian mereka adalah permanen, dan kita sedang menilainya. Growth mindset (GM) mengkomunikasikan ke anak-anak kalau mereka adalah seseorang yang sedang tumbuh dan berkembang, dan kita tertarik untuk melihat perkembangan mereka.

b.     Nilai yg bagus akan diatribusikan pada “kamu emang anak yang pintar” pada FM. Sedangkan GM akan mengatakan “Nilai yg bagus!  Kamu telah berusaha keras/menerapkan strategi yang tepat/berlatih dan belajar/tidak menyerah.”

c.      Nilai yang jelek akan diartikan sebagai “kamu memang lemah pada bidang ini” dengan FM. GM akan mengatakan “saya suka upaya yang telah kamu lakukan, tapi yuk kita kerjasama lebih banyak lagi untuk mencari tahu bagian mana yang kamu belum pahami”. “Kita semua punya kecepatan belajar yang berbeda, mungkin kamu butuh waktu yang lebih lama untuk mengerti ini tapi kalau kamu terus berusaha seperti ini, aku yakin kamu akan bisa mengerti.” “Semua orang belajar dengan cara yang berbeda, ayo kita terus berusaha mencari cara yang lebih cocok untuk kamu.”

d.     FM: “wah, kamu cepet banget menyelesaikannya, tanpa salah lagi!” GM: “Ooops, ternyata itu terlalu mudah buat kamu ya. Saya minta maaf sudah membuang waktumu, ayo cari sesuatu yang bisa memberikan pelajaran baru buat kamu.”

e.      FM mementingkan kecerdasan atau bakat dari lahir. GM mementingkan proses belajar dan kegigihan berusaha (perseverance).

f.       FM percaya kalau tes mengukur kemampuan. GM percaya kalau tes mengukur penguasaan materi dan mengindikasikan area untuk pertumbuhan.

g.      Guru dengan FM menjadi defensif mengenai kesalahan yang dia lakukan. Guru dengan GM merenungkan kesalahannya secara terbuka dan mengajak bantuan dari anak-anak lagi supaya bisa menyelesaikan masalahnya.

h.     Guru dengan FM memiliki semua jawaban. Guru dengan GM menunjukkan ke anak-anak bagaimana dia mencari jawaban-jawaban tersebut.

i.        Guru dengan FM menurunkan standar supaya anak-anak bisa merasa pintar. Guru dengan GM mempertahankan standar yang tinggi dan membantu setiap siswa untuk mencapainya.

 

Hosh-hosh, mulai kelihatan kan bedanya? Kami sudah mulai berusaha mengubah cara kami memuji anak-anak, tapi menang butuh waktu dan upaya ekstra untuk mengubah kebiasaan yang sudah lama, apalagi dengan lingkungan teman-teman dan saudara dan orang-orang yang tidak dikenal yang SKSD. Plus, kosa kata “you worked hard… ” itu kalau diterjemahakan ke dalam Bahasa Indonesia itu masih terdengar tidak umum plus panjang, “kamu udah bekerja/berupaya keras ya untuk….”--- masih lebih praktis bilang “anak pinter”, hehehe. Yah, namanya juga sudah membudaya. Belum lagi ada ucapan bahwa kata-kata adalah doa. Akupun sepakat dengan itu. Jadi jangan salah sangka, bukannya nggak boleh memuji, tapi pujilah upaya mereka. Dan penelitian ini khusus berkenaan dengan persepsi terhadap kecerdasan ya, bukan label-label lain seperti sholeh/sholehah, rajin, empatik, penyayang, dsb. Jadi pentingnya perubahan mindset dari fixed menjadi growth supaya anak-anak (dan kita sebagai orang tua juga) nggak terpaku hanya pada hasil. Kalau menurut saya, terlalu terpakunya masyarakat kita pada hasil malah melahirkan upaya-upaya negatif untuk mencapai hasil yang “baik” di mata orang, terlepas caranya. Makanya ada bocoran soal UN, contekan ulangan, lalu stress berlebihan atas sebuah kegagalan. Kalau pada anak sulung saya, ya kelihatan pas dia ngambek nggak mau lanjut latihan sebuah lagu di piano karena “susah”, nggak mau nyoba gambar karena takut “jelek”, dan nggak mau nyoba bikin freestyle build dari Lego karena “susah”.

 

Buat saya, kalau ada yang mengatakan anak-anak “pintar”, maka saya akali dengan langsung menimpali secara halus plus senyum manis dengan komentar atas usahanya anak-anak. Misalnya, tante A, “Wah Little Bug udah pinter main pianonya…”, lalu saya menimpali dengan “Alhamdulillah, Little Bug selama ini rajin latihan dan nggak nyerah kalau belum bisa.” Atau “Little Bug dah pinter ya bacanya” “lalu saya bilang “alhamdulillah, Little Bug tiap hari berusaha baca buku-buku baru dan kalau ada kata-kata yang susah, dia akan berusaha membacanya”. Intinya, nggak pernah lupa untuk memuji usaha/prosesnya. Dan nggak lupa mendoktrin secara berulang tentang otak sebagai otot yang semakin kuat kalau dilatih dengan tantangan. Intinya, menekankan bahwa they are special just the way they are. Bahwa kami bangga karena dia berusaha mencoba meskipun menantang, dan gak menyerah meskipun gagal. Hal-hal seperti itu yang suka tertutup oleh pujian “anak pintar”. Terlebih karena kami homeschool, jadi kelihatan banget gregetnya kalau anak belum bisa maupun kelihatan ketika dia sengaja menghindari sesuatu yang tampak “susah” atau “baru” buat dia, belum lagi kalau ngambek ketika gagal atau hasilnya “nggak perfect”. Jadi ngeh juga, mungkin salah satu alasan kenapa anak-anak Jepang itu begitu rajin adalah karena sejak kecil, pujian setelah melakukan sesuatu umumnya adalah “yoku ganbatta ne” atau “kamu sudah banyak berusaha” dan “otsukaresamadeshita” (terima kasih atas kerja kerasnya), mau apapun hasilnya. 

 

Kita bisa berusaha dan perlahan, insyaaAllah akan lebih positif kepribadian anak-anak kita. Daripada mengeluhkan, mendingan berusaha dan berdoa, semoga Allah bisa membentuk jiwa anak-anak dengan kelembutan-Nya sehingga kelak menjadi anak-anak sholeh/sholehah yang berani menghadapi tantangan demi menghasilkan kebaikan. Semoga artikel ini bisa memberikan sudut pandang yang berbeda buat kita semua.

 

Referensi:

1.       Dweck, Carol. (2006). Mindset: The New Psychology of Success.

2.       Bronson, Po. (2007). How Not To Talk to Your Kids: The Inverse Power of Praise. http://nymag.com/news/features/27840/#

#selftalk

Tentang Pola asuh Anak

1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.

2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.

3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.

4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.

5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.

6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.

7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Tausyiah pagi dr Ustdz Farid Ahmad”