Selasa, 21 Januari 2014

Tarbiyah dalam Satu Juz Setiap Hari

��������������������

Kutipan nasehat
Ust. Abdul Azis Abdur Rauf, alhafidz.

"Tarbiyah dalam Satu Juz Setiap Hari"

Jika hari ini kita belum bisa beribadah dengan satu juz, kita tidak boleh putus asa, karena proses tarbiyah memang panjang.

Namun dibalik panjangnya, sesungguhnya kita juga dapat menyingkat dgn kesungguhan dan kerja keras. Kita harus sadar, dan mengatakan pada diri kita, "Sampai kapan saya tidak bisa ?" "Sampai kapan saya belum merasakan pentingnya ?"

"Dan sampai kapan saya tidak merasakan suatu kerugian besar jika hari ini tidak beribadah satu juz? "

Inilah nuansa tarbiyah yang harus kita bangun dalam diri kita, bukan nuansa pemakluman yang tiada batas.

Ingatlah bahwa tarbiyah bermakna upaya memproses diri menuju lebih baik, dan kebaikan itu ada dalam ibadah satu juz tiap hari.

Jika kita menyerah dengan kondisi kita, berarti kita sudah menghentikan proses tarbiyah dalam diri kita.

Krena itu mutarabbi (org yg trus brusaha mmperbaiki diri) yg sejati adlh mreka yg tdk prnah mnyerah dgn kondisi yg blm mmuaskan hari ini.

Jgn brlindung dari ksibukan, anak, pkerjaan, bisnis, bnyak acara dsb.Krena sjatinya smua ksibukan kta tdk akn prnah trhenti kcuali kta mati.

Lalu, apa jdinya jika smpai mati pun kita blm melakukan ibadah ini, karena halangan & kesibukan yang memang tidak akan pernah terhenti.

��������������������

Aku Mau Mjd Orang Yang Bertepuk Tangan di Tepi Jalan

“IBU, AKU TIDAK MAU JADI PAHLAWAN, AKU
MAU JADI ORANG YANG BERTEPUK TANGAN DI TEPI JALAN.”

Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kenaikan kelas, anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-23. Lambat laun ia dijuluki dengan panggilan nomor ini. Sebagai orangtua, kami merasa panggilan ini kurang enak didengar, namun anehnya anak kami tidak merasa keberatan dengan panggilan ini.
Pada sebuah acara keluarga besar, kami berkumpul bersama di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang adalah tentang jagoan mereka masing-masing. Anak-anak ditanya apa cita-cita mereka kalau sudah besar? Ada yang menjawab jadi dokter, pilot, arsitek bahkan presiden. Semua orang pun bertepuk tangan. Anak perempuan kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya. Didesak orang banyak, akhirnya dia menjawab:  "Saat aku dewasa, cita-citaku yang pertama adalah menjadi seorang guru
TK, memandu anak-anak menyanyi, menari lalu bermain-main". Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan apa cita-citanya yang kedua. Diapun menjawab: “Saya ingin menjadi
seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang”. Semua sanak keluarga saling pandang tanpa tahu harus berkata apa. Raut muka suamiku menjadi canggung sekali. Sepulangnya kami kembali ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak hanya menjadi seorang guru TK? Anak kami sangat penurut, dia tidak lagi membaca komik, tidak lagi membuat origami,
tidak lagi banyak bermain. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku
pelajaran dan buku latihan dikerjakan terus tanpa henti. Sampai akhirnya tubuh kecilnya tidak bisa bertahan lagi terserang flu berat dan radang paru-paru. Akan tetapi hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau
tertawa atau menangis, tetap saja rangking 23. Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak memahami akan nilai sekolahnya.
Pada suatu minggu, teman-teman sekantor mengajak pergi rekreasi bersama. Semua orang membawa serta keluarga mereka. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan kebolehannya. Anak kami tidak punya keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan sangat gembira. Dia sering kali lari ke belakang untuk mengawasi bahan makanan. Merapikan kembali kotak makanan yang terlihat sedikit miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap wadah sayuran yang meluap ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik. Ketika makan, ada satu kejadian tak terduga. Dua orang anak lelaki teman kami, satunya si jenius matematika, satunya lagi ahli bahasa Inggris berebut sebuah kue. Tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau saling membaginya. Para orang tua membujuk mereka, namun tak berhasil. Terakhir anak kamilah yang berhasil
melerainya dengan merayu mereka untuk berdamai. Ketika pulang, jalanan macet. Anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku membuat guyonan dan terus membuat orang-orang
semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan berbagai bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio-nya masing-masing. Mereka terlihat begitu gembira.
Selepas ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau rangking sekolah anakku tetap 23. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang terjadi. Hal yang pertama kali ditemukannya selama lebih dari 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu SIAPA TEMAN SEKELAS
YANG PALING KAMU KAGUMI & APA ALASANNYA.

Semua teman sekelasnya menuliskan nama : ANAKKU!
Mereka bilang karena anakku sangat senang membantu orang, selalu memberi semangat, selalu menghibur, selalu enak diajak orang, selalu memberi semangat, selalu menghibur, selalu enak diajak berteman, dan banyak lagi. Si wali kelas memberi pujian: “Anak ibu ini kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu”.
Saya bercanda pada anakku, “Suatu saat kamu akan jadi pahlawan”. Anakku yang sedang merajut selendang leher tiba2 menjawab “Bu guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.”
“Ibu, Aku tidak mau jadi pahlawan, aku mau jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.”
Aku terkejut mendengarnya. Dalam hatiku pun terasa hangat seketika. Seketika hatiku tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi seorang pahlawan. Namun Anakku memilih untuk menjadi orang yang tidak terlihat. Seperti akar sebuah tanaman, tidak terlihat, tapi ialah yang mengokohkan.
Jika ia bisa sehat, jika ia bisa hidup dengan bahagia, jika tidak ada rasa bersalah dalam hatinya,
Mengapa anak2 kita tidak boleh menjadi seorang biasa yang berhati baik dan jujur.

Jangan Jadi Ayah Bisu !!

Sebuah tulisan ilmiah akan menjadi inspirasi kajian kita dalam tema ini. Tulisan ilmiah tersebut karya Sarah binti Halil bin Dakhilallah al-Muthiri, untuk meraih gelar magister di Universitas Umm al-Quro, Mekah, Fakultas Pendidikan, Konsentrasi Pendidikan Islam dan Perbandingan.

Judul tulisan ilmiah tersebut adalah:

حِوَارُ اْلآباَءِ مَعَ اْلأبْناَءِ فيِ اْلقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَتَطْبِيْقَاتُهُ التَّرْبَوِيَّةِ

“Dialog orangtua dengan anak dalam al-Qur’an al-Karim dan aplikasi pendidikannya”

Dari judulnya saja, sudah luar biasa. Dan memang luar biasa isinya. Menarik ya yah....
Sudah gak sabar nih untuk baca bersama....

Menurut tulisan ilmiah tersebut, terdapat 17 dialog (berdasarkan tema) antara orangtua dengan anak dalam al-Qur’an yang tersebar dalam 9 Surat.

Ke-17 dialog tersebut dengan rincian sebagai berikut:
• Dialog antara ayah dengan anaknya (14 kali)
• Dialog antara ibu dan anaknya (2 kali)
• Dialog antara kedua orangtua tanpa nama dengan anaknya (1 kali)

Lihatlah ayah, subhanallah...
Ternyata al-Qur’an ingin memberikan pelajaran. Bahwa untuk melahirkan generasi istimewa seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya, harus dengan komposisi seperti di atas.

Jika kita bandingkan, ternyata dialog antara ayah dengan anaknya, lebih banyak daripada dialog antara ibu dengan anaknya. Jauh lebih banyak. Lebih sering. 14 banding 2!

Kalau hari ini banyak muncul ayah ‘bisu’ dalam rumah, inilah salah satu yang menyebabkan munculnya banyak masalah dalam pendidikan generasi. Sebagian ayah seringkali kehabisan tema pembicaraan dengan anak-anaknya. Sebagian lagi hanya mampu bicara dengan tarik urat alias ngamuk, eh maaf...marah. Ada lagi yang diaaamm saja, hampir tidak bisa dibedakan saat sedang sariawan atau memang tidak bisa bicara. Sementara sebagian lagi, irit energi; bicara seperlunya. Ada juga seorang ayah yang saat dia belum selesai bicara sang anak bisa menyela, “Cukup yah, saya bisa lanjutkan pembicaraan ayah.” Saking rutinitas yang hanya basa basi dan itu-itu saja.

Jika begitu keadaan para ayah, maka pantas hasil generasi ini jauh dari yang diharapkan oleh peradaban Islam yang akan datang. Para ayah selayaknya segera memaksakan diri untuk membuka mulutnya, menggerakkan lisannya, terus menyampaikan pesannya, kisahnya dan dialognya.

Ayah, kembali ke al-Qur’an..
Dialog lengkap, utuh dan panjang lebar di dalam al-Qur’an, hanya dialog ayah kepada anaknya. Bukan dialog ibu dengan anaknya. Yaitu dialog Luqman dengan anaknya. Sebuah nasehat yang lebih berharga bagi seorang anak dari semua fasilitas dan tabungan yang diberikan kepadanya.

Dengan kajian di atas, kita terhindar dari kesalahan pemahaman. Salah, jika ada yang memahami bahwa dialog ibu tidak penting. Jelas sangat penting sekali dialog seorang ibu dengan anaknya. Pemahaman yang benar adalah, al-Qur’an seakan ingin menyeru kepada semua ayah: ayah, kalian harus rajin berdialog dengan anak. Lebih sering dibanding ibu yang sehari-hari bersama buah hati kalian.

Dan...
Jangan jadi ayah bisu!

Setiap Kita akan senantiasa Diuji oleh Allaah Pada Titik Terlemah Kita

Just share sebait catatan taujih Ustadz Rahmat Abdullah (alm):

“Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah SWT pada titik-titik kelemahan kita. Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat terhadap fitnah jabatan dan wanita tidak akan pernah diuji dengan wanita atau jabatan. Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun kuat dalam urusan uang tidak akan pernah diuji dengan masalah keuangan. Orang yang mudah tersinggung dan gampang marah akan senantiasa dipertemukan oleh Allah dengan orang yang akan membuatnya tersinggung dan marah sampai ia bisa memperbaiki titik kelemahannya itu sehingga menjadi tidak mudah tersinggung dan tidak pemarah.

“Orang yang selalau berlambat- lambat menghadiri liqoat dakwah karena alasan ‘istri, anak, mertua, tamu’ akan senantiasa dipertemukan dengan perkara ‘mertua datang, tamu datang silih berganti’ di saat ia akan berangkat ..terus begitu sampai ia memilih prioritas bagi aktifitasnya apakah kepada dakwah atau kepada perkara-perkara lain.”

“Kita semua harus memahami dan mengatasi segala kelemahan diri di jalan dakwah ini.
Ingatlah, mushaf Al-Quran tidak akan pernah terbang sendiri kemudian datang dan memukuli orang-orang yang bermaksiat.
Tetapi kita para duat (dengan segala kelemahan sebagai manusia) yang telah mendapatkan amanah amar ma’ruf nahyi munkar...

Faghfirlanaa ya Rabb

Keluarga Bahagia Itu Sederhana Saja...


Keluarga Bahagia Itu Sederhana Saja....

Keluarga mesra itu sederhana saja;  Kalau suami tanpa beban dapat bilang sama isterinya, "Bu pijitin bapak dong.. pegel neh kerja seharian." Sementara sang isteri di lain waktu juga dapat dengan ringan bilang, "Pak, pijitan ibu dong, pegel neh seharian bersihin rumah…"

Keluarga rukun itu sederhana saja; Kalau suami tanpa beban dapat melihat akun FB, Twitter atau HP isterinya tanpa isteri merasa dicurigai dan isteri dengan ringan dapat melihat akun FB, Twitter atau HP suaminya tanpa suami merasa dimata-matai….

Keluarga hangat itu sederhana saja; Kalau suami dan isteri dapat ngobrol panjang lebar berduaan dengan tema apa saja, dapat diselingi joke ringan sampai bercanda hingga 'tonjok-tonjokan'….

Keluarga damai itu sederhana saja; Kalau suami dengan tulus memuji masakan isterinya yang sedap sedangkan di lain waktu dengan ringan dapat menegur makanannya yang kurang garam…. Sementara isteri tidak terlalu khawatir jika makanan yang dia sediakan membuat suaminya marah, atau bahkan dengan ringan suatu saat dia mengatakan, "Pak, hari ini ibu tidak masak, kita beli saja yak…"

Keluarga akrab itu sederhana saja; Kalau suami senang berkunjung ke rumah orang tua isteri dan isteri riang jika berkunjung ke rumah orang tua suami. Kalau suami senang membantu keluarga isterinya dan isteri dengan suka hati membantu keluarga suaminya…

Keluarga terbuka itu sederhana saja; Kalau isteri dengan mudah dapat mengetahui isi kantong dan jumlah uang yang terdapat dalam rekening suami, sedangkan suami dengan mudah mengetahui dan memenuhi kebutuhan isteri untuk keperluan diri dan urusan rumahtangganya…

Keluarga cinta ilmu itu sederhana saja, jika suami senang isterinya suka mengaji dan suka hati mengantarkannya ke pengajian walau melelahkan, sedangkan isteri tidak menggerutu jika suami pulang malam karena menghadiri pengajian atau mereka datang bersama-sama ke pengajian..

Keluarga damai itu sederhana saja; Kalau suami dapat memahami jika sewaktu-waktu sang isteri tidak dapat menunaikan kewajiban yang menjadi haknya dan isteripun mau mengerti kalau sewaktu-waktu sang suami tidak dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan isterinya…

Keluarga akur itu sederhana saja; Jika isteri dengan mudah dapat mengetahui posisi suami dan apa yang dia kerjakan tanpa suami merasa 'dibuntuti' sedangkan isteri merasa selalu perlu izin suami jika ingin pergi tanpa merasa dikuasai...

Keluarga tenang itu sederhana saja, kalau marahnya suami kepada isteri tidak berujung sumpah serapah dan tidak melupakan kewajibannya terhadap isteri dan marahnya isteri terhadap suami tidak berujung kata-kata keji dan tidak mengabaikan kewajibanya terhadap suami.

Keluarga aktif itu sederhana saja, jika suami merasa tenang dengan lingkungan pergaulan dan aktifitas isteri di luar rumah karena sudah dia ketahui positifnya sedangkan isteri juga merasa tenang dengan lingkungan pergaulan dan akifitas suami di luar rumah karena sudah disadari kedudukan dan manfaatnya.

Ust. Abdullah Hadir, Lc
Semoga keluarga kita semua diberkahi, dan cpat punya kluarga bagi yg belum. 

Mewujudkan Generasi Qur'ani

Mewujudkan Generasi Qur'ani

Membangun peradaban Islam itu kerangkanya harus jelas. Tahu Hilya kan? Dia yang juara Hafidz Indonesia. Usianya lima tahun. Selama mengandung Hilya, ibunya sudah khatam Al Quran 9 kali. Setelah lahir, aqiqahnya dilakukan dengan syar’i.

Setiap sebelum menyusui, ibunya berwudhu dulu. Dan saat wudhu, air wudhunya ikut dibasuhkan di dadanya. Tujuannya agar ketika anaknya meminum asi, ia diminum dengan bismillah. Agar setiap air susu yang masuk ke tubuh Hilya mengandung keberkahan.

Anak usia 2.5 sampai 5 tahun adalah seorang peniru sejati. Ibunya setiap cuci piring, atau melakukan hal-hal kecil lainnya sembari menggumamkan tartil Quran. Maka Hilya menirunya.

Ayah juga tidak kalah penting perannya dalam membangun generasi Qur'ani, yaitu saat Ayah memilihkan Ibu yang baik kepada anak-anaknya kelak. Karena memilihkan Ibu yang baik merupakan salah satu hak anak yang harus diberikan bahkan saat mereka belum lahir.

"Seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang beragama, maka engkau akan beruntung." (HR. Al-Bukhori no. 5090)

(via Ahmad Rifai Rifan disadur dari cerita Ustadz Bachtiar Nashir)

Senin, 13 Januari 2014

Pernahkah kamu perhatikan Hujan yang Turun...?

Pernahkah kamu lihat hujan yg turun....?
coba kamu perhatikan dengan seksama

Tahukah Kamu, saudara / ri ku....?

Air hujan itu turun dari ketinggian sekitar 12.000 meter,
di mana air hujan itu berasal dari awan-awan mendung dan jika sebuah benda berat di jatuhkan dari ketinggian ini maka akan di temukan melalui kalkulasi matematika dan fisika,sebuah benda itu turun dengan kecepatan 558 km/Jam..

Coba kamu simak, seandainya sebuah benda di jatuhkan dari ketinggianseperti itu jika ia menimpa dirimu,apa yang akan terjadi...?

Yang ada benda itu akan membuatmu terluka atau bahkan mungkin meninggal....?

Tetapi MahaSuci Allah,lagi MahaTinggi lagi MahaBenar.

Dia menjadikan air hujan turun dengan lembut,tak menjadikan ia melukai mahluk-mahluk yang mendiami bumi-Nya.

Jika pun dengan sangat terpaksa,kita pernah kehujanan, tak 1 pun air hujan itu melukai dirimu..

Allah menjadikan air hujan itu turun dari ketinggian 12.000 meter hanya dengan 8-10 km/jam.

Tak hanya itu,Dia pun menjadikan bentuk tetesan-tetesan itu cantik dan istimewa,mampu memperlambat jatuhnya ke tanah karena bantuan gesekan dengan atmosfer...

apa air hujan itu mampu melakukannya sendiri?

Tentu saja TIDAK..

Allah-lah yang mengatur,seperti firmannya:

Dan kepunyaan-Nya lah segala apa yang ada di langit dan di bumi dan untuk-Nya lah ketaatan itu selama-lama nya.
Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah?

( Tafsir QS.an-Nahl:52 )

Let's Talk about SaMaRa ...

Semoga manfaat 
"Berbincang Tentang Sakinah, Mawaddah, Warahmah"
-Muktia Farid-

Seorang suami, berapapun usianya, lebih muda atau lebih tua dari istrinya, sering mendambakan peran istri sebagai 'ibu'. Tempat ternyaman untuk mengadu, tempat bermanja-manja, tempat meminta ini-itu, setelah seharian di luar dia harus tampil sebagai 'lelaki perkasa'.
Bukan sebaliknya, istri yang terus bermanja-manja, meski itu juga ada saatnya, namun kebutuhan itu tak sebanyak kebutuhan suami akan sosok 'pelindung dan penenang hati'. Suami, sering lebih ingin diperlakukan sebagai 'bocah' oleh istrinya, setelah sebagian besar waktunya dia haru berperan sebagai lelaki dewasa yang harus (tampak) tegar sebgai tulang punggung keluarga. Namun, di dalam rumahnya, dia ingin tetap menjadi 'bayi besar', yang aman dan nyaman dalam pelukan 'seperti ibu'nya .

Maka, seorang istri yang bijak, perlu paham akan kebutuhan ini jika ingin terus dicintai.
Seperti bunda Khadijah, yang sigap dan lembut memberikan kenyamanan dan ketenangan saat Rasulullah datang dengan wajah ketakutan dan berkata, "Zammilaani... Zammilaani".

Salah satu peran istri sebagai 'laksana ibu' bagi suami yang seharian sibuk beraktivitas di luar adalah: menjadi 'telinga' yang nyaman. Pulang untuk didengarkan, ditenangkan, dibesarkan hatinya. Apalagi jika di luar sana ada masalah-masalah 'khas laki-laki' yang menguras effort tenaga dan pikirannya. Dia butuh telinga, butuh rilis di tempat yang menurutnya paling nyaman.

Jadi bukan pulang untuk mendengarkan cerocosan istri yang panjang kayak kereta api. Bukan juga untuk disambut rajukan manja yang minta ini dan itu, atau minta diantar kesana dan kesini, mumpung suami pulang. Itu nanti saja. Tahaan, akan ada saatnya. Lelaki yang pulang ke rumah membutuhkan dua telinga yang terbuka, bukan mulut yang berbusa.

Sakinah, adalah kenyamanan, yang datang tak tiba-tiba, tapi harus diciptakan. Bukan semata berbekal cinta. Itu tak cukup, tak memadai. Tapi harus ada usaha, ke dalam maupun ke luar.

Ke dalam, setelah menikah, (seharusnya) makin cantik akhlaknya, pun makin kuat ibadahnya. Sholat tak ketinggalan jamaahnya, tilawah tak berkurang halamannya, makin tertata ucap lakunya, makin matang sikapnya seiring usia.

Ke luar, (seharusnya) makin nyaman jadi tempat bercerita dan bercengkrama pasangan jiwa, kompak dengan keluarga orang tua-mertua, sinergi dengan tetangga, makin semangat memberikan manfaat untuk ummat.

Tentu, kesemuanya itu berlaku bagi keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Jika sudah begini, maka akan makin cinta .
Sakinah ada bukan karena diberi dari langit, tapi diupayakan. Mari... .

Mawaddah, adalah cinta disertai dengan nafsu biologis. Urutannya sakinah dulu, baru mawaddah. Jadi, biar muka kinclong badan ramping tapi perilaku nyebelin, ya ga jadi sakinah, juga mawaddah. Yang ada paling sekedar nafsu.

Interest of sex memang perlu, karena tujuan pernikahan antara lain memperbanyak keturunan. Maka kata ustadzah, jadi istri jangan pagi-pagi keluar kinclong semerbak mewangi seperti ratu, tapi pulang-pulang capek kucel malas mandi seperti hantu ��.

Oleh karena mawaddah terkait tampilan raga agar tetap menarik secara sex bagi pasangannya, maka memang kemudian, menjaga kebugaran, kecantikan, kesehatan menjadi sangat urgent. Juga tentunya berusaha memunculkan inner beauty, tak cuma tampilan luar. Itu demi menjaga mawaddah itu sendiri. Dan, sifatnya resiprokal, kedua pihak. Bukan karena untuk gaya-gayaan, atau justru untuk orang lain.

Namun, usia yang makin beranjak tua memang tak bisa menipu. Akan ada masanya fisik tak lagi ayu, tapi mulai melayu. Kulit yang dulu tampak lembut kini mulai keriput. Secara 'kesing' jelas raga sudah tak menarik lagi. Apalagi kemampuan secara fungsional, jauh menurun. Dulu bisa berlari, sekarang jalan pun terhuyung. Apakah karena demikian, lalu tercampakkan?
Fa aina rahmah?.. Di manakah rahmah?

Maka, saat fisik sudah tak lagi menarik, atas dasar rahmah, pasangan yang sudah setia mendampingi tak akan tersia-siakan. Namun terus saling memuliakan, mengasihi,ajal memisahkan. Surat At-Taghabun telah mengajarkan hal yang fenomenal. Bahwa mawaddah, tanpa diiringi rahmah, bisa menjadi bencana dalam rumah tangga.

Demikian sekilas tentang Sakinah, mawaddah, wa rahmah,wallohu 'alam

Lima Lomba yang Membuat Suami Istri Makin Saling Mencintai

5 Lomba yang Membuat Suami Istri Makin Saling Mencintai

Saling mencintai dan menyatu dalam cinta adalah idaman setiap suami istri. Hanya saja, terkadang ada pasangan yang telah sekian lama menikah, cinta dan penyatuan jiwa itu belum hadir dalam kehidupan berumah tangga.

Sedikitnya, ada 5 lomba yang perlu dilakukan suami istri agar mereka menemukan chemistry penyatuan jiwa dan saling mencinta.

1. Berlomba untuk mendahului meminta maaf kepada pasangan. Siapa yang lebih cepat meminta maaf kepada pasangan, dialah yang paling baik.

2. Berlomba untuk mendahului memaafkan pasangan. Siapa yang lebih cepat memaafkan pasangan, dialah yang paling baik.

3. Berlomba untuk mendahului mengalah demi kebaikan bersama. Siapa yang lebih cepat mengalah demi kebaikan bersama, dialah yang paling baik.

4. Berlomba untuk mendahului menyesuaikan dengan keinginan pasangan. Siapa yang lebih cepat menyesuaikan dengan keinginan pasangan, dialah yang paling baik.

5. Berlomba untuk mendahului memberikan yang terbaik bagi pasangan. Siapa yang lebih cepat memberikan yang terbaik bagi pasangan, dialah yang paling baik.

Minggu, 12 Januari 2014

Lima Lomba yang Membuat Suami Istri Makin Saling Mencintai

5 Lomba yang Membuat Suami Istri Makin Saling Mencintai

Saling mencintai dan menyatu dalam cinta adalah idaman setiap suami istri. Hanya saja, terkadang ada pasangan yang telah sekian lama menikah, cinta dan penyatuan jiwa itu belum hadir dalam kehidupan berumah tangga.

Sedikitnya, ada 5 lomba yang perlu dilakukan suami istri agar mereka menemukan chemistry penyatuan jiwa dan saling mencinta.

1. Berlomba untuk mendahului meminta maaf kepada pasangan. Siapa yang lebih cepat meminta maaf kepada pasangan, dialah yang paling baik.

2. Berlomba untuk mendahului memaafkan pasangan. Siapa yang lebih cepat memaafkan pasangan, dialah yang paling baik.

3. Berlomba untuk mendahului mengalah demi kebaikan bersama. Siapa yang lebih cepat mengalah demi kebaikan bersama, dialah yang paling baik.

4. Berlomba untuk mendahului menyesuaikan dengan keinginan pasangan. Siapa yang lebih cepat menyesuaikan dengan keinginan pasangan, dialah yang paling baik.

5. Berlomba untuk mendahului memberikan yang terbaik bagi pasangan. Siapa yang lebih cepat memberikan yang terbaik bagi pasangan, dialah yang paling baik.

Empat Perkara Sebelum Tidur

4 Perkara Sebelum Tidur

Rasulullah berpesan kepada Aisyah radhiallahu anha :

"Ya Aisyah, jangan engkau tidur sebelum melakukan 4 Perkara , yaitu :

*Sebelum khatam Al Qur'an,
*Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
*Sebelum para muslim meridhoi kamu, dan
*Sebelum kau laksanakan haji dan umroh...

Bertanya Aisyah : " Ya Rasulullah...  Bagaimanakah aku dapat melaksanakan. empat perkara seketika?"

Rasulullah tersenyum dan bersabda :

"Jika engkau tidur bacalah Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an.

Bacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.

Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridhoi kamu.

Dan perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh."

Kamupun Perlu Tahu ...!!

Share dr grup sebelah..bismillah         

5perkara orang Islam patut tahu berkenaan dengan kesehatan.
Al-Quran ada mengajar kita menjaga kesehatan dengan membuat amalan seperti berikut :

1. Mandi pagi sebelum subuh atau sekurang-kurangnya sejam sebelum matahari naik.
Air sejuk yang meresap ke dalam badan bisa mengurangkan lemak yg terkumpul. Kita bisa lihat orang yg mengamal mandi pagi kebanyakan badan nya tidak gemuk.

2. Rasulullah SAW mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi.
Mujarabnya, Insya Allah jauh dari penyakit (susah kena penyakit).

3. Waktu sholat Subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang kurangnya semenit selepas membaca doa).
Ia bisa mengelak dari sakit pening atau migrain.
Ini terbukti oleh para saintis yg membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud.
Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir ke ruang tersebut.

4. Dalam kitab juga ada melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut.
Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. Dikhawatirkan akan cepat mendapat penyakit.
Ini terbukti oleh saintis yang menemukan dimana dalam badan ayam mengandungi ion + ve, manakala dalam ikan mengandung ion-ve, jika dalam suapan ayam bercampur dengan ikan maka terjadi tindak balas biokimia yang terhasil yg bisa merusak USUS kita.
Orang yahudi suka memakan ikan tanpa bercampur dengan makanan bercampur ayam.

5. Nabi juga mengajar kita makan dengan tangan kanan dan bila habis hendaklah menjilat jari.
Begitu juga ahli sains telah menemukan bahwa ENZYME banyak terkandung di celah jari, yaitu 10 kali lipat terdapat dalam air liur. (Enzyme sejenis alat percerna makanan, tanpanya makanan tidak terurai).

Sabda Nabi SAW, Ilmu itu milik Allah, barangsiapa menyebarkan ilmu demi kebaikkan Insya Allah, Allah akan menggandakan 10 kali lipat kepadanya.

Cara senang utk dapatkan pahala
walaupun sesudah mati,,,:

Pasang kipas di surau/masjid
walaupun 1, setiap kali orang pakai,
anda dpt pahala walau sesudah mati.

 Derma kursi roda di RS, setiap kali pasien gunakan,
anda akan dpt pahala.

 Beri baju kpd orang , setiap kali
org pakai , anda dpt pahala.

 Beri makanan kpd org , anda
dpt pahala selagi makanan itu
mnjadi darah daging nya.

Menyampaikan ilmu yg bermanfaat, selagi mereka mengamalkan pahala anda tetap ada.

Berbagi pesan ini kpd orang banyak . Walaupun 1 tolong
bagikan kpd org, anda akn dpt pahala sbb anda telah berdakwah
utk sampaikan ilmu.
InsyaAllah yg penting keikhlasan karena Allah semata ...

7 kalimat yg harus di biasakan..

1.BismIllahirrahmannirrahim-Setiap hendak melakukan sesuatu.

2.AlhamdulIllah-Setiap habis melakukan sesuatu.

3.AstagafirUllah-Jika melakukan sesuatu yg buruk.

4.InsyaAllah-Jika ingin melakukan sesuatu pada masa yg akan dtg.

5.Laa hawla walaaquwwata illaa billaah-Bila tidak dpt melakukan sesuatu yg agak berat/melihat hal yg buruk.

6.Innalillahi wainna ilaihi rojiun-Jika melihat/menghadapi musibah atau menerima kabar kematian.

7.Lailaha illAllah-Bacalah siang dan malam sebanyak-banyaknya.

Ada 2 pilihan utk anda :

1. Biarkan saja tulisan ini tanpa bermanfaat utk org lain.

atau
2. Anda sebarkan kepada semua kenalan anda.

Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yg menyampaikan ilmu saja dan ada org yg mengamalkannya, maka walaupun yg menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala..

Amiiin yaa Robbal alamin... 

Semoga bermanfaat 

Empat Perkara Sebelum Tidur

4 Perkara Sebelum Tidur

Rasulullah berpesan kepada Aisyah radhiallahu anha :

"Ya Aisyah, jangan engkau tidur sebelum melakukan 4 Perkara , yaitu :

*Sebelum khatam Al Qur'an,
*Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
*Sebelum para muslim meridhoi kamu, dan
*Sebelum kau laksanakan haji dan umroh...

Bertanya Aisyah : " Ya Rasulullah...  Bagaimanakah aku dapat melaksanakan. empat perkara seketika?"

Rasulullah tersenyum dan bersabda :

"Jika engkau tidur bacalah Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an.

Bacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.

Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridhoi kamu.

Dan perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh."

Jumat, 10 Januari 2014

Adzan Terakhir Sahabat Bilal bin Rabah

Adzan Terakhir Sahabat Bilal

Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.”
 
Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?.” Abu Bakar Ra. hanya terdiam. “Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.” Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan. 
 
Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal Ra tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal  jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.” Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.
 
Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.” Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
 
Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.
 
Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.

Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Saw. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Ra, semenjak Nabi Saw wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi.

Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah Ra.

Kamis, 09 Januari 2014

Tarbiyah Islam Bagi Anak

  "TARBIYAH ISLAM
BAGI ANAK". 

 Anak2mu bukan pilihanmu, mrk menjadi anak2mu, bukan krn keinginan mrk, tetapi krn Takdir Alloh. (QS.28:68,42: 49-50).

 Krn apa yg Alloh takdirkan utkmu, mk itulah amanah yg hrs ditunaikan. (QS.8:27-28).

 Org tualah yg ingin memiliki anak &  keinginanmu adlh janjimu kpd Alloh. Mk tepatilah janjimu krn akan Alloh minta pertanggungjawabannya. (QS.5:1, QS.17:34, QS.13:19-24).

 Alloh tdk membebanimu melampaui kemampuanmu, mk bersungguh2lah. (QS.2:233, QS.64:16, QS.3:102, QS.22:78).

 Alloh tdk mewajibkanmu membentuk anak2mu mahir dlm segala hal, tetapi Alloh mewajibkanmu membentuk anak2 yg shalih. (QS.21:205).

 Jangan berharap kebaikan dr anak2mu, bila tdk mendidik mrk menjadi anak2 yg shalih. (QS.11:46, QS. 19:59).

 Jangan berharap banyak pd anak2mu, bila kamu tdk mendidik mrk sebagaimana mestinya. (QS.17:24).

 Didiklah anak-anakmu sesuai Fitrahnya. (QS.30:30).

 Janganlah menginginkan anak2mu sbg anak2 yg shalih sebelum engkau menjadi shalih lebih dahulu.

 Janganlah menuntut hakmu dari anak2mu, sebelum engkau memberi hak anak-anakmu.

 Janganlah engkau menuntut hakmu dari anak2mu, sampai engkau memenuhi hak2 Alloh atas    mu. (QS. 2:83, QS. 4:36, QS 6:151, QS. 17: QS. 23-24).

 Berbuat baiklah pd anak2mu, bahkan sebelum mrk diciptakan.

 Janganlah engkau berpikir tentang hasil akhir dari usahamu mendidik, tetapi bersungguh2lah dlm mendidik. (QS.11:93).

 Janganlah berhenti mendidik sampai kematian memisahkanmu.(QS.15:99).

 Smg anak2 & keturunan kita menjadi anak2 & keturunan yg sholeh/sholehah, Aamiin.

Minggu, 05 Januari 2014

Inilah Dakwah ....

Semangat pagi semua...
Semangat iman....
Semangat dakwah...

Semoga tulisan berikut bisa semakin nambah semangat.

Dakwah Kita…

Inilah dakwah. Dan kau lemah? Jangan. Bangkitlah! Belum seluruh harta kau infakkan seperti Abu Bakar. Belum seberani Ali bin Abi Thalib yang menggantikan jasad Rasul SAW ketika beliau dikejar musuh-musuh Allah. Belum setangkas Kholid bin Walid yang senantiasa bergegas menyambut seruan jihad di medan laga. Beginilah dakwah. Dan kau lelah? Tidak. Semangatlah! Sebab perhentian kita bukan di dunia. Sebab istirahat kita hanya di jannah. Sebab musuh-musuh Allah tak akan puas sebelum Diin ini padam cahayanya. Sebab jika bukan engkau, siapa lagi yang ‘kan mengembalikan binar kemenangan di masa silam.

Ya, inilah dakwah. Jika kau lelah, berhentilah. Tapi tidak berlama-lama. Tapi tidak berleha-leha. Sebab wajib kita lebih banyak dari waktu yang tersedia. Sebab panji-panji itu telah terba’iat dalam kesungguhan jiwa yang setia. Sebab engkaulah singa yang siangnya berjihad tak kenal lelah. Sebab engkaulah yang malamnya padat dengan munajat. Sebab engkaulah Abu Bakar itu! Engkaulah Khalid bin Walid! Engkaulah Shalahudin Al-Ayyubi! Engkaulah Yahya Ayyash, Hasan Al Banna, Syaikh Ahmad Yasin, Abdullah Azzam dan jutaan pahlawan Al Islam!

Jika kau lelah dalam dakwah…Berhentilah. Sebentar. Sejenak saja. Berhenti untuk mencari kekuatan diri. Berhenti untuk menata ulang segala fikir, langkah dan hati. Dan setelah kuat itu terhimpun, bangun segera! Bangkitlah ‘tuk kembali ke medan jihad yang nyata. Lawan nafsumu, bakar ghirohmu! Dan songsonglah jayanya cahaya islam-mu, atau kita buat janji untuk bersama berjumpa di surga, melalui syahid di jalan-Nya. Allahu Akbar!!!

Kamis, 02 Januari 2014

Manfaat Baca Al Qur'an Setelah Subuh & Maghrib

share dr group sebelah..
Manfaat membaca Al Qur'an setelah subuh dan maghrib
Menurut hasil penelitian ternyata membaca Al Qur’an
sehabis maghrib dan sesudah subuh itu dapat
meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 % , karena di
sana ada pergantian dari siang ke malam dan dari malam
ke siang hari di samping itu ada tiga aktifitas sekaligus,
membaca , melihat dan mendengar.
“Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan
seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya:
✔ menyedikitkan makan,
✔ membiasakan melaksanakan ibadah salat malam,
✔ dan membaca Al Qur’an sambil melihat kepada
mushaf”. Selanjutnya ia berkata,… “Tak ada lagi bacaan
yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan
memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali
membaca Al Qur’an”.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan :

• Fisiologis yang sangat besar
• Penurunan depresi, kesedihan,
• Memperoleh ketenangan jiwa,
• Menangkal berbagai macam penyakit merupakan
pengaruh umum yang dirasakan orang- orang yang
menjadi objek penelitiannya.

Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan
elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Luangkanlah waktumu beberapa menit dari 24 jam di
harimu, demi meraih manfaat yang akan engkau dapatkan.

Semoga bermanfaat 

Taukah Kamu???

TAUKAH KALIAN ?

Topi Tahun Baru yg berbentuk kerucut ternyata adalah topi dengan bentuk yang di sebut SANBENITO, yakni topi yg digunakan Muslim Andalusia untuk menandai bahwa mereka sudah murtad dibawah penindasan Gereja Katholik Roma yang menerapkan INKUISISI SPANYOL.

SANBENITO, TANDA MUSLIM TELAH MURTAD
Ketika kaum Frank yang beragama Kristen
Trinitarian menyerang Negeri Muslim Andalusia.
Mereka menangkapi, menyiksa, membunuh dengan sadis kaum Muslim yang tidak mau tunduk kepada mereka.
Mereka kaum Kristen Trinitarian membentuk lembaga yang bernama Inkuisisi.
Sebuah lembaga dalam Gereja Katholik Roma yang bertugas melawan ajaran sesat, atau pengadilan atas seseorang yang didakwa bidat.
Dan dalam hal ini yang dimaksud sesat/bidat adalah MUSLIM!

Adalah sebuah pakaian yang diberi nama SANBENITO, pakaian dan topi khas yang dipakaikan kepada tawanan muslim yang telah menyerah dan mau conferso (confert/murtad).
Pakaian ini untuk membedakan mereka (para converso) dengan orang-orang lain ketika berjalan di tempat-tempat umum di Andalusia yang saat itu telah takluk di tangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand.

SANBENITO adalah sebuah pakaian yang menandakan bahwa seorang muslim di Andalusia saat itu telah MURTAD.

Bagaimana bentuk pakaian itu? Jubah dan topinya??
SANGAT IRONIS!
Kini, 6 abad setelah peristiwa yang sangat sadis tersebut berlalu, para remaja muslim, anak-anak muslim justru memakai pakaian SANBENITO untuk
merayakan TAHUN BARU MASEHI dan merayakan
ULANG TAHUN.
Meniup trompet-terompet ala topi SANBENITO di saat pergantian tahun.
Perayaan-perayaan yang sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah yang justru nyata-nyata berasal dari kaum Kafir.
Kaum yang telah merampas kejayaan Muslim Andalusia, dan menghancurkan sebuah peradaban maju Islam, Andalusia.

Astaghfirullah...astaghfirullah...

Setelah kita tahu sejarah ini, apakah kita masih tega memakai SANBENITO? atau membiarkan anak-anak, adik-adik, sahabat-sahabat kita memakainya? padahal 6 abad yang lalu, SANBENITO adalah pakaian tanda seorang MUSLIM TELAH MURTAD.

sumber:
Buku MENYINGKAP FITNAH & TEROR - Hj.Irena Handono

-copas dari tetangga-