Tepatnya hari ahad lalu, ditengah terik matahari ketika menuju pulang kerumah. Tiba-tiba kok ingin ngemil kue rangi ya..kebetulan dijalan ada tukang kue rangi. Akhirnya diputuskan tuk jajan juga deh hehehe. Sambil menunggu pesanan, saya menyempatkan tuk mengobrol dengan bapak penjual kue rangi tersebut. Obrolan saya buka dengan menanyakan , “ Bapak Tinggal dimana?”, Bapak itupun menjawab bahwa dia tinggal didaerah Cipinang Muara. Subhanallah, setelah mendengar hal itu cukup kaget juga, pasalnya perjalanan dari Cipinang Muara ke daerah tempat tinggal saya yg didaerah Gading Raya, deket RS Persahabatan bisa dibilang cukup lumayan juga, maksudnya lumayan jauh :D. Terlebih lagi Bapak itu menempuhnya tentu saja dengan berjalan kaki sambil mendorong dagangannya. Yg membuat takjub karena bapak penjual kue rangi tersebut usianya sudah tidak muda lagi, bisa dibilang usianya sekitar 60-70 th. Jadi dah dibilang dah lebih dari paruh baya.
Bisa dibayangkan usia segitu yg harusnya beliau bisa menikmati masa tuanya ternyata masih harus mencari nafkah. Selidik punya selidik ternyata beliau melakukan itu karena beliau tdk ingin merepotkan anak-anaknya, kebetulan bapak ini memiliki anak 6 orang dan Alhamdulillah semuanya sudah menikah semua, namun menurut cerita beliau anak-anaknya bs dibilang memiliki kehidupan yg sangat sederhana. Karena itulah melihat kondisi anak-anaknya yg seperti itu maka bapak penjual kue rangi itu tdk ingin merepotkan anak-anaknya. Bapak ini di Jakarta hanya hidup sendiri, dia hy tinggal bersama temannya disebuah rumah yg menurut dia tdk terlalu besar dgn temannya. Ya Istri bapak penjual kue rangi ini telah meninggal terlebih dahulu. Hebatnya bapak ini ternyata anak-anaknya telah beliau kasih jatah rumah dikampung walaupun menurut beliau hy berupa gubuk. Tapi perlu diacungkan jempol juga, karena ditengah kondisinya yg seperti itu, ternyata beliau masih memikirkan kondisi anak-anaknya dan tetap bertanggung jawab dengan kondisi anak-anaknya. Memang ya kasih orang tua itu sepanjang masa. Semoga saja anak-anak beliau memikirkan kondisi orang tuanya juga ya, karena sempat merasa iba juga harusnya diusia segitu dia bisa hidup tenang beribadah dan juga main bersama cucu-cucunya serta tinggal menikmati hasil jerih payah anak-anaknya, tp karena kondisi beliau harus seperti itu. Semoga hari ini dagangan bapak laris manis ya pak, Semoga keberkahan senantiasa menghiasi sisa perjalanan usia dan rezeki bapak. Amiin
Dari kisah yg dipaparkan bapak penjual kue rangi ini, ternyata saya masih lebih beruntung. Bahkan sangat beruntung, harusnya saya bisa lebih bersyukur terhadap kondisi yg saat ini di jalani. Ma kasih ya Rabb, atas pelajaran kesyukuran yg telah Kau Ajarkan pada saya dihari ahad ini. Betapa sebenarnya jika kita mau melihat lebih dalam tenyata begitu banyak kebaikan dan kelebihan yang telah Allah berikan untuk saya dan keluarga saya... Ya Rabb Ajari aku untuk dapat lebih bersyukur dan mensyukuri atas apa-apa yg telah Kau berikan untuk saya dan keluarga....
Bisa dibayangkan usia segitu yg harusnya beliau bisa menikmati masa tuanya ternyata masih harus mencari nafkah. Selidik punya selidik ternyata beliau melakukan itu karena beliau tdk ingin merepotkan anak-anaknya, kebetulan bapak ini memiliki anak 6 orang dan Alhamdulillah semuanya sudah menikah semua, namun menurut cerita beliau anak-anaknya bs dibilang memiliki kehidupan yg sangat sederhana. Karena itulah melihat kondisi anak-anaknya yg seperti itu maka bapak penjual kue rangi itu tdk ingin merepotkan anak-anaknya. Bapak ini di Jakarta hanya hidup sendiri, dia hy tinggal bersama temannya disebuah rumah yg menurut dia tdk terlalu besar dgn temannya. Ya Istri bapak penjual kue rangi ini telah meninggal terlebih dahulu. Hebatnya bapak ini ternyata anak-anaknya telah beliau kasih jatah rumah dikampung walaupun menurut beliau hy berupa gubuk. Tapi perlu diacungkan jempol juga, karena ditengah kondisinya yg seperti itu, ternyata beliau masih memikirkan kondisi anak-anaknya dan tetap bertanggung jawab dengan kondisi anak-anaknya. Memang ya kasih orang tua itu sepanjang masa. Semoga saja anak-anak beliau memikirkan kondisi orang tuanya juga ya, karena sempat merasa iba juga harusnya diusia segitu dia bisa hidup tenang beribadah dan juga main bersama cucu-cucunya serta tinggal menikmati hasil jerih payah anak-anaknya, tp karena kondisi beliau harus seperti itu. Semoga hari ini dagangan bapak laris manis ya pak, Semoga keberkahan senantiasa menghiasi sisa perjalanan usia dan rezeki bapak. Amiin
Dari kisah yg dipaparkan bapak penjual kue rangi ini, ternyata saya masih lebih beruntung. Bahkan sangat beruntung, harusnya saya bisa lebih bersyukur terhadap kondisi yg saat ini di jalani. Ma kasih ya Rabb, atas pelajaran kesyukuran yg telah Kau Ajarkan pada saya dihari ahad ini. Betapa sebenarnya jika kita mau melihat lebih dalam tenyata begitu banyak kebaikan dan kelebihan yang telah Allah berikan untuk saya dan keluarga saya... Ya Rabb Ajari aku untuk dapat lebih bersyukur dan mensyukuri atas apa-apa yg telah Kau berikan untuk saya dan keluarga....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas commentnya