Guru
Suatu kali di sebuah ruangan majelis guru, beberapa orang ibu yang juga berprofesi sebagai guru mengatakan hal yang sama; mereka tidak mempunyai waktu untuk membaca. Padahal mereka adalah guru yang selayaknya harus menyempatkan diri untuk membaca, agar dapat menjadi sosok yang digugu dan ditiru.
Di ibu kota kecamatan tempat saya mengajar, sebuah toko buku sudah tutup karena kurang peminatnya. Padahal toko buku di sana hanya dua buah. Yang satu pun perkembangannya tidak terlalu menggembirakan. Berbanding terbalik dengan perkembangan toko-toko yang menjual handphone dengan segala aksesorisnya yang begitu cepat berkembang.
Fenomena di atas sekali lagi mengukuhkan bahwa masyarakat kita memang masyarakat yang tidak suka membaca. Padahal semua kita rasanya percaya dan yakin jika membaca adalah kegiatan yang sangat bermanfaat dan penting.
Keluarga merupakan faktor yang penting dalam menumbuhkan minat membaca. Orang-orang yang hobi membaca umumnya mempunyai ayah dan ibu yang juga suka membaca. Di sinilah pentingnya peranan orangtua, terutama ibu, tentu saja tanpa mengecilkan peran ayah. Mengapa? Karena secara umum ibulah yang banyak melewatkan waktu dengan anak-anaknya.
Untuk menumbuhkan minat baca pada anak tentu saja harus dimulai dari diri sang ibu sendiri. Ibu harus menyempatkan diri untuk membaca sesibuk apapun dirinya. Di sini dibutuhkan komitmen yang kuat dari ibu untuk membaca setiap hari, walaupun misalnya hanya 15 menit. Mulailah dengan membaca buku yang ringan dan disukai. Jangan dulu membaca buku yang berat dan butuh konsentrasi tinggi.
Ibu juga sebaiknya menyediakan anggaran untuk membeli buku. Tidak harus membeli buku setiap bulan, bisa jadi dua bulan sekali atau tiga bulan sekali, disesuaikan dengan keuangan keluarga. Hal ini tentu saja harus dibicarakan dulu dengan suami, sang kepala keluarga.
Selain itu, ibu juga dapat memanfaatkan taman bacaan yang ada di lingkungannya sebagai tempat meminjam ataupun membaca buku. Karena pada saat ini sudah banyak bermunculan taman bacaan swadaya masyarakat yang peduli terhadap pentingnya membaca. Jangan lupa, jika memungkinkan, bawa anak berkunjung ke taman bacaan. Biasanya anak-anak sangat menyukai aktivitas yang dilakukan secara beramai-ramai. Apalagi jika taman bacaan itu juga banyak didatangi teman-teman seusianya.
Dan yang terpenting, ajak anak membaca buku. Pilihlah buku yang punya gambar dan warna yang menarik. Bacakan cerita jika anak belum pandai membaca. Anak-anak akan suka. Lama-kelamaan, insya Allah, anak sendiri yang akan minta dibacakan buku. Suatu saat jika ia sudah pandai membaca, dia akan ketagihan membaca. Kelak, seiring pertumbuhan usianya, membaca akan menjadi kebutuhannya dan buku merupakan salah satu teman setianya.
Alangkah indahnya jika ibu-ibu Indonesia sama-sama berkomitmen untuk membudayakan membaca dari dirinya sendiri. Dari rumah tangganya sendiri. Suatu saat budaya ngobrol sambil menunggu antrian di tempat umum akan berubah dengan budaya lebih baik membaca daripada ngobrol yang tidak-tidak. Masyarakat kita pun akan lebih suka membeli buku yang ada manfaatnya dibanding barang-barang lain yang kadang belum terlalu dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas commentnya