Sabtu, 22 Desember 2018

Kajian 80 - Manfaat Beriman Kepada Hari Akhir

80. Manfaat Beriman Kepada Hari Akhir

Beriman kepada hari akhir memiliki manfaat yang banyak dan pengaruh yang baik bagi seorang muslim. Diantaranya yang pertama:
1. Mengingatkan seorang muslim bahwa dunia hanyalah sebentar dan bahwasanya hari kiamat dan hisab mereka sudah dekat.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

ﺍﻗْﺘَﺮَﺏَ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﺣِﺴَﺎﺑُﻬُﻢْ ﻭَﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﻏَﻔْﻠَﺔٍ ﻣُﻌْﺮِﺿُﻮﻥَ ‏(١ ‏)

“Telah dekat bagi manusia hisab mereka sedang mereka dalam kelalaian berpaling”. (AlAnbiyaa’ 1)

2. Mengingatkan seorang muslim supaya tidak tertipu dengan kenikmatan dunia. Dan kenikmatan yang Allah berikan kepada orang-orang kafir di dunia.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

{196} ﻟَﺎ ﻳَﻐُﺮَّﻧَّﻚَ ﺗَﻘَﻠُّﺐُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒِﻠَﺎﺩِ

{197} ﻣَﺘَﺎﻉٌ ﻗَﻠِﻴﻞٌ ﺛُﻢَّ ﻣَﺄْﻭَﺍﻫُﻢْ ﺟَﻬَﻨَّﻢُ ﻭَﺑِﺌْﺲَ ﺍﻟْﻤِﻬَﺎﺩُ

“Janganlah sekali-kali kamu tertipu dengan kegiatan orang-orang kafir di negeri-negeri. Kesenangan yang sedikit, kemudian tempat kembali mereka adalah Jahannam. Dan adalah Jahannam sejelek-jelak alas”. (‘Ali Imran 196-197)

3. Mengingatkan seorang muslim bahwa kesuksesan yang sebenarnya adalah kesuksesan di akhirat.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺗُﻮَﻓَّﻮْﻥَ ﺃُﺟُﻮﺭَﻛُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻓَﻤَﻦْ ﺯُﺣْﺰِﺡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺃُﺩْﺧِﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ ‏(185 )

“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh dia telah beruntung dan tidaklah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu”. (‘Ali Imran 185)

4. Mengingatkan seorang muslim bahwa kehinaan dan kerugian yang sebenarnya adalah apabila seseorang masuk ke dalam neraka.

Allah berfirman menceritakan ucapan orang-orang yang beriman.

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﻣَﻦْ ﺗُﺪْﺧِﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺧْﺰَﻳْﺘَﻪُ ۖ ﻭَﻣَﺎ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﺼَﺎﺭ

“Wahai Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sungguh Engkau telah menghinakannya dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang zhalim”. (‘Ali Imran 192)

5. Menguatkan kesabaran seorang muslim di dalam menghadapi musibah-musibah dunia yang menimpanya. Dia menyadari bahwasanya dirinya dan apa yang dia miliki adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah.

6. Beriman kepada hari akhir, mendidik seorang muslim supaya senantiasa ikhlas dalam beramal karena dia menyadari bahwasanya amalan yang ihklaslah yang akan bermanfaat di hari kiamat.

7. Mengingatkan seorang muslim tentang pentingnya bersegera dalam bertaubat dan beristighfar dari dosa. Karena dosa adalah sebab semua bencana di akhirat.

8. Beriman kepada hari akhir mengingatkan seorang muslim untuk senantiasa bersabar di atas ketaatan kepada Allah dan bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Dan semua itu jauh lebih ringan daripada adzab di akhirat.

9. Mengingatkan seorang muslim akan besarnya nikmat islam dan iman yang Allah berikan kepadanya. Karena dengan sebab itulah Allah سبحانه وتعالى akan memberikan kebahagiaan kepadanya di dunia dan di akhirat.

10. Mengingatkan seorang muslim akan bahayanya kekafiran, kesyirikan dan kemunafikan dimana ke-3 nya adalah penyebab kekekalan di dalam neraka.

11. Beriman kepada hari akhir akan mendorong seorang muslim untuk semangat berdakwah di jalan Allah, mengajak saudara seiman untuk berpegang teguh dengan agamnnya dan mengajak orang kafir untuk masuk islam supaya terhindar dari adzab yang kekal.

12. Beriman kepada hari akhir mengingatkan kita akan pentingnya berdo’a kepada Allah, meminta kebahagiaan akhirat. Diantara do’a didalam AlQur’an adalah :

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

“Wahai Rabb kami berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari adzab neraka”. (AlBaqoroh 201)

Rasulullah صلّى الله عليه و سلّم pernah berdo’a :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا
“Ya Allah,  aku meminta kepadamu surga dan apa yang mendekatkan kepada surga baik ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepadaMu dari neraka dan apa yang mendekatkan pada neraka baik ucapan ataupun perbuatan”. (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah)

Akhirnya kita berdo’a kepada Allah semoga Allah سبحانه وتعالى menetapkan hati kita di atas agamanya, mengumpulkan kita semua di dalam surga dan menjaga kita semua dari api neraka.

———-
Sampai bertemu lagi di silsilah yang lain

Abdullah Roy
di kota Madinah

Kamis, 20 Desember 2018

Kajian 79 - Percakapan Penghuni Surga dan Penghuni Neraka

Akan terjadi percakapan antara penghuni surga, penghuni neraka dan Ashabul A’raf. Mereka adalah orang-orang yang berada di sebuah tempat yang tinggi antara surga dan neraka yang  dinamakan dg Al A’raf. Mereka adalah orang-orang yang timbangan kebaikan dan kejelekannya sama.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al A’Raf ayat 44-51 yang artinya : 

Dan para penghuni surga memanggil para penghuni neraka dengan mengatakan:


Sesungguhnya kami telah memperoleh apa yang Rabb kami janjikan kepada kami dengan haq.Apakah kalian telah memperoleh apa yang Rabb kalian janjikan kepada kalian dengan Haq? 


 Maka para penghuni neraka menjawab:


Betul.


Kemudian seorang penyeru menyeru diantara kedua golongan itu seraya mengatakan:


Laknat Allah atas orang-orang yang dholim, yaitu orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari jalan Alloh dan menginginkan jalan tersebut menjadi bengkok. Dan mereka mengingkari kehidupan akhirat.


Dan diantara keduanya yaitu antara penghuni surga dan penghuni neraka ada batas dan di atas Al A’raf ada orang-orang yang mereka mengenal masing-masing dari dua golongan tersebut dengan tanda-tanda mereka. Maksudnya mengenal penghuni surga dan penghuni neraka dengan tanda-tanda mereka. Dan para Ashabul A’raf menyeru penghuni surga, seraya mengatakan:

Salamun Alaikum (Keselamatan atas kalian).


Mereka belum memasuki surga sedang mereka ingin segera memasukinya.Dan apabila pandangan mereka dipalingkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata:

Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami bersama-sama orang-orang yang zalim.


Kemudian Ashabul A'raaf memanggil beberapa pemuka orang kafir yang mereka kenal dengan tanda-tanda mereka seraya mengatakan:

Harta yang kalian kumpulkan dan apa yang kalian sombongkan, tidaklah bermanfaat bagi kalian.Apakah mereka ini (yaitu para penghuni surga) adalah orang-orang yang kalian telah bersumpah bahwasanya mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?".


Maka dikatakan kepada Ashabul A’Raf

Masuklah kalian ke dalam surga, tidak ada ketakutan atas kalian dan tidak (pula) kalian akan bersedih.


Kemudian penghuni neraka menyeru penghuni surga:

Limpahkanlah kepada kami air atau makanan yang telah Allah berikan kepada kalian.


Para penghuni surga  menjawab:

Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya atas orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau. Dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu telah melupakan pertemuan mereka dengan hari ini. Dan dahulu mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.


Dan akan didatangkan Al Maut (kematian). Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda:

Akan  didatangkan kematian atau Al Maut dalam bentuk domba jantan yang amlah, maksudnya yang berwarna putih dan hitam. Dan warna putihnya lebih banyak.


Maka menyerulah penyeru:

Wahai penghuni surga! Para pemghuni surga pun menjulurkan leher-leher mereka dan melihat.


Kemudian  penyeru itu berkata:

Apakah kalian mengenal ini?


Mereka berkata:

Ya, ini adalah kematian


Dan mereka semuanya sebelumnya telah melihat kematian. Kemudian penyeru berkata:

Wahai penghuni neraka!


Maka para penghuni neraka menjulurkan leher-leher mereka dan melihat, kemudian penyeru berkata:

Apakah kalian mengenal ini?


Mereka menjawab:

Ya, ini adalah kematian.


Dan mereka semua sebelumnya sudah melihat kematian tersebut. Maka disembelihlah kematian.Berkatalah penyeru tersebut:

Wahai penghuni surga, kekekalan dan tidak ada kematian, dan wahai penghuni neraka, kekekalan dan tidak ada kematian (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).


Para penghuni surga bergembira karena mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan tidak akan meninggal dunia. Adapun para penghuni neraka, maka mereka akan bersedih karena mereka akan kekal di dalam adzab dan tidak akan meninggal dunia.
Ketika penghuni surga telah masuk ke dalam surga dan penghuni neraka telah masuk ke dalam neraka maka syetan yang telah menyesatkan para penghuni neraka akan berlepas diri dari mereka. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 22 yang artinya :

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara telah diselesaikan:

Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali aku tidak memiliki kekuasaan atas kalian, melainkan (sekedar) aku mengajak kalian lalu kalian mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku mengingkari perbuatan kalian, ketika kalian sebelumnya mempersekutukan aku (dengan Allah). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih".


Demikianlah akhir yang buruk bagi syetan dan para pengikut mereka karena mereka akan kekal di dalam neraka selama-lamanya. Dan demikianlah akhir yang baik bagi orang-orang yang bertakwa, mereka akan kekal selama-lamanya di dalam surga.

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.

Rabu, 19 Desember 2018

Kajian 78 - An Naar dan Adzabnya (Bagian Ketiga)

BimbinganIslam.com
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA
Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir
Halaqah 78 | An Naar dan Azabnya (Bagian Ketiga)
Download Audio : bit.ly/BiAS-AR-S05-H78
_________________________

AN NAAR DAN AZABNYA (BAGIAN KETIGA)

 

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

 

Halaqah yang ke-78 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang An Nār (Neraka) dan Azabnya bagian yang ketiga.

♦ Di antara makanan penduduk neraka adalah dhari’.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَّيۡسَ لَهُمۡ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ۬ (٦) لَّا يُسۡمِنُ وَلَا يُغۡنِى مِن جُوعٍ۬ (٧)

“Tidak ada makanan bagi mereka kecuali dhari’ yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.”

(QS Al Ghāsiyah: 6-7)

Ada yang mengatakan dhari’ adalah nama tumbuhan berduri. Dan di antara makanan mereka adalah buah dari pohon zaqqum.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ (٤٣) طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ (٤٤) كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِى فِى ٱلۡبُطُونِ (٤٥) كَغَلۡىِ ٱلۡحَمِيمِ (٤٦) خُ

“Sesungguhnya pohon zaqqum adalah makanan orang yang sangat berdosa. Dia seperti cairan logam yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang sangat panas.”

(QS Ad Dukhān: 43-46)

Dalam ayat yang lain Allāh mengabarkan bahwasanya zaqqum adalah:

↝ Pohon yang keluar dari dasar neraka.
↝ Mayangnya seperti kepala-kepala syaithān.
↝ Para penghuni neraka akan memakannya dan memenuhi perutnya dengan buah tersebut.

(QS As Sāfaat: 62-66)

 

Allāh juga menyebutkan bahwasanya setelah penuh perut mereka dengan buah zaqqum, maka mereka akan meminum dari air yang mendidih seperti unta yang sangat kehausan → (Lihat Al Wāqi’ah: 51-55).

 

Di dalam surat Al Kahfi: 29, disebutkan bahwasanya setiap kali mereka meminta air minum, maka mereka akan diberi air minum seperti cairan logam yang mendidih yang akan menghanguskan wajah-wajah mereka. Maksudnya ketika air tersebut mendekat ke mulut mereka. Dan ketika meminumnya, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus mereka.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمً۬ا فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ

“Dan mereka akan diberi air minum yang sangat panas, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus-usus mereka.”

(QS Muhammad: 15)

 

♦ Dan di antara makanan penghuni neraka adalahghislīn, yaitu nanah penduduk neraka yang sangat busuk baunya dan sangat tidak enak rasanya.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَلَيۡسَ لَهُ ٱلۡيَوۡمَ هَـٰهُنَا حَمِيمٌ۬ (٣٥) وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنۡ غِسۡلِينٍ۬ (٣٦) لَّا يَأۡكُلُهُ ۥۤ إِلَّا ٱلۡخَـٰطِـُٔونَ (٣٧)

“Maka tidak ada baginya pada hari ini teman dekat di sini. Dan tidak ada makanan bagi mereka kecuali dari ghislīn. Tidak memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.”

(QS Al Haqqāh: 35-37)

 

Pakaian mereka dari api dan tembaga panas.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ قُطِّعَتۡ لَهُمۡ ثِيَابٌ۬ مِّن نَّارٍ۬ يُصَبُّ

“Maka orang-orang kāfir akan dipotongkan bagi mereka pakaian-pakaian dari api.”

(QS Al Hajj:19)

Dan Allāh berfirman:

سَرَابِيلُهُم مِّن قَطِرَانٍ۬ وَتَغۡشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ

“Pakaian mereka dari tembaga panas dan api akan menutupi wajah-wajah mereka.”

(QS Ibrāhim: 50)

Kulit penghuni neraka yang begitu tebal akan matang. Namun setiap matang Allāh akan mengembalikan seperti semula, supaya dia merasakan adzab kembali → (Lihat An Nisā : 56).

Isi perut mereka akan meleleh dan kulit mereka akan hancur setelah disiram dengan air panas. Dan mereka akan dipukul dengan palu-palu dari besi setiap kali mereka berusaha untuk keluar dari siksa → (Al Hajj:19-22).

Di dalam neraka mereka akan diseret di atas wajah-wajah mereka.

Allāh berfirman:

يَوۡمَ يُسۡحَبُونَ فِى ٱلنَّارِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ

“Pada hari di mana mereka akan diseret di dalam neraka di atas wajah-wajah mereka.”

(QS Al Qāmar: 48)

 

Wajah mereka akan menjadi hitam → (Ali Imrān: 106).

Leher mereka akan dibelenggu dan kaki mereka akan dirantai kemudian diseret di dalam air yang mendidih dan dibakar dengan api → (Lihat Surat Ghāfir: 71-72).

 

Demikianlah pedihnya adzab bagi penghuni neraka. Mereka berteriak meminta kepada Allāh supaya dikeluarkan dari neraka dan beramal shālih .

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَهُمۡ يَصۡطَرِخُونَ فِيہَا رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا نَعۡمَلۡ صَـٰلِحًا غَيۡرَ ٱلَّذِى ڪُنَّا نَعۡمَلُۚ

“Dan mereka berteriak dari dalam neraka:

‘Wahai Rābb kami, keluarkanlah kami maka kami akan beramal shālih, amalan yang lain dari apa yang sudah kami amalkan’.”

(QS Fāthir: 37)

Namun permintaan mereka tidak berarti. Mereka juga meminta kepada para penjaga neraka supaya mereka berdo’a kepada Allāh agar meringankan adzab kepada mereka, meskipun hanya satu hari, supaya mereka bisa istirahat → (Ghāfir: 49).

Namun permintaan mereka tidak membawa hasil. Mereka juga berkata kepada Malaikat Malik, malaikat penjaga neraka, supaya Allāh mematikan mereka saja.

Allāh berfirman:

وَنَادَوۡاْ يَـٰمَـٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَ‌ۖ قَالَ إِنَّكُم مَّـٰكِثُونَ

“Dan mereka memanggil, ‘Wahai Malik, hendaklah Rābb-mu mematikan kami’.”

Malik berkata, ‘Sesungguhnya kalian akan terus tinggal di neraka’.”

(QS Az Zukhruf: 77)

Mereka tidak akan keluar dari neraka, tidak akan diringankan adzabnya dan tidak akan dimatikan. Balasan bagi orang-orang yang kāfir kepada Allāh Rābbul ‘Alamiin.

 

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al Madīnah

 

Selasa, 18 Desember 2018

Kajian 77- Neraka dan Adzabnya (Bagian Kedua)

Selasa, 18 Desember 2018 M
👤 Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA
📘 Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir
🔊 Halaqah 77 | An-Nār (Neraka) dan Adzabnya (Bagian Kedua)
⬇ Download Audio : bit.ly/BiAS01-AR-S05-H77
_________________________

AN-NĀR (NERAKA) DAN ADZABNYA (BAGIAN KEDUA)

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-77 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “An-Nār (Neraka) dan Adzabnya (Bagian Kedua)”

Neraka akan dinyalakan dihari kiamat dan apabila sudah meyala dia tidak akan padam.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَإِذَا ٱلۡجَحِيمُ سُعِّرَتۡ

“Dan apabila neraka dinyalakan.”

(QS At-Takwir: 12)

Dan Allāh berfirman:

ڪُلَّمَا خَبَتۡ زِدۡنَـٰهُمۡ سَعِيرً۬ا

“Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala apinya.”

(QS Al-Isrā’: 97)

Neraka bisa melihat, mendengar dan berbicara. Rāsūlullāh shāllallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Akan keluar potongan dari neraka yang berbentuk leher pada hari kiamat. Dia memiliki dua mata yang melihat, dua telinga yang mendengar dan lisan yang berbicara.

Dia berkata:

Aku diberi tugas untuk mengadzab tiga golongan. Setiap orang yang sombong dan keras kepala (maksudnya dalam menentang kebenaran). Orang yang berdoa kepada selain Allāh bersama Allāh. Dan orang-orang yang menggambar (yaitu menggambar mahluk hidup yang bernyawa).”

(Hadits shahih riwayat Tirmidzi).

Pintu-pintu neraka ada tujuh. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

لَهَا سَبۡعَةُ أَبۡوَٲبٍ۬ لِّكُلِّ بَابٍ۬ مِّنۡہُمۡ جُزۡءٌ۬ مَّقۡسُومٌ

“Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu ada bagiannya.”

(QS Al-Hijr: 44)

Maksudnya, akan dimasuki penghuni neraka sesuai dengan amalannya. Pintu-pintu tersebut akan dibuka langsung ketika penduduk neraka sampai di depan pintu neraka tanpa adanya syafaat (Lihat QS Az-Zumar: 71).

Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR Bukhari dan Muslim).

Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka untuk mereka.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

عَلَيۡہِمۡ نَارٌ۬ مُّؤۡصَدَةُۢ

“Bagi mereka neraka yang tertutup.”

(QS Al-Balad: 20)

Neraka memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan kedahsyatan adzabnya.

Orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ

“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah dari neraka .”

(QS An-Nisa: 145)

Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh Rāsūlullāh shāllallāhu ‘alayhi wa sallam:

“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang memakai dua sandal dan dua tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya dengan sebab keduanya. Seperti mendidihnya periuk. Dia tidak melihat ada orang yang lebih keras adzabnya dari pada dia. Padahal sesungguhnya dialah orang yang paling ringan adzabnya.”

(HR Bukhari dan Muslim)

Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu dan segala sesuatu yang disembah selain Allāh dan dia ridhā.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

فَٱتَّقُواْ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُۖ أُعِدَّتۡ لِلۡكَـٰفِرِينَ

“Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang kafir.”

(QS Al-Baqārāh: 24)

Dan Allāh berfirman:

إِنَّڪُمۡ وَمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنتُمۡ لَهَا وَٲرِدُونَ

“Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allāh adalah bahan bakar jahannam. Kalian akan memasukinya.”

(QS Al-Anbiya: 98)

Api neraka adalah api yang sangat panas. Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu dari tujuh puluh bagian api neraka.

Tidak ada kesejukan sama sekali di dalam neraka. Benda-benda sekitar yang diharapkan memiliki kesejukan, ternyata merupakan adzab tersendiri bagi penghuninya. Angin yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan atau naungan dari asap yang sangat hitam.

Allāh berfirman:

وَأَصۡحَـٰبُ ٱلشِّمَالِ مَآ أَصۡحَـٰبُ ٱلشِّمَالِ (٤١) فِى سَمُومٍ۬ وَحَمِيمٍ۬ (٤٢) وَظِلٍّ۬ مِّن يَحۡمُومٍ۬ (٤٣) لَّا بَارِدٍ۬ وَلَا كَرِيمٍ (٤٤)

“Dan golongan kiri, betapa sengsaranya golongan kiri. Di dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan asap yang hitam. Teduhan yang tidak dingin dan tidak menyenangkan untuk dipandang.”

(QS Al-Waqiah: 41-44)

Dan Allāh berfirman yang artinya:

“Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang. Yang tidak menaungi dan tidak melindungi dari api neraka. Sungguh neraka akan melemparkan percikan api sebesar istana (maksudnya tinggi dan besar). Percikan api tersebut seperti unta-unta hitam yang condong ke warna kuning.”

(QS Al-Mursalat: 30-33)

Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik, ahlul kitab yaitu Yahudi dan Nasrani dan orang-orang munafik.

Allāh berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيہَآۚ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka jahannam, kekal di dalamnya.”

(QS Al-Bayyinah: 6)

Dan Allāh berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ جَامِعُ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ وَٱلۡكَـٰفِرِينَ فِى جَهَنَّمَ جَمِيعًا

“Sesungguhnya Allāh akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam semuanya.”

(QS An-Nisa: 140)

Di antara penghuni neraka adalah Fir’aun yang ada di zaman Nabi Musa (Lihat QS Hud: 98).

Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth (QS At-Tahrim: 10).

Serta Abu Lahab dan istrinya (Lihat QS Al-Massad: 1-5).

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al Madīnah

✒Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________