Arisan BTT ke-14
Kamis, 14 Desember 2017
Materi dari *Resume Seminar Parenting Mengenal Fitrah Based Education oleh Ust.Harry Santosa*
Nurul Huda Islamic Center UNS, 9 Desember 2017.
_Oleh: Nunik Nurhayati, Solo_
– jangan pernah banding2kan anak. Karena setiap mereka punya keistimewaan masing2. Umar bin khatab hebat tapi tidak pernah dipilih menjadi panglima perang. Karena basic nya Umar tempramental..maka yg menjadi panglima perang adalah Khalid bin Walid yg tenang dan bisa mengambil keputusan dengan tepat di lapangan karena ketenangannya.
– anak yg cengeng bisa jadi ia mempunyai potensi perasa. Banyak penulis yg berhasil memfilmkan novelnya karena menyentuh hati audience nya.
-anak yg cerewet bisa jadi kedepannya ia adalah public relation, dosen, ulama, MC ,dll.
-anak yg keras kepala bisa jadi kedepannya ia adalah pemimpin besar.
-kenakalan adalah jeritan hati yg belum ketemu jalan keluarnya atau potensi yg belum tampak buahnya.
-ibaratnya pohon yg belum berbuah dikasih pupuk dan air yg banyak. Akhirnya busuk. Yg diperlukan adalah kesabaran dengan pupuk yg tepat.
– anak yg suka suudzon bisa jadi kedepannya menjadi detektif, aparat penegak hukum yg membutuhkan potensi analisa dan kewaspadaan.
-motivasi dari luar atau training sekarang SDH tidak laku. Karena tidak dianggap efektif. Yg sekarang laku adalah motivasi dr dalam diri sendiri.
-apapun yg Allah berikan pada anak kita harus ridho. Karena keridhoan orang tua adalah awal membuka potensi anak-anak nya..
-menyusui bukan sekedar proses memberi nutrisi tapi proses mengajarkan aqidah. Maka jangan disambi, tapi fokus sentuhan ke sentuhan, tatapan ke tatapan.. karena proses menyusui adalah transfer pesan dari Rabb kepada ibu kepada anaknya .
-membesarkan anak bukan untuk menjadi sarjana, tapi menjadi peran peradaban.
-anak dibawah 7 tahun harus dikenalkan dengan aqidah tapi jangan doktrin dan penuh ketakutan misalnya tentang neraka.. tapi ceritakan dengan cinta misalnya tentang pesona surga. Buat anak terpesona dengan Rabb nya. Setiap adzan bisa dipeluk anaknya dan ucapkan kata2 hikmah.. perintah sholat adalah 7tahun. Jadi jangan paksa anak tertib sholat sebelum 7tahun.
-anak dibawah 7tahun masih individualitas karena belum paham rules. Egosentris. Jadi normal dan wajar jika punya keinginan atau tidak mau berbagi. Bukan membiarkan akhlaq yg tidak baik. Tp biarkan fitrah nya, jangan dipaksa berbagi. Utamakan anak kita jika berebutan mainan.
-anak2 yg puas egonya dibawah 7tahun akan mudah berbagi setelahnya. Tapi jika dibawah 7tahun sudah diciderai fitrahnya ia akan menjadi anak yg gugup, Tdk mampu mengambil keputusan, dll.
-Buat anak cinta Qur’an jangan paksa anak bisa dan hafal baca Qur’an . Ajari anak cinta buku bukan bisa baca buku. Karena anak yg cinta buku akan membaca seumur hidup nya.
-dalam pendidikan agama bukan sekedar sebanyak apa anak paham agama. Tapi sejauh mana mereka semangat belajar agama.
-tugas kita bukan sebanyak apa mengajarkan pengetahuan karena ilmu pengetahuan berkembang terus menerus. Tugas kita adalah menanamkan kepada anak2 gairah mereka mencari ilmu dan memecahkan permasalahan yg ada di alam semesta.
-kenangan indah dengan org tua saat kecil, akan terekam dan membekas di ingatan anak2 di masa depannya. Kalau kita sibuk mendidik anak 0-15 tahun, setelah 15 tahun kita akan menuai senyuman. Jika kita tidak sibuk mendidik anak 0-15 tahun, maka kita akan menuai kesedihan.
– jangan menyerahkan anak sepenuhnya ke sekolah. Tapi orang tua harus hands on. Sekolah hanya memberi pengetahuan. Akhlaq adalah tugas orang tua.
-tiada kebetulan dimuka bumi. Kita dilahirkan dimuka bumi bukan karena kebetulan. Kita ditemukan pasangan kita bukan karena kebetulan. Setiap penciptaan pasti ada maksudnya. Manusia diciptakan untuk beribadah dan sebagai khilafah. Setiap maksud ada tugas nya. Seorang yg tidak tahu maksud ia diciptakan, ia tidak akan tahu apa tugas yg harus ia lakukan.
-temukan lah peran terbaik untuk melaksanakan tugas penciptaan. Modal utamanya adalah fitrah.
– semua fitrah manusia harus dioptimalkan secara seimbang.
-penyebab perceraian: ayah yg tidak memiliki misi keluarga dan berpencar nya Anggota keluarga diluar rumah tanpa ada konsep yg jelas.
-contoh keluarga Habibie , sedari kecil ia terobsesi pada pesawat. Sampai seorang Habibie mempunyai family mission yaitu menjadi keluarga yg mencintai pesawat. Istrinya, ibu Ainun mendukung penuh misi suaminya. Dan dampaknya Habibie mencintai istrinya sepenuhnya.
-tumbuhkanlah fitrah dengan baik.
-islam mengajarkan anak 15 tahun sudah masuk baligh dan tidak wajib dinafkahi. Jika ada anak yg masih dinafkahi namanya adalah disodaqohi. Maka, kembangkan dan tumbuhkan lah fitrah mandiri anak2. Jadi jangan semata2 menyiapkan uang untuk masa depan atau kuliah mereka. Tapi mandirikan mereka.
– fitrah based education adalah menyiapkan anak2 kita mempersiapkan peradaban.
-karakter dilahirkan apa dibentuk? Dua-duanya. Ada yg sejak lahir, ada yg dibentuk. Cerewet karakter dari lahir. Disiplin , amanah adalah karakter yg dibentuk.
-tips menumbuhkan fitrah: bersyukur, ridho, tidak obsesif, tidak pesimis,.
-setiap anak punya jalan hidup nya masing-masing. Allah memberikan jalan Nya. Orang tua bertugas mendampingi nya.
-8konsep fitrah yg harus tumbuh semua. Bukan pilihan.
1.Fitrah keimanan : aqidah yg kuat
2.Fitrah belajar : keingintahuan modal profesional, inovasi.
3.Fitrah bakat: potensi
4.Fitrah seksualitas: berfikir dan bersikap sesuai gender.
5.Fitrah jasmani
6.Fitrah bahasa
7.fitrah individualitas
8. Fitrah perkembangan.
-ayah hebat lahir dari ayah yang hebat. Kuatkan lisan dan pendengaran. Dialog orang tua dan anak banyak dialquran antara ayah dan anaknya.
-Anak laki laki usia 7-10 taun dekatkan anak laki2 dan ayah nya , naik gunung , dan permainan kelaki-lakian nya. Agar di masa depannya anak laki laki tumbuh menjadi laki laki yg kelaki-lakian. Anak perempuan usia 7-10 dekatkan pada ibunya. Libatkan mereka masak, menjahit mukena nya, dan peran perempuan2 lainnya.
-anak laki2 usia 11-14 dekatkan dengan ibunya agar ia tahu peran lawan jenis nya. Kedepannya ia akan tau bagaimana memperlakukan perempuan atau istrinya. Anak perempuan usia 11-14 dekatkan dengan ayah agar ia bisa menilai mana laki2 baik dan tidak di masa remaja dan dewasa nya .
-fitrah yg pernah cidera waktu kecil tidak akan mudah disembuhkan..
-bagaimana jika usia 9 tahun belum mau sholat? Maka ulang lagi basis fitrah 0-7thaun. Buat ia cinta dengan Islam.. atau bagaimana jika anak peragu atau penakut? Kemungkinan ada ego yg cidera..
-bedakan bakat dan cita2. Bakat adalah yg sifat ygunik sejak kecil. Misal suka nyuruh, suka cerita,dll. Orang tua bisa observasi anak nya agar tau sifatnya. Buat jurnal. Satu anak satujurnal. Jika sudah kedetect sifat dan bakatnya bisa beri aktivitas sesuai dengan bakatnya. Usia 7-10 adalah usia eksplorasi bakat. Jika setelah nya ia melakukan aktivitas itu enjoy, mengulang2 maka bisa jadi itu bakatnya. 11-14 bisa jadi sudah ajeg dan berikan ia mentor atau pakar.
-yakinlah pada fitrah anak jangan khawatirkan rezekinya di masa depan. Fitrah yg beres dan tidak cidera adalah modal kemandirian nya di masa depan.
*The Mission of Life & The Purpose of Life*
*Oleh : Ust.Harry Santosa*
Pendidikan tidak bisa lepas dari tujuan penciptaan, tidak bisa lepas dari tugas manusia di muka bumi. Tugas manusia adalah memberi manfaat kepada orang lain dan lingkungan. Dan pendidikan mewujudkan tugas manusia di muka bumi.
Tujuan hidup (the purpose of life) adalah untuk beribadah, menjadi khalifah, imaroh, imamah. Maksud Allah harus bertemu dengan apa yang kita lakukan di muka bumi. Yang harus kita lakukan di muka bumi sudah dijelaskan pula di Al Qur’an yaitu sebagai rahmatan lil ‘alami rahmat untuk semesta alam, sebagai pembawa kabar gembira gembira dna peringatan, serta menjadi umat terbaik dan umat pertengahan. Jadi tugas/peran pendidikan adalah mendidik anak-anak agar fitrahnya menjadi peran peradaban.
Landscape Pendidikan menurut Al Qur’an :
Potensi Fitrah : manusia, bumi, waktu, sistem hidup.Pendidikan Peradaban (Fitrah Based Education) : human based education, nature based education, life based education, value and wisdom based education.Peran Peradaban : individual(Rahmatan lil Alamin & Bashiro wa Nadziro), communal (Khoiru Ummah & Ummatan Wasathon)
Fitrah Keimanan
Pengertian: Setiap anak lahir dalam keadaan telah terinstal potensi fitrah keimanan, setiap kita pernah bersaksi bahwa Allah sebagai Robb (kholiqon, roziqon, malikan). Tidak ada anak yang tidak cinta Tuhan dan Kebenaran kecuali disimpangkan dan dikubur oleh pendidikan yang salah dan gegabah. Ini meliputi moral, spiritual, keagamaan dstnya.
Setiap manusia yang diciptakan sudah beriman, sejak lahir sudah terinstal fitrah keimanan pada diri anak. Jadi lebih mudah membangun anak yang shaleh daripada anak yang tidak shaleh. Setiap bayi di dalam lahir sudah bersaksi atas Kekuasaan Allah. Riset-riset modern pun membuktikan bahwa bayi lahir itu sudah beriman. Riset tersebut ingin membuktikan bahwa bayi yang lahir itu masih kosong atau sudah terinstal.
Still Face Experiment dilakukan oleh Dr. Edward Tronick. Risetnya sangat sederhana yaitu ibu melihat anak dengan wajah ceria, lalu ibu mengubah mimik wajah menjadi menakutkan dan menyeramkan, maka anak akan merespon negatif jika stimulan yang diberikan negatif. Jadi bayi sudah dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk. Ini merupakan bagian dari fitrah keimanan dan moralitas.
Riset lain, Yale Universe Research dilakukan dnegan menggunakan sandiwara boneka untuk bayi 3-8 bulan. Dalam sandiwara boneka tersebut, bayi dipertontonkan boneka baik dan boneka jahat. Usai sandiwara, bayi diberikan pilihan souvenir boneka baik dan jahat, dan bayi memilih boneka yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa bayi bias menilai good and bad behaviour.
Lingkup Fitrah: Fitrah Keimanan meliputi fitrah beragama, fitrah bertuhan, fitrah kesucian, fitrah “malu” dan “harga diri”, fitrah moral dan spiritual, fitrah berakhlak, dan sebagainya sebagaimana dijelaskan dalam bagian klasifikasi fitrah.
Kaitan dengan Fitrah lainnya: Fitrah keimanan melingkupi semua fitrah lainnya, ini adalah aspek spiritual dan moral yang membimbing fitrah lainnya untuk konsisten menuju “the purpose of life”.
Fitrah keimanan ini berelasi dengan Sistem Hidup yaitu Agama yangFitri dan keduanya akan mengkonstruksi akhlakul karimah atau Karakter Moral (dibahas pada bagian karakter dan akhlak)
Jadi mendidik anak itu tidak sulit, tugas kita tidak menjejali anak dengan macam-macam, bukan dengan menjejali anak dengan 7200 program. Kita cukup menemani mereka menjalani kehidupan, membangkitkan imaji-imaji positif, sumringah ketika mendengar adzan, suka cita untuk melaksanakan shalat, sehingga fitrah keimanannya menjadi bangkit.
Fitrah Belajar
Bayi lahir sudah membawa fitrah ini, jika ada anak yang tidak suka belajar maka fitrahnya menyimpang. Salah satu riset yang dilakukan Annie Murphy Paul, What We Learn before We’re Born. Bayi sudah belajar sejak dalam kandungan, bayi balajar melalui ibunya, merekam dan merespon berbagai hal yang dilakukan ibunya sebagai bekal saat sudah lahir nanti. Contohnya, ketika ibu hamil suka makan tomat dan wortel, maka bayi yang sudah lahir akan suka makan tomat dan wortel dengan gembira.
Namun sebenarnya, proses 9 bulan dari pembentukan dan pencetakan yang terjadi di dalam kandungan jauh lebih mendalam dan berdampak daripada itu. Banyak dari apa yang ditemui wanita hamil dalam kesehariannya, udara yang dia hirup, makanan dan minuman yang dia makan, bahan kimia yang terpapar, bahkan emosi yang dirasakannya, dalam hal tertentu dibagikan kepada janinnya. Hal itu menciptakan berbagai pengaruh yang unik dan istimewa seperti wanita itu sendiri. Janin menggabungkan hal-hal ini ke dalam tubuhnya sendiri, membuatnya mendarah daging. Dan seringkali janin itu melakukan lebih dan memperlakukan peran serta ibunya ini sebagai informasi, semacam “kartu pos biologis” dari dunia luar.
Fitrah Bakat
Pengertian: Setiap anak adalah unik, mereka masing masing memiliki sifat bawaan yang unik. Sifat bawaan unik ini terkait dengan personality karena sifatnya melekat dan menjadi karakter kinerja. Personality yang produktif ini disebut dengan bakat atau talents. Fitrah bakat adalah potensi yang sangat terkait dengan misi hidup spesifik atau peran peradaban spesifik seseorang di muka bumi. Karenanya sering disebut juga dengan panggilan hidup.
Lingkup Fitrah: Fitrah Belajar dan Bernalar meliputi fitrah keistimewaan fisik dan fitrah keistimewaan sifat.
Kaitan dengan Fitrah lainnya: Fitrah bakat ini berelasi dengan Fitrah Kehidupan di masa atau dizaman atau di masyarakat tertentusebagai kehidupan yang anak kitaditakdirkan lahir. Fitrah kehidupan ini meliputi derivasinya seperti fitrah kearifan lokal, fitrah realitas sosial dan problematikanya, fitrah zaman dan semua aspek teknologi pada zaman tersebut. Fitrah bakat ini terkait dengan peran kepemimpinan yaitu peran Khalifah maupun Imama.
Usamah zaid dinikahkan saat umur 14 tahun. Pada umur 18 tahun beliau memimpin pasukan, sesuai dengan bakatnya. Rasulullaah memahami hal tersebut. Pengahfal quran ditunjuk Rasulullaah. Rasul sudah menetapkan para saahabat sesuai potensinya. Ada anak yang sudah menghafal quran dengan cepat. namum hal yang lebih penting adalah mencintai Allah, mencintai rasul, mencintai kebenaran.
Peran orang tua ketika anak berusia 0-7 tahun adalah sebagai fasilitator. Untuk anak usua 7-10 tahun peran orang tua adalah sebagai guide. Unutk anak usia 10-12 tahun peran orang tua sebagai coach. Dan ketika anak usia 15 tahun ke atas, orang tua sebagai partner, karena orang tua dan anak sudah setara.
Fitrah Perkembangan
Setiap manusia memiliki tahapan perkembangan hidup yang spesifik dan memerlukan pendidikan yang sesuai dengan tahapannya, karena perkembangan fisik dan psikologis anak bertahap mengikuti pertambahan usianya. Misalnya, Allah tidak memerintah ajarkan shalat sejak dini, tetapi ajarkan shalat jika mencapai usia 7 tahun. Pembiasaan boleh dilakukan tapi tetap harus didorong oleh dorongan penghayatan aqidah berupa cinta kepada Allah dari dalam diri anak-anak.