Sabtu, 22 Desember 2018

Kajian 80 - Manfaat Beriman Kepada Hari Akhir

80. Manfaat Beriman Kepada Hari Akhir

Beriman kepada hari akhir memiliki manfaat yang banyak dan pengaruh yang baik bagi seorang muslim. Diantaranya yang pertama:
1. Mengingatkan seorang muslim bahwa dunia hanyalah sebentar dan bahwasanya hari kiamat dan hisab mereka sudah dekat.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

ﺍﻗْﺘَﺮَﺏَ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﺣِﺴَﺎﺑُﻬُﻢْ ﻭَﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﻏَﻔْﻠَﺔٍ ﻣُﻌْﺮِﺿُﻮﻥَ ‏(١ ‏)

“Telah dekat bagi manusia hisab mereka sedang mereka dalam kelalaian berpaling”. (AlAnbiyaa’ 1)

2. Mengingatkan seorang muslim supaya tidak tertipu dengan kenikmatan dunia. Dan kenikmatan yang Allah berikan kepada orang-orang kafir di dunia.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

{196} ﻟَﺎ ﻳَﻐُﺮَّﻧَّﻚَ ﺗَﻘَﻠُّﺐُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒِﻠَﺎﺩِ

{197} ﻣَﺘَﺎﻉٌ ﻗَﻠِﻴﻞٌ ﺛُﻢَّ ﻣَﺄْﻭَﺍﻫُﻢْ ﺟَﻬَﻨَّﻢُ ﻭَﺑِﺌْﺲَ ﺍﻟْﻤِﻬَﺎﺩُ

“Janganlah sekali-kali kamu tertipu dengan kegiatan orang-orang kafir di negeri-negeri. Kesenangan yang sedikit, kemudian tempat kembali mereka adalah Jahannam. Dan adalah Jahannam sejelek-jelak alas”. (‘Ali Imran 196-197)

3. Mengingatkan seorang muslim bahwa kesuksesan yang sebenarnya adalah kesuksesan di akhirat.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺗُﻮَﻓَّﻮْﻥَ ﺃُﺟُﻮﺭَﻛُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻓَﻤَﻦْ ﺯُﺣْﺰِﺡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺃُﺩْﺧِﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ ‏(185 )

“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh dia telah beruntung dan tidaklah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu”. (‘Ali Imran 185)

4. Mengingatkan seorang muslim bahwa kehinaan dan kerugian yang sebenarnya adalah apabila seseorang masuk ke dalam neraka.

Allah berfirman menceritakan ucapan orang-orang yang beriman.

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﻣَﻦْ ﺗُﺪْﺧِﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺧْﺰَﻳْﺘَﻪُ ۖ ﻭَﻣَﺎ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﺼَﺎﺭ

“Wahai Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sungguh Engkau telah menghinakannya dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang zhalim”. (‘Ali Imran 192)

5. Menguatkan kesabaran seorang muslim di dalam menghadapi musibah-musibah dunia yang menimpanya. Dia menyadari bahwasanya dirinya dan apa yang dia miliki adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah.

6. Beriman kepada hari akhir, mendidik seorang muslim supaya senantiasa ikhlas dalam beramal karena dia menyadari bahwasanya amalan yang ihklaslah yang akan bermanfaat di hari kiamat.

7. Mengingatkan seorang muslim tentang pentingnya bersegera dalam bertaubat dan beristighfar dari dosa. Karena dosa adalah sebab semua bencana di akhirat.

8. Beriman kepada hari akhir mengingatkan seorang muslim untuk senantiasa bersabar di atas ketaatan kepada Allah dan bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Dan semua itu jauh lebih ringan daripada adzab di akhirat.

9. Mengingatkan seorang muslim akan besarnya nikmat islam dan iman yang Allah berikan kepadanya. Karena dengan sebab itulah Allah سبحانه وتعالى akan memberikan kebahagiaan kepadanya di dunia dan di akhirat.

10. Mengingatkan seorang muslim akan bahayanya kekafiran, kesyirikan dan kemunafikan dimana ke-3 nya adalah penyebab kekekalan di dalam neraka.

11. Beriman kepada hari akhir akan mendorong seorang muslim untuk semangat berdakwah di jalan Allah, mengajak saudara seiman untuk berpegang teguh dengan agamnnya dan mengajak orang kafir untuk masuk islam supaya terhindar dari adzab yang kekal.

12. Beriman kepada hari akhir mengingatkan kita akan pentingnya berdo’a kepada Allah, meminta kebahagiaan akhirat. Diantara do’a didalam AlQur’an adalah :

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

“Wahai Rabb kami berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari adzab neraka”. (AlBaqoroh 201)

Rasulullah صلّى الله عليه و سلّم pernah berdo’a :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا
“Ya Allah,  aku meminta kepadamu surga dan apa yang mendekatkan kepada surga baik ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepadaMu dari neraka dan apa yang mendekatkan pada neraka baik ucapan ataupun perbuatan”. (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah)

Akhirnya kita berdo’a kepada Allah semoga Allah سبحانه وتعالى menetapkan hati kita di atas agamanya, mengumpulkan kita semua di dalam surga dan menjaga kita semua dari api neraka.

———-
Sampai bertemu lagi di silsilah yang lain

Abdullah Roy
di kota Madinah

Kamis, 20 Desember 2018

Kajian 79 - Percakapan Penghuni Surga dan Penghuni Neraka

Akan terjadi percakapan antara penghuni surga, penghuni neraka dan Ashabul A’raf. Mereka adalah orang-orang yang berada di sebuah tempat yang tinggi antara surga dan neraka yang  dinamakan dg Al A’raf. Mereka adalah orang-orang yang timbangan kebaikan dan kejelekannya sama.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al A’Raf ayat 44-51 yang artinya : 

Dan para penghuni surga memanggil para penghuni neraka dengan mengatakan:


Sesungguhnya kami telah memperoleh apa yang Rabb kami janjikan kepada kami dengan haq.Apakah kalian telah memperoleh apa yang Rabb kalian janjikan kepada kalian dengan Haq? 


 Maka para penghuni neraka menjawab:


Betul.


Kemudian seorang penyeru menyeru diantara kedua golongan itu seraya mengatakan:


Laknat Allah atas orang-orang yang dholim, yaitu orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari jalan Alloh dan menginginkan jalan tersebut menjadi bengkok. Dan mereka mengingkari kehidupan akhirat.


Dan diantara keduanya yaitu antara penghuni surga dan penghuni neraka ada batas dan di atas Al A’raf ada orang-orang yang mereka mengenal masing-masing dari dua golongan tersebut dengan tanda-tanda mereka. Maksudnya mengenal penghuni surga dan penghuni neraka dengan tanda-tanda mereka. Dan para Ashabul A’raf menyeru penghuni surga, seraya mengatakan:

Salamun Alaikum (Keselamatan atas kalian).


Mereka belum memasuki surga sedang mereka ingin segera memasukinya.Dan apabila pandangan mereka dipalingkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata:

Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami bersama-sama orang-orang yang zalim.


Kemudian Ashabul A'raaf memanggil beberapa pemuka orang kafir yang mereka kenal dengan tanda-tanda mereka seraya mengatakan:

Harta yang kalian kumpulkan dan apa yang kalian sombongkan, tidaklah bermanfaat bagi kalian.Apakah mereka ini (yaitu para penghuni surga) adalah orang-orang yang kalian telah bersumpah bahwasanya mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?".


Maka dikatakan kepada Ashabul A’Raf

Masuklah kalian ke dalam surga, tidak ada ketakutan atas kalian dan tidak (pula) kalian akan bersedih.


Kemudian penghuni neraka menyeru penghuni surga:

Limpahkanlah kepada kami air atau makanan yang telah Allah berikan kepada kalian.


Para penghuni surga  menjawab:

Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya atas orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau. Dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu telah melupakan pertemuan mereka dengan hari ini. Dan dahulu mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.


Dan akan didatangkan Al Maut (kematian). Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda:

Akan  didatangkan kematian atau Al Maut dalam bentuk domba jantan yang amlah, maksudnya yang berwarna putih dan hitam. Dan warna putihnya lebih banyak.


Maka menyerulah penyeru:

Wahai penghuni surga! Para pemghuni surga pun menjulurkan leher-leher mereka dan melihat.


Kemudian  penyeru itu berkata:

Apakah kalian mengenal ini?


Mereka berkata:

Ya, ini adalah kematian


Dan mereka semuanya sebelumnya telah melihat kematian. Kemudian penyeru berkata:

Wahai penghuni neraka!


Maka para penghuni neraka menjulurkan leher-leher mereka dan melihat, kemudian penyeru berkata:

Apakah kalian mengenal ini?


Mereka menjawab:

Ya, ini adalah kematian.


Dan mereka semua sebelumnya sudah melihat kematian tersebut. Maka disembelihlah kematian.Berkatalah penyeru tersebut:

Wahai penghuni surga, kekekalan dan tidak ada kematian, dan wahai penghuni neraka, kekekalan dan tidak ada kematian (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).


Para penghuni surga bergembira karena mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan tidak akan meninggal dunia. Adapun para penghuni neraka, maka mereka akan bersedih karena mereka akan kekal di dalam adzab dan tidak akan meninggal dunia.
Ketika penghuni surga telah masuk ke dalam surga dan penghuni neraka telah masuk ke dalam neraka maka syetan yang telah menyesatkan para penghuni neraka akan berlepas diri dari mereka. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 22 yang artinya :

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara telah diselesaikan:

Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali aku tidak memiliki kekuasaan atas kalian, melainkan (sekedar) aku mengajak kalian lalu kalian mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku mengingkari perbuatan kalian, ketika kalian sebelumnya mempersekutukan aku (dengan Allah). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih".


Demikianlah akhir yang buruk bagi syetan dan para pengikut mereka karena mereka akan kekal di dalam neraka selama-lamanya. Dan demikianlah akhir yang baik bagi orang-orang yang bertakwa, mereka akan kekal selama-lamanya di dalam surga.

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.

Rabu, 19 Desember 2018

Kajian 78 - An Naar dan Adzabnya (Bagian Ketiga)

BimbinganIslam.com
Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA
Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir
Halaqah 78 | An Naar dan Azabnya (Bagian Ketiga)
Download Audio : bit.ly/BiAS-AR-S05-H78
_________________________

AN NAAR DAN AZABNYA (BAGIAN KETIGA)

 

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

 

Halaqah yang ke-78 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang An Nār (Neraka) dan Azabnya bagian yang ketiga.

♦ Di antara makanan penduduk neraka adalah dhari’.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَّيۡسَ لَهُمۡ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ۬ (٦) لَّا يُسۡمِنُ وَلَا يُغۡنِى مِن جُوعٍ۬ (٧)

“Tidak ada makanan bagi mereka kecuali dhari’ yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.”

(QS Al Ghāsiyah: 6-7)

Ada yang mengatakan dhari’ adalah nama tumbuhan berduri. Dan di antara makanan mereka adalah buah dari pohon zaqqum.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ (٤٣) طَعَامُ ٱلۡأَثِيمِ (٤٤) كَٱلۡمُهۡلِ يَغۡلِى فِى ٱلۡبُطُونِ (٤٥) كَغَلۡىِ ٱلۡحَمِيمِ (٤٦) خُ

“Sesungguhnya pohon zaqqum adalah makanan orang yang sangat berdosa. Dia seperti cairan logam yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang sangat panas.”

(QS Ad Dukhān: 43-46)

Dalam ayat yang lain Allāh mengabarkan bahwasanya zaqqum adalah:

↝ Pohon yang keluar dari dasar neraka.
↝ Mayangnya seperti kepala-kepala syaithān.
↝ Para penghuni neraka akan memakannya dan memenuhi perutnya dengan buah tersebut.

(QS As Sāfaat: 62-66)

 

Allāh juga menyebutkan bahwasanya setelah penuh perut mereka dengan buah zaqqum, maka mereka akan meminum dari air yang mendidih seperti unta yang sangat kehausan → (Lihat Al Wāqi’ah: 51-55).

 

Di dalam surat Al Kahfi: 29, disebutkan bahwasanya setiap kali mereka meminta air minum, maka mereka akan diberi air minum seperti cairan logam yang mendidih yang akan menghanguskan wajah-wajah mereka. Maksudnya ketika air tersebut mendekat ke mulut mereka. Dan ketika meminumnya, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus mereka.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمً۬ا فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ

“Dan mereka akan diberi air minum yang sangat panas, maka air panas tersebut akan memotong-motong usus-usus mereka.”

(QS Muhammad: 15)

 

♦ Dan di antara makanan penghuni neraka adalahghislīn, yaitu nanah penduduk neraka yang sangat busuk baunya dan sangat tidak enak rasanya.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَلَيۡسَ لَهُ ٱلۡيَوۡمَ هَـٰهُنَا حَمِيمٌ۬ (٣٥) وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنۡ غِسۡلِينٍ۬ (٣٦) لَّا يَأۡكُلُهُ ۥۤ إِلَّا ٱلۡخَـٰطِـُٔونَ (٣٧)

“Maka tidak ada baginya pada hari ini teman dekat di sini. Dan tidak ada makanan bagi mereka kecuali dari ghislīn. Tidak memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.”

(QS Al Haqqāh: 35-37)

 

Pakaian mereka dari api dan tembaga panas.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَٱلَّذِينَ ڪَفَرُواْ قُطِّعَتۡ لَهُمۡ ثِيَابٌ۬ مِّن نَّارٍ۬ يُصَبُّ

“Maka orang-orang kāfir akan dipotongkan bagi mereka pakaian-pakaian dari api.”

(QS Al Hajj:19)

Dan Allāh berfirman:

سَرَابِيلُهُم مِّن قَطِرَانٍ۬ وَتَغۡشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ

“Pakaian mereka dari tembaga panas dan api akan menutupi wajah-wajah mereka.”

(QS Ibrāhim: 50)

Kulit penghuni neraka yang begitu tebal akan matang. Namun setiap matang Allāh akan mengembalikan seperti semula, supaya dia merasakan adzab kembali → (Lihat An Nisā : 56).

Isi perut mereka akan meleleh dan kulit mereka akan hancur setelah disiram dengan air panas. Dan mereka akan dipukul dengan palu-palu dari besi setiap kali mereka berusaha untuk keluar dari siksa → (Al Hajj:19-22).

Di dalam neraka mereka akan diseret di atas wajah-wajah mereka.

Allāh berfirman:

يَوۡمَ يُسۡحَبُونَ فِى ٱلنَّارِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ

“Pada hari di mana mereka akan diseret di dalam neraka di atas wajah-wajah mereka.”

(QS Al Qāmar: 48)

 

Wajah mereka akan menjadi hitam → (Ali Imrān: 106).

Leher mereka akan dibelenggu dan kaki mereka akan dirantai kemudian diseret di dalam air yang mendidih dan dibakar dengan api → (Lihat Surat Ghāfir: 71-72).

 

Demikianlah pedihnya adzab bagi penghuni neraka. Mereka berteriak meminta kepada Allāh supaya dikeluarkan dari neraka dan beramal shālih .

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَهُمۡ يَصۡطَرِخُونَ فِيہَا رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا نَعۡمَلۡ صَـٰلِحًا غَيۡرَ ٱلَّذِى ڪُنَّا نَعۡمَلُۚ

“Dan mereka berteriak dari dalam neraka:

‘Wahai Rābb kami, keluarkanlah kami maka kami akan beramal shālih, amalan yang lain dari apa yang sudah kami amalkan’.”

(QS Fāthir: 37)

Namun permintaan mereka tidak berarti. Mereka juga meminta kepada para penjaga neraka supaya mereka berdo’a kepada Allāh agar meringankan adzab kepada mereka, meskipun hanya satu hari, supaya mereka bisa istirahat → (Ghāfir: 49).

Namun permintaan mereka tidak membawa hasil. Mereka juga berkata kepada Malaikat Malik, malaikat penjaga neraka, supaya Allāh mematikan mereka saja.

Allāh berfirman:

وَنَادَوۡاْ يَـٰمَـٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَ‌ۖ قَالَ إِنَّكُم مَّـٰكِثُونَ

“Dan mereka memanggil, ‘Wahai Malik, hendaklah Rābb-mu mematikan kami’.”

Malik berkata, ‘Sesungguhnya kalian akan terus tinggal di neraka’.”

(QS Az Zukhruf: 77)

Mereka tidak akan keluar dari neraka, tidak akan diringankan adzabnya dan tidak akan dimatikan. Balasan bagi orang-orang yang kāfir kepada Allāh Rābbul ‘Alamiin.

 

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al Madīnah

 

Selasa, 18 Desember 2018

Kajian 77- Neraka dan Adzabnya (Bagian Kedua)

Selasa, 18 Desember 2018 M
👤 Ustadz ‘Abdullāh Roy, MA
📘 Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir
🔊 Halaqah 77 | An-Nār (Neraka) dan Adzabnya (Bagian Kedua)
⬇ Download Audio : bit.ly/BiAS01-AR-S05-H77
_________________________

AN-NĀR (NERAKA) DAN ADZABNYA (BAGIAN KEDUA)

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-77 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “An-Nār (Neraka) dan Adzabnya (Bagian Kedua)”

Neraka akan dinyalakan dihari kiamat dan apabila sudah meyala dia tidak akan padam.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَإِذَا ٱلۡجَحِيمُ سُعِّرَتۡ

“Dan apabila neraka dinyalakan.”

(QS At-Takwir: 12)

Dan Allāh berfirman:

ڪُلَّمَا خَبَتۡ زِدۡنَـٰهُمۡ سَعِيرً۬ا

“Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala apinya.”

(QS Al-Isrā’: 97)

Neraka bisa melihat, mendengar dan berbicara. Rāsūlullāh shāllallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Akan keluar potongan dari neraka yang berbentuk leher pada hari kiamat. Dia memiliki dua mata yang melihat, dua telinga yang mendengar dan lisan yang berbicara.

Dia berkata:

Aku diberi tugas untuk mengadzab tiga golongan. Setiap orang yang sombong dan keras kepala (maksudnya dalam menentang kebenaran). Orang yang berdoa kepada selain Allāh bersama Allāh. Dan orang-orang yang menggambar (yaitu menggambar mahluk hidup yang bernyawa).”

(Hadits shahih riwayat Tirmidzi).

Pintu-pintu neraka ada tujuh. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

لَهَا سَبۡعَةُ أَبۡوَٲبٍ۬ لِّكُلِّ بَابٍ۬ مِّنۡہُمۡ جُزۡءٌ۬ مَّقۡسُومٌ

“Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu ada bagiannya.”

(QS Al-Hijr: 44)

Maksudnya, akan dimasuki penghuni neraka sesuai dengan amalannya. Pintu-pintu tersebut akan dibuka langsung ketika penduduk neraka sampai di depan pintu neraka tanpa adanya syafaat (Lihat QS Az-Zumar: 71).

Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR Bukhari dan Muslim).

Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka untuk mereka.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

عَلَيۡہِمۡ نَارٌ۬ مُّؤۡصَدَةُۢ

“Bagi mereka neraka yang tertutup.”

(QS Al-Balad: 20)

Neraka memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan kedahsyatan adzabnya.

Orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ

“Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah dari neraka .”

(QS An-Nisa: 145)

Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh Rāsūlullāh shāllallāhu ‘alayhi wa sallam:

“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang memakai dua sandal dan dua tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya dengan sebab keduanya. Seperti mendidihnya periuk. Dia tidak melihat ada orang yang lebih keras adzabnya dari pada dia. Padahal sesungguhnya dialah orang yang paling ringan adzabnya.”

(HR Bukhari dan Muslim)

Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu dan segala sesuatu yang disembah selain Allāh dan dia ridhā.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

فَٱتَّقُواْ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُۖ أُعِدَّتۡ لِلۡكَـٰفِرِينَ

“Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan untuk orang-orang kafir.”

(QS Al-Baqārāh: 24)

Dan Allāh berfirman:

إِنَّڪُمۡ وَمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنتُمۡ لَهَا وَٲرِدُونَ

“Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allāh adalah bahan bakar jahannam. Kalian akan memasukinya.”

(QS Al-Anbiya: 98)

Api neraka adalah api yang sangat panas. Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu dari tujuh puluh bagian api neraka.

Tidak ada kesejukan sama sekali di dalam neraka. Benda-benda sekitar yang diharapkan memiliki kesejukan, ternyata merupakan adzab tersendiri bagi penghuninya. Angin yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan atau naungan dari asap yang sangat hitam.

Allāh berfirman:

وَأَصۡحَـٰبُ ٱلشِّمَالِ مَآ أَصۡحَـٰبُ ٱلشِّمَالِ (٤١) فِى سَمُومٍ۬ وَحَمِيمٍ۬ (٤٢) وَظِلٍّ۬ مِّن يَحۡمُومٍ۬ (٤٣) لَّا بَارِدٍ۬ وَلَا كَرِيمٍ (٤٤)

“Dan golongan kiri, betapa sengsaranya golongan kiri. Di dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan asap yang hitam. Teduhan yang tidak dingin dan tidak menyenangkan untuk dipandang.”

(QS Al-Waqiah: 41-44)

Dan Allāh berfirman yang artinya:

“Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang. Yang tidak menaungi dan tidak melindungi dari api neraka. Sungguh neraka akan melemparkan percikan api sebesar istana (maksudnya tinggi dan besar). Percikan api tersebut seperti unta-unta hitam yang condong ke warna kuning.”

(QS Al-Mursalat: 30-33)

Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik, ahlul kitab yaitu Yahudi dan Nasrani dan orang-orang munafik.

Allāh berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيہَآۚ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka jahannam, kekal di dalamnya.”

(QS Al-Bayyinah: 6)

Dan Allāh berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ جَامِعُ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ وَٱلۡكَـٰفِرِينَ فِى جَهَنَّمَ جَمِيعًا

“Sesungguhnya Allāh akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam semuanya.”

(QS An-Nisa: 140)

Di antara penghuni neraka adalah Fir’aun yang ada di zaman Nabi Musa (Lihat QS Hud: 98).

Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth (QS At-Tahrim: 10).

Serta Abu Lahab dan istrinya (Lihat QS Al-Massad: 1-5).

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al Madīnah

✒Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________________

Minggu, 09 September 2018

Fitrah Based Education

Arisan BTT ke-14

Kamis, 14 Desember 2017

Materi dari *Resume Seminar Parenting Mengenal Fitrah Based Education oleh Ust.Harry Santosa*

Nurul Huda Islamic Center UNS, 9 Desember 2017.

_Oleh: Nunik Nurhayati, Solo_

– jangan pernah banding2kan anak. Karena setiap mereka punya keistimewaan masing2. Umar bin khatab hebat tapi tidak pernah dipilih menjadi panglima perang. Karena basic nya Umar tempramental..maka yg menjadi panglima perang adalah Khalid bin Walid yg tenang dan bisa mengambil keputusan dengan tepat di lapangan karena ketenangannya.

– anak yg cengeng bisa jadi ia mempunyai potensi perasa. Banyak penulis yg berhasil memfilmkan novelnya karena menyentuh hati audience nya.

-anak yg cerewet bisa jadi kedepannya ia adalah public relation, dosen, ulama, MC ,dll.

-anak yg keras kepala bisa jadi kedepannya ia adalah pemimpin besar.

-kenakalan adalah jeritan hati yg belum ketemu jalan keluarnya atau potensi yg belum tampak buahnya.

-ibaratnya pohon yg belum berbuah dikasih pupuk dan air yg banyak. Akhirnya busuk. Yg diperlukan adalah kesabaran dengan pupuk yg tepat.

– anak yg suka suudzon bisa jadi kedepannya menjadi detektif, aparat penegak hukum yg membutuhkan potensi analisa dan kewaspadaan.

-motivasi dari luar atau training sekarang SDH tidak laku. Karena tidak dianggap efektif. Yg sekarang laku adalah motivasi dr dalam diri sendiri.

-apapun yg Allah berikan pada anak kita harus ridho. Karena keridhoan orang tua adalah awal membuka potensi anak-anak nya..

-menyusui bukan sekedar proses memberi nutrisi tapi proses mengajarkan aqidah. Maka jangan disambi, tapi fokus sentuhan ke sentuhan, tatapan ke tatapan.. karena proses menyusui adalah transfer pesan dari Rabb kepada ibu kepada anaknya .

-membesarkan anak bukan untuk menjadi sarjana, tapi menjadi peran peradaban.

-anak dibawah 7 tahun harus dikenalkan dengan aqidah tapi jangan doktrin dan penuh ketakutan misalnya tentang neraka.. tapi ceritakan dengan cinta misalnya tentang pesona surga. Buat anak terpesona dengan Rabb nya. Setiap adzan bisa dipeluk anaknya dan ucapkan kata2 hikmah.. perintah sholat adalah 7tahun. Jadi jangan paksa anak tertib sholat sebelum 7tahun.

-anak dibawah 7tahun masih individualitas karena belum paham rules. Egosentris. Jadi normal dan wajar jika punya keinginan atau tidak mau berbagi. Bukan membiarkan akhlaq yg tidak baik. Tp biarkan fitrah nya, jangan dipaksa berbagi. Utamakan anak kita jika berebutan mainan.

-anak2 yg puas egonya dibawah 7tahun akan mudah berbagi setelahnya. Tapi jika dibawah 7tahun sudah diciderai fitrahnya ia akan menjadi anak yg gugup, Tdk mampu mengambil keputusan, dll.

-Buat anak cinta Qur’an jangan paksa anak bisa dan hafal baca Qur’an . Ajari anak cinta buku bukan bisa baca buku. Karena anak yg cinta buku akan membaca seumur hidup nya.

-dalam pendidikan agama bukan sekedar sebanyak apa anak paham agama. Tapi sejauh mana mereka semangat belajar agama.

-tugas kita bukan sebanyak apa mengajarkan pengetahuan karena ilmu pengetahuan berkembang terus menerus. Tugas kita adalah menanamkan kepada anak2 gairah mereka mencari ilmu dan memecahkan permasalahan yg ada di alam semesta.

-kenangan indah dengan org tua saat kecil, akan terekam dan membekas di ingatan anak2 di masa depannya. Kalau kita sibuk mendidik anak 0-15 tahun, setelah 15 tahun kita akan menuai senyuman. Jika kita tidak sibuk mendidik anak 0-15 tahun, maka kita akan menuai kesedihan.

– jangan menyerahkan anak sepenuhnya ke sekolah. Tapi orang tua harus hands on. Sekolah hanya memberi pengetahuan. Akhlaq adalah tugas orang tua.

-tiada kebetulan dimuka bumi. Kita dilahirkan dimuka bumi bukan karena kebetulan. Kita ditemukan pasangan kita bukan karena kebetulan. Setiap penciptaan pasti ada maksudnya. Manusia diciptakan untuk beribadah dan sebagai khilafah. Setiap maksud ada tugas nya. Seorang yg tidak tahu maksud ia diciptakan, ia tidak akan tahu apa tugas yg harus ia lakukan.

-temukan lah peran terbaik untuk melaksanakan tugas penciptaan. Modal utamanya adalah fitrah.

– semua fitrah manusia harus dioptimalkan secara seimbang.

-penyebab perceraian: ayah yg tidak memiliki misi keluarga dan berpencar nya Anggota keluarga diluar rumah tanpa ada konsep yg jelas.

-contoh keluarga Habibie , sedari kecil ia terobsesi pada pesawat. Sampai seorang Habibie mempunyai family mission yaitu menjadi keluarga yg mencintai pesawat. Istrinya, ibu Ainun mendukung penuh misi suaminya. Dan dampaknya Habibie mencintai istrinya sepenuhnya.

-tumbuhkanlah fitrah dengan baik.

-islam mengajarkan anak 15 tahun sudah masuk baligh dan tidak wajib dinafkahi. Jika ada anak yg masih dinafkahi namanya adalah disodaqohi. Maka, kembangkan dan tumbuhkan lah fitrah mandiri anak2. Jadi jangan semata2 menyiapkan uang untuk masa depan atau kuliah mereka. Tapi mandirikan mereka.

– fitrah based education adalah menyiapkan anak2 kita mempersiapkan peradaban.

-karakter dilahirkan apa dibentuk? Dua-duanya. Ada yg sejak lahir, ada yg dibentuk. Cerewet karakter dari lahir. Disiplin , amanah adalah karakter yg dibentuk.

-tips menumbuhkan fitrah: bersyukur, ridho, tidak obsesif, tidak pesimis,.

-setiap anak punya jalan hidup nya masing-masing. Allah memberikan jalan Nya. Orang tua bertugas mendampingi nya.

-8konsep fitrah yg harus tumbuh semua. Bukan pilihan.

1.Fitrah keimanan : aqidah yg kuat

2.Fitrah belajar : keingintahuan modal profesional, inovasi.

3.Fitrah bakat: potensi

4.Fitrah seksualitas: berfikir dan bersikap sesuai gender.

5.Fitrah jasmani

6.Fitrah bahasa

7.fitrah individualitas

8. Fitrah perkembangan.

-ayah hebat lahir dari ayah yang hebat. Kuatkan lisan dan pendengaran. Dialog orang tua dan anak banyak dialquran antara ayah dan anaknya.

-Anak laki laki usia 7-10 taun dekatkan anak laki2 dan ayah nya , naik gunung , dan permainan kelaki-lakian nya. Agar di masa depannya anak laki laki tumbuh menjadi laki laki yg kelaki-lakian. Anak perempuan usia 7-10 dekatkan pada ibunya. Libatkan mereka masak, menjahit mukena nya, dan peran perempuan2 lainnya.

-anak laki2 usia 11-14 dekatkan dengan ibunya agar ia tahu peran lawan jenis nya. Kedepannya ia akan tau bagaimana memperlakukan perempuan atau istrinya. Anak perempuan usia 11-14 dekatkan dengan ayah agar ia bisa menilai mana laki2 baik dan tidak di masa remaja dan dewasa nya .

-fitrah yg pernah cidera waktu kecil tidak akan mudah disembuhkan..

-bagaimana jika usia 9 tahun belum mau sholat? Maka ulang lagi basis fitrah 0-7thaun. Buat ia cinta dengan Islam.. atau bagaimana jika anak peragu atau penakut? Kemungkinan ada ego yg cidera..

-bedakan bakat dan cita2. Bakat adalah yg sifat ygunik sejak kecil. Misal suka nyuruh, suka cerita,dll. Orang tua bisa observasi anak nya agar tau sifatnya. Buat jurnal. Satu anak satujurnal. Jika sudah kedetect sifat dan bakatnya bisa beri aktivitas sesuai dengan bakatnya. Usia 7-10 adalah usia eksplorasi bakat. Jika setelah nya ia melakukan aktivitas itu enjoy, mengulang2 maka bisa jadi itu bakatnya. 11-14 bisa jadi sudah ajeg dan berikan ia mentor atau pakar.

-yakinlah pada fitrah anak jangan khawatirkan rezekinya di masa depan. Fitrah yg beres dan tidak cidera adalah modal kemandirian nya di masa depan.

*The Mission of Life & The Purpose of Life*

*Oleh : Ust.Harry Santosa*

Pendidikan tidak bisa lepas dari tujuan penciptaan, tidak bisa lepas dari tugas manusia di muka bumi. Tugas manusia adalah memberi manfaat kepada orang lain dan lingkungan. Dan pendidikan mewujudkan tugas manusia di muka bumi.

Tujuan hidup (the purpose of life) adalah untuk beribadah, menjadi khalifah, imaroh, imamah. Maksud Allah harus bertemu dengan apa yang kita lakukan di muka bumi. Yang harus kita lakukan di muka bumi sudah dijelaskan pula di Al Qur’an yaitu sebagai rahmatan lil ‘alami rahmat untuk semesta alam, sebagai pembawa kabar gembira gembira dna peringatan, serta menjadi umat terbaik dan umat pertengahan. Jadi tugas/peran pendidikan adalah mendidik anak-anak agar fitrahnya menjadi peran peradaban.

Landscape Pendidikan menurut Al Qur’an :

Potensi Fitrah : manusia, bumi, waktu, sistem hidup.Pendidikan Peradaban (Fitrah Based Education) : human based education, nature based education, life based education, value and wisdom based education.Peran Peradaban : individual(Rahmatan lil Alamin & Bashiro wa Nadziro), communal (Khoiru Ummah & Ummatan Wasathon)

Fitrah Keimanan

Pengertian: Setiap anak lahir dalam keadaan telah terinstal potensi fitrah keimanan, setiap kita pernah bersaksi bahwa Allah sebagai Robb (kholiqon, roziqon, malikan). Tidak ada anak yang tidak cinta Tuhan dan Kebenaran kecuali disimpangkan dan dikubur oleh pendidikan yang salah dan gegabah. Ini meliputi moral, spiritual, keagamaan dstnya.

Setiap manusia yang diciptakan sudah beriman, sejak lahir sudah terinstal fitrah keimanan pada diri anak. Jadi lebih mudah membangun anak yang shaleh daripada anak yang tidak shaleh. Setiap bayi di dalam lahir sudah bersaksi atas Kekuasaan Allah. Riset-riset modern pun membuktikan bahwa bayi lahir itu sudah beriman. Riset tersebut ingin membuktikan bahwa bayi yang lahir itu masih kosong atau sudah terinstal.

Still Face Experiment dilakukan oleh Dr. Edward Tronick. Risetnya sangat sederhana yaitu ibu melihat anak dengan wajah ceria, lalu ibu mengubah mimik wajah menjadi menakutkan dan menyeramkan, maka anak akan merespon negatif jika stimulan yang diberikan negatif. Jadi bayi sudah dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk. Ini merupakan bagian dari fitrah keimanan dan moralitas.

Riset lain, Yale Universe Research dilakukan dnegan menggunakan sandiwara boneka untuk bayi 3-8 bulan. Dalam sandiwara boneka tersebut, bayi dipertontonkan boneka baik dan boneka jahat. Usai sandiwara, bayi diberikan pilihan souvenir boneka baik dan jahat, dan bayi memilih boneka yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa bayi bias menilai good and bad behaviour.

Lingkup Fitrah: Fitrah Keimanan meliputi fitrah beragama, fitrah bertuhan, fitrah kesucian, fitrah “malu” dan “harga diri”, fitrah moral dan spiritual, fitrah berakhlak, dan sebagainya sebagaimana dijelaskan dalam bagian klasifikasi fitrah.

Kaitan dengan Fitrah lainnya: Fitrah keimanan melingkupi semua fitrah lainnya, ini adalah aspek spiritual dan moral yang membimbing fitrah lainnya untuk konsisten menuju “the purpose of life”.

Fitrah keimanan ini berelasi dengan Sistem Hidup yaitu Agama yangFitri dan keduanya akan mengkonstruksi akhlakul karimah atau Karakter Moral (dibahas pada bagian karakter dan akhlak)

Jadi mendidik anak itu tidak sulit, tugas kita tidak menjejali anak dengan macam-macam, bukan dengan menjejali anak dengan 7200 program. Kita cukup menemani mereka menjalani kehidupan, membangkitkan imaji-imaji positif, sumringah ketika mendengar adzan, suka cita untuk melaksanakan shalat, sehingga fitrah keimanannya menjadi bangkit.

Fitrah Belajar

Bayi lahir sudah membawa fitrah ini, jika ada anak yang tidak suka belajar maka fitrahnya menyimpang. Salah satu riset yang dilakukan Annie Murphy Paul, What We Learn before We’re Born. Bayi sudah belajar sejak dalam kandungan, bayi balajar melalui ibunya, merekam dan merespon berbagai hal yang dilakukan ibunya sebagai bekal saat sudah lahir nanti. Contohnya, ketika ibu hamil suka makan tomat dan wortel, maka bayi yang sudah lahir akan suka makan tomat dan wortel dengan gembira.

Namun sebenarnya, proses 9 bulan dari pembentukan dan pencetakan yang terjadi di dalam kandungan jauh lebih mendalam dan berdampak daripada itu. Banyak dari apa yang ditemui wanita hamil dalam kesehariannya, udara yang dia hirup, makanan dan minuman yang dia makan, bahan kimia yang terpapar, bahkan emosi yang dirasakannya, dalam hal tertentu dibagikan kepada janinnya. Hal itu menciptakan berbagai pengaruh yang unik dan istimewa seperti wanita itu sendiri. Janin menggabungkan hal-hal ini ke dalam tubuhnya sendiri, membuatnya mendarah daging. Dan seringkali janin itu melakukan lebih dan memperlakukan peran serta ibunya ini sebagai informasi, semacam “kartu pos biologis” dari dunia luar.

Fitrah Bakat

Pengertian: Setiap anak adalah unik, mereka masing masing memiliki sifat bawaan yang unik. Sifat bawaan unik ini terkait dengan personality karena sifatnya melekat dan menjadi karakter kinerja. Personality yang produktif ini disebut dengan bakat atau talents. Fitrah bakat adalah potensi yang sangat terkait dengan misi hidup spesifik atau peran peradaban spesifik seseorang di muka bumi. Karenanya sering disebut juga dengan panggilan hidup.

Lingkup Fitrah: Fitrah Belajar dan Bernalar meliputi fitrah keistimewaan fisik dan fitrah keistimewaan sifat.

Kaitan dengan Fitrah lainnya: Fitrah bakat ini berelasi dengan Fitrah Kehidupan di masa atau dizaman atau di masyarakat tertentusebagai kehidupan yang anak kitaditakdirkan lahir. Fitrah kehidupan ini meliputi derivasinya seperti fitrah kearifan lokal, fitrah realitas sosial dan problematikanya, fitrah zaman dan semua aspek teknologi pada zaman tersebut. Fitrah bakat ini terkait dengan peran kepemimpinan yaitu peran Khalifah maupun Imama.

Usamah zaid dinikahkan saat umur 14 tahun. Pada umur 18 tahun beliau memimpin pasukan, sesuai dengan bakatnya. Rasulullaah memahami hal tersebut. Pengahfal quran ditunjuk Rasulullaah. Rasul sudah menetapkan para saahabat sesuai potensinya. Ada anak yang sudah menghafal quran dengan cepat. namum hal yang lebih penting adalah mencintai Allah, mencintai rasul, mencintai kebenaran.

Peran orang tua ketika anak berusia 0-7 tahun adalah sebagai fasilitator. Untuk anak usua 7-10 tahun peran orang tua adalah sebagai guide. Unutk anak usia 10-12 tahun peran orang tua sebagai coach. Dan ketika anak usia 15 tahun ke atas, orang tua sebagai partner, karena orang tua dan anak sudah setara.

Fitrah Perkembangan

Setiap manusia memiliki tahapan perkembangan hidup yang spesifik dan memerlukan pendidikan yang sesuai dengan tahapannya, karena perkembangan fisik dan psikologis anak bertahap mengikuti pertambahan usianya. Misalnya, Allah tidak memerintah ajarkan shalat sejak dini, tetapi ajarkan shalat jika mencapai usia 7 tahun. Pembiasaan boleh dilakukan tapi tetap harus didorong oleh dorongan penghayatan aqidah berupa cinta kepada Allah dari dalam diri anak-anak.

Kamis, 31 Mei 2018

Rangking 1 Bukan Kunci Sukses

Wanita ini Beberkan, "Ranking 1 Bukan Kunci Sukses", ini Cara Deteksi Kecerdasan Anak yang Tepat

Mungkin bunda selama ini melihat kecerdasan anak berdasarkan ranking, tapi taukah selama ini bunda salah, ada ilmu dan tips yang tepat mendeteksi kecerdasan ana lewat nilai rapor yang ada perhitungannya.

Salah satu akun facebook membagikan ilmunya untuk para orang tua, supaya bisa melihat potensi yang dimiliki anak bunda.

Pasti bunda juga sering melihat rapor anak seusai pembagian, tapi kadang hanya melihatnya saja, atau jika dapat ranking ya sudah dibiarkan saja.

Padahal mengetahui kemampuan, kecerdasaan, potensi anak sangat penting juga, karena bisa dikembangkan dan didukung agar lebih maju dan lebih sukses nantinya.

Akun facebook bernama Diana Agustin, menuliskan ilmu yang sangat berguna dan bermanfaat bagi bunda yang ingin mejadikan anaknya sukses nanti.

Seperti ini tulisan asli Diana Agustin yang diunggah di akun facebooknya

Akhir bulan Desember adalah penerimaan raport buat para putra-putri kita.

Saya ikut bahagia di hari yang penuh ceria ini , dan ijinkan saya berbagi tips buat bapak ibu semua.

Tips berikut barangkali memiliki sudut pandang yang mungkin berbeda. Namun jika perspektifnya sama, alhamdulillah.

Yg utama semoga bermanfaat untuk kita semua.

Raport adalah *Progress Report Pembelajaran* laporan perkembangan ananda selama satu semester dalam menempuh seperangkat materi pelajaran dan *BUKAN hasil akhir*

Oleh karenanya saat menerima raport lakukan hal2 berikut :

1. *Tutup raport* terlebih dulu ! Tanyakan kpd ananda Pelajaran apa yg ia sukai dan siapakah guru yg ia sukai.

Ini akan berpengaruh terhadap nilai di dalam raport.

Belajar adalah hasil kerja mental emosional (EQ) yg kemudian mengarahkan kemampuan kognitif nya (IQ) untuk meresponnya untuk memperoleh nilai2 belajar.

2. *Buka raport.* Fokus kepada nilai TERTINGGI yg ada di raport.

Coba cek adakah signifikansi dg pelajaran yg diminati anak dan guru nya yg dia sukai.

Sekali lagi

*FOKUS lah kepada NILAI TERTINGGI* karena disitulah *KELEBIHAN* ananda. Itulah Anugerah terindah dari Tuhan Alloh yg diberikan. Terima dan Syukuri !

Berikan senyuman dan ucapan dg kalimat yg berisi pujian, apresiasi dan penghargaan dg tulus kpd ananda atas prestasinya.

3. *Perhatikan nilai nilai yg tertinggi dan nilai nilai pelajaran yg rendah.*

Perhatikan pembagian secara sederhana untuk memudahkan memetakan Oka (otak kanan) dan Oki (otak kiri)

kelompok pelajaran *otak kiri* (matematika, IPA/sains, fisika, kimia, biologi, teknik dll)

*Otak Kanan* ( bahasa, seni,IPS,)

Jika Ananda dominannya di Oki maka arahkan nantinya ke jurusan sesuai bidang Otak kiri. Demikian sebaliknya.

Raport Ini juga bermanfaat u deteksi kecerdasan sekaligus penjurusan !!!

Jangan sekali kali memaksakan anak yg dominan di pelajaran otak kanan, misalnya, untuk kuliah / sekolah menengah di jurusan golongan otak kiri semisal Matematika, IPA , kedokteran, teknik dll .

Selain kasihan kepada anak, karena menjadi beban, juga kecerdasan anak memang bukan disitu,akhirnya hasilnya/prestasiny menjadi kurang maksimal.

4. *Tanyakan kepada ananda, nilai pelajaran apa yg rendah, mengapa bisa terjadi dan bagaimana solusinya untuk selanjutnya !*

Ini sekaligus berguna bagi penguatan fondasi jiwa dan mental anak.

Melatih anak agar ia menerima diri apa adanya. Memaafkan diri dan ikhlas atas kekurangan kita sbg hamba Alloh yg lemah, kurang, sehingga memotivasi diri untuk memperbaiki.

Kecerdasan spiritual (SQ) dan keimanan yg kokoh dibangun dg melihat diri bahwa manusia memiliki sekian banyak KELEBIHAN sekaligus KELEMAHANNYA...!

Maka latihlah ananda untuk belajar menerima diri apa adanya.

5. *Jangan sekali kali MEMBANDING BANDINGKAN dg anak lain!* Karena anak anda adalah unik, berbeda dan HANYA SATU DI DUNIA tidak ada duanya.

Alloh sdh memberi Fitroh terbaik !
bakat, minat, kecerdasan, modalitas belajar dan potensi yg khas yg berbeda dg anak lain.

So Jangan dibandingkan !!! Karena putra putri Anda Tidak ada bandinganya.

Tulisan dari sahabat berikut ini juga layak untuk diperhatikan :

1. BERHENTILAH anda memamerkan ranking puta-putri anda!

Yang TERPENTING dari Pendidikan itu BUKAN ranking.

Hakekat dari pendidikan itu adalah menjadikan anak anda:
• mencintai aktivitas membaca untuk mencari pengetahuan
• bisa berpikir logis
• tahu nilai-2 benar & salah
• mampu mengembangkan bakatnya, dan
• punya semangat juang untuk mewujudkan apa yang dia inginkan secara disiplin & konsisten.

2. BERHENTILAH anda menjadikan ranking putra-putri sebagai kunci dari keberhasilan !

Ketika kita menjadikan ranking sebagai bukti keberhasilan pada anak kita, dampak terbesar adalah pada titik itulah kita berfokus. Kenyataannya TIDAK !!

• Saat anak anda mencintai membaca maka mereka menguasai banyak pengetahuan, tidak peduli apakah mereka punya ranking baik atau buruk.

• Saat anak anda bisa bepikir logis maka mereka akan mampu membangun visi dan impian mereka. Visi dan impian mereka itu tidak bisa dinilai per semester atau per semester untuk diperbandingkan antara anak satu dengan anak lainnya.

• Saat anak anda tahu mana nilai yang benar dan mana yang salah maka mereka akan punya integritas

• Saat mereka mengenal bakat mereka yang sesungguhnya maka mereka akan mampu menghasilkan karya dan dedikasi yang terbaik

• Saat anak anda punya semangat juang maka itulah kunci sejatinya kesuksesan hidup.
Dan ini semua tidak bisa diranking.

Jika anda fokus pada ranking maka anda akan kehilangan nilai-nilai yang hakiki dalam pendidikan.

Kalau anda harus kompromi dengan sistem pendidikan sekolah maka “kompromi” anda adalah, usahakan anak anda SELALU naik kelas dan bergairah menjalani aktivitas sekolahnya.

Terakhir,
Maknai nilai raport anak anda *HANYA* sebagai *SALAH SATU* indikator untuk tahu mana titik lemahnya, mana titik unggul ...

Semoga dg raportan yg bapak ibu terima, semakin memotivasi untuk tumbuh kembangnya potensi dan kecerdasan serta bakat minat ananda !

Raportan bukan Raport Amal Baik dan Buruk Hari Akhir, bukan!!!

Buku Raport ananda bukan catatan amal baik dan buruk hari akhir nanti, yg tidak bisa diperbaiki.

Raport bukan hasil akhir, ia adalah catatan hasil belajar ananda yg masih bisa dievaluasi dan diperbaiki !

Jumat, 16 Februari 2018

Inner ChildKu = Masalah Terbesarku?

INNER CHILD KU = MASALAH TERBESARKU?

By: Amalia Sinta

"Mbak Sin, aku udah baca teori parenting ini itu. Tapi kenapa aku masih gampang meledak-ledak ke anak ya? Padahal sebelum nikah, aku orang yang sabar. Sekarang anak bertingkah dikit, langsung aku bentak-bentak" 😭

♧♧♧

"Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe dia nangis kejer, mbak. Aku marah karena dia buang-buang makanan yang udah capek-capek ku masakin. Dia bilang gak suka menunya. Tapi aku terlanjur kesel jadi aku paksa dia makan. Aduuh, aku kok jadi kaya mamaku ya mbak, yang dulu suka maksa dan cubitin aku biar mau makan.. 😣

♧♧♧

Hampir tiap malem aku ciumin anakku yang lagi tidur, mbak. Itu caraku minta maaf ke dia. Meski aku tau, itu gak bisa menghapus kesalahanku yang gak bisa nahan amarah dan suka hukum dia dikurung di kamar. Aku cuma pengen dia dengerin aku sebagai orang tuanya mba. Sebetulnya aku gak mau begitu. Karena aku tau rasanya gak enak banget, kaya yang dulu sering aku rasain saat dihukum ayahku.. 😢

♧♧♧

Mengapa rasanya kita susah sekali untuk tidak marah ya?
Padahal hanya untuk hal kecil..
Seolah kata sabar hanya menjadi nasihat tanpa makna..

Mengapa rasanya sulit sekali mengontrol emosi?
Walau hanya untuk hal sepele..
Seolah jawaban atas doa agar tak emosional tak kunjung datang

Bunda,
Mungkin masalahnya bukan pada diri anak balita kita, yang memang sedang masanya bertingkah macam-macam.

Mungkin masalahnya ada dalam diri kita sendiri..

Mungkin inner child dalam diri kitalah yang bermasalah..

INNER CHILD adalah sosok anak kecil yang ada dalam diri kita saat ini.

Inner child menyimpan memori dan emosi tertentu atas sebuah kejadian di masa kecil.

Inner child bisa positif yaitu sosok anak kecil yang menyimpan memori dan emosi tentang kebahagiaan, misal rasa senang gembira saat piknik dan tertawa lepas di saat itu.

Inner child bisa pula negatif, yaitu sosok anak kecil yang menyimpan memori dan emosi negatif, yang sering disebut inner child yang bermasalah.

Sosok inner child yang bermasalah ini bisa berupa anak di beberapa rentang usia, tergantung usia kita saat mengalami kejadiannya.

Misal bisa berupa usia 3 tahun yang merasa kesepian karena tak mendapat cukup waktu, perhatian dan kasih sayang orangtuanya. Orangtuanya sibuk mencari harta, hingga lupa di rumah mereka punya harta paling berharga yang bernama anak.

Bisa berupa anak usia 4 tahun yang memendam kesedihan dan kekecewaan pada orangtua yang terasa tidak adil. Dia tak pernah paham, kenapa menjadi kakak harus selalu mengalah. Dia tidak mengerti, kenapa benar ataupun salah, dia harus dihukum dalam kamar mandi yang terkunci karena berantem dengan adiknya 😭

Bisa berupa anak usia 5 tahun yang trauma atas bentakan dan pukulan dari ayahnya ataupun dibully teman sekolahnya. Si anak tak bisa mengerti, mengapa orangtuanya langsung berteriak marah saat melihat jam dinding sudah menunjuk ke angka tertentu. Dia harus segera memenuhi jadwalnya untuk mandi atau tidur, jika tidak, dia akan kena pukul Orangtuanya tak mau peduli, bahwa dia hanya butuh waktu sedikit lagi menyelesaikan susunan lego yang sedang dirangkainya dengan susah payah. Ia tak pernah diberi kesempatan untuk berpendapat.

Dari kumpulan aneka peristiwa selama hidupnya ketika kecil, akan tercipta beberapa inner child yang bermasalah dalam diri seseorang.

Ketika sekarang kita mengalami peristiwa yang sama, meski posisi kita sudah berubah jadi ibu, memori akan membangunkan lagi inner child yang lama tertidur. Dia akan marah, sebagai wujud ekspresi emosinya yang dulu tertahan. Maka kita menjadi ibu yang pemarah. Yang sebenarnya kita marah pada orangtua kita dulu, namun melampiaskannya ke anak kita sekarang. Anak akan jadi korban emosi orangtuanya, persis seperti kita dulu 😣

Lalu bagaimana cara memutuskan mata rantai luka dan trauma masa kecil ini?

Berikut cara self healing yang bisa dilakukan sendiri untuk menyembuhkan inner child yang bermasalah :

1. PENERIMAAN

Cara pertama untuk berdamai dengan inner child adalah dengan menerimanya. Menerima bahwa iya, kita di masa lalu pernah jadi 'korban', jadi anak yang dikasari, yang disakiti secara verbal ataupun fisik.

Memang rasanya sungguh tidak enak. Rasa sedih, kecewa, marah, takut, kesepian, semua terasa menyesakkan dada. Tapi cobalah mengenali rasa itu lagi, terima bahwa kita memang pernah merasakannya.

Menyangkalnya berarti sama dengan menyangkal keberadaan si inner child dalam diri kita.

Bagaimana mungkin kita akan berusaha menyembuhkannya, bila kita tidak mau menerima keberadaannya?

Selama ini mungkin kita tidak menyadari kehadiran inner child dalam diri kita. Sering dianggap tidak ada, ataupun merasa sudah sembuh sendiri karena kejadiannya sudah bertahun-tahun yang lalu dan terlupakan.

Tapi sebenarnya, rasa sesak itu masih ada. Hanya saja mengendap dalam hati terdalam. Dan sebenarnya luka tersebut masih terbuka. Maka saat ada kejadian yang sama terulang, luka itu naik ke permukaan. Rasanya sungguh pedih perih saat tertetesi emosi yang sama.

Dan bila saat itu tiba, ketika kejadian yang sama terulang, ketika anak kita melakukan suatu kesalahan yang sama dengan kita dulu, maka rasanya emosi dalam diri langsung ingin meledak.

2. KOMUNIKASIKAN KE DALAM

Bila terjadi hal demikian, segeralah jauhi anak. Jangan bereaksi apapun padanya. Karena hanya penyesalan yang akan didapat.

Masuk ke kamar, tutup pintu, pejamkan mata dan bicara ke dalam diri kita sendiri, lewat hati.

Ingat-ingat, apakah ada memory yang sama, kejadian yang sama seperti ini, saat kita kecil dulu?

Bayangkan inner child kita, panggil dia dan bicaralah dengannya.

"Wahai diriku yang kecil, datanglah. Hadirlah, aku ingin menemuimu"

Hati akan menuntun kita untuk menampilkan inner child sesuai masalahnya.

Jika masalahnya adalah kesepian, inner child kita bisa berupa sosok anak yang sedang duduk memeluk lutut di pojokan yang gelap.

Jika masalahnya adalah kekerasan dan kurungan, inner child kita bisa berupa sosok anak yang tengah terisak menangis ketakutan dalam kamar mandi yang terkunci.

Jika masalahnya adalah kemarahan, inner child kita bisa berupa sosok anak kecil yang sedang memukuli tembok hingga tanggannya luka dan berdarah.

Datangi perlahan, nyalakan lampunya. Belai lembut rambutnya. Katakan kau ingin menolongnya, menemaninya. Supaya dia gak sendirian. Katakan kau ingin mengobrol dengannya. Supaya dia gak kesepian.

Awalnya mungkin dia akan diam saja. Tapi teruslah tersenyum padanya. Raih kepercayaannya. Bila dia mulai mau membuka mulut, sapalah perlahan.

Kau : hai, apa yang lagi kamu rasakan?

Inner child : dadaku sesak, jantungku berdebar, aku pusing.

Kau : owh itu berarti kamu lagi marah. Marah sama siapa, kenapa?

Inner child : sama mama. Aku habis dimarahi mama. Aku pasti dimarahin kalo minta main sama mama. Mama gak mau nemenin aku main. Jadi aku selalu sendirian.

Kau : oowh gitu. Mama kemana?

Inner child : Mama kadang kerja, kadang di rumah. Tapi kalau di rumahpun aku gak ditemenin. Selalu disuruh main sendiri. Mama di rumah masak terus, nyapu terus, nyuci terus..

Kau : aduh, rasanya gak enak banget ya dimarahin dan selalu sendiri. Tapi sekarang ada aku yang nemenin kamu. Udah gak kesepian lagi kan.

Inner child : iya, aku senang ada yang menemani..

♧♧♧

Dengan berbicara pada inner child yang bermasalah, kita memberikan kesempatan padanya untuk bercerita. Dengan menanggapinya, kita membantu dia melepaskan emosi negatif yang selama ini mengurungnya.

Setelah dia merasa lega, kita pun akan merasakan sebuah kelegaan. Satu kerikil dalam hati telah mampu disingkirkan.

Terry Pratchett, seorang penulis novel fantasi terlaris pernah mengatakan :

"Hello inner child, I'm the inner babysitter!"

Rasanya tepat sekali kalau diri sendiri yang paling pas untuk menjadi pengasuh bagi inner child kita. Karena diri sendiri yang pernah merasakan emosi-emosi si inner child. Maka jadilah pengasuh yang memberikan perhatian, kasih sayang dan pelukan yang dulu tak pernah kita dapat dari orangtua..

3. MEMAAFKAN

Cara berikutnya adalah memaafkan perilaku kedua orangtua kita dulu yang kasar atau berlaku tidak baik saat kita kecil. Selain orang tua, maafkan pula nenek kakek om tante dan saudara kandung yang tinggal serumah. Karena mereka sangat mungkin berkontribusi menorehkan luka di batin kita.

Memaafkan mereka sebetulnya bukan hanya demi kebaikan mereka. Tapi lebih kepada demi kebaikan diri kita sendiri.

Amarah, apalagi dendam yang kita simpan dalam hati, bagaikan bara api yang hanya akan membakar diri sendiri.

Maafkanlah kesalahan mereka. Mereka berlaku demikian bukan karena tidak sayang. Tapi karena ketidaktauan mereka tentang ilmu parenting, karena punya terlalu banyak anak tanpa bisa berbagi waktu dan perhatian yang adil, ataupun karena tekanan ekonomi.

Beruntunglah kita yang kini hidup di jaman serba internet, dimana berbagai ilmu mudah diakses. Termasuk cara mengasuh anak. Lain halnya dengan orangtua kita. Dan besar kemungkinan, cara didik orangtua kita adalah warisan dari kakek nenek kita.

Maka ucapkanlah pada diri sendiri berulang-ulang:
"Ayah ibu, aku sudah memaafkanmu. Aku percaya kalian sungguh mencintaiku. Akan slalu ku ingat betapa besar jasa kalian merawat dan membesarkanku. Kesalahanmu dalam mengasuhku hanya karena ketidaktauanmu, bukan karena tidak sayang. Aku telah memaafkanmu"

Masa lalu tak pernah bisa kita ubah. Tapi kita selalu bisa merubah sikap dalam menghadapinya. Maafkan ketidaksempurnaan masa lalu. Toh kita sudah diberi makan, diberi tempat tinggal dan disekolahkan oleh orangtua. Tanpa mereka, kita tak akan tumbuh besar seperti saat ini.

4. MELEPASKAN

Setelah memaafkan, rasakanlah beban berat itu akan menguap. Hati lebih ringan, pikiran lebih tenang. Lalu lepaskan sisanya. Lepaskan kenangan masa lalu yang menyakitkan itu. Supaya tak ada lagi bayang-bayang masa lalu yang akan membuat kita berulang melakukan kesalahan yang sama. Fokuslah ke masa sekarang dan masa depan.

♧♧♧

Lakukan rangkaian self healing ini secara rutin. Ulangi untuk memanggil inner child Anda. Lakukan di saat tenang, tidak ada orang. Bisa di malam hari saat semua tertidur.

Bayangkan sosok anak kecil dalam diri anda. Bicaralah dengannya, tanyakan perasaannya. Ingat kembali memori yang menyesakkan hati. Urai satu persatu masalah yang belum terselesaikan. Ungkapkan satu persatu emosi yang masih tertahankan.

Lakukan berulang hingga seluruh bayangan inner child yang tidak bahagia itu menghilang. Digantikan dengan inner child yang tersenyum, ceria, bersemangat dan bahagia.

Martha Beck, seorang penulis lulusan Harvard University pernah mengatakan :

"Caring for your inner child has a powerful and surprisingly quick result : Do It and the child heals"

"Dengan merawat inner childmu, akan memberikan hasil yang luar biasa dan mengejutkan dalam waktu relatif singkat. Lakukan itu dan si anak akan sembuh."

Maka rangkullah inner child kita, sembuhkan, dan kita akan melihat hasil yang menakjubkan.
Diri ini akan lebih bisa memaklumi tingkah anak, akan tidak mudah marah dan hati terasa lebih damai.

Namun bila Anda tak bisa menghadirkan inner child dan punya masa kecil yang sangat kelam, saya sangat menyarankan agar Anda berkonsultasi dengan psikolog, agar dibantu memanggil inner child yang bermasalah dan diharapkan dapat menyelesaikannya dengan baik, agar tidak mengganggu kehidupan Anda saat ini yang telah menjadi seorang ibu. Agar Anda tidak mewariskan kesalahan yang sama dalam mengasuh anak, yang akan terus menurun ke cucu Anda kelak.

♧♧♧

Sudah cukuplah anak kita merasakan juga sakitnya cubitan. Jangan ulangi lagi pukulan. Jangan biarkan dia merasa sendirian, tak didengar pendapatnya, diabaikan dan hidup dalam ketakutan atas bentakan dan makian.

Ayo putuskan mata rantai inner child ini.

Terima. Komunikasi ke dalam. Maafkan. Lepaskan.

Maka masa lalu yang buruk itu akan menjadi pil pahit yang bisa menjadikan kita pribadi yang lebih kuat.

Menjadi ibu yang tahu cara merawat anak dengan baik, tidak melakukan kesalahan yang sama.

Yang lembut namun bisa tegas saat diperlukan, tanpa harus melukai perasaan maupun fisik anak.

Dan....

Selamat berjuang memutuskan mata rantai inner child ini bunda..
Percayalah, menjadi ibu itu jauh lebih menyenangkan
Saat kita tak lagi dibayangi masa kecil yang menyedihkan..