Minggu, 25 Mei 2014

Keutamaan Istiqomah


KEUTAMAAN ISTIQOMAH
Diambil dari daaruttauhid.org

Kajian kita kali ini adalah sama-sama ikhtiar meraih kemuliaan di sisi Allah dengan istiqomah. Sebuah sunatullah bahwa istiqomah adalah kekuatan, istiqomah itu mengundang karomah, kemuliaan para kekasih Allah, ciri khasnya ada dua:

1. Yakin. Orang yang istiqomah itu haqqul yakiin, Allah akan menurunkan malaikat yang buahnya adalah derajat kekasih Allah dalam situasi apapun, sekalipun jiwa taruhannya, dia tenang. Tenang ini tidak bisa diminta dari orang, tidak bisa dibeli. Tenang itu milik Allah.

“Huwalladzi andzala sakiinah fii qulubil mu’miniin,” Dialah Allah yang menurunkan sakinah di hati orang yang beriman.

Orang yang dikaruniai ketenangan, jernih dalam segala kondisi itulah Rasulullah, para sahabat, para ulama yang benar-benar pecinta Allah. Orang yang istiqomah akan tidak ada takutnya dan tidak sedih dengan dunia berikut isinya.

2. Mendapat Keutamaan, seperti dalam QS Fusilat ayat 30: “Sesungguhnya orang- orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami adalah Allah’ dan mereka istiqomah pada pendirian mereka maka para malaikat akan turun kepada mereka dan mengatakan jangan merasa takut dan jangan kamu merasa sedih, bergembiralah kamu memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”

“Sesungguhnya orang yang mengatakan, Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Merekalah orang-orang yang mewarisi surga, kekal didalamnya sebagai balasan apa yang sudah dilakukan.” (QS Al- Ahqof: 13-14)

Dalam salah satu hadits, salah satu sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya, Rasul ajarkan kepadaku agama Islam, ucapan yang mencakup seluruhnya sehingga aku tidak bertanya lagi kepadamu sesudah ini.” Beliau menjawab, “Yakinlah kepada Allah dan istiqomah.” (HR. Muslim)

Kalau orang sudah dapat keyakinan kepada Allah kemudian dia istiqomah dalam keyakinannya, istiqomah dalam amalnya, istiqomah dalam keikhlasannya, dapatlah dunia berikut isinya. Insya Allah derajatnya bisa mencapai derajat kekasih Allah.

____________________________

Minggu, 18 Mei 2014

Metoda "AKU"

Kemarin Sabtu, 03052014 Sepulang dari keg. Tahfidz di PLN Tugu Tani akhirnya aku memutuskan tuk pergi kajian ke Mesjid Al Kautsar Dept.Perindustrian soalnya tertarik sama kajian yg kedua ttg cara mudah hafal qur`an secara saat ini entah kenapa lg butuh banget motivasi buat hafal qur`an yg kynya keteteran bangets :-(

Berangkat dr PLN jam 10:06 wktu liat hp. Atas panduan rute dari mba fia temen di PLN by phone. Dari PLN naik kopaja AC 20 trus turun di halte transit Kuningan Timur jalan mnuju halte pinang ranti tuk ganti naik busway dari situ menuju halte tegal parang yg kebetulan hy satu shelter dr pinang ranti ..daaan sampai deh di Dep Perindustrian. Yg tnyta posisinya ada diseberang shelter Tegal Parang. Lumayan lah ongkirnya cukup murah hy goceng aja.

Tiba di Al Kautsar jam 11-an. Kebetulan pas sampai lg kajian cara terjemah qur`an oleh ustdz Abu Marwa.

Arti Warna


ARTIKEL MALAM
Kamis, 03 April 2014
Nomor : 37/Kom/4/2014
Tujuan : Semua Kutuber


1. Waktu Sholat Subuh

Suka perhatiin ga, kalau waktu selepas subuh apalagi menjelang siang, warna langit itu (kalau cerah) berwarna biru yang diselingi dengan merah (orange) yang dihasilkan oleh sinar mentari yang mau terbit.

Dalam islam tidur setelah subuh itu ga boleh gan karena akan ketinggalan rizki. Seperti Sabda Rasulullah, : Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya (HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih At-Targhiib waTarhiib no, 1693)

Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur selepas subuh adalah karena warna biru mempertenagakan kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah seseorang itu akan mengalami masalah kehausan sepanjang hari.

Pada Waktu Subuh Alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rizki dan komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rizki.

Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad dalam keadaan tidur dalam arti kata lain lebih baik terjaga daripada tidur. Disini juga dapat kita ambil hikmah untuk solat di awal waktu.

Bermulanya saat azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonansi pada waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenar sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.

2. Waktu Sholat Dzuhur

Ketika ini warna kuning mendominasi atmosfera. Mengurangi makan pada waktu kuning (siang hari) ialah amalan yang terbaik untuk menjaga supaya pemikiran menjadi kreatif, tajam, dan peka. Ini adalah mengapa kita amat digalakkan untuk melakukan puasa sunah Senin dan Kamis untuk menggurangi beban kerja organ pencernaan.

Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang- ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.

3. Waktu Sholat Ashar

Kemudian warna alam akan berubah kepada warna orange, yaitu masuknya waktu Ashar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovarium dan testis yang merangkumi sistem reproduktif.

Rahasia warna orange ialah kreativitas. Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar dipakai buat tidur.

4. Waktu Sholat Magrib

Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu ). Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.

Tahukah anda bahwa warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu magrib ini.

5. Waktu Sholat Isya

Apabila masuk waktu Isya, alam berubah ke warna merah dan seterusnya memasuki fasa Kegelapan. Waktu Isya ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian dimana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak.

Mereka yang kerap ketinggalan Isyanya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam dimana keseluruhan sistem tubuh berada dalam keadaan relax / istirahat.

سُبْحَانَ اللّه

_________________________________
Fb: Komunitas Tahajjud Berantai
Pages: Motivasi Tahajjud
Twitter: @tahajudberantai
Email: kutub.indonesia@gmail.com
Blog : kutubindonesia.blogspot.com

Sebarkan !ُ

Tausiyah ....

Tausiyah ust. abd. Aziz

"Sesekali kita ga bela diri. Tapi kita akui kekurangan kita.
10 tahun sdh dakwah ini berjalan di tempat ( kalau angka 7% jadi patokan. Smg patokan ini salah ) tapi kalau ternyata benar. Kesimpulan ana : musuh2 dakwah selama ini tidak bisa lagi dihadapi dg iman dan kesalihan yg biasa2 dan setandar.
Tapi harus dgn keimanan yg mutamayyiz ( yg luar biasa ).
Tilawah ga cukup lg dg sejuz. QL ga cukup lg10 menit...dst.

jadi semakin berat musuh dakwah semakin besar hubungan mujahid dg Allah. Ilmu syari' pun jg harus semakin meningkat.

Kalau tdk dgn pendekatan seperti ini selamanya kita tdk menyadari kekukarangan kita.
Dan terus akan selalu mendapatkan pembenaran tanpa menyadari kekurangan.
Saat 2009 kita katakan ini gara2 sunami SBY. 2014 kita katakan Ini badai penghancuran citra. Entah apa lagi alasan kita di 2019.

Jadi kebobrokan musuh hanya bisa dilawan keunggulan iman dan ilmu.Mari kita mulai dari diri kita sendiri...."

(-ust. abdul aziz abdur rauf al hafizh....)

Istiqomah

Taushiyah dr Guru Tahfidznya neng ttg istiqomah....suka bangets dg kata2nya menghujam kdlm lubuk hati :-(

Ibnu Qoyyim Al jauziyah menjelaskan ttg istiqomah adalah proses kita dalam ketaatan, keterikatan kita dgn ketaatan, kecintaan kita pd ketaatan, keitsaran kita pd ketaatan, sampai Allah akan mengirimkan malaikat utk memberikan kekuatan pd kita disaat kita lemah utk melaksanakan ketaatan, agar kita tetap bersama dgn ketaatan.

Impian Ke Tanah Suci

Hmm...kapan ya bisa ke tanah suci..ke baitullaah liat ka'bah, liat maqom ibrahim, bisa cium hajar aswad...kapan yaa. semoga aja segera setahun atau dua tahun lagi in syaa'a Alloh...Smg bisa ya Rabb

Kalau nanti diijinkan Alloh ke sana entah dlm rangka umroh atau haji..pinginnya pas disana bisa sholat di masjidil haram baik sholat sunnah maupun sholat fardhu trus bisa dengerin lantunan suara imam masjidil haram..smg bs denger langsung suaranya syeikh Sa'ad Al Ghamidi..ngefans bangets sama lantunan tilawah syeikh ini..kynya susah bangets tuk pindah ke lain hati kl dengerin murattal...trus semoga bisa khatam qur'an pas disana dimasjidil haram..wuahh masyaa Alloh kl sampai kejadian..terharu-terharuuu bangets

Qobulkan ya Rabb...astajib du'a 'ani..aamiin

Malam 18 Rajab 1434 H

Sabtu, 17 Mei 2014

Satu Jam Extrq

SATU  JAM  EXTRA..
Oleh: Muhaimin Iqbal

Para pekerja di Jakarta dan sekitarnya rela menambah jam kerja mereka beberapa jam di pagi hari dan beberapa jam di malam hari, sekedar untuk pergi dan pulang kerja. Jutaan orang melakukan ini dan tanpa disadari sudah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, mereka terpaksa melakukannya karena harus mencapai tempat kerjanya tepat waktu - di tengah kemacetan jalan yang terus memburuk. Seandainya saja mereka sukarela meluangkan waktunya 1 jam ekstra di jam yang lain, akan bisa jadi berbeda hasilnya bagi umat ini.

Satu jam ekstra ini adalah waktu sahur untuk sholat malam, waktu terbaik untuk berdo’a dan waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepadaNya. Bila kita rela membuang waktu kita beberapa jam setiap hari di jalan raya, mengapa tidak melakukannya secara sukarela menggunakan 1 jam saja di waktu sahur untuk bangun , sholat dan berdo’a ?

Satu jam untuk sholat malam adalah waktu yang cukup untuk bisa menikmati raka’at-raka’at dan sujud-sujud panjang dalam 11 raka’at shalat malam kita. Waktu yang cukup untuk mengungkapkan segala kegalauan hati kita kepadaNya, memohon pertolongan dan solusi atas segala permasalahan hidup kita hanya kepadaNya.

Pada umumnya kita rela bangun lebih pagi dan pulang lebih malam untuk bisa memenuhi disiplin kerja kita di kantor, sebagai imbalannya kantor kita menjanjikan gaji bulanan bagi kita dan karir untuk masa depan kita. Tetapi kantor kita bisa saja tidak memenuhi janji tersebut –tergantung kondisi perusahaan atau instansi tempat kita bekerja.

Di lain sisi ada yang menjanjikan satu jam ekstra kita dengan janji yang pasti dipenuhi, dan bukan hanya janji untuk kepentingan dunia tetapi bahkan sampai akhirat kita – jaminan karir dunia akhirat ! Karena yang berjanji adalah Dia Yang Maha Menepati Janji.

Janji ini dikabarkan antara lain melalui hadits berikut : "Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam." (HR. Muslim)

Dalam sejarah banyak contoh-contoh fenomenal yang menunjukkan telah dipenuhi janjiNya kepada orang-orang yang secara konsisten melakukan sholat malam. Salahuddin Al-Ayyubi berani berangkat menaklukkan (kembali) Jerusalem dan berhasil – setelah dia dapati pasukannya melakukan shalat malam di tenda-tendanya.

Muhammad Al-Fatih tidak pernah meninggalkan sholat malamnya sejak dia baligh, sekitar separuh dari pasukannya-pun melakukan hal yang sama. Hasilnya adalah penaklukkan Constantinople dengan strategi perang yang tidak terbayangkan sebelumnya –bahkan sulit diulangi untuk jaman modern ini sekalipun.

Kita memang tidak sedang berperang secara fisik melawan siapapun kini, tetapi justru itulah umat ini sedang ‘kalah’ dalam berbagai ‘medan peperangan’ yang bersifat systematis. Kita sedang ‘kalah’ dalam peperangan pemikiran dan budaya, sehingga sebagian kita harus bekerja dengan irama yang membuatnya sulit untuk bisa sholat lima waktu dengan khusu’ dan tepat waktu. Bagaimana bisa sholat tepat waktu dengan khusu’ bila waktu adzan magrib dan isya’ masih di tengah kemacetan lalu lintas ?

Kita ‘kalah’ dengan system kapitalisme ribawi yang mendominasi perekonomian kita, sehingga untuk urusan jaminan sosial dan jaminan kesehatan para pekerja – mereka dipaksa secara hukum untuk menerima yang riba.

Kita ‘kalah’ dalam perang ekonomi dimana sekitar separuh penduduk negeri ini berdaya beli kurang dari US$ 2 per hari, padahal ini baru sekitar 1/5 dari standar nishab zakat yang 40 ekor domba !

Ironinya kita juga ‘kalah’ dalam system demokrasi – yang seharusnya yang banyak yang menang, tetapi umat muslim yang banyak di negeri ini kok tidak bisa menang ? bahkan demokrasi telah menjadi tragedi yang memecah belah umat menjadi golongan yang sekecil-kecilnya. Umat bukan hanya dipecah antar partai, bahkan dalam satu partai-pun para pendukung caleg A bisa berpecah dengan pendukung caleg B. Jama’ah sholat di masjid-masjid-pun menjadi kaku hubungan antar sesamanya di musim pemilu, karena sebagian mendukung partai A dan sebagian yang lain Golput atau mendukung partai lain.

Dalam skala pribadi-pun kita lebih banyak ‘kalah’ dengan system yang ada, ketika kita berusaha membangun usaha yang bebas riba, riswah dan sejenisnya. Kita sering ‘kalah’ ketika berusaha membangun lingkungan kerja yang bersih dari apa-apa yang tidak diridloiNya.

Maka banyak sekali ‘peperangan-peperangan’ yang masih harus kita menangkan, sedangkan kita amatlah lemah kecuali bila kita bisa menghadirkan pertolonganNya. Sholat malam adalah salah satu jalan yang kita semua bisa tempuh untuk menghadirkan pertolonganNya itu.

Perencanaan kita terbatas dan usaha kita-pun sulit untuk bisa maksimal, maka hanya kehadiran pertolonganNya-lah yang bisa menyempurnakan segala usaha kita. Bila untuk ini diperlukan 1 jam ekstra di waktu sahur, apakah terlalu berat ?

Apakah terlalu berat untuk misalnya membiasakan bangun dan sholat malam sekitar jam 3 dinihari untuk satu jam saja, sedangkan kita punya begitu banyak waktu tidur di jam-jam yang lain ? Kita bisa tidur dalam perjalanan pergi dan pulang kantor selama berjam-jam. Kita bisa juga membiasakan tidur satu jam lebih awal dari biasanya agar nanti bisa bangun jam 3, dan berbagai cara lain yang bisa kita tempuh untuk mendapatkan waktu 1 jam ekstra yang amat sangat berharga tersebut.

Bukan hanya berharga untuk kehidupan kita di dunia tetapi juga yang lebih utama tentu untuk kehidupan kita di waktu yang tidak terbatas –yaitu di akhirat nanti. Sholat malam kitalah yang insyaAllah bisa membuat Allah tertawa, dan bila Allah tertawa pada kita selagi hidup di dunia – insyaAllah kita tidak akan dihisabnya di akhirat kelak. Dalilnya adalah dua hadits berikut :

“Ketahuilah, sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu’ dan melakukan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat-Nya, 'Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu pula.' Allah berfirman, 'Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR. Ahmad).

Dari Nu’aim bin Hammaar : “Bahwasannya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Syuhadaa’ apa yang paling utama ?”. Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallambersabda : “Orang yang apabila masuk di barisan perang/jihad, maka mereka akan memfokuskan wajah-wajah mereka hingga terbunuh. Mereka itulah orang-orang yang pergi menempati kamar-kamar di surga yang tinggi. Rabb mereka tertawa kepada mereka. Dan apabila Rabb mu tertawa kepada seorang hamba di dunia, maka ia kelak tidak akan dihisab.”” (HR. Ahmad).

Mari kita luangkan 1 jam di malam hari untuk membuat Allah tertawa selagi kita hidup di dunia ini, agar kita juga bisa terus tertawa di dunia ini sampai akhirat nanti. Kita sudah rela membuang waktu kita berjam-jam setiap hari untuk berbagai aktivitas kita yang lain, mengapa tidak meluangkan yang 1 jam di waktu sahur ini untuk beribadah dan memohon pertolonganNya ? InsyaAllah kita bisa !